Wabah corvid 19 membuat banyak perusahaan yang melakukan pengurangan karyawan , Jaka seorang pemuda tampan pun ikut terkena PHK, kehidupannya menjadi semakin terpuruk saat melihat sang istri berselingkuh dengan temannya yang sekaligus mantan atasannya , yang lebih menyakitkan lagi ternyata pemecatan dan tidak di terimanya ia bekerja juga karena ulah mereka berdua, bagaimana Jaka menghadapi penghianatan istri dan temannya....
yuk kita baca kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menjadi Sopir.
Jaka terus berlari menjauh dari tempat itu tanpa melihat arah mana yang di tuju ia baru sadar saat wanita yang di bopong nya menepuk pelan bahunya
" kamu mau bawa aku kemana?" tanyanya , Jaka berhenti berlari dan menurunkan wanita itu dari gendongannya
" maaf mbak aku ga tahu rumah mbak" ucap Jaka sambil tersenyum malu, wanita itu merapihkan bajunya
"rumah aku arahnya kesana kak" wanita itu menunjuk ke arah di mana mereka berlari tadi
"he he he, aku kan ga tau tadi juga mbak ga bilang nyuruh kesana" ucap Jaka sambil tertawa malu
" Aku Dinda, makasih yah sudah menolongku" ucap wanita itu sambil mengulurkan tangan kanannya
" aku Jaka, maaf kenapa kamu bisa sampai di tempat itu sendiri?" tanya Jaka heran
" aku di tipu, ada yang menelpon , penelpon itu memberitahukan bila ayahku pingsan di taman itu,aku yang mendengar itu panik dan tak mengkonfirmasi dengan saudaraku yang lain langsung pergi ke taman di antar ojek, tak tahunya begitu ojek itu pergi mereka menyekap ku, mereka bilang aku di pilih oleh ketua mereka, tentu saja aku memberontak, saat memberontak bajuku sobek dan mereka yang melihat menjadi berubah pikiran dan ingin melecehkan ku di sana, selanjutnya yah seperti yang kak Jaka lihat" Tutur Dinda menceritakan awal mula ia bisa di taman yang sepi itu.
" lain kali jangan langsung percaya bila ada penelpon dengan nomor yang tak di kenal " ucap jaka.
" iya kak, kak Jaka mau kemana kok bisa ada di sana?" tanya Dinda
" aku mau ke kota kenanga, mencari pekerjaan di sana" jawab Jaka berbohong, Dinda menatap Jaka sejenak,
" mau kerja di mana ?" tanya nya
" belum tahu kan baru mau nyari, kamu ada info lowongan ga, apa saja yang penting halal" ucap Jaka.
" kamu bisa menyetir ??" tanya Dinda
" bisa , kebetulan aku punya SIM juga " jawab Jaka
" kalau begitu, nanti kamu coba mengemudi dulu" kata Dinda ia menelpon seseorang
" kita tunggu di sini saja, nanti ada yang mengantarkan mobil untuk menguji kemampuan mengemudi mu, " ucap Dinda. Jaka mengangguk.
Tak lama dua mobil datang menghampiri, satu lelaki turun dari mobil dan menyerahkan kunci pada Dinda
" ini non kuncinya, yakin mau menyuruh dia bawa mobil" ucap lelaki itu berkata tak yakin dengan penampilan Jaka , apalagi Jaka bertelanjang dada.
" baju yang ku pinta di mana?" tanya Dinda.
" ada di mobil non" ucapnya ,,
"ya sudah kalian pergilah dulu, nanti aku akan bersama dia pulang" ucap Dinda. Jaka melirik sekilas ,
wus
tab
tiba tiba Jaka bergerak dan menangkap lelaki itu.
" hei apa yang kau lakukan !!" teriak lelaki itu kaget bercampur gusar .
" sudah berapa lama dia bekerja untuk mu?" tanya Jaka pada Dinda.
" sudah lima tahun, ada apa?" tanya Dinda tak mengerti.
"Ini penyebab kamu hampir di culik. Pastinya para penculik itu mendapat informasi dari dia" sahut Jaka, tangannya bergerak cepat ke arah lengan kanan lelaki itu.
Breeet
Jaka merobek lengan baju lelaki itu. Kini tampak tato tengkorak merah di lengan kanannya.
Dinda terdiam , pantas saja ,ia merasa heran kenapa para penculik itu mengetahui tentang semua dirinya, ternyata ada mata mata di rumahnya.
" kamu akan mendapat balasan dari perguruan ku !" ancam lelaki itu pada Jaka.
" bug"
" egh"
Lelaki itu mengeluh pelan, Jaka sudah menghancurkan pusat tenaga dalamnya. Membuat tubuhnya lemah tak berdaya.
Jaka memanggil Gunadi sopir di mobil satunya. gunadi menjadi ketakutan melihat lelaki yang terkapar tak berdaya di kaki Jaka
dengan mata batinnya Jaka melihat lengan kanan lelaki itu, bersih tak ada tato di lengan lelaki itu.
" sinsingkan lengan kananmu" perintah Jaka , agar Dinda bisa melihat apakah ada tato atau tidak di lengan kanan lelaki itu.
" kamu bawa lelaki ini, nanti biar ayah yang menentukan." ucap Dinda.
" tunggu , baiknya kita sembunyikan dulu, nanti kita lihat apa ada yang lain ,aku yakin mereka tak bekerja sendiri sendiri "saran Jaka
" iya bener non," Ucap Gunadi menyetujui saran Jaka.
" baiknya gimana?" tanya Dinda bingung dan tak mengerti akan hal hal seperti itu.
" biarkan lelaki ini bersama mas Gun, nanti di rumah kita kumpulkan semua orang yang ada ,aku yang akan melihat mereka ada tato Tengkorak Merah atau tidak. " ucap Jaka menyarankan . Dinda tersenyum dan mengangguk ,
" kamu ikat dan sumpal orang ini dan sembunyikan , biar nanti kita lihat masih ada apa tidak Murid Perguruan Tengkorak merah di rumah !" ucap Dinda , Gunadi mengangguk dan mengikat lelaki itu , lalu mengikat nya di bangku belakang yang mobilnya ia kemudikan
Dinda memberikan satu stel baju pada Jaka.
Jaka menyetir dengan gapah. Ia sudah terbiasa membawa kendaraan roda empat, bahkan tronton pun pernah ia kemudikan.
" ternyata benar kamu sudah terbiasa mengemudikan mobil, " ucap Dinda menatap Jaka
" arahnya kemana Din?" tanya Jaka karena mobil yang di kemudikan oleh Gunadi malah di belakang mobil yang di tumpangi Dinda dan Jaka.
" kamu ikuti google maps aja" Dinda mengeluarkan Handphone nya dan menaruhnya di dashboard mobil agar terlihat oleh Jaka. Jaka melihat sebentar dan mengangguk mengerti ia hanya perlu melihat sebentar dan sudah mengerti arah mana yang harus di tuju.
Rumah Dinda sangat besar dan megah,
" jaka menyuruh gunadi memarkirkan mobilnya di belakang dan menunggu di sana sambil berjaga jaga agar orang itu tak melarikan diri.
" baik kak, " ucap Gunadi
" panggil Jaka saja, kita sepantaran ," ucap jaka.gunadi mengangguk.
Dinda berjalan di depan, ia langsung mengajak Jaka menemui ayahnya
" Dinda Syukurlah kamu selamat kami khawatir" Pak Atmojo yang melihat putrinya Dinda datang dengan selamat bersyukur , ia mendapatkan chat dari Dinda dan beberapa kali telepon saat ia sedang rapat jadi ia tak sempat membalas dan mengangkat telepon dalam chat Dinda mengkhawatirkan dirinya yang katanya pingsan di taman kota, ia bingung karena ia sehat sehat saja.
"ia ayah untung ada kak Jaka, kalau tidak entah apa jadinya pada diriku" sahut Dinda sambil memeluk ayahnya
Pak Atmojo menatap Jaka dengan tatapan penuh rasa terima kasih
" terima Kasih yah nak Jaka" ucapnya tulus
"sama sama pak , saya hanya kebetulan lewat sana, dan menolong Dinda" sahut Jaka,
" Ayah, Kumpulkan semua orang yang ada di rumah kita" ucap Dinda , sanga ayah mengernyitkan dahi
" kenapa ?" tanya nya heran
Dinda menceritakan tentang orang dari perguruan Tengkorak Merah yang sudah menyusup ke dalam rumah , Pak Atmojo mengangguk
" baiklah, tapi apa kamu yakin bisa mengungkap semua mata mata yang adadi rumah kita" tanya Pak Atmojo, tanda di lengan kanan yang di tutupi pasti akan susah di lihat
"Tenang saja Ayah , Kak Jaka punya cara sendiri" sahut Dinda sambil menatap Jaka
Jaka di ajak ke ruang depan di mana ada ruangan besar , pak Atmojo memerintahkan semua nya datang ke ruangan itu.
Selamat hari Raya Idul Adha 1446 H.