Alesia seorang gadis remaja yang baru saja merayakan hari jadinya ya Ke Delapan belas tahun bersama teman - temannya di sebuah bar ternama.
Tidak sengaja terbentur kursi saat tersandung dan langsung tak sadarkan diri.
Setelah beberapa saat alexia sadar dan perlahan membuka matanya.
Dan sangat terkejut setelah melihat sekeliling, karena setelah ia membuka matanya dia sudah berada di rumah sakit.
Yang lebih mengejutkan lagi saat dia tak sengaja melihat kalender yang ada di ruangan itu.
" Apa dua ribu dua puluh lima, bukanlah masih tahun dua ribu dua puluh yang benar saja masa aku pingsan selama itu "
penasaran dengan kisahnya yuk langsung mampir saja
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama putri01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Setelah beberapa saat akhirnya acara reunian dadakan itu selesai dan mereka semua sudah kembali ke rumah mereka masing-masing.
Begitu juga dengan Brian Xia dan Rafa putra mereka, mereka bertiga juga langsung pulang kerumah dan membatalkan rencana jalan - jalan mereka karena tidak mau Rafa lelah.
Sesampainya di rumah, setelah mengantarkan anak dan istrinya pulang Brian langsung kembali ke perusahaannya.
" Sudah sampai kalian berdua cepat masuk ya, Papa mau kembali ke kantor " ucap Brian ketika mereka masih di dalam mobil.
" Baiklah kamu hati - hati ya, ayo sayang kita masuk " ajak Xia dan langsung di anggukan Rafa yang sangat kelihatan lelahnya.
Segera Xia dan Rafa keluar dari mobil itu dan langsung masuk kedalam rumah mereka.
Begitu juga dengan Brian yang langsung kembali ke perusahaannya.
Setelah masuk kedalam rumah ibu dan anak itu terkejut dengan kehadiran seseorang.
" Nenek... " panggil Rafa yang langsung menghampiri wanita paruh baya yang duduk santai bersama wanita muda di sebelahnya.
" Sayang, cucu nenek darimana ko bisa sama dia, kamu tidak di apa- apakan kan, dia tidak menyakitimu lagi kan? " tanya wanita paruh baya itu pada cucunya.
Menyaksikan itu Xia hanya diam saja dulu, tidak mau langsung mengambil tindakan Xia melihat situasinya terlebih dahulu.
" Siapa mereka, kenapa Rafa memanggilnya nenek, lalu siapa wanita muda ini " batin Xia memperhatikan keduanya.
" Rafa habis keluar bersama mama dan papa nek, mama sudah tidak jahat lagi, jadi Rafa tidak apa - apa " jawab anak kecil yang sudah berada di pangkuan wanita paruh baya itu.
" Sungguh kamu tidak di sakitinya, apa dia benar-benar sudah berubah? " tanya wanita muda itu pada Rafa.
" Iya tante, mama sudah tidak jahat lagi, mama baik sekarang " sahut Rafa dengan senangnya.
Langsung saja wanita paruh baya dan gadis muda itu menatap ke arah Xia dengan penuh selidik.
Xia yang di tatap keduanya bertambah bingung. " Siapa mereka berdua " batin Xia yang sama sekali tidak tahu dengan keduanya.
" Ya sudah Rafa bersih- bersih dulu sana nenek mau bicara sama mama mu "
" Iya, Rafa ke kamar dulu " Rafa langsung turun dari pangkuan neneknya dan langsung menuju ke kamarnya.
Melihat anaknya ke kamar Xia juga melangkah menuju kamarnya.
" Berhenti, mau kemana kamu " ucap wanita paruh baya yang langsung menghampiri Xia.
" Benar, tidak usah berpura-pura baik kamu pasti sengaja berakting kan, pasti kamu merencanakan sesuatu, dasar wanita miskin " ucap wanita muda itu juga dengan gaya angkuhnya.
Mendengar itu Xia menghentikan langkahnya, lalu berbalik menghadap keduanya.
Perlahan kepala Xia kembali pusing dan timbul beberapa ingatan tentang kedua orang ini.
___________
Di dalam ingatan itu ternyata wanita paruh baya dan gadis muda ini adalah ibu dan adik Brian.
Mereka berdua lah yang jadi salah satu penyebab Xia dewasa itu minta cerai dengan suaminya.
Karena kedua wanita beda usia ini sangat tidak menyukai Xia, mereka terus merendahkan Xia karena berasal dari keluarga tidak mampu bahkan seorang yatim piatu yang sudah tidak memiliki orang tua dan keluarga.
Sedangkan mereka adalah keluarga yang kaya jadi mereka menganggap Xia tidak se level dengan keluarga mereka.
Hanya ayah Brian yang mau menerima keberadaan Xia sebagai anggota keluarga mereka sedangkan ibu dan adik Brian ini masih tidak bisa menerimanya.
Dan itu salah satu penyebab Xia menjadi jahat karena dirinya sering di tindas dan di perlakuan semena - mena oleh kedua wanita beda usia ini.
Tapi itu hanya terjadi di belakang Brian dan ayahnya saja, di depan Brian mereka seolah menjadi keluarga yang paling baik sehingga Brian tidak tahu apa yang sudah mereka berdua lakukan pada Xia.
Teringat jelas kedua wanita ini menyiksa dan mencemoohnya sejak pertama Xia memasuki keluarga mereka, tapi dengan sabar Xia menghadapi dan menerimanya.
Karena saking cintanya Xia pada pria pujaannya itu jadi rela menerima semuanya.
Sampai lama kelamaan akhirnya kesabaran Xia habis dan tidak mau lagi menerima perlakuan semena - mena keduanya.
Apalagi setelah kecelakaan dan Dimas menjadi penyelamatnya mulai saat itu Xia memutuskan untuk menyerah dengan Brian dan berpindah haluan pada Dimas yang menerima keadaannya menurut Xia.
Xia tertekan dengan perlakuan kedua wanita itu, dan Dimas lah tempatnya bersandar mengadukan keluh kesahnya sampai akhirnya Xia malah jatuh cinta dan memutuskan akan bersama Dimas saja, tidak mau lagi bersama Brian yang keluarganya tidak menerima dirinya.
Dan juga teringat jelas apa saja yang sudah Xia alami atas perlakuan kedua wanita beda usia itu, sehingga membuat Xia bersikeras melepaskan diri dari keluarga yang kejam itu menurut Xia.
Tapi karena saking cintanya Brian, juga Brian tidak tahu apa saja yang sudah Xia alami, membuat Brian terus mempertahankan Xia.
____________
" Shiiittt, pantas saja aku jadi jahat ternyata selain pria sinxxg itu, kedua orang ini juga jadi penyebabnya " gumam Xia dalam hati sambi menormalkan pusing kepala karena ingatan tiba-tibanya itu.
Mendengar perkataan kedua wanita beda usia itu, dan ingatan - ingatan yang baru Xia dapatkan membuat Xia tidak memperdulikannya dan langsung meninggalkan mereka berdua menuju ke kamarnya.
" Biarkan saja mereka mau bicara apa, lebih baik menghindar daripada terbawa emosi lagi " batin Xia yang langsung masuk kedalam kamarnya.
" Heee, dasar perempuan kampung tidak tahu diri, berani sekali dia tidak menghiraukan kita " ucap wanita paruh baya itu.
" Benar makin keterlaluan saja wanita miskin itu, perlu di beri pelajaran lagi nh orang " kata wanita muda itu dengan kesalnya.
" Awas dia nanti, yang penting cucuku tidak apa - apa nanti kita beri pelajaran dia " ucap wanita paruh baya itu.
" Iya ma " gadis muda itu mengiyakan.
Meskipun mereka berdua tidak suka pada Xia, dan sering berbuat semena - mena serta tidak menyukai Xia sama sekali, tapi mereka berdua tetap menyayangi Rafa, walau terlahir dari wanita yang tidak mereka Terima.
Tetap saja Rafa adalah cucu dan keponakan mereka, darah keluarga mereka mengalir di dalam tubuh anak kecil itu sehingga mereka menerima dan sangat menyayangi Rafa.
Terlebih ketika Rafa mendapat perlakuan tidak baik dari ibunya membuat kedua wanita itu merasa kasihan dan terus menyayangi Rafa agar anak itu tidak kehilangan kenangan masa kecilnya karena masih ada yang menyayanginya.
Sedangkan Xia di dalam kamar masih memikirkan ingatan yang baru ia dapatkan tentang keluarga suaminya itu.
" Haah, pantas saja aku bisa jadi jahat ternyata karena mereka berdua juga, lalu apa yang harus ku lakukan sekarang " Xia berbaring di atas tempat tidurnya memikirkan semuanya.
" Masa iya aku kembali jahat, tidak - tidak aku tidak mau jadi bodoh lagi hanya karena mereka berdua, aku akan tetap seperti ini, tidak perduli di Terima atau tidak oleh mereka berdua " pikir Xia
" Yang penting Brian masih mempertahankan ku, aku akan tetap bertahan, dan untuk mereka berdua meskipun ibu mertua dan ipar tapi perlakuan mereka semena- mena, aku akan balas mereka, karena aku bukan Xia yang dulu lagi. " gumam Xia
Mulai sekarang Xia akan melawan tidak mau di perlakuan dengan semena- mena lagi, biarlah mereka berdua tidak menerimanya yang berasal dari orang yang tidak mampu, asal suaminya menerimanya sudah cukup untuk Xia mempertahankan apa yang sudah milikinya.