TRANSMIGRASI KE ZAMAN KUNO

"kalau begitu, kami pamit melanjutkan perjalanan lagi yang mulia. terima kasih untuk jamuannya hari ini." tutur pangeran Darrel sambil membungkuk hormat.

jujur dalam hati dia bertanya-tanya, mengapa perempuan cantik yang pintar masak seperti arela ini harus dikurung di istana dingin. padahal dari kelihatannya, perempuan itu tidak banyak ulah dan hanya mengutarakan apa yang menjadi persepsinya saja.

namun ketika dia mengalihkan pandangannya kepada Marisa, seketika dia langsung mengerti. mungkin saja perempuan di dalam sana adalah korban fitnah dari perempuan yang di depannya ini.

"tidak masalah pangeran. kita adalah saudara. dan kita juga adalah sahabat di kekaisaran. jadi kami tidak akan keberatan kalau harus menjamu Anda pangeran. tapi pangeran, tidak bisakah anda menginap barang sehari atau dua hari atau beristirahat sejenak di kekaisaran kami." tutur kaisar Ronaldo.

"tidak perlu yang mulia. dan terima kasih untuk tawarannya. tapi kami tentu tidak bisa menyia-nyiakan waktu dan membuang-buang waktu sembarangan. kami masih memiliki banyak tugas yang harus kami selesaikan." tutur pangeran Darrel dengan sopan dan masih setia dengan ekspresi datarnya.

"oh begitu.. kalau begitu terima kasih banyak atas kunjungannya pangeran. tapi pangeran, apakah orang di dalam itu baik-baik saja..?" tiba-tiba kaisar Ronaldo bertanya seperti itu dan pertanyaan itu disaksikan oleh semua pihak. seketika suasana di sana langsung menjadi suami senyap. mereka tentu saja ingin mendengar tanggapan dari pangeran Darrel.

"perempuan yang sedang dihukum di dalam itu..? dia tentu saja baik-baik saja. bahkan kehidupannya jauh lebih normal daripada di dalam istana." setelah pangeran Darrel mengatakan itu, dia pun langsung menggunakan kekuatannya dan menghilang di tempat itu. begitu pula dengan pengawal kepercayaan sang pangeran.

sementara kaisar Ronaldo dan keluarganya yang mendengar itu langsung tertegun sejenak. ternyata dia di dalam baik-baik saja. tapi bagaimana mungkin itu bisa terjadi ? sementara tak ada akses apapun di sana.

"ayah.. syukurlah kalau putri arela di sana baik-baik saja. setidaknya, kita tidak perlu terlalu mengkhawatirkannya." tiba-tiba Marisa langsung menyeletuk, membuat semua orang yang ada di sana kembali ditarik dalam kesadaran masing-masing.

"bagaimana mungkin bisa seperti itu..?"

"mohon maaf yang mulia, kalau saya diizinkan untuk berkomentar, maka saya hanya ingin mengatakan, orang cerdas dan jenius, mereka tidak akan menyerah dalam keadaan terjepit begitu saja. pasti mereka ada upaya dan hal yang dilakukannya untuk bertahan hidup di dalam masa hukuman." tutur sang menteri yang sejak dulu mendukung Putri arela.

karena Putri arela menurutnya adalah panutan. semua persepsi yang ia sampaikan sangat masuk dalam akalnya. hanya saja, minusnya ada pada akhlaknya. sifatnya kurang baik karena selalu mengganggu saudara angkatnya. begitulah cerita yang terdengar di kalangan masyarakat.

"apa maksudmu menteri pangan..?" tanya kaisar Ronaldo dengan sedikit tidak suka. menteri pangan yang mendengar itu tidak gentar, dia kembali membungkukkan tubuhnya untuk menghormat.

"mohon maaf kalau saya lancang yang mulia. tapi ini sudah hampir 3 hari istana mengurung Putri arela. dan sudah 3 hari pula tidak ada yang bisa mengantarkan bahan makanan untuknya. Putri arela diketahui dan dikenal tidak memiliki ilmu bela diri, dan dia dikenal hanya sebagai Putri biasa. dan sudah pasti, Putri arela tidak akan sanggup bertahan sampai 3 hari. kecuali Dia tidak tinggal diam saja dalam pengurungan ini." tuturnya. Marisa mengepalkan tangannya.

"Tuan menteri jangan mengatakan begitu.. takutnya di dalam, sedang terjadi apa-apa dengannya. jangan katakan hal itu untuk menghibur ayahanda." tuturnya lagi. sungguh dia tidak terima, kalau memang arela di sana bisa bertahan hidup.

"hamba tidak berani tuan putri. maafkan atas kelancangan hamba." tutur menteri pangan lagi. sepertinya, dia terlalu salah mengutarakan apa yang terlintas di kepalanya.

semua orang pun terdiam dan sibuk dengan pikiran masing-masing. sesekali permaisuri, atau ibu dari para pangeran menoleh ke arah pintu gerbang yang masih tertutup rapat itu.

"yang mulia.."

"sudahlah permaisuri. biarkan arela menjalani hukumannya. sebaiknya kita semua langsung kembali saja ke aula istana." putus kaisar Ronaldo. dengan cepat kaisar Ronaldo penguasa kekaisaran Orion ini langsung meninggalkan tempat itu. sementara para menteri dan yang lainnya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala mereka, seolah-olah tidak mengerti dengan apa yang saat ini terjadi antar keluarga kekaisaran itu.

*******

tak terasa, 2 minggu telah berlalu. dan 2 minggu juga telah dilalui oleh arela dalam pengurungan di istana dingin itu. dan seperti yang telah direncanakan sejak awal, kini mereka sedang membuat perkebunan sederhana di halaman istana dingin itu.

istana dingin yang konon katanya dikabarkan adalah istana paling menyeramkan, dan merupakan tempat eksekusi paling mematikan untuk para keluarga Kerajaan ini, nyatanya telah berubah menjadi sebuah tempat yang nyaman, sejuk dan juga aman. karena, di istana dingin ini tak ada satu orang pun yang mencari masalah kepadanya.

walaupun sepi, tapi hidup di sini jauh lebih terasa damai ketimbang harus hidup di kalangan masyarakat, yang tak bisa saling menenggang satu sama lain.

"baru satu minggu lebih kita menanam tanaman ini nona, tanaman-tanaman ini sudah tumbuh subur saja.. aku belum pernah merasakan sayuran-sayuran yang seperti ini." ucap Maya.

arela pun tersenyum dan menepuk-nepukkan kedua tangannya untuk menyingkirkan debu-debu atau tanah yang menempel di tangannya.

"nanti kalau sudah waktunya panen, aku akan memasaknya untuk kalian semua. yakinlah, kalau kalian akan jatuh cinta pada tanaman sayur ini." ucapnya, yang tak lain tanaman itu adalah tanaman kangkung yang dicintai dan diminati oleh sejuta umat di zaman modern.

walaupun katanya, sayur kangkung ini seperti obat tidur saat dikonsumsi, nyatanya banyak sekali masyarakat yang lebih menyenangi kangkung ketimbang sayuran yang lain.

mendengar itu, Maya jadi antusias sendiri.

"aku jadi tidak sabar ingin mencicipinya nona.." ucapnya dengan girang. arela yang melihat itu langsung menggelengkan kepalanya. Maya sudah seperti adik kecil yang selalu menempel kepadanya.

sementara laki-laki yang bernama Darwin ini, sudah seminggu tinggal di sini kondisinya juga sudah membaik. namun dia masih belum meninggalkan tempat ini juga. entah apa yang membuatnya betah di sini. mungkin karena di sini tidak ada peraturan yang membedakan kasta dan kedudukan mereka.

tapi hari ini, dia bersama dengan Mario tampak sedang tidak ada di tempat. katanya, keduanya sedang pergi ke hutan untuk mencari hewan buruan. apalagi masakan arela dan bumbu-bumbu racikannya itu benar-benar sangat menggugah selera, dan benar-benar sangat enak di lidah mereka.

mungkin ini juga yang menjadi salah satu alasan Darwin memilih untuk bertahan di tempat ini.