NovelToon NovelToon
Kimi'S Destiny

Kimi'S Destiny

Status: sedang berlangsung
Genre:Bad Boy / Nikahmuda / Diam-Diam Cinta / Mafia / Cintapertama / Playboy
Popularitas:521
Nilai: 5
Nama Author: V3a_Nst

Hidup dengan berbagai peristiwa pahit sudah menjadi teman hidup bagi seorang wanita muda berusia 22 tahun ini, Ya ini lah aku Kimi Kimura..
Dari sekian banyak kilasan hidup, hanya satu hal yg aku sadari sedari aku baru menginjak usia remaja, itu adalah bentuk paras wajah yg sama sekali tidak ada kemiripan dengan dua orang yg selama ini aku ketahui adalah orang tua kandungku, mereka adalah Bapak Jimi dan juga Ibu Sumi.
Pernah aku bertanya, namun ibu menjawab karena aku istimewa, maka dari itu aku di berikan paras yg cantik dan menawan. Perlu di ingat Ibu dan juga Bapak tidaklah jelek, namun hanya saja tidak mirip dengan ku yg lebih condong berparas keturunan jepang.
Bisa di lihat dari nama belakangku, banyak sekali aku mendengar Kimura adalah marga dari keturunan jepang. Namun lagi-lagi kedua orangtua ku selalu berkilah akan hal tersebut.
Sangat berbanding terbalik dengan latar belakang Bapak yg berketurunan jawa, begitu pula dengan Ibuku.
seperti apakah kisah hidupku?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon V3a_Nst, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 9 - PDKT

***

Kimi perlahan membuka mata. Buram di awal lalu semakin lama semakin jelas terlihat. 'Masih di rumah sakit.' Gumam Kimi dalam hati. Ia mulai melakukan peregangan sampai ia menyadari satu hal yg....

"Aakk!" Jerit tertahan Kimi saat menyadari ia sedang tertidur diatas bagian paha seseorang yaitu... 'William! Kenapa aku bisa tidur diatas paha dia!'

Ia bekap mulutnya rapat karena William masih tertidur dalam posisi duduk. Pelan-pelan ia bergeser, berusaha duduk tanpa suara. Namun tentu saja usahanya sia-sia mengingat Wiliam sangat peka pada suara dan juga pergerakan.

"sudah bangun?"

Kimi membeku. Ia melebarkan mata dan menoleh secara perlahan. Ia memaksakan bibirnya membentuk senyuman serta kekehan meluruhkan rasa canggung.

"Su-udah."

"Masih jam 4 pagi, tidur lagi saja. Nanti aku bangunin lagi." Ucap William sambil mengusap lembut bagian atas kepala sang wanita. Netra pria tampan itu masih terlihat sangat mengantuk. Diperkuat dengan gerakan menguap beberapa kali.

"A-aku-"

William menarik Kimi dalam pelukan. Ia letakkan kepala Kimi pada dada bidang miliknya. Sontak parfum beraroma maskulin milik William menyerang langsung ke indra penciuman Kimi. Kimi terhanyut, ia menutup mata walau di awal sempat terkejut.

"Nurut sayang. Aku juga masih mengantuk sekali." Ucap William menyandarkan diri ke sofa di ikuti Kimi yg memang tengah dalam pelukan pria itu.

Sial! Suara berat William membuat Kimi tidak berkutik. Jantungnya berdesir mendengar suara yg terdengar... Seksi dan hot!

"Liam.."

William hanya bergumam tetap dengan mata terpejam menjawab panggilan wanita nya. Sebagai respon, ia hanya mengusap lembut kepala Kimi. Kimi sungguh merasa aman dan nyaman. Berulang kali ia memejamkan mata pertanda mendapat ketenangan dari perlakuan lembut seorang pria tampan bernama William Anderson.

"Mama masih di dalam ruangan Papa? Apa Papa sudah sadar Liam?"

***

Tengah malam tadi, tidak lama dari kehadiran William malam itu, pintu operasi terbuka. Dokter Alex keluar dan mengatakan..

"Pak Jimi selamat namun saat ini tengah tertidur. Kemungkinan besar beliau akan sadar besok pagi. Yg boleh mengunjungi hanya satu keluarga pasien. Itu saja dari saya. Terimakasih, saya permisi dulu." Ucap Alex bergegas pergi meninggalkan ruang operasi.

Darren dan Marsel mengikuti langkah pria yg berprofesi sebagai dokter itu. Ia tahu Alex pasti akan menuju ruang pribadinya untuk beristirahat.

disisi lain, maka dari itu, mau tidak mau Kimi membiarkan Ibu nya Mira yg masuk ke dalam menemani Jimi. Ia lega namun juga sedih karena belum bisa bertemu Jimi.

William meraih pinggang wanita itu, dan Kimi memeluk erat William.

Mengingat waktu sudah begitu larut, James dan Vivi memilih pulang. Tertinggallah William yg harus menemani calon istri.

Sudah mencoba mengajak calon istrinya itu pulang saja, namun Kimi menolak. Ia lebih memilih menunggu di ubin rumah sakit yg dingin, dari pada harus pulang meninggalkan orangtuanya.

Mereka duduk di atas sofa rumah sakit. Kimi terkantuk-kantuk sampai pada ketika kepala Kimi oleng, William sigap menangkap lalu merebahkan tubuh sintal itu. Ia arahkan kepala Kimi pada bagian atas paha dirinya.

Maka dari itu, saat terbangun Kimi tidak menyadari kalau ia tertidur di atas paha William.

***

"Aku tidak tahu sayang. Karena dari tadi malam kan Aku memangku kamu dan ikut terlelap." William menjawab masih dengan mata terpejam.

Kimi salah tingkah mendengar itu, bergerak ingin melepaskan diri. Namun tenaga William bukanlah lawan yg seimbang bagi Kimi. Ia malah semakin erat berada dalam pelukan pria itu.

'Jantung eh jantung! Kenapa berdebar tidak jelas begini!' Resah Kimi dalam hati. Ia mendongak sesekali mencuri pandang pada William. Tanpa di duga William malah...

Cup

Kimi melebarkan mata karena William mengecup dahinya.

"Tidur.." Titah William dengan serak membawa pikiran kemana-mana.

Tidak bisa lagi mengelak, Kimi memilih membeku dalam pelukan William.

'Ck! Kenapa yg dibawah malah keras mengeras!' Guman William dalam hati. Ia resah karena benda pusaka miliknya perlahan mengeras. Sudah sedari malam ia tahan, kini malah semakin brutal. Ia rubah cara duduknya agar Kimi tidak menyadari adanya perubahan di bawah sana.

"Kenapa kamu?"

"Tidak apa-apa."

"Ingin buang air kecil apa bagaimana? sudah sana ke toilet dulu kalau memang ingin buang air kecil. Jangan ditahan-tahan begitu, nanti jadi penyakit." Ujar Kimi polos. Ia tidak menyadari kalau kondisi William lagi darurat siaga satu. Pertolongan satu-satunya adalah Kimi bukan malah toilet.

"Kamu takut ya?" Lanjut Kimi bertanya sambil meledek, karena William malah menarik napas panjang saat dirinya menyuruh pria itu ke toilet.

Merasa tidak ada jawaban, Kimi mengurai pelukan dan tanpa sengaja tangan lentiknya menyentuh...

"Aahhh~"

"Eh!"

William sontak mendesah kala tangan Kimi sempat mendarat di bagian tengah milik William. Ia memejamkan mata refleks mendesah.

Sedangkan Kimi terkejut langsung menarik tangannya kembali. Ia semakin terkejut melihat mata William yg sudah terbuka menatapnya dengan tatapan yg.. menginginkan.

"Ma-maaf Liam." Ucap Kimi terbata-bata. Ia memundurkan tubuhnya perlahan ke belakang menghindari William yg terus mendekat secara perlahan pula.

"Aku boleh cium kamu?" Tanya William diiringi geraman rendah.

Mata Kimi membola. Ia memukul dada bidang William.

"Tidak! Ini rumah sakit!"

"Kalau tidak di rumah sakit berarti bolehkah?"

"Ih kamu! Apa-apaan. Tidak ya Liam tidak ada cium-cium!" Kesal Kimi. Raut wajah wanita itu sangat menggemaskan di mata William. Dan apa itu, bersedekap kedua tangan di atas dada menambah kesan gemas seorang Kimi dimata pria itu. William terkekeh maju mencium pucuk kepala sang wanita.

Kimi terhenyak lalu kembali memukul gemas dada bidang William.

"Cari kesempatan terus!"

"Emang kalau aku cari kamar kamu siap?"

"WILLIAM!"

William membeliak terkejut lalu cepat-cepat menutup mulut Kimi dengan telapak tangannya. Ia terkekeh geli dan kembali mencium pucuk harum milik sang wanita.

"Ini rumah sakit sayang, jangan teriak-teriak."

"Lagian kamu membuat aku kesal pagi buta begini."

William tertawa dan menepuk dada bidangnya. Menyuruh Kimi kembali bersandar padanya. Tentu saja Kimi menolak dan memilih bangkit dari sofa.

"Mau kemana?" Cegah William menarik pergelangan tangan Kimi.

"Ke toilet!" Ketusnya.

"Oke, aku temenin."

"William, aku bisa sendiri! sudah kamu disini saja."

Apakah ucapan Kimi di dengar? Tentu saja tidak. Kini William sudah menarik paksa Kimi menuju toilet yg berjarak tidak jauh dari sofa yg mereka duduki. Kimi berakhir pasrah dan memilih mendahului William menuju toilet.

***

Tidak terasa pagi sudah menyingsing, matahari sudah menunjukkan sinarnya di permukaan bumi. William yg sempat tertidur kembali si atas sofa Kimi bangunkan. Kimi membangunkan pria itu karena sudah lumayan banyak orang berlalu lalang di depan mereka. Jujur saja ia merasa risih dengan tatapan orang-orang pada mereka. Di tambah lagi posisi William yg kini sedang bersandar padanya. Membuat orang yg melihat mengandung kata yg sulit Kimi mengerti.

Sebagian besar Kimi merasa, para wanita yg melintas mengenal pria yg ada di bahunya saat ini.

'Siapa kamu sebenarnya Liam? Aku merasa orang-orang disini sangat mengenalmu.'

Ada yg menatap terkejut, ada yg menatap dengan tatapan tidak suka, ada pula yg menatap dengan tatapan penuh rasa iri.

Huh Kimi jengah juga akhirnya dan memutuskan membangunkan saja dalang dari semua ini.

"Hei, bangun William. Ayo bangun." Ucap Kimi menepuk pelan pipi William. Ia takut kalau terlalu keras bisa merusak ketampanan ciptaan Tuhan itu. 'Ck! Masih pagi Kim! sudah terpana saja Kamu!' Batin Kimi terkikik.

"Eeuungg.... Masih ngantuk banget aku." Gulat William menggeliat merenggangkan tubuh. Sampai ia membuka mata, ia baru sadar ia masih berada di rumah sakit. Lebih indahnya lagi ia terbangun didekat Kimi sang wanita yg berhasil mencuri hati mahalnya.

"Kamu pulang saja. Kamu keliatan sangat lelah."

"Meninggalkan kamu disini begitu maksudnya? Terus kalau nanti ada yg menggoda kamu bagaimana? Kamu kan cantik. Rugi sekali saya. Mending saya disini sama kamu."

Kimi memutar bola mata nya malas. Ia hanya berusaha menghalau perasaan berdesir kala William memuji dirinya setinggi langit.

"Yg ada kamu, dari tadi kamu tidur disini para wanita ada saja yg kagum sama kamu. Melihat kamu dengan tatapan memuja tanpa peduli ada aku disini! Di kira aku batang pohon apa, yg di pakai bersandar buat kamu tidur!"

Senyum William merekah, ia mengamit kedua telapak tangan Kimi.

"Tunggu-tunggu! Kamu cemburu? Kamu sudah mulai menyukai aku Kim?" Tanya William berbinar.

Kimi terkejut langsung merutuki kebodohan mulutnya saat berbicara.

"Tidak ada!"

"Ada, tadi kam-"

Ceklek... "Kim.."

***

BERSAMBUNG

TERIMAKASIH GUYS UDAH MAU BACA KARYA AUTHOR. MAAF YA KALAU MASIH ADA TYPO.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!