NovelToon NovelToon
Anak Tersembunyi Sang Kapten

Anak Tersembunyi Sang Kapten

Status: tamat
Genre:Kehidupan Tentara / Cinta Lansia / Menikahi tentara / Tamat
Popularitas:5.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Deyulia

Juara 1 YAAW 2025 periode 1 kategori 2

Setelah lulus SMA, Syafana menikah siri dengan kekasihnya yang baru saja lulus Bintara TNI-AD. Sebagai pengikat bahwa Dallas dan Syafana sudah memiliki ikatan sah. Pernikahan itu dirahasiakan dari tetangga maupun kedinasan.

Baru beberapa hari pernikahan siri itu digelar, terpaksa Dallas harus mengikuti pendidikan selama lima bulan serta masa dinas dua tahun. Mereka berpisah untuk sementara.

"Nanti setelah Kakak selesai pendidikan dan masa dinas dua tahun, kakak janji akan membawa pernikahan kita menjadi pernikahan yang tercatat di kedinasan," janji Dallas.

"Kak Dallas janji, harus jaga hati," balas Syafana.

Namun baru sebulan masa pendidikan, Dallas tiba-tiba saja menalak cerai Syafana. Syafana hilang kata-kata, sembari melepas Hp nya ke ubin, tangan Syafana mengusap perutnya yang kini sudah ditumbuhi janin. Tangis Syafana pecah seketika.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deyulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 Tes Bintara Pertama

Dua bulan kemudian,

     Pendaftaran bintara PK tahun ini sudah dibuka, Sakala kembali mempersiapkan dirinya untuk mengikuti pendaftaran bintara tahun ini. Dia segera mendaftar via online, setelah itu ia mempersiapkan syarat-syarat yang harus dibawa saat tes pertama seminggu kemudian.

     Semua persyaratan sudah lengkap, dari ijasah pertama dan terakhir yang sudah dilegalisir di sekolah setempat, juga sudah terlampir. Sakala bisa bernafas lega.

     Hari-hari ia berlatih, baik fisik maupun akademik. Semua soal bekas bintara tahun lalu yang pernah diberikan Dallas, sudah ia pelajari sampai Sakala hafal semua.

     Sakala merasa lega karena sudah ada sedikit bayangan mengenai tes yang akan dia hadapi.

     "Saka mengikuti pendaftaran tentara itu lagi?" tanya Syafana menatap sang putra semata wayang.

     "Iya, Ma. Doakan Saka, ya," ucapnya berharap seraya meraih tangan Syafana lalu diciumnya.

     Kali ini tidak ada lagi penolakan dari Syafana, dia sudah ikhlas sang anak daftar tentara. Sebab keinginannya sang putra sudah terlihat sejak kecil. Jadi, jika dilarang pun akan percuma, hanya akan membuat Sakala sedih. Hanya doa yang mampu Syafa berikan untuk sang anak, agar apa yang dicita-citakan maupun dijalaninya sukses.

     "Kapan tes pertama?" Syafana melepaskan tangan Saka, ia berdiri lalu menuju dapur, membuatkan jus jambu biji merah untuk Saka.

     Suara blender membuat gaduh ruangan, Saka belum menjawab pertanyaan Syafa sebelum sang mama kembali dan berhenti memainkan blender.

    "Ini, jus jambu batu merah, baik untuk tubuh Saka. Mumpung pohonnya sedang berbuah lebat, mama sengaja dibikin jus, agar buahnya tidak jatuh dan jadi sampah," ujar Syafa memberikan satu mug penuh jus jambu merah untuk Saka.

     "Terimakasih, Mama." Saka menerima mug itu dan langsung diseruputnya. Saka memang menyukai jus jambu merah, terlebih jus itu buatan sang mama.

     "Saka tesnya minggu depan, Ma. Seperti biasa, tes awal meliputi pengukuran berat badan dan tinggi badan serta penyerahan persyaratan administrasi pada panitia. Kalau tes pertama lolos, maka hari itu juga semua Catam akan diberi nomor punggung atau nomor peserta Catam," ujar Saka menjawab pertanyaan sang mama tadi.

     Syafa tersenyum dan mengangguk. "Semoga Saka lolos dan lancar di tes pertama maupun tes selanjutnya sehingga diterima jadi bintara," harap Syafa tulus.

     "Ngomong-ngomong, di kesatuan mana pendaftaran ini dibuka dan dilaksanakan?" korek Syafa, dia tiba-tiba saja ingin tahu kesatuan mana Sakala daftar bintara kali ini. Beda cerita saat Saka daftar tamtama dua bulan yang lalu, Syafana tidak pernah mau tahu di kesatuan mana Saka daftar TNI atau tamtama.

     "Di kesatuan Ajenxxx III Siliwangi," jawab Sakala.

     Sejenak Syafa termenung, mengingat di mana Dallas berdinas. Sayangnya saat itu Dallas memang belum penempatan. Hanya saat pendaftaran, Dallas pun di kesatuan yang sama, kesatuan yang disebutkan Saka barusan, dan Syafa masih ingat saat Dallas menyebutkan di mana ia akan tes pertama kali.

     Syafana mengangguk, duganya tidak mungkin Dallas saat ini berdinas di tempat atau di kesatuan yang saat ini menjadi tempat pendaftaran Bintara PK tahun ini. Lagipula, bisa jadi Dallas berdinas di kota yang sama, akan tetapi kesatuan berbeda. Sebab di kota Bdg ini kesatuan tentara itu tidak hanya Ajenxxx, melainkan banyak.

     "Sekali-kali kalau tesnya selesai lebih cepat, tengok emak dan abahmu di Bdg. Mereka sudah sangat kangen sama Saka," ungkap Syafa.

     "Iya, Ma. Saka juga pengennya begitu. Kalau waktunya masih siang, insya Allah Saka mampir ke rumah emak dan abah." Sakala setuju, jika nanti pulang dari tes lebih siang, maka ia ingin menemui emak dan abahnya.

     Hari itupun berlalu, Syafa dan Saka melewatinya dengan sukacita.

***

     Seminggu kemudian, tepatnya hari ini hari Senin, Sakala sudah mempersiapkan diri untuk pergi ke kota Bdg. Tes pertama, Saka tidak ingin terlambat datang ke kesatuan.

     Dari selesai subuh, Syafana pun sudah menyiapkan sarapan Sakala dan air bekal di dalam sebuah botol.

     "Saka hati-hati, ya, di jalan. Jangan ngebut atau menyerobot jalur orang. Mama doakan tes pertama sukses dan lancar," ucap Syafa seraya meraih bahu Sakala lalu dirangkulnya, kemudian ia cium keningnya. Anak semata wayang yang semakin hari semakin tampan. Semakin mirip pula dengan wajah Dallas. Namun, Syafana selalu melimpahkan kasih sayangnya terhadap putra semata wayangnya yang patuh dan penurut itu.

     "Iya, Ma. Terimakasih banyak, Mama selalu mendoakan Saka dan menyayangi Saka," balas Saka berkaca-kaca.

     "Sudah, jangan cengeng. Kamu harus kuat, jangan sedih-sedih seperti ini." Syafa mengusap air mata di sudut mata Saka yang hampir jatuh. Saka tersenyum haru.

     "Saka janji akan kuat dan bersemangat. Agar Saka bisa membanggakan Mama dan Papa di surga," singgungnya kembali menyebut papa yang diduganya sudah meninggal.

     Mendengar hal itu, Syafa merasa bersalah, ia berkaca-kaca. Sakala melihatnya, justru Sakala merasa bersalah terhadap sang mama.

     "Sakala minta maaf, setiap Saka mengingat papa, Mama selalu sedih. Sekali lagi Saka minta maaf, Saka tidak bermaksud membuat Mama sedih dan teringat papa yang sangat Mama cintai," ujar Sakala seraya menatap Syafana serba salah.

     "Tidak apa-apa. Sebaiknya kamu pergi, ya. Mama tidak mau kamu kesiangan tiba di kesatuan. Doa mama untukmu, Sayang," ucap Syafana mengalihkan perasaan sedihnya karena merasa bersalah terhadap Sakala atas kebohongannya.

     "Baiklah, Saka berangkat, ya. Assalamualaikum." Saka berpamitan, motornya segera melaju meninggalkan Syafana yang menatapnya dari depan rumah.

     "Maafkan mama, Ka. Mama sedih bukan berarti mengingat papanya Saka. Tapi, mama sedih karena sudah membohongi Saka. Mama minta maaf," bisiknya seraya mengusap air matanya yang kini benar-benar mengalir.

     Sementara Saka yang kini sudah berada di jalan, masih kepikiran dengan sang mama yang tadi terlihat sedih saat ia menyinggung sang papa.

     "Saka minta maaf, Ma. Mama selalu sedih jika Saka membahas tentang papa. Betapa besarnya cinta mama untuk papa. Saka bangga sama mama karena cintanya terhadap papa begitu besar," batin Saka merasa bersalah.

     Tidak terasa, motornya sudah sampai di depan gerbang kesatuan Ajenxxx. Saka segera melewati gerbang itu, lalu memarkir motornya dengan baik.

     Sakala segera berlari menuju kerumunan para calon pendaftar bintara tahun ini, ia ikut bergabung di sana.

     Tepat jam 8.00 Wib, setelah apel pagi, panitia penyelenggara pendaftaran bintara PK tahun ini menyeru calon pendaftar untuk berbaris dan mengikuti tes pertama, yaitu pengukuran tinggi badan dan berat badan.

     Lagi-lagi Sakala lolos, tinggi badan maupun berat badannya ideal dan masuk ke dalam syarat-syarat bintara kali ini. Setelah ini, dia dan teman-teman yang lain yang sudah diukur tinggi badan, diarahkan untuk berbaris di koridor, untuk menyerahkan berkas pribadi berupa administrasi.

     Mata Saka bergulir seakan sedang mencari seseorang. Sayang sekali sepertinya orang yang ia maksud tidak ada di dalam jajaran panitia pendaftaran kali ini.

     "Sakala, akhirnya anak itu datang," gumam seseorang dari balik sebuah ruangan dengan senyum lebar. Dia Dallas, yang kali ini tidak disibukan sebagai panitia pendaftaran bintara. Pantas saja, saat Saka mencari tidak didapatinya Kapten yang satu itu.

1
Gio Raraawi
cerita nya gk masuk akal, terlalu norak 🤣
Lina Zascia Amandia: Hehhehe.... jangan gitu, norak juga akhirnya dibaca. Kan namanya cerita fiktik dong Abang ganteng. Tidak masuk akal dikit gpp, kan fiktif...
total 1 replies
Bunda Fariz
Luar biasa
De2130
lucu kak 😅
Lina Zascia Amandia: Makasih byk Kak...
total 1 replies
Dewi Yanti
palig sebel kalo lihat pemeran utama wanita punua sifat ky gini, antar baik polos atau bodoh
RithaMartinE
luar biasa
Sulis
cerita nya bagus..../Good//Good//Good//Good/
Tety Srisn
ka ini belum ada terusan nya ya
bibuk duo nan
kok gede amat kak smpe usia 8 bln, pdhl bayi 5 bln aja udh banyak pernak pernik nya apalagi bayi perempuan kak itu super buwanyakkkk
darsih
KA d tunggu kelanjutan nya
Lina Zascia Amandia: Karya baru udah ada Kak.. cari di profil ya.
total 1 replies
Kakek Awil
terimakasih author sudah menyajikan cerita yg epic saya pribadi sangat suka terbukti saya baca dr awal smpe tamat..cuma memang karena hp berbeda jf saya lanjut bab berikutnya dgn hp yg baru
𝙸𝚗𝚍𝚊𝚑 𝙵𝚊𝚝𝚒𝚖𝚊𝚑
pelajaran buat wanita jgn mau dinikahi diri ..kasihan pihak wanita apalagi punya anak tidak tidak secara negara
Lina Zascia Amandia: Iya betul. Kisah ini hanya sebagai gambaran kecil. Dan sebagai pelajaran agar tdk terjerumus ke dlm pernikahan siri yg merugikan pihak perempuan. Mksh sudah mampir Kak...
total 1 replies
AZTI
keren kak😍😍😍
Lina Zascia Amandia: Makasih banyak Kak. Sehat selalu, ya.
total 1 replies
Kakek Awil
waaahh sepertinya pak kapten berhasil niih nanem bibit unggul yg kedua
Lina Zascia Amandia: heheheh,,,,pasti.
total 1 replies
Kakek Awil
tunggu Ampe shakala punya adek thoor tamatnya
bibuk duo nan
kok aku jd deg degan baca part kelanjutannya
Lina Zascia Amandia: Hehehe..... tenang Kak... jangan deg degan.
total 1 replies
Arbaati
luar biasa
Lina Zascia Amandia: Makasih Kak.
total 1 replies
ayu cantik
suka
Lina Zascia Amandia: Makasih Kak.
total 1 replies
Adel Sahara
seruu
Arbaati
enak banget ya, habis nanam benih, di cerai terus minta maaf
Nur Halima
Luar biasa
Lina Zascia Amandia: Mksh byk Kak..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!