Larasati , seorang gadis desa yang lugu dan sederhana, harus menghadapi takdir pahit ketika sepupunya, Gea, kabur di hari pernikahannya dengan seorang pria kaya bernama Nathan karena hamil dengan lelaki lain.
Orang tua Gea, yang merasa posisi perusahaan mereka terancam bangkrut jika pernikahan ini sampai gagal dan membuat keluarga Pratama malu, memaksa Laras, keponakannya untuk menggantikan posisi Gea sebagai pengantin.
Nathan, yang merasa tertipu dan marah, terpaksa menerima pernikahan itu demi menjaga nama baik keluarganya, meskipun hatinya dipenuhi kebencian pada Laras yang dianggap sebagai biak kerok yang menyebabkan Gea kabur di hari pernikahan mereka.
Intrik dan persaingan dalam perebutan kekuasaan di keluarga Pratama menyeret Laras kedalam pusaran kekacauan yang tiada henti.
Akankah Laras bisa menanggung semua ini?
Menjalani pernikahan tanpa cinta dengan suami yang hatinya masih terpatri nama orang lain?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENDAPATKAN PERTOLONGAN
“Sakit! sakit sekali!”, rintih Gea ketika merasa perutnya seakan ditusuk-tusuk dengan kuat dari dalam, membuatnya hanya bisa meringkuk kesakitan.
Akibat keguguran dan banyak kehilangan darah, Gea pun jatuh pingsan. Namun, nasib baik masih mengikutinya. Ada seorang lelaki yang melihatnya tergeletak dipinggir jalan dengan darah yang masih terus keluar diantara kedua kakinya.
Setelah melihat jika gadis yang ditemukannya masih bernafas, pria itupun segera membawanya kerumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.
Karena kota kecil itu tak terlalu bayak penduduk, rumah sakit pun tak terlalu ramai sehingga Gea bisa segera ditangani.
“Tuan, apakah anda suami nyonya tadi?”, tanya salah satu perawat menghampiri Pedro, pria yang tadi menolong Gea di pinggir jalan dan membawanya kerumah sakit.
“Saya bukan suaminya, tapi sayalah orang yang membawanya kemari”, jawab Pedro.
Perawat itu sedikit terkejut menyadari jika pria yang membawa wanita yang baru saja keguguran itu bukanlah suami pasien.
Pedro yang melihat keterkejutan itu pun segera bersuara, “Lakukan apapun yang dibutuhkan untuk membuatnya pulih. Aku akan menanggung semua biayanya”.
Perawat yang mendengar ucapan Pedro, merasa lega karena dia tak harus mengurusi pasien yang tanpa identitas seperti itu karena urusannya akan panjang nantinya.
“Jika begitu, tuan bisa mengurusi adiministrasi pasien agar segera mendapatkan tindakan”, ucap sang perawat sambil mengarahkan Pedro kearah bagian administrasi.
Ada hal yang menarik Pedro untuk menolong gadis yang tak dikenalnya itu, setelah dia melihat wajahnya yang tampak seperti bangsa dari negaranya sendiri.
Jika memang gadis itu berasal dari negara Van Jaya sama seperti dirinya, bukankah membantu bangsa sendiri di negeri orang merupakan tindakan terpuji yang memang harus dilakukannya.
Apalagi kondisi gadis itu yang tampak mengenaskan, membuatnya tergerak untuk membantunya semampunya.
Sementara itu didalam negeri Van Jaya, Laras yang sudah memantapkan diri untuk bercerai pun segera membawa surat perjanjian pernikahannya dengan Nathan kepada Thomas.
Tak lupa dia juga berkas yang dibawanya untuk perceraian dilengkapi dengan bukti visum dari rumah sakit yang mengatakan jika dia habis mendapatkan pelecehan dengan adanya bukti tanda cinta yang tersebar diseluruh tubuhnya serta bagian intim tubuhnya yang robek dan bengkak, Laras yakin perceraian yang diinginkannya akan segera tercapai.
Zein yang kebetulan berada dalam ruangan sang papa, mencengkeram hasil visum yang Laras berikan dengan wajah penuh emosi.
“Bajingan itu, berani sekali dia mengambil keuntungan disaat dirinya tengah dalam kondisi mabuk”, ucapnya penuh kemarahan.
Laras mengusap punggung tangan Zein, untuk meredakan kemarahannya. “Kak, bantu aku untuk bercerai dari Nathan. Dengan perjanjian yang telah kami sepakati itu, seharusnya tidak terlalu sulit bagi kami untuk bercerai bukan?”, ucapnya penuh harap.
Melihat wajah gadis yang dicintainya dalam diam terlihat sangat sedih, hati Zein merasa sangat sakit.
“Tentu saja, kakak akan membatumu untuk bercerai. Aku tak akan membiarkan dia melecehkanmu dan membuatmu terluka lebih dalam dari ini”, jawab Zein tajam.
Melihat Zein bersedia membantunya, Laraspun tersenyum tipis. saking tipisnya, tak ada satupun orang yang berhasil menyadarinya.
"Ternyata, bermain peran dan mendapatkan hasil yang kita inginkan, benar-benar memuaskan. Pantas saja banyak orang lebih senang terus memakai topeng mereka, bahkan ada yang sudah benar-benar kehilangan jati diri karena efeknya begitu dasyat ", batin Laras bermonolog.
Laras tampak menikmati euforia keberhasilannya saat ini. Tahap demi tahap hal sulit berhasil dia lalui meski harus diawali oleh drama pernikahan yang tak diinginkannya ini, tapi setidaknya kejadian itu pada akhirnya bisa membuka kedua mata Laras jika dunia memang kejam.
Ia tak bisa selalu baik terhadap semua orang karena beberapa orang tak pantas mendapatkannya, seperti pakdhe dan budhenya itu.
Topeng dan peran yang dia mainkan, selain memberi perlindungan kepada dirinya juga sebagai tindakan pencegahan untuk membuatnya hancur dan menyesal di kemudian hari.
Untung saja otak cerdas Laras merespon dengan cepat, sehingga ketika kontrak pernikahan disodorkan kepadanya, dia masih bisa berpikir jernih dalam kekalutan dan kekecewaan yang mendalam akibat pernikahan paksa yang dijalaninya dan berhasil menambahkan pojnt-point tersebut karena jika tidak ada point-point tambahan itu, bercerai dari Nathan akan sangat sulit mengingat bagaimana berkuasanya keluarga Pratama di negeri ini.
Melihat jika semua berjalan seperti keingginannya, Laras yang memainkan perannya dengan apik merasa sangat senang.
Sekarang sudah tak ada lagi Laras yang polos dan baik hati karena hal itu hanya akan menjadikan dirinya lemah dan mudah diinjak-injak oleh orang lain. Yang ada sekarang adalah Laras, seorang artis yang lihai memainkan banyak peran demi bisa melewati ujian kejamnya kehidupan dan memperoleh kebahagiaannya sendiri.
Selepas dari kantor Thomas, Laras pun segera menuju restoran dimana dia dan Gerry berjanji untuk bertemu siang ini karena ada beberapa hal yang ingin gadis itu sampaikan.
Begitu tiba diruang privat restoran yang telah dipesannya, melihat Gerray sudah duduk manis didalam, Laraspun segera menampilkan wajah penuh rasa bersalah.
“Papi, maaf ya Laras telah karena ada beberapa hal yang harus Laras selesaikan dulu”, ucap Laras dengan nada sedikit merajuk.
Melihat nada manja Laras yang tampaknya sudah benar-benar menganggap Gerry sebagai papinya, membuat pria paruh baya itu merasa senang.
Apalagi kemajuan pesat Laras dalam mengambil hati mamanya yang dianggap sangat cepat itu, membuatnya semakin menaruh harapan besar agar pernikahan keduanya bisa langgeng selamanya.
“hahahaaa...tidak terlambat, papi juga baru saja datang. Duduklah, tadi papi sudah memesankan makanan kesukaanmu”, ucap Gerry ramah.
Sebelum makanan datang, Laras menggunakan kesempatan itu untuk memberitahu papi mertuanya mengenai rencana busuk tuan Pratama kedua dan ketiga yang tak sengaja dia denagr ketika tengah mengunjungi nyonya tua Pratama satu minggu yang lalu.
“Papi, sebaiknya papi harus lihat ini dulu deh”, ucap Laras sambil memberikan map coklat kehadapan Gerry.
Melihat ekpresi serius wajah menantunya, Gerry merasakan firasat buruk sehingga dia pun dengan cepat membuka map tersebut dan melihat isinya.
Brak!
“Bajingan itu! Berani sekali dia membuat skema licik seperti ini untuk menghadapiku!”, teriaknya murka.
Dia sama sekali tak menyangka jika kedua kakaknya akan menggunakan proyek pulau Labore untuk menjatuhkannya.
Laras yang melihat ekpresi kemarahan Gerry, tersenyum samar dan berusaha untuk menambah bensin dalam kobaran api amarah papi mertuanya itu.
“Papi, perbuatan mereka ini, bukankah sama saja dengan menjual rahasia perusahaan kepada orang lain”, ucap Laras dengan nada hati-hati.
Brak!
Gerry kembali menggebrak meja dengan keras. Kali ini Gerry kembali mengebrak meja bukan marah melainkan merasa senang karena ucapan Laras, secara tidak langsung telah memberikannya solusi atas masalah besar yang akan timbul sebentar lagi.
“Benar, apa yang mereka buat sama saja dengan menjual rahasia perusahaan. Papa dan mama pasti tak akan bisa mentolerir pengkhianatan seperti ini”
Begitu Gerry mendapatkan ide, diapun segera membisikkan langkah apa yang harus segera diambil kepada Aldo yang langsung berjalan keluar untuk menjalankan semua rencana bosnya itu.
Laras yang melihat betapa cepat Gerry bertindak merasa tak sia-sia dia bekerja sama dengan papi mertuanya itu karena pria itu memang sangat bisa diandalkan.
Gerry menatap Laras tajam, dia sama sekali tak mengira jika menantunya itu cerdik dan sedikit licik. Kombinasi sifat yang sangat dia sukai. Membuatnya semakin puas karena tak salah mengajak Laras bekerjasama dengannya.
“Lalu, bagaimana dengan pesta ulang tahunmu, apa ada yang perlu papi bantu?”,tanya Gerry penuh selidik.
“Semua sudah siap. Papi hanya perlu datang dan menjadi pendukung utamaku saja dipesta nanti karena aka nada kejutan besar yang mengharuskan papi bertindak sebagai pelindungku”, ucap Laras dengan nada tenang namun penuh makna.
Gerry yang sudah mendapatkan sedikit bocoran mengenai apa yang akan terjadi didalam pesta ulang tahun menantunya itu pun mengangguk paham.
“Tenang saja, papi dan seluruh keluarga Pratama akan selalu menjadi pendukung utamamu dimasa depan”, ucapnya sambil mengangka gelasnya sebagai bentuk penghargaan.
Laraspun juga mengangkat gelas minumannya, menyambut dengan senang hati dukungan yang papi mertuanya itu berikan kepadanya.
Begitu makanan yang dipesan tiba, keduanya segera menyantap makan siang sambil bercengkerama ringan mengenai beberapa hal seputar perkembangan perekonomian yang terjadi di negeri ini.
thanks teh
😍💪
thanks mbak 🙏😍💪