NovelToon NovelToon
Mencintaimu Hingga Akhir

Mencintaimu Hingga Akhir

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Airina Nu

Rona baru saja sampai di mejanya, gadis itu terkejut saat mendengar suara seseorang yang tidak di duga-duganya menyatakan suka kepada nya.

Restu sosok laki-laki yang menjadi incaran para gadis berdiri sambil tersenyum lebar melihat nya

Akankah dia menerimanya ataukah tidak.
Apakah status sosial tidak membuat bimbang

Simak kisah nya di sini ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airina Nu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Sudah tiga hari berlalu,Rona masih selalu membuat kan sarapan nya seperti biasa di bawanya ke atas meja rooftop.Kebiasaan itupun tak pernah berubah masih sama di lakukan nya.Tapi lagi-lagi seperti biasa kotak nasi itupun masih utuh tak tersentuh membuat nya merasakan begitu kecewa.

"Elo kemana sih Res,ngga ada kabar.? tanyanya dalam hati lalu dia pun mengeluarkan ponselnya dan melihat nya

" Bahkan kirim pesan aja nggak ".gumamnya lalu dia pun akhirnya memutuskan turun dari rooftop setelah beberapa menit dia berdiri tepat di samping pagar pembatas untuk melihat para siswa siswi yang berlalu lalang.

Ada raut kesedihan di wajah cantiknya.

Dengan langkah gontai gadis itupun langsung melangkah ke arah tangga menuju turun.Tangan nya lagi-lagi membawa kotak bekal yang isinya masih utuh.

Kemarin dirinya diam-diam menunggu laki-laki itu keluar dari ruang kelasnya tapi setelah lama menunggu orang yang di tunggu nya pun tak pernah terlihat.

Lagi-lagi gadis itu pun kembali kecewa.

"Sepertinya aku harus cuci muka dulu biar seger".ucapnya lalu melangkah menuju toilet.

Di dalam toilet Rona pun langsung membasuh wajahnya lama gadis itu melakukannya hingga tiba-tiba dia menghentikan membasuh wajahnya saat telinga nya mendengar pembicaraan dua orang siswi yang membuat jantung nya berdegup kencang.

"Gue tuh masih nggak percaya kalau si Restu itu tidak lagi bersekolah di sekolah kita".kata siswi yang pertama.

"Jangan kan elo gue aja juga nggak percaya tau, kalau bukan Pak Dadi yang memberi tau tadi."jawab siswi yang ke dua.

" Lagian kenapa sih harus pindah kan sekolah ini kan kepunyaannya Ayah nya sendiri ".kata siswi yang pertama.

" Iya yah jadinya kita harus kehilangan siswa terganteng di sekolah ini,apalagi pindahnya jauh banget ke Amerika".kata siswi yang kedua.

"Sepertinya mulai sekarang kita harus mencari target cowok ganteng yang lainnya".ucap siswi yang pertama.

" Iya".jawab siswi yang kedua lalu keduanya pun berjalan keluar dari dalam toilet. Kini tinggallah Rona yang masih berdiri di depan cermin, melihat diri nya sendiri lalu dia pun langsung tertawa pelan intinya mentertawakan dirinya sendiri.

"Elo bukan siapa-siapa nya Amelia jadi nggak usah kepedean kalau laki-laki itu menyukai mu. Kalau memang dia benar-benar menyukai mu pasti diri mu adalah orang pertama yang di beritahunya".lirihnya hingga tanpa sadar dia meneteskan air matanya.

" Ternyata kamu adalah manusia yang paling bodoh yang pernah ada Amelia ".lirihnya lagi dalam hati.

Lama dia dalam posisi itu, setelah dirinya berhasil mengurangi rasa sesak di dadanya barulah dia pun keluar dari dalam toilet setelah kembali membasuh wajahnya.

Suasana hatinya begitu sedih bahkan membuat kedua sahabatnya pun langsung bertanya saat keduanya melihat wajah pucat sahabat nya.

"Rona, elo sakit? tanya Prisa sambil menempel kan tangan kanannya di kepalanya.

"Panas banget Na".kata Prisa lagi membuat Dinda pun langsung melakukan hal yang sama.

" Iya,panas banget ".

Gadis itupun hanya tersenyum

" Gue nggak apa-apa".jawabnya membuat kedua sahabat nya itu pun langsung melotot kan kedua matanya.Lalu keduanya pun langsung berdiri di dekat nya.

"Elo harus di periksa, kita anterin elo ke UKS dan nggak boleh menolak".ucap kedua sahabat nya dan membuatnya akhirnya pun langsung menurutinya walaupun dirinya menolak.

Dan di sinilah kini gadis itupun berada, terbaring di atas brangkar pasien yang ada di dalam UKS bersama seorang Dokter dan juga perawat yang berjaga.Memang sekolah ini ada seorang Dokter dan juga perawat yang di tugas kan di sekolah tersebut.

Benar saja saat di periksa ternyata demamnya mencapai 38,5.Gadis itu tidak menyadari nya.

"Apa gue bilang kalau elo itu sakit Rona".ucap Prisa yang kini sedang menunggui nya di UKS.

Rona pun menoleh mencoba tersenyum manis walaupun bibir kini terlihat begitu pucat karena sedang sakit.

" Iya.Maaf ya sudah buat elo khawatir ".ucapnya sungguh beruntung mempunyai sahabat seperti Prisa dan Dinda.

"Nanti pulang nya gue sama Dinda anterin".

" Iya".

"Sudah sekarang elo istirahat dulu gue mau ke kantin dulu buat beli roti sama minum buat elo".ucapnya dan Rona pun mengangguk lalu tak lama kedua mata nya pun menutup karena kantuk tiba-tiba menyerang nya.

Beberapa menit kemudian kedua mata gadis itupun terbuka, dia melihat kearah langit-langit tempat nya berbaring.

"Elo udah bangun".ucap seseorang yang duduk di kursi dekat brangkar nya.Kedua matanya pun melihat sosok sahabatnya yang masih setia menunggui nya.

"Iya".

" Makan ya biar perut elo nggak sakit".

Rona pun tersadar kalau beberapa hari ini diri nya makan tidak teratur bahkan hari kini saja dirinya belum mengisi perutnya sama sekali mungkin itu lah yang menyebabkan dirinya sakit.

Rona pun bangun dari tidur nya di bantu Prisa kini gadis itu pun telah duduk dengan tangannya masih memakai jarum infus yang isinya tinggal sedikit.

"Ini makan yang habiskan".kata Prisa sambil memberikan sebungkus roti yang telah di buka.

" Makasih ".ucapnya sambil menerimanya dan memakan nya.

Hati Rona pun begitu bahagia mendapatkan sahabat seperti Prisa dan Dinda.Walaupun mereka berdua anak orang berada tapi keduanya begitu baik kepada nya hingga membuat nya terharu lalu tanpa terasa air matanya pun menetes di kedua pipinya membuat Prisa pun langsung bangun dari duduk nya.

"Rona elo kenapa kok nangis? tanyanya dengan sedikit khawatir di wajahnya.Rona masih menangis membuat nya langsung memeluk nya.Keduanya pun saling berpelukan hingga suara seseorang langsung menegur keduanya.

"Kok kalian pelukan nggak ngajak-ngajak sih".gerutunya membuat kedua gadis yang sedang berpelukan itupun langsung melihat nya.Lalu tanpa berkata lagi gadis itu pun ikutan berpelukan.Lama ketiganya dalam posisi yang sama hingga beberapa saat kemudian mereka pun langsung melepaskan pelukan nya.

"Kita bertiga kaya Teletubbies ya".ujar Dinda dan membuat ketiga nya pun tertawa.

Prisa pun langsung melihat kearah infusan.

" Elo jagain Rona dulu, gue panggil perawat dulu, cairan infus nya sudah habis".ucap Prisa dan di angguki oleh Dinda.

"Masih panas nggak? tanya Dinda sambil menempel kan tangannya di kepala sahabat nya.

Rona pun hanya diam tak menjawabnya karena dirinya sedikit merasakan sedikit pusing.

" Kepala elo masih terasa pusing nggak?

" Masih tapi hanya sedikit sih".

Dan tak lama perawat pun datang dan membuka kan infus setelahnya ketiga pun pulang dengan menggunakan mobil Prisa yang selalu dia antar oleh sopir keluarga nya.

"Makasih ya kalian selalu ada buat gue".ucap nya saat di dalam mobil.

"Iya sama-sama".

Hari ini adalah hari yang begitu melelahkan untuk Rona, sungguh hatinya begitu hampa sekarang. Dan laki-laki yang mulai di cintai nya kini pergi meninggalkan nya tanpa kata.

Bersambung

1
🌷💚SITI.R💚🌷
ga usah pacaran langsung nikah aja restu
🌷💚SITI.R💚🌷
mungkin rindu ga suka sm restu..
🌷💚SITI.R💚🌷
up lg thoor
🌷💚SITI.R💚🌷
lanjuut
🌷💚SITI.R💚🌷
oh namay restu ya rona..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!