Season 1-2
Fega Mellya itulah nama kepanjangannya, nama cantik yang disematkan padanya sejak lahir. Tapi nasibnya tak secantik namanya, dia terpaksa harus menanggung pahitnya kehidupan sejak umur 12 tahun saat ibunya yang sangat dia sayangi dan dia cintai meninggalkan dirinya bersama sang ayah tiri. ibunya meninggal saat tengah bertengkar dengan ayah tirinya yang memukul dan menendangnya hingga tewas kemudian mengatakan pada orang-orang ibunya meninggal karena sakit.
Saat menginjak umur 17 tahun, ayah tirinya menjualnya kepada seorang pengusaha kaya raya yang bernama Agra Bionior Griff untuk dijadikan sebagai rahim sewaan, pengusaha itu sudah menikah tetapi istri dari pengusaha itu tidak mau hamil karena akan merusak tubuhnya yang sebagai model, makanya pengusaha itu menyewa rahim seseorang untuk mengandung keturunannya.
So, bagaimana kelanjutan ceritanya? ikuti saja ya gengs untuk membacanya.
riri-Chan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riri-can, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KESAKITAN
Fega membaringkan tubuhnya di atas ranjang, hari ini dia sangat kelelahan, tubuhnya serasa remuk karena bekerja seharian bahkan dia harus menuruni tangga dengan kehamilan nya yang sudah menginjak 8 bulan itu.
Dengan posisi tidur yang miring, Fega mencoba menutup kedua matanya berharap rasa lelah nya segera pergi.
Baru 5 menit Fega menutup matanya tiba-tiba pintu kamarnya dibuka secara kasar membuatnya terkejut.
Wajah pucat dan mata sayu penuh kelelahan itu terbuka dan menatap pintu yang dibuka kasar.
'Tu..tuan" ucap Fega dengan wajah penuh ketakutan
Fega menelan ludahnya susah payah, rasanya dia ingin sekali menghilang, dia sangat berharap agar tuan Agra tidak menyentuhnya malam ini karena inti tubuhnya masih terasa perih bahkan perutnya akan terasa sakit setelah melakukan hubungan badan yang menyakitkan itu.
Tuan Agra menatap Fega dengan tajam, setelah itu tuan Agra berjalan dengan angkuhnya menuju Fega yang ketakutan.
'Apa kamu sudah mau tidur!" pertanyaan tuan Agra serasa seperti perintah seolah mengatakan agar Fega tidak tidur
Dengan pelan Fega menggeleng, dia takut mengatakan kalau dia tadi sudah tidur tapi terganggu dengan kedatangan tuan Agra.
'Buatkan aku kopi!" perintah tuan Agra
Fega mengangguk dan buru-buru turun dari ranjang keras itu, dengan langkah cepat meski menahan rasa sakit Fega keluar dari kamar melewati tuan Agra yang menatapnya tajam Sedari tadi.
Sesampainya di dapur Fega segera meracik kopi untuk tuan Agra dan berharap kembali agar dia bisa tidur tetapi harapannya hilang seketika saat tuan Agra menariknya kasar menuju ruang kerjanya.
Tanpa tuan Agra ketahui Fega meneteskan air matanya, Fega merasa sakit mendapatkan perlakuan kasar dari tuan Agra padahal dia itu suaminya meski hanya secara agama saja.
Tuan Agra mendorong kasar tubuh Fega ke sofa dan mengurungnya dengan menatapnya penuh kebencian.
'Kamu tau apa kesalahanmu hari ini?!" tanya tuan Agra mengintimidasi Fega
Fega menggelengkan kepalanya pertanda dia tidak tau kesalahan nya hari ini.
'Kamu mengganggu kesenanganmu dengan ISTRI ku hari ini, jadi kamu harus menanggung nya" kata tuan Agra dengan tajam
Air mata Fega mengalir dengan derasnya membuat tuan Agra terkejut, di dalam hatinya ada gejolak aneh, tapi segera dia tutupi keterkejutan nya dengan wajah dinginnya.
'Puaskan aku malam ini!" perintah tuan Agra
'Tu..tuan, b..bisakah besok saja tuan, s..saya sangat l..le hmpp..hmmppp" Fega belum selesai mengucapkan kata-kata nya mendadak mulut Fega dibungkam dengan ciuman ganas tuan Agra
Tuan Agra tidak membiarkan Fega untuk bernafas, tangannya sibuk bermain di kedua benda kenyal milik Fega, bahkan dia mere*masnya dengan kuat membuat Fega menjerit kesakitan di sela-sela ciuman panas itu.
Tanpa terasa kini Fega sudah telanjang di hadapan tuan Agra, sedangkan tuan Agra masih memakai pakaian lengkapnya.
'Ampun tuannn hiks..maafkan saya hiks..saya salah hiks.." Isak Fega saat melihat tuan Agra mengambil sebuah ikat pinggang berwarna coklat tua
Ingatannya kembali saat dia masih tinggal dengan ayah tirinya yang kerap mencambuk nya dengan ikat pinggang.
Bahkan sekarang tuan Agra juga mengambil sebuah dasi dari laci meja kerjanya, sepertinya tuan Agra sengaja menyimpan kedua benda itu.
'Ampun tuann hiks..ampuni saya hiks.." Fega semakin terisak saat tuan Agra kini berjalan ke arahnya
Tubuh mungil nan kurus Fega di dorong kuat hingga terjatuh dari sofa, untungnya Fega dengan sigap menahan tubuhnya agar perutnya tidak kenapa-napa.
CTARRRR
'AKKKHHHHH...AMPUNNN TUANNN!" teriak Fega kesakitan saat ikat pinggang itu di libaskan ke punggungnya
Mendengar teriakan kesakitan Fega, tuan Agra segera menyumpal mulut Fega dengan ****** ***** milik Fega dan mengikat kedua tangan Fega dengan dasi yang dia ambil tadi.
Setelah itu tuan Agra mencambuk tubuh Fega dengan kuat, dia tidak peduli teriakan memilukan Fega yang tertahan akibat mulutnya di sumpal.
Punggung putih Fega kini sudah penuh dengan bekas cambukan bahkan ada beberapa bagian yang memar dan mengeluarkan darah segar dari kulit Fega.
Tuan Agra merasa puas melihat Fega yang kini tidak berdaya, dengan kasar tuan Agra menyeret Fega menuju pintu di dalam ruangan itu, pintu itu menuju kamar yang berada di ruang kerja itu.
Kembali lagi tuan Agra mendorong tubuh tidak berdaya Fega ke atas ranjang dan buru-buru menanggalkan semua pakaiannya, kemudian menindih tubuh Fega.
Fega menutup matanya saat merasakan sakit di area intinya karena tuan Agra mencoba menerobos untuk masuk, rasanya sangat sakit hingga Fega kembali meneteskan air matanya.
Malam itu tuan Agra memp*erkosa Fega dengan sadis, seluruh tubuh Fega di siksa dengan teganya, bahkan tuan Agra tidak mau mendengarkan jeritan kesakitan Fega.
🥀🥀🥀
Tuan Agra keterlaluan banget 😡😡
Apa dia tidak ingat kalau Fega tengah hamil, kasih hadiah apanih untuk tuan Agra
Jangan lupa untuk Like dan masukan yaaa.. author tunggu
riri-Chan
pdhal ceritanya bagus bgttttt plisss lanjut woi udah nungguin lama nih