Boss Come Here Please!

Kami bertiga pamit kepada Ibu Jonathan.

"Nyonya,kami pamit undur diri,terimakasih sudah memberi tumpangan kepada adik saya,Asta".Arga melirik ke arahku,sedangkan aku memilih menghindari tatapannya.

"Bibi,Asta akan sering-sering mampir berkunjung".Aku tersenyum kepada Ibu Jonathan kususul dengan memeluk hangat tubuhnya,Aku sangat merindukan pelukan seorang Ibu.

"Tentu saja,Nak.Bibi akan sangat senang jika kamu sering berkunjung kemari".Jawab Ibu Jonathan dengan senyuman yang selalu ia perlihatkan.

"Eh..bro jaga baik-baik Nona imut,jangan sakiti dia,oke!".Nada Jonathan seolah meledek Arga.dengan pandangan tajam,Arga mengangguk menyutujuinya,padahal nyatanya ia akan benar-benar menyiksa ku kali ini.

Arga berjalan di depan,sedangkan aku dan sekertaris Wisnu lebih memilih berjalan di belakang manusia killer itu.

Ia membuka pintu mobil bagian belakang dan masuk,di ikuti dengan Sekertaris Wisnu yang duduk di kursi pengemudi,sedangkan aku masih kikuk karena bingung aku harus duduk di depan atau di belakang.

Aku memutuskan duduk dikursi depan,untuk menghindari Arga.

"Apakah kamu istri dari Wisnu?".Kata-kata Arga mampu mengagetkan aku dan sekertaris Wisnu,sehingga kami berdua sama-sama menoleh ke arahnya,dan juga kami menggelengkan kepala secara bersamaan.

"Duduk di belakang!"Perintah Arga dengan suara keras seperti yang biasa ia lakukan padaku.

Sekertaris Wisnu tancap gas pergi meninggalkan kediaman Jonathan pagi itu.

Sementara aku di dalam mobil dengan berselimutkan aura-aura horor,kaki dan tanganku bergetar karena takut,namun kali ini aku harus mencoba benar-benar tenang.

Dengan kami bertumpu di atas kaki yang lainnya,Arga tampak memandangku dengan tatapan penuh amarah.

"Bibi,,aku akan berkunjung".Arga menirukan kata-kataku dengan mulut di miring-miringkan.

"Kamu pikir aku apa hah!!!!!".Bentakan Arga mengagetkan ku sehingga membuat ku terperanjat kaget.

"Akuu..hanya basa-basi saja,tak bersungguh-sungguh akan kesana lagi".Aku menjawab dengan suara lirih dan kepala menunduk.

Sekertaris Wisnu nampak melihat kami dari spion,menatapku dengan tatapan Iba,namun tak berani berbuat apa-apa.

"Lagi pula,kenapa kamu buatkan kami teh,seolah itu benar-benar rumah mu!,".masih dengan nada tinggi.

Aku tetap diam,tak mampu berkutik seperti mati kutu.

"Dan lagi,kenapa dari beribu tempat di ibu kota,kenapa rumah laki-laki tengik itu yang kamu datangi!".

"Aku tak ada pilihan lain,lagi pula tanpa sengaja aku ketemu Jonathan,ia menolongku,"Aku menjawab sebisaku,agar ia menghentikan amarahnya.

"Kamu seharusnya pulang kerumah,bukannya malah kabur!".

Arga menarik nafas panjang,menata perasaan yang penuh emosi.dia menyandarkan kepalanya di kursi.

Aku masih duduk kaku,tak menoleh ke kanan dan ke kiri.

➿➿➿➿➿

Begitu sampai di depan Lobby Apartement,kami turun,aku memilih mendahului Arga,sedangkan Arga masi bercakap-capak dengan sekertarisnya.

"Wis,hari ini aku cancel semua janjiku kepada semua klien,aku akan mengurus wanita kampung itu hari ini".

"Baik Mr.".

tampak security memandangi kami,namun tak berani berkomentar karena melihat wajah sangar Arga.

"Selamat pagi pak".Sapaku.

"Selamat pagi nyonya".

Lalu aku melewati security itu sedangkan Arga tak menggubris seolah security itu tak pernah ada.

"Suami istri kok sifatnya beda".Gerutu security itu.

Kami berdua masuk ke lift secara bersamaan.

Aku memilih berdiri di belakang nya.menghindari tatapan iblisnya.selama di dalam lift ia tak berkata apapun.

_ _ _ _

Ia membuka pintu apartement kami,Tak di sangka Wina manusia pembawa sial datang ke unit kami.

Arga menghela nafas,karena adanya Wina,ia menunda amarahnya padaku.

"Sayang..."Seperti biasa nada menggoda dan tangan bergelayut ke leher belakang Arga.

Arga nampak tak berselera kepada Wina kali ini,ia bahkan melepaskan tangan Wina.

"Kamu bisa pulang dulu,nanti aku susul kamu".

'Cih menjijikan'Batinku melewati adengan intim mereka dan lebih memilih naik ke tangga menuju kamar.

"Kamu hari ini kenapa sih?,menghindar,aku kangen kamu".Wina menempelkan dadanya di dada Arga.

Kemudian Arga mengeluarkan dompet,memberikan salah satu kartu kredit di dompetnya."Kamu hari ini belanja sepuasnya,aku ada urusan".Arga nampak tersenyum namun terlihat terpaksa.

"Oke..kalau itu mau mu".Wina mengabil tas yang ia letak kan di atas meja,Kemudian pergi dengan meninggalkan suara detak heels yang ia kenakan.

Setelah Wina pergi,Arga naik ke kamar,dan membuka pintu tanpa ketukan,dia tak melihatku di dalam kamar,kemudian ia mendekat ke arah kamar mandi,dan mendengar suaraku yang sedang berdendang di dalam kamar mandi.Ia membuka pintu,yang sialnya aku lupa mengunci pintu kamar mandi itu.

Ia melihatku berendam di dalam bathup dengan busa melimpah menutupi bagian vital tubuhku.Aku menjerit sekuat tenaga.

aaaaaaaa!!!!!!"Apakah kamu tak waras!".

"Kenapa kalau aku tau,toh kamu juga istriku".

"Keluar kamu!".

"Kalau aku tidak mau,kamu mau apa".kata Arga dengan nada mengejek.

Aku menciprat kan air ke arah Arga dengan tanganku,dan membuatnya sedikit basah.

"Ah..bajuku basah,sepertinya aku ingin mandi,mandi bersama istri imut ku pasti asyik".Ledek Arga.

"Jangan macam-macam kamu".aku mengancamnya agar ia mundur dan pergi.namun ancamanku tak membuatnya bergeming,ia malah masuk ke dalam bathup ku dengan masih menggunakan pakaian lengkap.

"Kamu gila,pergi!!"Aku masih mencoba mengusirnya dengan cipratan air.

Haaha...dia tertawa puas,melihat wajahku yang benar-benar ketakutan.

Kami saling berhadap-hadapan di dalam bathup itu,sedangkan kedua tanganku masih sibuk menutupi kedua buah dadaku.

⏬⏬⏬⏬

Jangan lupa like setelah membaca,

bisa tinggalkan kritik dan saran di kolom komentar..

thankyou...