Dari Putri Terbuang Jadi Permaisuri

Dari Putri Terbuang Jadi Permaisuri

Awal Mula

"Ayah... Ibu... Tolong!"

Jian Li, seorang anak laki-laki terperosok mundur, menghindari ular yang ada di depannya. Padahal sang ular tidak berusaha menyakitinya karena kondisi ular hanya numpang lewat dan tak berniat jahat. Namun Jian Li pikir ular itu akan mematuknya, sehingga ia yang sangat takut, berinisiatif untuk mengambil kayu lalu ingin memukul ular tersebut.

Namun sebelum kayu itu sempat melayang, mata Jian Li terbelalak. Di hadapannya seorang gadis kecil dengan santai telah mengamankan ular tersebut.

"Beraninya dia?" batin Jian Li terpukau. Ling Xi ( nama gadis pemberani itu) membawa ular menjauh dari Jian Li. Ia melepaskan sang ular di tepi sungai.

"Hai ular, namaku Ling Xi. Kini kau aman, bebaslah." Ling Xi kecil melambaikan tangan, mengucapkan selamat tinggal. Sang ular memandang Ling Xi lekat-lekat, seakan mengerti sebelum akhirnya meliuk pergi di antara rerumputan.

Ling Xi kemudian berbalik, turut pergi dari sana, dan ia pun melewati eksistensi Jian Li yang sudah berdiri tidak sekacau tadi. Ling Xi berhenti sejenak ketika Jian Li memanggilnya. "Hei kau," Kata Jian Li karena dia tidak tahu nama Ling Xi.

Ling Xi berhenti, menoleh lalu senyum tipis. Tepat saat itu seorang pelayan menghampiri Ling Xi.

"Nona muda, bawahan ini diperintah untuk menjemput Anda. Tuan besar telah menanti kepulangan Anda di kediaman."

Ucapan sang pelayan membuat Ling Xi bergegas. Ia menoleh sekali lagi pada Jian Li, namun Ling Xi tidak sempat berucap sepatah kata pun. Ia melesat pergi meninggalkan Jian Li.

...____________...

Sebelas tahun tahun kemudian.

Seolah takdir alam semesta berkonspirasi, Ling Xi dan Jian Li yang sudah besar kini terikat dalam benang asmara. Jian Li, dengan keberanian hati seorang prajurit adalah yang pertama kali menyatakan perasaannya, meminta Ling Xi menjadi kekasihnya. Tanpa satu sama lain tahu bahwa mereka sesungguhnya pernah bertemu sewaktu masih kecil.

Perjumpaan mereka yang tidak terduga terjadi di sebuah pasar tradisional, tempat Ling Xi gemar menghabiskan waktu untuk menikmati keramaian rakyat biasa meski darah bangsawan mengalir dalam dirinya.

Di sanalah ia bertemu kembali dengan Jian Li. Sejak pertemuan itu, keakraban di antara mereka kian erat menumbuhkan benih-benih perasaan yang tidak terduga dalam hati Ling Xi. Maka, ketika Jian Li mengungkapkan keinginannya untuk menjadikan Ling Xi kekasih, Ling Xi pun menyambutnya dengan sukacita.

Ling Xi tidak jarang mengajak Jian Li bertandang ke kediamannya. Dari sana lah hubungan Jian Li dan keluarganya terajut. Jian Li pun tak asing lagi di meja makan keluarga Ling Xi, kerap terlibat dalam santap malam sehingga ia terlihat begitu akrab dan diterima hangat oleh ayahanda serta ibu tiri Ling Xi.

Selain itu, Jian Li juga mulai menunjukkan kedekatan dengan Xiu Ying, kakak tiri Ling Xi, putri dari ibu tirinya. Ayah Ling Xi memang menikah kembali setelah kepergian mendiang istrinya, mempersunting seorang wanita yang telah memiliki seorang putri, Xiu Ying, yang usianya lebih tua dari Ling Xi.

Namun, perlakuan Jian Li kepada Ling Xi dan Xiu Ying justru seperti terbalik.

Seiring waktu, kejanggalan dalam sikap Jian Li semakin nyata. Perilakunya terhadap Xiu Ying mulai menunjukkan nuansa yang berbeda. Jian Li terlihat lebih sering melirik Xiu Ying, senyumnya terkembang lebih lebar saat berinteraksi dengannya, bahkan tidak jarang ia mengulurkan bantuan kecil yang seharusnya menjadi tugas pelayan.

Ling Xi yang hatinya penuh cinta, tidak menyadari perubahan ini. Ia menganggap kedekatan Jian Li dengan Xiu Ying sebagai bentuk keramahan belaka, wajar karena mereka akan segera menjadi keluarga. Namun pelayan pribadinya bilang bahwa yang seperti kekasihnya Jian Li adalah Xiu Ying, bukan Ling Xi.

"Nona, ini kudapan dan teh penenangnya," ujar A Mei meletakkan nampan di atas meja. "Nona sudah belajar berjam-jam. Istirahat sejenak, ya."

Ling Xi mendongak, "Oh, A Mei! Terima kasih. Aku benar-benar tidak menyadari sudah berapa lama. Aku sedang asyik sekali. Materi ini sungguh menarik. Tapi sayangnya aku tidak dapat memahaminya." Ling Xi memang tidak pintar. Sebab itulah sang ayah kerap membandingkannya dengan Xiu Ying.

"Nona memang tekun. Bawahan ini senang melihat Nona begitu bersemangat. Ini pasti karena Nona teringat pesan Tuan Muda Jian Li, bukan?"

Wajah Ling Xi berseri. "Tepat sekali. Beberapa hari lalu, Jian Li bilang padaku, 'Ling Xi, kau harus terus belajar dan memperluas wawasanmu. Lihatlah Xiu Ying, dia begitu cerdas dan berpengetahuan luas. Wanita yang cerdas itu menarik.' Aku jadi semakin termotivasi. Aku ingin bisa pintar sepertinya."

Genggaman A Mei pada nampan mengerat sesaat, namun ia segera menormalkannya.

"Tentu, Nona. Bawahan ini setuju Nona harus terus belajar. Ilmu itu tidak ada habisnya."

Namun, A Mei tidak bisa menahan diri sepenuhnya. "Hanya saja, bawahan ini tidak bisa menahan diri untuk tidak mengatakan ini." Ia berlutut di samping Ling Xi.

"Meskipun Nona begitu bersemangat belajar dan ingin seperti Nona Xiu Ying, bawahan ini masih saja merasa ada yang janggal."

Ling Xi mengernyitkan dahi. "Apa maksudmu, A Mei?"

"Nona adalah kekasihnya Tuan Muda Jian Li, Tapi kenapa dia selalu saja membandingkan Nona dengan Nona Xiu Ying? Kenapa dia terus-menerus memuji kepintaran Nona Xiu Ying di depan Nona? Bawahan ini melihatnya, Nona. Cara Tuan Muda Jian Li memandang Nona Xiu Ying, cara dia berbicara dengannya Nona, sungguh-sungguh sungguh berbeda."

Mata Ling Xi sedikit meredup. "Tapi dia hanya ingin aku menjadi lebih baik, A Mei."

"Menjadi lebih baik itu bagus, Nona," sanggah A Mei, "tapi bukan dengan cara selalu membandingkan Nona dengan orang lain. Apalagi dengan seseorang yang hatinya selalu ia tuju. Jujur saja, Nona, kalau bawahan ini tidak tahu Nona adalah kekasihnya, bawahan ini akan mengira Nona Xiu Ying-lah kekasih Tuan Muda Jian Li. Caranya memperlakukan Nona Xiu Ying, melindungi dan memujinya, itu seperti perlakuan seorang kekasih. Sementara pada Nona, dia hanya memberi saran untuk belajar seperti orang lain."

A Mei tertunduk. "Bawahan ini sakit hati melihat Nona berusaha keras menjadi seperti orang lain demi mendapatkan perhatiannya. Nona sudah luar biasa apa adanya. Nona pantas dicintai karena diri Nona sendiri, bukan karena Nona bisa menjadi seperti Nona Xiu Ying. Rasanya bawahan ini ingin sekali berteriak padanya, menyadarkannya bahwa dia punya kekasih yang mencintainya, yang sedang berusaha menjadi apa yang dia inginkan, namun dia tidak pernah melihatnya."

Kali ini Ling Xi yang menunduk, "Aku... aku tidak tahu, A Mei. Aku hanya ingin dia melihatku."

Dan dari situlah Ling Xi lebih peka dengan sekitar. Ia melihat bagaimana Jian Li akan memastikan Xiu Ying sudah makan sebelum ia sendiri menyentuh hidangan, atau bagaimana ia lebih sigap menawarkan selendang pada Xiu Ying saat angin bertiup kencang, padahal Ling Xi juga ada di sana.

Suatu sore, saat mereka bertiga berada di ruang belajar, Ling Xi mengamati Jian Li yang dengan asyik membahas tentang obat-obatan dan Alkimia bersama Xiu Ying. Bahkan Jian Li sempat membetulkan anak rambut Xiu Ying.

Apa benar yang dikatakan A Mei?

.

.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Kusii Yaati

Kusii Yaati

harusnya sebagai wanita harus peka sih... kalau seorang lelaki memberi perhatian kepada wanita lain sejauh itu sudah dipastikan ada something.kalau masih jomblo sih nggak masalah yang jadi masalah si cowok udah punya pacar.jadi Ling xi Kamu harus bisa mengambil sikap...aq mampir Thor 🤭

2025-09-19

1

aleena

aleena

lalu siapakah jodoh Nona Ling Xi,
apakah ular yg diselqmatkan,Akan berubah jadi manusia
oh pasti cakep

2025-08-04

2

Dewi Payang

Dewi Payang

Aku kagak berani sama namanya ular, seram dah....

2025-08-03

2

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Pengamatan Ling Xi
3 Kenyataan Pahit Yang Diketahui Ling Xi
4 Undangan Ke Pesta Rakyat
5 Pesta
6 Terperosok
7 Ruang Ajaib
8 Percobaan Pertama
9 Makan Malam
10 Sup Yang Membuat Nyonya Luo Tidak Tenang
11 Diskusi Yang Gagal
12 Proyek Selanjutnya
13 Sidang Dimulai
14 Sidang Akhir
15 Penyerangan
16 Mengapa Ling Xi Sedingin Ini?
17 Kita Perlu Bicara
18 Jian Li Minta Maaf
19 Pagi Itu
20 Lang Xi menghentikan Jian Li
21 Terdamparnya Ling Xi Di Wilayah Utara
22 Ling Xi Ke Istana Dong
23 Pertemuan Ling Xi Dengan Kaisar
24 Uhuumm... Tampan
25 Amarah Sang Kaisar
26 Informasi Pernikahan Yang Menggegerkan
27 Persiapan Upacara Pernikahan
28 Insiden Di Pernikahan
29 Ada Untungnya Juga
30 Membuka Yang Seharusnya Dibuka
31 Sisi Rapuh Sang Kaisar
32 Ling Xi Dikerjain
33 Paket Yang Dikirimkan
34 Proyek Pemulihan
35 Penyerangan Terhadap Ling Yuan
36 Sudah Di Mulai
37 Bubuk Pengacau Pikiran
38 Sepulang Dari Proyek Pemulihan
39 Dibawah Cahaya Rembulan
40 Mau Kirim Surat
41 Xiu Ying Masuk Perangkap
42 Pertemuan Jian Li dan Xiu Ying
43 Pernikahan Jian Li Dan Xiu Ying
44 Bunga Seribu Tahun
45 Darimana Kau?
46 Dua Kehidupan Berbeda
47 Kebahagiaan Melepaskan
48 Sarapan Buatan Ling Xi
49 Lakukanlah, Aku pun Penasaran
50 Berhasil Terbebas
51 Saling Tahu Informasi
52 Usaha-usaha Kaisar Donghai
53 Kabar Ling Yuan Sampai Ke Telinga Ling Xi
54 Ling Yuan Temukan Solusi
55 Tentang Luo yang Pergi
56 Cerita Dibalik Ruang Fengyun
57 Misi Berhasil
58 Malam Yang Manis
59 Langkah Tuan Ling Yuan
60 Ling Xi Datang Ke Kediaman Ling
61 Pertemuan Antara Kaisar
62 Kenyataan Pahit Untuk Luo
63 Luo Melihat Keadaan Jian Li
64 Sebelum Kepergian Luo
65 Menjaga Senyuman
66 Sebuah Penghiburan Untuk Ling Xi
67 Kaisar Donghai Mau Curhat
68 Apa Yang dibicarakan Lin Feng dengan Ibu Suri?
69 Kabar Xiu Ying
70 Aura yang Berbeda
71 Menyerah Tanpa Perlawanan
72 Pertemuan Perang
73 Jurus Memancing Cinta
74 Sibuk Sakit Sendiri
75 Tujuh Tahun Kemudian
76 Jian Li Dikepung
77 Jian Li Mau Dijemput
78 Hampir Terungkap
79 Tawa Menjadi Tangis
80 Jian Li Sembuh
81 Menuju Akhir
82 Akhir Cerita
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Awal Mula
2
Pengamatan Ling Xi
3
Kenyataan Pahit Yang Diketahui Ling Xi
4
Undangan Ke Pesta Rakyat
5
Pesta
6
Terperosok
7
Ruang Ajaib
8
Percobaan Pertama
9
Makan Malam
10
Sup Yang Membuat Nyonya Luo Tidak Tenang
11
Diskusi Yang Gagal
12
Proyek Selanjutnya
13
Sidang Dimulai
14
Sidang Akhir
15
Penyerangan
16
Mengapa Ling Xi Sedingin Ini?
17
Kita Perlu Bicara
18
Jian Li Minta Maaf
19
Pagi Itu
20
Lang Xi menghentikan Jian Li
21
Terdamparnya Ling Xi Di Wilayah Utara
22
Ling Xi Ke Istana Dong
23
Pertemuan Ling Xi Dengan Kaisar
24
Uhuumm... Tampan
25
Amarah Sang Kaisar
26
Informasi Pernikahan Yang Menggegerkan
27
Persiapan Upacara Pernikahan
28
Insiden Di Pernikahan
29
Ada Untungnya Juga
30
Membuka Yang Seharusnya Dibuka
31
Sisi Rapuh Sang Kaisar
32
Ling Xi Dikerjain
33
Paket Yang Dikirimkan
34
Proyek Pemulihan
35
Penyerangan Terhadap Ling Yuan
36
Sudah Di Mulai
37
Bubuk Pengacau Pikiran
38
Sepulang Dari Proyek Pemulihan
39
Dibawah Cahaya Rembulan
40
Mau Kirim Surat
41
Xiu Ying Masuk Perangkap
42
Pertemuan Jian Li dan Xiu Ying
43
Pernikahan Jian Li Dan Xiu Ying
44
Bunga Seribu Tahun
45
Darimana Kau?
46
Dua Kehidupan Berbeda
47
Kebahagiaan Melepaskan
48
Sarapan Buatan Ling Xi
49
Lakukanlah, Aku pun Penasaran
50
Berhasil Terbebas
51
Saling Tahu Informasi
52
Usaha-usaha Kaisar Donghai
53
Kabar Ling Yuan Sampai Ke Telinga Ling Xi
54
Ling Yuan Temukan Solusi
55
Tentang Luo yang Pergi
56
Cerita Dibalik Ruang Fengyun
57
Misi Berhasil
58
Malam Yang Manis
59
Langkah Tuan Ling Yuan
60
Ling Xi Datang Ke Kediaman Ling
61
Pertemuan Antara Kaisar
62
Kenyataan Pahit Untuk Luo
63
Luo Melihat Keadaan Jian Li
64
Sebelum Kepergian Luo
65
Menjaga Senyuman
66
Sebuah Penghiburan Untuk Ling Xi
67
Kaisar Donghai Mau Curhat
68
Apa Yang dibicarakan Lin Feng dengan Ibu Suri?
69
Kabar Xiu Ying
70
Aura yang Berbeda
71
Menyerah Tanpa Perlawanan
72
Pertemuan Perang
73
Jurus Memancing Cinta
74
Sibuk Sakit Sendiri
75
Tujuh Tahun Kemudian
76
Jian Li Dikepung
77
Jian Li Mau Dijemput
78
Hampir Terungkap
79
Tawa Menjadi Tangis
80
Jian Li Sembuh
81
Menuju Akhir
82
Akhir Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!