NovelToon NovelToon
Alea Bos Mafia Vs Gadis Cupu

Alea Bos Mafia Vs Gadis Cupu

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas dendam pengganti
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Hinata Ochie

Alea, wanita tangguh berusia 25 tahun, dikenal sebagai bos mafia paling ditakuti di Itali. Dingin, kejam, dan cerdas—tak ada yang bisa menyentuhnya. Namun, sebuah kecelakaan tragis mengubah segalanya. Saat terbangun, Alea menemukan dirinya terjebak dalam tubuh seorang gadis SMA berusia 16 tahun bernama Jasmine—gadis cupu, pendiam, dan selalu menjadi korban perundungan di sekolah.

Jasmine sendiri mengalami kecelakaan yang sama... namun jiwanya menghilang entah ke mana. Kini, tubuh rapuh Jasmine dihuni oleh jiwa Alea sang bos mafia.

Dihadapkan pada dunia remaja yang asing dan penuh drama sekolah, Alea harus belajar menjadi "lemah"—sementara sisi kelam dan insting mematikan dalam dirinya tak bisa begitu saja dikubur. Satu per satu rahasia kelam tentang kehidupan Jasmine mulai terkuak—dan sepertinya, kecelakaan mereka bukanlah sebuah kebetulan.

Apakah Alea bisa bertahan di tubuh yang tak lagi kuat seperti dulu? Atau justru Jasmine akan mendapatkan kekuatan kedua untuk membalas semua lu

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hinata Ochie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 – Satu Musuh di Tengah Kita

Setelah membaca pesan dari V, Alea tersenyum dingin sambil memegang dagunya.

"Berarti mereka sudah menanam mata-mata sebelum kita bangkit" Ucap Alea dingin. Lalu Alea meminta Zora untuk menyoroti kamera pada semua anggota yang ada di sana, sampai Zora berhenti pada satu wajah yang tersenyum di pojok ruangan, dengan senyum yang penuh arti dan mencurigakan.

Saat itu juga Alea mengadakan pertemuan dengan seluruh anggota nya. Mereka berkumpul dan duduk di tempat masing-masing, Alea berdiri tepat di ujung meja pertemuan, ia berdiri dan menatap semua anggota yang hadir di sana.

Lampu ruang pertemuan sengaja di redup kan dan suara kipas yang berputar agak lambat menambah suasana menjadi lebih tegang dari biasanya.

"Seseorang di antara kita membocorkan rencana. Entah disengaja atau tidak. Tapi pengkhianatan bukan hal yang bisa dimaafkan." Mata Alea tajam menatap mereka yang ada di ruang pertemuan itu.

"Mungkin hanya kebocoran sistem. Terlalu cepat menuduh orang." Sahut Raka.

"Tidak, data dari V tidak bisa dipalsukan. Seseorang mengakses jaringan markas kita dari dalam, lewat perangkat tersamar." Jelas Zora.

Lalu Alea meminta semua anggota untuk menyerah kan alat komunikasi pribadi mereka masing-masing untuk di periksa, apakah ada alat penyadap pada ponsel mereka.

Tasya dan Zora mulai memeriksa satu persatu.

Saat pemeriksaan berlangsung Alea dengan mata tajamnya menangkap hal yang mencurigakan dari wajah semua anggota yang hadir di tempat itu,

Rico, si ahli penyamaran, terlalu tenang. Bahkan tersenyum saat diperiksa. Alea merasa itu hal yang tak biasa.

Naya, yang biasanya pendiam, berkeringat dan gugup, mencengkeram gelangnya terus-menerus.

Leo, terlihat gelisah dan tidak fokus, seperti menyimpan sesuatu.

Pada akhirnya Zora menemukan sebuah alat penyadap yang dapat mengirim sinyal data ke sigma pada alas sepatu salah satu anggota baru dalam kelompok mereka. Tiko anak baru yang di rekrut oleh Leo, kedapatan menaruh dengan sengaja alat itu di alas sepatunya. Perangkat itu adalah Nano recorder yang mampu memindai gelombang suara dan data di sekitar. Sehingga rencana mereka bisa gagal jika sigma sudah mengetahui tempat persembunyian itu.

Alea menghampiri nya untuk meminta penjelasan.

"Aku nggak tahu itu ada! Aku cuma bawa sepatu dari loker lama!" Tiko gemetar ketakutan melihat tatapan Alea yang begitu tajam padanya.

"Kau yang bawa dia masuk. Kau jamin dia bersih." kini pandangan Alea beralih pada Leo.

"Aku bersumpah, Alea. Aku nggak tahu. Aku pikir dia anak jalanan biasa yang butuh tempat." Ucap Leo.

Alea masih tak mempercayai ucapan Leo, ia masih saja meminta penjelasan dari Leo juga Tiko. Pemuda itu masih bergetar ketakutan, keringat dingin mengalir di seluruh tubuh nya.

"Kalau benar begitu, kenapa akun log Tiko sinkron dengan satu IP yang pernah terhubung ke jaringan Sigma?" jelas Tasya.

Sontak saja semua mata memandang ke arah Tiko yang masih gemetar ketakutan dengan wajah kian pucat. Karena terdesak dan tak ada jalan untuk kabur, akhirnya Tiko mengakui semuanya, bahwa dia tidak tahu siapa pengirim perangkat itu. Ia hanya mengikuti perintah dari seseorang misterius yang menghubunginya lewat pesan suara terprogram sejak sebelum masuk ke markas.

"Suara perempuan. Tapi bukan manusia. Datar, seperti robot. Dia janji akan bantu aku keluar dari Sigma… kalau aku masuk ke sini dan aktifkan alat itu." Jelas Tiko tergagap.

Zora dan Tasya saling berpandangan mereka akhirnya tahu siapa pengirim pesan yang di maksud oleh Tiko.

"Itu suara ELRA teknologi AI buatan sigma. Mereka kirim agen dengan kendali jarak jauh." ucap Zora.

Setelah menjelaskan semuanya, Tiko di masukan ke dalam sel tahanan bawah tanah, Tiko tak di ijinkan lagi untuk mengikuti semua rencana mereka, dalam penjara itu Tiko tak akan bisa keluar dengan mudah.

...****************...

Pertemuan selesai, semua kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat, begitu pula dengan Alea. Ia masuk ke kamarnya untuk melepaskan penat dan lelah di tubuhnya. Sebelum merebahkan dirinya di ranjang, Alea memandang dirinya di depan cermin. ia melihat wajah Jasmine namun dengan tatapan tajam Alea. Pada saat itu Jasmine muncul dalam pikirannya.

"Aku tahu bagaimana rasanya dikhianati orang yang kamu percaya. Waktu kecil, sahabatku justru penyebab semua bully-an."

Ucap jiwa Jasmine dalam benak Alea.

"Bagi mafia, pengkhianat itu sampah. Tapi kali ini, aku tidak bisa sembarang menghabisi orang." Ucap Alea dingin.

"Karena ini bukan hanya tentang kamu. Ini tentang kami semua. Dan, tentang masa depan Cecilia" Jasmine tersenyum lembut, walaupun saat mandang cermin Alea tak tersenyum namun ia dapat melihat jiwa Jasmine tersenyum padanya.

...****************...

 Pagi ini hari begitu cerah, meraka bangun dengan penuh pengharapan. Dan hari ini Zora sudah dapat meretas sebagian sistem eksternal ELRA dan menemukan lokasi Relay Perantara sebuah pusat transmisi kecil yang memperkuat sinyal Menara Resonan. Jika dihancurkan, jaringan ELRA bisa terganggu sementara.

"Relay ini dikawal ketat, tapi tidak sekuat markas utama. Kalau kita sabote, sistem mereka lumpuh minimal dua hari." jelas Zora.

Alea mengerut kan dahinya, lalu ia tersenyum sinis.

"Dua hari cukup untuk menyusup ke dalam kota Sigma." Ucapnya.

Dan mereka pun menyusun rencana dengan sangat matang, semua skenario telah tersusun sangat rapih dan terarah, ini akan jadi misi pertama mereka untuk memberontak pada kelompok sigma.

Misi sabotase akan di pimpin oleh Tasya dan Raka, sedangkan Alea, Leo, dan Zora akan memimpin operasi infiltrasi ke kota Sigma untuk mencari lokasi fisik ELRA dan mempertemukan kembali Alea dengan seseorang dari masa lalunya Xander, mantan pencipta sistem awal ELRA yang dulu menghilang.

Sebelum memulai misi Zora memperlihatkan sosok Xander dalam bentuk hologram. Pria itu tampak kurus, dengan mata tajam dan rambut perak. Dulu ilmuwan jenius. Kini, dia diduga hidup di bawah identitas palsu sebagai "The Prophet", seorang teknokrat pengasingan di pinggiran kota Sigma. Langkah pertama yanga harus mereka lakukan adalah menemui Xander alias The Prophet.

"Dia adalah yang menciptakan ELRA. Dan dia, yang pernah hampir membunuhku." Ucap Alea.

"Kalau kita ingin menang, kita butuh dia. Dan dia hanya akan bicara padamu." Sahut Zora.

Dengan senyum miring Alea mengepalkan tangannya, kalo ini ia tak akan pernah ragu lagi, ia akan maju melawan sistem dan menghancurkan nya.

"Kalau harus menggali masa lalu, aku akan gali sedalam mungkin, dan aku akan masuk ke dalamnya" Ucap Alea.

1
Gió mùa hạ
Gila seru abis!
farmy 7
Karakternya juara banget. 🏆
Brock
Wah, keren betul!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!