Touch Me, Mr. Cassanova

...~Happy Reading~...

Sepulang dari kuliah, Faiz pun berniat untuk segera pulang ke rumah. Ia bernafas lega karena pada akhirnya, kemarin dirinya mendapatkan kabar dari orang tua nya, bahwa apartemen nya sudah selesai di renovasi. Jadilah, Faiz tidak sabar untuk pindah dan menjauh dari Edward. Meskipun jauh di dalam lubuk hatinya, ia masih begitu mencintai Edward, namun hatinya masih sangat sakit, setiap mengingat sebuah tanda merah yang berada di leher Edward beberapa hari yang lalu.

Saat memasuki rumah, ternyata Fayya sudah menunggu nya di ruang keluarga. Gadis itu begitu antusias setiap kali melihat kedatangan Faiz, hingga membuat Faiz merasa tidak tega bila harus pergi dari rumah itu. Namun ia juga bingung bila terus berada di sana dan satu rumah dengan Edward. Faiz takut, kebencian nya kepada Edward akan semakin besar karena tidka bisa melupakan kejadian kala itu.

“Kakak tumben udah pulang?” tanya Fayya yang langsung beranjak dari duduk nya dan menghampiri Faiz.

“Hemm, itu Fay. A—aku ... “

“Aku apa?” tanya Fayya lagi sedikit mengerutkan dahi nya, “OH ya kak, weekend besok kita jalan jalan yuk. Kak Edward mau ngajak kita have fun. Kakak tenang aja, duit nya banyak jadi kakak mau apapun pasti akan di beliin, ayo kak mau yah!” bujuk Fayya begitu polos, hingga membuat Faiz terkekeh.

Meskipun usia Faiz dan Fayya tidak terlalu jauh, tapi sikap keduanya sangat berbeda jauh. Fayya terlihat masih sangat polos, bahkan gadis itu belum bisa make up sama sekali, menata rambut sendiri pun tidak pantai apalagi soal fashion. Gadis itu terkesan cuek dan masa bodo, sehingga di umur nya yang saat ini menduduki bangku kelas dua SMA ia tidak memiliki teman dekat apalagi kekasih.

Sementara Faiz, bisa di katakan ia dewasa sebelum waktu nya. Ia sudah sangat pandai ber make up, memilih fashion dan menjadi primadona sewaktu di sekolah. Hanya saja, Faiz memilih untuk menutup diri karena ia sudah memiliki pacar.

Prinsip Faiz sejak dulu, satu laki- laki untuk selamanya. Terlebih Edward sudah tahu dirinya luar dalam, sehingga sebisa mungkin akan dia perjuangkan. Mereka hanya boleh terpisah karena satu hal, yakni kematian.

“Fay, kakak gak bisa. Besok kakak mau pindah ke Apartemen. Karena tadi, papa ku sudah ngabarin kalau renovasi itu sudah selesai,” kata Faiz dengan berat hati.

“Hah? Pindah? Kok pindah? Terus disini Faya sama siapa? Iks, kak Faiz jangan pindah dong!” keluh Fayya langsung memanyunkan bibir nya

Bila tadi wajah nya begitu semangat dan sumringah, namun kini sudah berubah menjadi sangat sedih bahkan air mata mulai menggenangi kolam mata nya.

“Fay, kamu kan tahu bagaimana hubungan ku dan kakak mu. Hubungan kami sudah renggang Fay, jadi aku—“

“Kalau kakak mau pergi, baiklah.” Ucap Fayya dengan tiba tiba, “Pergilah ... “ imbuh nya, lalu ia segera berbalik dan berlari menuju kamar nya.

“Fay, tunggu Fay!” seru Faiz dan langsung mengejar Fayya ke kamar.

Ia terus berusaha meminta maaf dan membujuk Fayya, agar gadis itu tidak marah dan sedih karena nya. Namun, ia terlambat karena kini pintu kamar itu sudah tertutup dan terkunci rapat.

“Fay jangan begini dong. Tolong bantu ngertiin aku, aku gak bisa lama disini,” keluh Faiz sedikit berteriak kepada Fayya. Cukup lama Faiz mencoba untuk membujuk, hingga tiba- tiba ia mendengar suara pintu yang di buka dari dalam.

“Fayya maafin, tapi ada syarat nya.” Ucap Fayya ketika sudah menampakkan diri di celah pintu.

“Apa?” tanya Faiz sedikit cemas.

“Kakak harus sering sering main kesini. Kalau libur kakak sama Faya,” kata gadis itu begitu menggemaskan siapa saja yang melihat nya, hingga membuat Faiz terkekeh.

Sikap Fayya memang benar benar sama seperti Erish. Seketika Faiz jadi teringat dengan adik nya dan merindukan nya.

‘Iks ngapain aku kangen sama bocah itu. Dia aja belum tentu kangen sama aku kok,’ gumam Faiz cemberut dalam hati.

...🍁🍁🍁...

Hacihhh!

“Kamu kenapa Sayang?” tanya mama Nisa ketika melihat anak nya bersin di tengah makan malam.

“Gak tau mah, kayaknya Erish lagi di gibahin orang deh,” jawab gadis itu sembari mengusap hidung nya yang terasa begitu gatal mendadak.