Adrian adalah pemuda biasa yang berasal dari kampung. berkat kehebatan dan kejeniusannya, dia berhasil bangkit dan menjadi pemuda yang paling di takuti di dunia bawah tanah Eropa. bahkan negara-negara di benua Eropa maupun di luar Eropa, sangat menghargai Adrian berkat kejeniusan dan latar belakangnya sebagai raja bawah tanah Eropa.
Namun Adrian meninggalkan semua status dan gelarnya yang telah dibangunnya itu demi baktinya kepada bibinya. Namun, sebuah hal buruk terjadi pada kekasih dan keluarganya. dengan terpaksa, dia menggunakan kekuatan dan pengaruhnya lagi demi melindungi kekasih dan keluarga tercintanya.
Untuk kisah lengkapnya, silahkan lanjutkan membacanya di karya baru saya ini...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elang Malam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18 : Keluarga Lukman
“Tang,,,!!”
Dengan keras, Zhao Haito membuka dan menutup pintu ruangan CEO tersebut dengan cara dibanting.
Sedangkan dengan Amanda dan sekretarisnya itu, tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka berdua hanya dapat mengusap dada dengan sabar.
Amanda sadar diri, Grup Haito adalah perusahaan besar yang berkantor di Beijing, pusat kota. Sedangkan perusahaan dia hanyalah perusahaan kecil yang baru berkembang. Walaupun dia telah bekerja sama dengan Grup Lin, dia yakin, Grup Lin tidak akan mau melawan Grup Haito hanya demi perusahaannya yang kecil itu.
Amanda menarik napas dengan berat, “Siska, sebaiknya kita akhiri saja untuk hari ini!. Soal desainnya, besok saja kita lanjutkan”, ucap Amanda dengan suara lesu kepada sekretarisnya.
Malam itu Amanda, merasa energinya terkuras habis dan tidak semangat lagi melanjutkan pekerjaan. Dia meraih tas kecilnya yang berada di atas meja, dan memutuskan untuk kembali ke villa, menemui Andini dan Adrian.
…
Di sebuah villa tradisional dengan halaman luas di pinggiran kota Guangzhou.
Zhao Haito sangat marah ketika mendengar kabar di telepon, bahwa Tuan muda keluarga Zhao yang dipukuli oleh seseorang.
“Putraku,,!!”, teriak Zhao Haito dari luar sambil bergegas masuk ke dalam vila yang bergaya tradisional itu.
Zhao Haito membelalakkan kedua bola matanya setelah melihat tubuh seorang pemuda yang telah terbujur kaku di atas tempat tidur. Seluruh tubuh pemuda tersebut ditutupi oleh kain kasa, sedangkan satu-satunya celah yang dapat dilihat dan yang tidak ditutupi oleh kain kasa adalah bagian mata pemuda tersebut.
“Sialan,,!!, siapa yang telah berani melakukan semua kepada Tuan muda keluarga Zhao saya?”, teriak Zhao Haito yang yang langsung mencengkram kerah baju salah seorang pengawal villa yang berada di sana.
Sedangkan dengan pengawal yang di cengkram kerah bajunya oleh Zhao Haito, dia mengerutkan kening sambil menatap teman-teman pengawalnya dengan linglung. “Ada apa dengan kepala keluarga Zhao ini?. Jelas-jelas orang yang berada di balik kain kasa ini adalah tuan muda Zaky, mengapa dia mengatakan itu tuan mudanya!”, gumamnya dalam.
Namun pengawal tersebut tidak berani membantah dan hanya menundukkan kepalanya setelah melihat kemarahan di wajah Zhao Haito dengan suara yang menggebu-gebu.
“ayah, apa kamu sudah datang?”
Zhao Haito yang saat itu berada di salah ruangan. Mendengar suara ayahnya, dia langsung menuju ruang tamu villa untuk menemui ayahnya tersebut.
Sedangkan dengan Zhao Haito yang melihat Zhao Lee berdiri di hadapannya itu dengan kaki dan tangan yang masih utuh, membuat dia terperanjat seketika sekaligus bahagia. dia tidak tahu lagi apa yang harus di kata.
“Putraku, i i ini…..?”
Zhao Haito bicara terbata-bata sambil mengarahkan ujung jarinya ke arah Tuan muda Zaky yang tengah dililit kain kasa.
“Tuan Zhao!”
Seorang pria paruh baya bicara dan langsung bergegas menghampiri Zhao Haito.
“Tuan Zhao, seseorang telah memukuli cucu saya hingga seperti ini!”, ucap pria tua sambil menunjuk Zaki yang terbaring di atas tempat tidur dengan suara bergetar. Dilihat dari nada suara dan tatapan pria tua, terlihat jelas kemarahan dan kebencian yang tidak dapat diungkapkan melalui kata-kata.
Pria paruh baya itu bernama Abraham Lukman, kepala keluarga Lukman, yang tidak lain adalah kakek dari Tuan muda Zaky sendiri.
Keluarga Lukman kota Guangzhou, keluarga Lukman termasuk termasuk juga dalam keluarga-keluarga berpengaruh di kota Guangzhou. Namun, statusnya berada jauh dibawah berada di bawah keluarga Lin beberapa tingkat.
Setelah mendengar kata-kata Abraham Lukman, barulah Zhao Haito menyadari orang yang di bungkus kain kasa itu adalah Tuan muda Zaky, cucu laki-laki satu-satunya di keluarga Lukman.
“Tuan Zhou!, anda harus membantu keluarga Lukman menemukan orang itu, dan membalaskan dendam keluarga Lukman saya!”
Abraham Lukman bicara lagi dengan sedikit memohon kepada kepala keluarga Zhao. Dia sadar, bahwa dia tidak dapat menekan keluarga Zhao untuk membantunya membalaskan dendam itu, dan status keluarga Zhao lebih tinggi daripada keluarga Lukmannya.
“Baiklah tuan Lukman!, keluarga Zhao saya akan menemukan orang itu dan membalaskan dendam keluarga Lukman”, sahut Zhao Haito meyakinkan Abraham Lukman.
“Abraham, apa yang terjadi!, saya dengar cucu kamu dipukuli?”, pada saat bersamaan, dari luar villa terdengar suara seorang pria paruh baya.
Orang yang bicara itu adalah Herman ,kepala biro keamanan kota Guangzhou.
Herman melangkahkan kakinya masuk ke dalam villa keluarga lukman tanpa menyadari keberadaan Zhao Haito dan Zhao Lee.
“Tuan Herman, cucu saya telah dipukuli oleh seseorang hingga lumpuh. Sedangkan pelakunya masih bebas berkeliaran di luar sana, bagaimana biro keamanan memberi penjelasan terhadap keluarga Lukman?”
Dengan tidak puas, Abraham meminta penjelasan terhadap biro keamanan kota Guangzhou dan juga kepada Herman.
Mendengar ketidakpuasan dari Abraham Lukman, Herman memahami semua itu. Dia juga prihatin terhadap cucu laki-laki dan satu-satunya penerus keluarga Lukman, saat ini telah lumpuh. Akan tetapi sebagai kepala biro keamanan kota Guangzhou, dia sebenarnya cukup senang atas apa yang terjadi kepada Zaki.
Sebagai kepala keamanan kota Guangzhou, selama ini Herman telah banyak mendengar dan menangani kasus yang pernah dilakukan Zaky, baik pengeroyokan, pemerkosaan bahkan penculikan. Namun, Herman tidak dapat berbuat apa-apa, karena orang-orang keluarga Lukman banyak yang berada di pemerintahan. Bahkan atasannya sendiri melarang dia untuk tidak mengusik Zaky.
Herman hanya dapat menghela nafasnya dengan berat. “baiklah Anggoro. Nanti kami akan mendalami kasus yang dialami tuan muda Zaky setelah kembali ke kantor!”, sahut Herman, melangkahkan kakinya hendak pergi meninggalkan villa keluarga Lukman.
“Apalagi yang perlu didalami!”
Dari arah samping. Zhao Lee yang tidak dapat lagi menahan amarahnya, dia langsung berkata dengan nada keras.
Baru pada saat itulah, Herman baru menyadari bahwa kepala keluarga dan tuan muda keluarga Zhao yang berasal dari ibukota juga ada di sana. Keringat dingin pun langsung keluar membasahi tubuhnya. “ Habislah saya!”, gumamnya dalam hati.
Zhao Lee melangkahkan kakinya ke hadapan Herman dan langsung melayangkan sebuah tamparan keras.“sebaiknya malam ini juga kamu temukan orang itu!. Kalau tidak ketemu, maka kaki dan tangan kamu sendiri yang akan saya patahkan!”, ucapnya lagi yang langsung mengeluarkan ancaman dengan niat membunuh yang besar.
Melihat niat membunuh yang besar dari sorot mata Zhao Lee, membuat Herman menggigil ketakutan, “Tuan muda Zhao, sebaiknya tuan muda tenang dulu”,
Zhao Haito yang mendengar di samping tidak dapat menahan diri untuk tidak mendengus dingin. “Tuan muda dari keluarga Lukman telah dibuat lumpuh total oleh orang itu, sedangkan orangnya masih bebas berkeliaran di luar sana. Saya katakan padamu, jika kamu tidak ingin menjadi kepala biro keamanan kota Guangzhou lagi, saya dapat menggantikan posisi kamu itu dengan sangat mudah!”.