NovelToon NovelToon
Jadi Istri Pengganti Untukmu

Jadi Istri Pengganti Untukmu

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Pengganti / Obsesi / Tukar Pasangan
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Momy ji ji

Luna terjebak dalam pernikahan kakaknya dengan william, pria itu kerap disapa Tuan Liam. Liam adalah suami kakak perempuan Luna, bagaimana ceritanya? bagaimana nasib Luna?

silahkan dibaca....
jangan lupa like, komen dan vote

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Momy ji ji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 17.

​Sementara Dion pusing tujuh keliling memikirkan Luna dan Dea yang aneh bin ajaib. Luna sudah berada di mansion megah mereka, menghadapi suami statusnya yang sedang mode interogasi.

​Liam duduk di sofa tunggal, posturnya tegak, aura dinginnya menusuk.

Dia melipat tangan di depan dada, matanya yang tajam mengunci Luna.

Tatapannya itu sukses bikin Luna merinding, lebih dingin dari AC 16 derajat.

​“Darimana saja kamu, Luna?” tanya Liam, suaranya pelan tapi tegas, seperti bilah pisau.

"Aku mencoba menghubungimu, tapi kamu tidak menjawabnya. sejak kapan kau punya urusan yang lebih penting dariku?”

​Luna meletakkan tasnya di meja, berusaha santai meskipun jantungnya sudah main drum.

Dia tidak telat, justru pria itu sudah berada disana lebih awal. dia tidak melanggar daftar syarat jadi tidak perlu takut. hanya saja kejadian tadi sore? semoga Tuan Liam tidak mengetahuinya.

“Saya tadi setelah selesai kerja bertemu dengan seorang teman, Tuan. kami membahas tentang kue musiman yang nanti kami buat untuk stok toko. jadi tidak sempat melihat ponsel,” ​Liam mendengus.

Alasan yang klasik. Dia bangkit dan berjalan mendekat. Luna tanpa sadar mundur selangkah.

​“Bertemu? dengan siapa?”

Liam berhenti tepat di hadapan Luna. menunduk sedikit, memaksa Luna mendongak menatapnya.

“Luna.... aku tidak suka kamu menyembunyikan sesuatu, aku bisa curiga.” Ucap Liam berterus terang.

Tadi setelah mobilnya diperbaiki, dia dan Dimitri ke toko kue Luna namun ternyata sudah bergantian shift. saat dirinya tiba di rumah, ternyata dialah yang lebih awal. lalu kemana Luna?

​“Curiga apa?” Luna pura-pura bingung, padahal otaknya sudah panik. jangan sampai dia tahu soal Dion.

​“Aku tidak suka caramu menghindar. kamu seperti menyembunyikan sesuatu yang aku lewatkan tentang dirimu, dan itu melibatkan orang lain bukan?” Liam menekankan setiap kata.

“Ingat perjanjian kita Luna. tidak ada kebohongan, tidak ada resiko yang melibatkan nama baikku. siapa pria yang tadi bertemu denganmu?”

Luna tersentak, dia tahu Liam tidak main-main. tapi.... bicara jujur soal Dion? please... mereka ini menikah kontrak!

Hubungan Luna dan Dion sudah terjalin jauh sebelum kontrak sialan ini ada. kenapa Tuan Liam harus ikut campur dalam dunianya?

​Luna berusaha menarik napas pelan. menegakkan tubuhnya, dan menyunggingkan senyum yang terasa kaku.

​“Apa Tuan sedang cemburu?” Luna mencoba mencairkan suasana dengan nada bercanda yang dibuat-buat, berusaha bersikap imut tapi malah terdengar konyol.

’Sadarlah Tuan Liam! kita bukan suami istri yang saling mencintai!’

​“Luna.. ini bukan soal cinta, ini soal harga diriku!” Liam membentak, suaranya tidak main-main. “Siapa pria itu?” Tanyanya lagi.

'Hah? apa dia bisa mendengar suara batinku?' Luna terdiam kaku.

Tepat saat ketegangan menguasai keduanya, ponsel Luna berdering nyaring di tasnya.

Luna segera mengambilnya. nama yang tertera di layar membuat darahnya berdesir dingin, Ibunya.

​Luna menoleh ke Liam, wajahnya langsung pucat pasi. semua sandiwara dan sindiran langsung lenyap tak bersisa.

​“Maap Tuan Liam, ini Ibuku…”

​Luna mengangkat telepon, wajahnya semakin gugup.

Entah mengapa hatinya berdegup dan merasakan sesuatu terjadi pada keluarganya. ibunya tidak pernah menelpon sejak kemarin karena pasti diancam pria dihadapanya. mungkin kah ada sesuatu yang darurat.

​“Halo, Bu?” ​Terdengar suara isak tangis dari seberang.

​“Ayah kecelakaan Luna! sekarang ada di IGD! kamu cepat ke sini!” ​Telepon jatuh dari tangan Luna. air mata langsung membanjiri pipinya. Ia bahkan tidak peduli Liam melihatnya dalam kondisi serapuh ini.

​“Ayah…” bisik Luna.

Suaranya nyaris hilang, ​Liam yang sedari tadi marah, melihat perubahan drastis pada wajah Luna. langsung terdiam membisu, Ia tidak tahu apa yang terjadi.

Tapi kepanikan di mata Luna adalah nyata bukan sandiwara yang dibuat-buat untuk bertemu dengan keluarganya agar menghindari masalah di antara mereka.

Kepala Luna langsung pusing dan dunianya terasa berputar. Liam, melihat ponsel Luna tergeletak di lantai marmer. segera mengambil inisiatif.

​“Ayahmu kenapa?” Tanya Liam, nadanya masih dingin. tapi ada unsur paksaan yang membuat Luna harus menjawab.

​“Kecelakaan! di… di IGD…” Luna kesulitan mengatur napas.

​Tanpa banyak bicara, Liam menyambar kunci mobil sport-nya yang teronggok di meja samping.

“Ayo!” Dia menarik tangan Luna untuk menuju ke mobilnya, Luna tidak bisa berkata-kata dan mengikuti pria itu sambil menatap tangannya yang digenggam begitu erat.

***

Sepanjang perjalanan, Liam melirik Luna yang terus-terusan meremas tangannya sendiri.

​“Hei,” kata Liam memecah keheningan yang menyesakkan.

“Tenang sedikit, jangan panik begitu. nanti ayahmu malah ikut panik lihat kamu begini.”

​Luna hanya menggeleng, air mata kembali menetes.

“Aku takut, Tuan. ayahku…” ​Liam menghela napas, fokus menyetir sambil sesekali mengumpat pelan pada lalu lintas yang padat.

​“Ayahmu itu kenapa sih selalu saja membuat rusuh?” Liam melontarkan sindiran sinisnya, matanya lurus ke depan.

“Setiap kali muncul gosip di antara teman-teman ayahmu pasti karena masalah utang, sekarang kecelakaan. selalu saja menabrak orang atau ditabrak orang. apa dia punya hobi mencari malaikat maut?” Kata Liam tidak habis pikir dengan pria tua merepotkan itu.

Luna yang tadinya tenggelam dalam kekhawatiran, langsung tersentak mendengar ucapan Liam. sindiran itu menusuk, tapi di sisi lain... nada bicara Liam yang dingin membuat sindiran itu terdengar seperti gerutuan suami yang lelah pada mertuanya.

"Nanti kalau ayah baik-baik saja, aku bakal belikan buku panduan cara mengemudi yang santai biar tidak ada kejadian seperti ini lagi." Balas Luna sebal.

'Memang sedikit benar, kalau menabrak orang lagi terus orang itu minta ganti rugi menikah dengan salah satu putri ayahnya kan bisa gawat. sekarang kak Lena melarikan diri, sisa dirinya! bisa-bisa dia dipelihara dua suami tajir melintir. ihh amit-amit!'

"Makanya... doakan ayahmu semoga baik-baik saja dan ajari dia, supaya kamu tidak perlu repot-repot membelikan dia buku panduan,” balas Liam suaranya kembali datar,

Sekarang kekesalannya sudah sedikit mereda.

​Beberapa menit kemudian, mobil mewah itu berhenti mendadak di depan salah satu rumah sakit cukup besar.

Liam mematikan mesin mobil. sebelum Luna sempat membuka pintu, Liam sudah keluar dan membukakan pintu untuknya. Luna bahkan tidak mengucapkan terima kasih. kakinya langsung berlari menuju area IGD.

​“Luna! tunggu!” Panggil Liam, suaranya tegas.

“Jangan berlarian di sini.” ​Ia menyusul Luna. begitu masuk ke area tunggu, mata Luna langsung menemukan ibunya yang duduk lemas di kursi, menangis sambil memegang sapu tangan.

​“Ibuu!” Luna langsung memeluk ibunya erat-erat.

​Ibu Luna yang bernama Rina, membalas pelukan putrinya. wajahnya sembap, tetapi begitu melihat Luna, Ia berusaha tersenyum.

​“Sayang.... kamu datang,” lirih Bu Rina. Ia kemudian melihat ke belakang Luna dan terkejut melihat Tuan Liam, suami Luna yang super kaya dan bersikap dingin berdiri di sana.

​“Liam… Nak, kamu ikut?” Tanya Bu Rina dengan nada cemas, takut suaminya membuat masalah besar sampai Liam harus ikut.

​“Ya... Tante,” Jawab Liam singkat, pandangannya dingin tapi sopan.

“Bagaimana kondisi Ayah mertua?” Tanya Liam sedikit kaku.

​“Masih… masih di dalam, Nak. Kata dokter kondisinya kritis. ada pendarahan di kepala dan beberapa tulang rusuk patah,” Bu Rina kembali terisak.

“Ayahmu menabrak tiang listrik dengan kecepatan tinggi. Ya Tuhan…” ​Luna kembali memeluk ibunya, mencoba menenangkan.

Hatinya hancur melihat kondisi kedua orang tuanya.

​Liam menatap adegan di depannya sejenak. Bu Rina memang wanita yang lembut dan sangat baik. sebuah kontras total dengan suaminya yang hobi membuat onar.

Liam segera menghilang menuju meja resepsionis rumah sakit. tanpa perlu bertanya dua kali, Ia langsung menjelaskan dengan suara rendah dan berwibawa bahwa semua biaya perawatan akan ditanggung penuh atas namanya.

Sikapnya yang tegas, ditambah dengan aura uang yang begitu kental, membuat pihak administrasi bergerak cepat.

​Tak butuh waktu lama, Liam kembali. Ia memberikan kartu akses ke ruang tunggu VIP khusus keluarga pasien.

​“Kita pindah ke ruang tunggu ini, Tante bisa lebih tenang,” ujar Liam.

​Bu Rina menatapnya dengan rasa syukur tak terhingga. “Ya ampun, Nak Liam. kamu baik sekali. tante jadi tidak enak. padahal kamu dan Luna…”

​Liam memotongnya dengan tatapan lembut yang jarang sekali Ia tunjukkan.

“Tidak apa-apa, saat ini yang penting fokus pada kesembuhan Pria tua didalam.” Kata Liam, Luna seketika mencubit gemas kaki pria itu, bisa-bisanya dia menyebut ayahnya dengan tidak sopan begitu.

Liam melotot sambil mengelus bekas cubitan Luna, dia membuang muka agar Luna tidak melihatnya diam-diam mengulum senyum.

Luna yang sedari tadi diam, memandang punggung Liam yang tampak begitu kokoh dan powerfull. dia tahu Liam melakukan ini bukan untuknya, melainkan karena image dan rasa tanggung jawab entah kepadanya atau Kak Lena, tapi Luna harus mengakui.

Di saat-saat paling panik, suaminya yang menyebalkan ini adalah satu-satunya pelabuhan yang bisa diandalkan.

​“Ayo Bu.... kita pindah,” Ajak Luna sambil merangkul ibunya.

​Mereka pindah ke ruang tunggu yang nyaman. Luna duduk di sebelah ibunya, diam, matanya penuh kekhawatiran karena sang ayah belum sadar juga.

​Liam berdiri di dekat jendela, menelepon seseorang yang mungkin Dimitri untuk mengurus segala hal terkait pekerjaan dan urusan Ayah Luna. meskipun sibuk mengurus segalanya, tatapan Liam sesekali melirik ke arah Luna, yang kini terlihat begitu kecil dan rapuh di samping ibunya.

Bersambung......

1
partini
👍👍👍👍
partini
visual nya 👍👍👍👍👍👍 lanjut thor
partini
berpisah nya karena salah faham
partini
❤️❤️❤️❤️👍👍 lanjut
Agunk Setyawan
kocak🤣
partini
good story
partini
lanjut thor 👍👍👍👍
partini
wah tengil dua dua nya
partini
jahat Banggt si Liam itu mah bukan istri
Momy Ji Ji: Aslinya jahil kak/Proud/, ikuti terus yah/Smirk//Rose/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!