NovelToon NovelToon
Cinta Datang Setelah Pergi

Cinta Datang Setelah Pergi

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: jannah sakinah

Di balik tirai kemewahan dan kekuasaan, Aruna menyembunyikan luka yang tak terobati, sebuah penderitaan yang membungkam jiwa. Pernikahannya dengan Revan, CEO muda dan kaya, menjadi penjara bagi hatinya, tempat di mana cinta dan harapan perlahan mati. Revan, yang masih terikat pada cinta lama, membiarkannya tenggelam dalam kesepian dan penderitaan, tanpa pernah menyadari bahwa istrinya sedang jatuh ke jurang keputusasaan. Apakah Aruna akan menemukan jalan keluar dari neraka yang ia jalani, ataukah ia akan terus terperangkap dalam cinta yang beracun?

Cerita ini 100% Murni fiksi. Jika ada yang tak suka dengan gaya bahasa, sifat tokoh dan alur ceritanya, silahkan di skip.

🌸Terimakasih:)🌸

IG: Jannah Sakinah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jannah sakinah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

"Rio," kata Aruna dengan suara lembut, "aku siap untuk melangkah maju, siap untuk meraih kebahagiaan. Bersamamu."

Rio menatap Aruna dengan penuh kasih. “Aku selalu siap, Aruna. Kita akan melangkah bersama, selangkah demi selangkah.”

Dan dengan itu, Aruna merasa kedamaian yang selama ini ia cari akhirnya ia temukan. Ia siap untuk masa depan yang baru, siap untuk menghadapi hidup dengan hati yang lebih ringan dan penuh harapan. Karena pada akhirnya, hidup adalah tentang berani melepaskan, untuk memberi kesempatan pada cinta yang baru, cinta yang membawa kedamaian, kebahagiaan, dan keberanian untuk terus melangkah ke depan.

Beberapa bulan telah berlalu sejak Aruna menulis surat terakhir kepada Revan. Hidupnya semakin terarah, dan ia merasa lebih damai dengan dirinya sendiri. Cinta dengan Rio semakin berkembang, meskipun ia masih sering merenung tentang segala yang pernah terjadi. Namun, ada satu hal yang jelas, Aruna sudah benar-benar melepaskan masa lalu. Tidak ada lagi keraguan yang mengganggu hatinya.

Pagi itu, Aruna berjalan menyusuri jalanan kota dengan langkah mantap. Keindahan dunia di sekitarnya tak pernah terlihat begitu hidup sebelumnya. Udara segar, gedung-gedung tinggi, dan suara kendaraan yang ramai seakan menyemangatinya untuk melangkah lebih jauh. Ia merasa seolah-olah dunia ini ada untuk dijelajahi, untuk dinikmati. Ia tidak lagi dibebani oleh kenangan-kenangan yang mengekangnya.

Taman kota yang dulu selalu menjadi tempatnya merenung kini menjadi tempat untuk merayakan kebebasan dan kedamaian yang baru ia temukan. Aruna berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia tidak akan membiarkan dirinya terjebak lagi dalam kenangan atau perasaan yang merugikan. Ia ingin hidup dengan penuh makna, melangkah dengan kepala tegak, dan lebih memikirkan masa depannya bersama orang-orang yang benar-benar peduli padanya.

Hari itu, ia bertemu dengan Rio di kafe favorit mereka. Ada suasana hangat di sekitar mereka, kedekatan yang semakin dalam. Rio telah menjadi lebih dari sekadar teman hidup bagi Aruna. Ia adalah seseorang yang memahami dan mendukungnya, seseorang yang memberi ruang bagi Aruna untuk tumbuh tanpa terbebani oleh masa lalu.

Saat mereka duduk bersama, Rio melihat Aruna dengan senyum lembut di wajahnya. “Kamu terlihat bahagia,” katanya.

Aruna menatapnya, merasa ketenangan yang mendalam di dalam hatinya. “Aku memang bahagia, Rio. Aku merasa akhirnya bisa melepaskan semua beban itu dan hidup dengan sepenuh hati.”

Rio menggenggam tangan Aruna, tatapannya penuh dengan cinta. “Aku sangat senang mendengarnya. Aku tahu betapa sulitnya perjalanan yang kamu jalani, dan aku akan selalu ada di sini untukmu.”

Aruna merasakan kehangatan yang dalam dari sentuhan Rio. Rasanya seperti menemukan tempat yang aman, tempat di mana ia bisa menjadi dirinya sendiri tanpa takut atau cemas. Semua hal yang sebelumnya terasa rumit dan penuh tekanan kini terasa lebih sederhana, lebih jernih.

“Rio, aku... aku ingin mengatakan sesuatu,” kata Aruna pelan, matanya menatap ke dalam mata Rio.

“Apa itu?” tanya Rio, wajahnya penuh perhatian.

Aruna menarik napas panjang sebelum melanjutkan. “Aku merasa kita sudah sampai di titik yang sangat penting dalam hidup kita. Aku merasa lebih siap dari sebelumnya untuk melangkah bersama kamu, menjalani hidup ini tanpa menoleh ke belakang.”

Rio tersenyum lebar, kegembiraan terlihat jelas di wajahnya. “Aruna, aku juga merasa hal yang sama. Kita telah melalui banyak hal bersama, dan aku yakin kita bisa melewati apapun yang datang ke depan. Aku ingin kita berjalan bersama, saling mendukung, dan menciptakan kebahagiaan kita sendiri.”

Aruna merasa seluruh tubuhnya dipenuhi oleh perasaan hangat yang luar biasa. Ia merasa begitu dihargai dan dicintai. “Aku siap, Rio. Siap untuk melangkah lebih jauh bersama kamu.”

Keduanya duduk di sana, menikmati kopi dan percakapan yang ringan, tetapi penuh makna. Aruna tidak tahu apa yang akan datang di masa depan, tetapi yang ia tahu dengan pasti adalah bahwa ia tidak lagi terjebak dalam kebingungannya. Ia telah menemukan jalan baru, jalan yang penuh dengan harapan dan kemungkinan.

Namun, meskipun Aruna merasa lebih damai, hidup tidak pernah bisa sepenuhnya bebas dari kejutan. Revan masih ada di luar sana, meskipun Aruna sudah memutuskan untuk tidak lagi mengizinkan dirinya terjebak dalam masa lalu. Hati Aruna tetap punya tempat untuk kenangan indah bersama Revan, namun ia tahu, ia harus menjaga jarak agar tidak kembali terjerumus dalam hubungan yang penuh luka.

Saat sore menjelang, Aruna menerima telepon yang tidak ia duga. Nomor yang tertera di layar adalah nomor Revan. Detak jantungnya tiba-tiba berdebar kencang. Selama ini, ia menghindari semua kontak dengan Revan, berusaha tidak mengingat masa lalu mereka. Tetapi saat ini, ia merasa seperti ada sebuah kebutuhan untuk mendengarkan apa yang ingin dikatakan Revan.

Dengan sedikit kebingungan, Aruna mengangkat telepon itu. “Halo?”

Suara Revan terdengar di ujung sana, sedikit canggung namun penuh penyesalan. “Aruna... aku harap kamu baik-baik saja.”

Aruna terdiam sejenak, merasakan perasaan campur aduk dalam dirinya. “Aku baik-baik saja, Revan. Kenapa kamu menelepon?”

“Aku hanya ingin memastikan kamu baik-baik saja. Aku tahu aku banyak salah, dan aku tidak bisa mengubah apapun yang sudah terjadi antara kita. Tapi aku ingin kamu tahu bahwa aku menyesali banyak hal.”

Aruna menatap pemandangan di luar jendela, mencoba menenangkan dirinya. “Revan, aku menghargai permintaan maafmu, tapi aku sudah memilih untuk melanjutkan hidupku. Aku sudah banyak belajar dari pengalaman kita, dan aku tidak ingin kembali ke masa lalu.”

Ada keheningan yang berat di telepon. Aruna bisa merasakan rasa kehilangan dalam suara Revan, tetapi ia tetap teguh pada keputusan yang telah ia buat. “Aku mengerti, Aruna. Aku hanya ingin kamu tahu, jika suatu saat kamu butuh sesuatu, aku akan selalu ada.”

Aruna menghela napas, merasa sedikit lega setelah percakapan itu. “Terima kasih, Revan. Aku harap kamu juga menemukan kebahagiaan.”

Percakapan itu selesai, dan Aruna merasa sesuatu telah benar-benar berakhir. Meskipun ada rasa hampa yang samar, ia merasa lebih bebas, lebih siap untuk melangkah ke depan.

Rio yang duduk di dekatnya menatapnya dengan penuh perhatian. “Apa yang dia katakan?”

Aruna tersenyum, meskipun masih ada sedikit ketegangan di hatinya. “Dia hanya ingin memastikan aku baik-baik saja. Dan aku... aku sudah mengatakannya. Aku siap melanjutkan hidup.”

Rio menggenggam tangan Aruna dengan erat. “Aku bangga padamu, Aruna. Aku tahu ini tidak mudah.”

Aruna mengangguk, merasa kedamaian di dalam hatinya semakin menguat. “Ini tidak mudah, tapi aku sudah siap. Kita akan melangkah bersama ke masa depan yang lebih baik.”

Dengan senyum di wajahnya, Aruna merasa lebih siap untuk menjalani hari-hari yang akan datang. Ia tahu, meskipun perjalanan hidup tidak selalu mudah, ia tidak lagi takut untuk menghadapi apapun yang datang. Bersama Rio, ia merasa segala sesuatu mungkin, dan ia siap untuk membangun masa depan yang penuh dengan cinta dan kebahagiaan.

1
Jannah Sakinah
Terima kasih sudah singgah, dan Terima kasih atas dukungannya❤
cintah_jeno
semangat terus ya kak /Kiss/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!