FATAMORGANA

Mella masih berada dirumah sakit nunggu mama nya, semua biaya administrasi sudah dibayarkan full oleh suami nya. Tadi nya Mella yang mau membayar nya, tapi suami nya tidak bolehkan.

Mella mendekati suami nya, dia berkata

"Mas masalah terus bermunculan sejak kamu menikahi ku, kenapa tidak kita akhiri saja mas. Kita cerai" Mella tertunduk, Rendi kaget setengah mati dengar ucapan istri nya

"Sayang nama nya hidup kalau nggak buat masalah, dikasih masalah. Hidup tempat nya masalah, kamu coba pikir deh. Orang tidur juga masalah sayang" Ucap Rendi peluk istri nya, Mella langsung melepas pelukan Rendi. Ditatap nya wajah tampan suami nya

"Masalah nya dimana mas, kalau orang tidur?" Mella bertanya mengangkat alisnya, Rendi tersenyum melihat ekspresi wajah istri nya gemes banget

"Masalah nya? kalau ngorok keras dipukul pakai gayung sama istri nya entah sama anak nya juga, bisa sama tetangga nya yang kebrisikan sayang" Ujar Rendi santai, Mella tertawa di kitik nya pinggang Rendi. Mereka tertawa bersama, Rendi senang bisa buat istri nya tertawa

"Jangan suka bilang cerai yaa sayang, aku nggak suka. Aku nggak akan pernah cerai kan kamu sampai kapan pun sayang! Kita akan menua bersama sampai maut memisahkan" Jelas Rendi lembut, tangan nya merapikan rambut istri nya.

Mella terdiam menyandarkan kepala nya didada bidang suami nya, Rendi justru sedang berpikir untuk memberikan hukuman yang besar pada orang yang sudah mencelakai mama mertua nya. Rendi sudah melihat perubahan yang begitu besar pada diri mama mertua nya, tidak jahat lagi dengan istri nya.

Sudah tau cara nya berterima kasih pada siapapun, tidak banyak menuntut. Lamunan nya buyar mendengar suara kedua adik ipar nya datang, wajah mereka sudah penuh dengan airmata.

Ardi sudah tiba dijakarta, dia langsung kerumah sakit bersama Audi. Anak nya Audi dijaga oleh Baby Sitter, mereka berdua menangis dengar mama Ana kondisi nya koma.

Tidak henti-henti nya Audi menyalahkan diri nya sendiri melihat kondisi mama nya, Audi berpikir seandai nya dia nggak tinggal kan mama nya pasti ini nggak akan terjadi.

Orang suruhan Rendi menangkap seorang lelaki yang memberikan makanan pada Ana, dia mengatakan kalau makanan itu kiriman dari Mella.Tanpa rasa curiga ana menerima nya dan memakan nya, bertepatan tetangga nya datang mau belanja diwarung Ana. Santi teriak minta tetangga lainnya tolong Ana, Ana langsung dibawa kerumah sakit.

"Tahan mereka ditempat biasa! Saya segera kesana!" Tegas Rendi, dia hubungi pengacara nya agar ikut mendengarkan

Beberapa Rendi dan Pengacara nya sudah berada disuatu tempat, dimana buruan nya disekap sebelum diserahkan kepada polisi. Mereka masuk dan bertemu dengan seorang lelaki, tubuhnya kurus dan matanya cekung. Rendi bertanya pada lelaki itu

"Siapa dan kenapa anda melakukan perbuatan mencelakai mertua saya? Jika anda berkata jujur, saya akan pertimbangkan untuk meringankan hukuman anda. Bisa juga saya bebaskan anda" Tanya Rendi tegas

"Saya hanya disuruh seorang wanita, mengirim makanan untuk ibu Ana. Saya tidak Tau nama wanita itu pak, saya juga tidak Tau kalau makanan yang saya kirim ada racun nya. Wanita itu berjanji akan memberikan imbalan yang besar, karena saya memang sedang butuh uang untuk pengobatan ibu saya" Jelas nya lalu menunduk ketakutan

"Hubungi wanita itu sekarang! Setelah saya akan pertimbangkan! Jika anda bisa diajak kerja sama, saya akan bantu semua pengobatan ibu anda!" Tegas Rendi, lelaki itu langsung menegakan kepala nya.

"Baik pak, saya hubungi sekarang" Ujarnya pada Rendi, lelaki yang bernama Shaleh langsung menghubungi wanita yang menyuruh nya

Setelah Shaleh menghubungi orang yang menyuruh nya, Rendi dan Pengacara nya Tau kalau yang menyuruh nya adalah Utari atas perintah Levi. Mereka langsung bergerak, sedangkan Rendi menepati janji nya membantu pengobatan Ibu nya Shaleh. Urusan selanjut nya pengacara yang mengurus nya, Rendi memberikan uang pada Shaleh untuk buka usaha yang dia inginkan.

~~~~~♥️♥️🌹♥️♥️~~~~~

Mella sedang sibuk ngetik untuk skripsi nya, buku-buku berserakan dimeja bahkan dilantai kamar nya. Rendi masuk kedalam kamar tersenyum melihat kondisi kamar mirip gempa sesaat. Mella melihat suami nya masuk kamar, langsung bereskan buku-buku nya. Rendi pegang tangan istrinya, menggelengkan kepala nya.

"Nggak apa-apa sayangku, teruskan saja. Aku juga sama dulu seperti ini. Kecuali orang yang skripsi nya beli, nggak repot begini\* Ujar Rendi tersenyum pada istrinya

"Emang ada mas orang yang beli skripsi??" Tanya Mella serious, Rendi tertawa kecil melihat ekspresi wajah istri nya.

"Banyak cintaku, justru orang yang melakukan hal itu tidak percaya pada kemampuan dirinya. Kuliah bertahun-tahun tapi award nya buat orang lain, bodoh kan?" Jelas Rendi, Mella menganggukan kepala

Mella teruskan tugas skripsi nya dengan serious, Rendi buatkan susu dan roti keju kesukaan istri nya. Tapi mama nya bilang istri nya belum makan sama sekali, Rendi juga bawakan nasi dan lauk untuk istrinya.

Melihat Mella yang serious dengan tugas nya, Rendi suapi istri nya dengan sabar. Mella bertanya sesuatu yang tidak dia ketahui pada suami nya, Rendi menjawab pertanyaan Mella.

Mella tersenyum dan mencium pipi suami nya, karena suami nya cerdas. Setelah makan selesai Rendi bersihkan bibir istri nya, dicium nya bibir Mella lalu keluar kamar membawa piring Kotor.

Rendi masuk lagi kekamar melihat istrinya semakin serious, dia memutuskan keluar dari kamar menemui kedua orangtuanya. Mereka bertiga ngobrol banyak hal, sampai rencana liburan setelah urusan kuliah Mella selesai. Rendi melihat jam dinding sudah jam sepuluh, dia memutuskan masuk kedalam kamar.

Sampai didalam kamar, dia tersenyum melihat istrinya tertidur diatas meja dengan kondisi laptop masih menyala. Rendi lihat laptop istri nya, ternyata belum disave tulisan nya. Dia langsung mengangkat istri nya dibaringkan pelan ditempat tidur, dibersihkan tangan dan semuanya setelah itu digantikan pakaian istri nya diselimuti.

~~~~~💨💨💥💨💨~~~~~

Polisi datang kerumah bagas, untuk menangkap Utari. Bagas dan Lexi sangat terkejut mendengar penjelasan dari polisi, Utari mulai melakukan drama dengan teriak-teriak. Definisi ibu yang bodoh adalah Utari, sekarang dia harus pertanggung jawabkan perbuatan nya. Bagas tidak mencegah dan membela istri nya, Utari digiring kedalam Mobil polisi.

Dirumah sakit Ardi berada disamping ranjang ibu nya, dia sedang membaca ayat-ayat suci dengan deraian airmata. Suara tangis nya nyaris tak terdengar, dengan penuh kasih sayang dia mengelus tangan ibu nya yang sedang berjuang antara hidup Dan mati.

Ardi tidak henti-hentinya minta kepada Allah untuk kesembuhan ibu nya, dia yakin keajaiban itu pasti ada. Tiba-tiba jari ibu nya bergerak pas tangan Ardi diatas tangan ibu nya. Ardi langsung memanggil dokter, dia hubungi Kakak dan adik nya.

Rendi dan Mella senang sekali mendengarnya, mereka pergi kerumah sakit. Kedua orangtua Rendi juga ikut. Ana tersenyum melihat anak lakinya ada didepan nya.

Bersambung