TAHAP REVISI
Maaf sebelumnya ini karya pertamaku guys
jadi author minta maaf kalo masih banyak kesalahan dalam penulisan🙏🙌
Alana Putri Hendrawan seorang mahasiswi cantik yang mempunyai sifat ceria dan sedikit bar bar, berumur 21th terpaksa menerima perjodohan karena hutang budi orang tuanya, dia di jodohkan dengan CEO dari Wijaya Corp yang bernama Raka Wijaya laki-laki yang berumur 29th, yang mempunyai sifat angkuh,arogan,dan sombong, pokoknya jauh dari kata baik.
Raka mempunyai kekasih yang bernama Jessy Alfani seorang model terkenal di negaranya.
Akankah Alana lebih memilih pergi dari hidup Raka, atau akan tetap mempertahankan pernikahanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kikoaiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18
Selesai Raka mandi, ia memakai pakaianya, Raka memakai celana pendek selutut dan kaos hitam polos, style yang biasa Raka pakai pada saat di rumah.
Setelah selesai berpakaian Raka langsung menuju ke ruang kerjanya, dia harus mengecek beberapa email yang masuk,
Ia membiarkan Alana untuk istirahat sampai menjelang waktu makan malam nanti.
Karena terlalu fokus Raka sampai lupa waktu, dia menengok jam tanganya, ternyata sudah lumayan terlewat jam makan malam.
Dia bergegas megambil ponselnya untuk memesan makanan.
Selang tiga puluh menit bel Apartemen pun berbunyi, ternyata pengantar makanan.
Ceklek....Raka buka pintu.
"Selamat malam tuan, saya mau mengantarkan makanan atas nama Raka Wijaya" ucap Kurir makanan.
"Iya mas saya sendiri" jawab Raka sambil menerima bungkusan yang berisi makanan dari kurir, lalu dia memberikan sejumlah uang.
"Ambil aja kembalianya Mas"ucap Raka.
"Terima kasih Mas"ucap Kurir lalu pergi.
Raka masuk dan meletakkan makanan di atas meja makan.
Lalu dia naik ke atas untuk memanggil Alana, namun ternyata alana belum terbangun.
"Tumben dia belum bangun" gumam Raka.
"Hei Alana bangun" menepuk lengan Alana pelan.
Bukanya bangun Alana malah ngigau.
"Mama,,, "ucap Alana dengan mata terpejam.
"Hei Alana bangun, ini aku Raka"ucap Raka lembut.
"Mama sakit hikss..."rancau Alana.
"Alana mau pulang ma" ujarnya lagi.
Raka yang tidak tahan akhirnya mencoba meletaknya tanganya di dahi Alana.
"Panas ternyata"ucap Raka pelan. ia yang panik langsung aja mengambil handuk dan air untuk mengompres dahi Alana.
Dengan telaten dia mengompres Alana, sampai alana tenang.
"Apa sebegitu kasarnya aku melakukanya, hingga membuat Alana demam seperti ini" ucap raka lirih sambil mengelus pipi Alana lembut.
lalu Raka mengambil ponselnya untuk menelpon Andre.
tutt...tuttt....tuttt
"Hallo Ndre tolong panggilkan Dokter ke Apartemen sekarang" ucap Raka to the point, setelah panggilan tersambung.
"Emang siapa yang sakit Ka" tanya Andre.
"Alana yang sakit, buruan Ndre, mau ku pecat kau" ucap Raka mengancam.
"Iya ka, aku panggilkan sekarang" balas Andre. dan Raka langsung mematikan panggilanya.
"Cih dasar es balok, katanya tidak cinta sama Alana, tapi tau alana sakit langsung klabakan kayak gitu" gerutu Andre di sebrang sana.
Setelah selesai melakukan panggilan Raka langsung naik keranjang, dia meletakkan kepala Alana di lengannya, lalu memeluknya sambil mengelus punggung Alana.
Alana yang merasa nyaman pun akhirnya mengeratkan pelukanya ke tubuh Raka, dan menempelkan mukanya di dada bidang Raka.
"Maaf" ucap Raka sambil menciumi pucuk kepala Alana.
Raka tak pernah lelah untuk mengucapkan kata maaf ke Alana, dia merasa bersalah karna telah melampiaskan kemarahanya ke Alana.
Dua puluh menit kemudian akhirnya dokter yang di panggil andre. dokter pun memeriksa Alana.
"Nona hanya kecapekan dan kurang istirahat saja tuan" ucap Dokter setelah memeriksa Alana. lalu memberikan vitamin dan beberapa obat ke raka untuk alana.
"Terima kasih dok" ucap Raka.
"Sama-sama tuan, kalau begitu saya pamit" ucap Dokter langsung pergi meninggalkan apartemen Raka.
Raka membangunkan Alana untuk makan malam terlebih dahulu.
"Alana bangun" ucap Raka mengusap pipi Alana.
Alana yang terusik akhirnya membuka matanya.
"Kenapa"tanya Alana memijit pelipisnya karna pusing.
"Makan malam dulu ya, setelah itu minum obat" pinta Raka.
"Tapi aku aku gak pengen makan"ucap Alana yang memang kurang na*s* makan.
"Kamu belum makan dari tadi, nanti tambah sakit" ucap Raka lembut sambil mengusap kepala Alana.
"Makan sedikit ya, aku suapi setelah itu minum obat" ucap Raka, alana mengangguk.
Meskipun tidak ingin akhirnya Alana memaksakan menerima suapan dari Raka. setelah itu Alana minum obat.
Alana yang merasa mau membuang air kecil pun dia langsung beranjak dari ranjangnya.
"Mau kemana"tanya Raka yang melihat Alana bangun dari tempatnya.
"Mau ke kamar mandi" ucap Alana.
" Sini aku bantuin" kata Raka.
"Tidak usah, aku bisa sendiri" ucap Alana yang malu.
"Kamu lagi sakit, nanti kamu jatuh" ucap Raka memaksa Alana untuk menerima bantuanya. akhirnya alana pasrah.
Raka mengantar alana masuk ke kamar mandi, dan di dudukan Alana di closet.
"Nanti kalau sudah selesai kamu panggil aku ya" ucap Raka. pergi meninggalkan Alana di kamar mandi.
Alana tidak mendengarkan pengaturan dari Raka, dia keluar dari kamar mandi dengan berpegangan dinding.
Raka yang melihat itu langsung saja menggendong Alana ala bridal style.
"Aaaaaa turunin Alana" pekik Alana yang kaget karena tiba-tiba tubuhnya melayang di gendong Raka.
"Tidak, kamu suka ngeyel kalau di bilangin" ucap Raka. dan langsung menidurkan Alana di ranjang.
"Tapi aku mau ganti baju Raka, aku risih tidur pakai baju seperti ini" pinta Alana.
"Kamu diam saja di situ, biar aku yang ambilkan" ucap Raka. membuat Alana mengerucutkan bibirnya. Raka yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya.
"Kenapa perlakuanmu berubah Ra**ka, perlakuanmu yang seperti ini malah membuatku takut" pikir Alana.
Raka pun menghampiri Alana dengan membawa baju tidur di tanganya.
"Ini, aku bantu pakaikan"ucap Raka.
"Aku bisa sendiri, kamu keluar aja dari kamar" ucap Alana ketus.
"Heii aku suamimu, kenapa mesti malu, lagian bagian tubuhmu yang mana yang belum aku lihat, Aku udah liat semua, bahkan udah merasakanya" goda Raka. ucapan Raka membuat Alana merona.
Alana memalingkan mukanya karna takut ketahuan sama Raka.
"Kenapa sakit tidak bilang hmm" ucap Raka sambil mengusap kepala alana.
"Aku tidak sakit, cuma pusing aja"balas Alana.
"Tidak usah ngeyel, udah tau badan kamu demam masih aja ngelak"kekeh Raka.
"Udah sana keluar aku mau ganti baju" usir Alana sambil melototkan matanya ke arah Raka.
Raka yang gemes malah mencium bibir Alana singkat dan langsung kabur dari kamar. dan itu membuat Alana makin murka.
" Rakaaaaa dasar pria mesum" pekik Alana.
"Lama-lama tuh cowok makin kurang ajar, seenaknya sendiri cium-cium orang" gerutu Alana.
Selesai ganti baju Alana langsung merebahkan tubuhnya,beberapa saat mulai merasa ngantuk, mungkin karna efek obat yang dia minum, tak lama Alana terlelap.
Raka masuk kamar, dia menatap Alana sejak tadi Raka tidak pergi meninggalkan Alana, namun kali ini sepertinya Raka harus meninggalkan Alana untuk makan malam, karna dari tadi dia sudah menahan lapar.
"Selamat tidur anak baik" ucap Raka mencium kening istrinya.
Raka keluar dari kamar dan menutup pintu pelan dengan hati-hati, agar tidak menganggu Alana yang sedang tertidur.
Raka berjalan menuruni tangga menuju ruang makan, dia menikmati makan malamnya sendirian, tanpa ada yang menemani
Setelah selesai raka membersihkan bekas makan dia dan Alana, karna ia belum menyewa pelayan, mungkin besok dia akan mulai memperkerjakan pelayan untuk membantu membersihkan apartemenya.
***Bersambung
jangan lupa like,koment dan vote🙏
happy reading🙏
maap banyak typo***