Dokter Amora Agatha Arnold seorang dokter Ahli bedah yang banyak di senangi oleh pasiennya dan sesama teman dokter nya, selain seorang dokter yang hebat Amora juga adalah putri tunggal dari seorang pengusaha sukses .
tetapi pada saat ia menemukan pria dambatan hati nya Daddy nya tidak memberikan restu kepada nya
" selama ini Daddy menuruti semua ke inginan mu tetapi yang satu ini maaf Daddy tidak bisa " ucap Shaka menundukkan kepalanya dia tidak bisa melihat putri nya menangis di hadapan nya hanya karena ingin meminta restu dari nya
apakah Shaka akan memberikan restu untuk Amora dan kekasih nya atau justru Shaka tidak akan pernah merestui hubungan putri nya itu
.
.
.
saksikan terus cerita nya jangan sampai ketinggalan 🤗 Like comen dan Vote 🥰🤗 Author nya juga jangan lupa di Follow ya guysss heheheehee 🤭🤭
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kasmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gaji Abdi Negara
.
.
keesokan hari nya Amora kembali sibuk dengan pekerjaan nya hari ini ia ada jadwal operasi bersama dengan tim nya
sudah tiga jam Amora dan tim nya berada di ruang operasi dan akhirnya operasi yang ia lakukan itu berjalan dengan lancar
dengan tubuh lelah nya Amora melangkah keluar dari ruang operasi bersama dengan dokter Widya sedangkan yang lainnya masih membereskan sisa nya.
" rasanya hari ini aku sangat lelah " ucap nya seraya membuka pakaian operasi nya
" apa semalam dokter kurang tidur, " tanya dokter Widya yang melihat wajah Amora tidak segar seperti baisan nya
" semalam aku pulang kerumah jam sebelas malam sampainya dirumah oma ku mengajakku untuk menonton film bersama, jadi aku temani aku baru tidur saat jam tiga pagi " jawab Amora seraya mencuci tangan nya
dokter Widya menghembuskan nafas lalu kembali berkata " sebaik nya dokter pulang saja hari ini biar aku dan yang lainnya yang menangani semua nya "
" apa gak apa - apa ? " tanya nya tidak enak seraya melap tangannya dengan handuk kecil
" sangat tidak apa-apa dokter, kita ini kan satu tim jadi kita harus saling membantu dan mengerti satu sama lain " ucap dokter Widya seraya tersenyum
" terimakasih dokter, memang rasanya hari ini aku sangat lelah dan mengantuk " ucap nya lagi seraya meraih tas dan jas dokter nya
" jangan lupa minum vitamin terus itu istirahat besok kita masih ada jadwal operasi " ucap dokter widya tersenyum
" siap ibu dokter " ucap Amora seraya hormat dokter Widya terkekeh melihat nya
" aku pegi dulu, maaf aku merepotkan dokter dan yang lain nya hari ini " Amora berkata sebelum benar-benar melangkah pergi
dokter Widya tersenyum " hhmm... sudah berapa kali dokter mengatakan itu rasanya aku yang merasa tidak enak "
" hehehee... kalo begitu aku pergi dulu " ucap nya lalu melangkah pergi
Amora melangkah dengan sedikit buru-buru hari ini ia memang sangat lelah dan mengantuk, sesekali ia memijit pangkal hidung nya
dan sesampainya di lobby rumah sakit seketika langkah nya terhenti dan matanya yang tadinya mengantuk kini terbuka dengan lebar.
" Te.. Tenggara " gumamnya gugup saat melihat keberadaan kekasih hati nya itu sedang berdiri di depan mobil sport berwarna merah nya dengan menyandarkan tubuh nya, kedua tangannya ia lipat di depan dada dengan santai nya, tak lupa pakaian loreng tentara nya terpasang rapih di tubuh nya, senyuman indah nya tak lepas dari wajah tampan nya saat melihat wanita pujaan hati nya berdiri tidak jauh dari nya
dan dengan cepat Amora berlari kearah Tenggara dan langsung memeluk nya, Tenggara menyambung pelukan kekasih nya itu dengan lembut seraya tersenyum
" kamu berhutang penjelasan padaku " ucap nya di sela-sela pelukan mereka dengan mata yang berkaca-kaca
Tenggara mengelus pundak Amora dengan lembut " hari ini kamu bisa menanyakan apapun kepadaku aku siap menjawab nya " ucap nya lalu kedua nya melepaskan pelukan nya
Amora menatap wajah tampan Tenggara dengan mata yang masih berkaca-kaca " hey. . kenapa kamu bersedih begini ? " tanya Tenggara seraya tersenyum lembut ke arah nya
Amora tidak menjawab ia hanya menatap wajah tampan di hadapan nya itu " apa hari ini kamu sibuk ? "
" hhhmm... tidak.. hari ini aku izin " jawab Amora seketika rasa lelah dan ngantuk nya hilang begitu saja saat Tenggara sudah berada di hadapannya
" bagaimana jika hari ini kita wujudkan keinginan kita untuk menonton film bersama " tawar Tenggara menaik turunkan alis nya
" tapi aku lapar, makan dulu boleh kan ? " ucap Amora mengelus perut ratanya dengan tersenyum lucu ke arah Tenggara
" siap tuan putri, keinginan akan segera di lakukan " ucap Tenggara hormat ala-ala militer lalu ia segera membukakan pintu mobil untuk Amora dan dengan senyum bahagia Amora masuk ke dalam mobil Tenggara dan setelah nya Tenggara menyusul nya
.
.
.
sesampainya di restoran mereka segera memesan makanan yang mereka inginkan, sambil menunggu makanan datang Amora mulai bertanya kepada kekasih nya itu dengan semua pertanyaan yang selama ini ia simpan
" apa kamu seorang Abdi negara ? " tanya Amora menatap serius Tenggara dengan kedua tangannya ia lipat di atas meja
" seperti yang kamu lihat sayang " jawab Tenggara tersenyum manis
" ohh... jadi ini alasan kamu menghilang selama dua minggu.. itu karena kamu ada tugas " tanya Amora lagi
dan dengan cepat Tenggara menganggukkan kepala nya " iya aku ada tugas dan aku di tempat kan di tempat yang terpencil jauh dari jangkauan internet "
Amora menghembuskan nafasnya dengan kasar " apa aku boleh mengetahui tempat nya, ya kali jika kamu kembali di tempat kan disana aku akan mengujungimu "
" ini adalah privasi negara sayang aku tidak bisa membocorkan nya " jawab Tenggara yang sangat mematuhi aturan dari atasan nya
dan pesanan mereka datang, mereka menikmati makan siang mereka bersama dengan di temani obrolan dan canda tawa kedua nya.
" hhmmm... bintang mu sudah berapa ? " Amora melihat bahu dan dada Tenggara tetapi tidak menemukan lambang pangkat satupun yang melekat di seragam loreng itu
" belum ada... aku hanyalah pasukan biasa saja " jawab Tenggara merendah, Amora percaya begitu saja
" sebernya berapa sih gajinya tentara itu ? " ucap nya seraya befikir
Tenggara meminun jus jeruk nya lalu menjawab pertanyaan dari kekasih nya itu " kecil , tak sebanding dengan gaji seorang dokter hebat sepertimu "
" aku gak percaya gajimu itu kecil, pekerjaan seorang Abdi itu kan taruhan nya nyawanya "
" coba tebak kira-kira berapa? " tanya Tenggara menaik turunkan alis nya
" hhmm.... limabelas juta " tebak Amora Tenggara menggelengkan kepala nya
" lima puluh juta " tetapi lagi-lagi Tenggara menggelengkan kepala
" seratus juta "
" satu miliar "
" satu triliun "
semua yang Amora ucapkan hanya mendapatkan gelengan kepala dari Tenggara, gadis cantik itu menatap bingung ke arah kekasih nya yang hanya tersenyum melihat nya
" semua nya salah ? sebenarnya berapa gaji mu " tanya nya lagi dengan wajah yang kesal
" kecil aja sayang ku... sekurang-kurangnya hanya sepuluh juta perbulan nya " jawab Tenggara
Amora menghitung jari jari nya lalu kembali menatap Tenggara " kenapa sedikit sekali, ? harus nya gaji Abdi itu besar apa lagi pekerjaan nya sangat tidak gampang kan, nyawa juga yang jadi taruhannya "
Tenggara kembali tersenyum " bagi kami seorang Abdi gaji tidak lah masalah asalkan negara kami aman dari serangan mafia mafia luar "
Amora mengangguk anggukkan kepalanya " tapi tetap saja tidak adil, pekerjaan kalian kan sangat berbahaya "
" apa gajiku kurang untuk memenuhi kebutuhan mu di masa depan sayang ku " gombal Tenggara
" eehh... tidak begitu, cuman rasanya tidak adil aja kan..." jawab cepat Amora
Tenggara merasa gemas melihat expresi kaget dari kekasih nya itu .
.
.
.