NovelToon NovelToon
Cinta Di Raga Baru

Cinta Di Raga Baru

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa / Mengubah Takdir / Transmigrasi
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Erunisa

Nayla hidup dalam pernikahan penuh luka, suami tempramental, mertua galak, dan rumah yang tak pernah memberinya kehangatan. Hingga suatu malam, sebuah kecelakaan merenggut tubuhnya… namun tidak jiwanya.
Ketika Nayla membuka mata, ia terbangun di tubuh wanita lain, Arlena Wijaya, istri seorang pengusaha muda kaya raya. Rumah megah, kamar mewah, perhatian yang tulus… dan seorang suami bernama Davin Wijaya, pria hangat yang memperlakukannya seolah ia adalah dunia.

Davin mengira istrinya mengalami gegar otak setelah jatuh dari tangga, hingga tidak sadar bahwa “Arlena” kini adalah jiwa lain yang ketakutan.

Namun kejutan terbesar datang ketika Nayla mengetahui bahwa Arlena sudah memiliki seorang putra berusia empat tahun, Zavier anak manis yang langsung memanggilnya Mama dan mencuri hatinya sejak pandangan pertama.
Nayla bingung, haruskah tetap menjadi Arlena yang hidup penuh cinta, atau mencari jalan untuk kembali menjadi Nayla..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erunisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Arlena membaca dokumen yang diberikan oleh suaminya. Yaitu dokumen pembelian tanah dan kontrakan yang sekarang sedang ditempati oleh Edo dan keluarganya, serta janda yang sekarang menjadi pacarnya Edo.

Nayla masih benar-benar sakit hati, karena uangnya digunakan semuanya oleh keluarga Edo, mulai dari uang duka, uang dari jasa raharja, uang gaji, bahkan bpjs ketenagakerjaan yang dicairkan oleh Edo. Dan semua uang itu digunakan untuk foya-foya, beli ponsel baru, motor baru, dan tidak ada dari mereka yang memikirkan Nayla, apalagi mengirim doa.

"Apa rencana kamu dengan tempat ini sayang?" tanya Davin dengan nada lembut.

"Aku mau dua rumah, satu yang ditempati Edo dan satu yang disebelahnya, itu di kosongkan, karena mau aku robohkan rumahnya, biar dijadikan tanah lapang, meskipun tidak terlalu luas, cukuplah buat aktivitas warga, ditempat itu kan tidak ada ruang terbuka." jawab Nayla.

"kamu kayaknya dendam banget sama Edo?"

"Iya dong mas, Edo itu sudah keterlaluan ke Nayla, uang puluhan juta dia gunakan sendiri tanpa berbagi dengan ibunya Nayla, aku juga mau merobohkan rumah itu tujuannya supaya sudah tidak ada lagi bayangan kelam hidup Nayla."

"Kamu banyak tahu kehidupan Nayla, bahkan kamu tidak lupa, tapi kenapa kamu lupa sama hidup kamu sendiri?" tanya Davin.

Nayla sedikit panik, Nayla tahu kalau suatu hari pasti Davin akan curiga, tapi Nayla tidak menyangka akan secepat ini.

"A-aku juga ngga tahu mas, tapi aku kayak kasihan aja gitu sama Nayla. Pas waktu itu aku baru aja sadar, terus lihat berita kalau Nayla kecelakaan, padahal beberapa hari sebelum kecelakaan, kita ketemu, terus dia bilang katanya mau cerai saja sama suaminya, makanya aku jadi keinget terus sampai sekarang."

Dari jawaban Arlena, Davin bisa menyimpulkan kalau Arlena ini terdoktrin oleh Nayla untuk ikut cerai juga, dan Davin merasa lega karena Nayla meninggal.

"Terserah kamu saja, yang penting kamu bahagia, hari Xavier libur, apa rencana kamu hari ini?"

Arlena tampak berfikir, "Belum ada rencana sih mas, tapi kayaknya hari ini aku pengen ke dapur deh, boleh kan mas?"

"Ke dapur? Kamu mau masak?" tanya Davin heran, karena istrinya tidak pernah ke dapur.

"Mau buat kue aja mas, nanti mas cobain yah?". Davin hanya mengangguk, dan mengizinkan istrinya untuk turun ke dapur.

Sebelum berangkat ke kantor, Davin menemui pelayan dan membicarakan keinginan istrinya untuk turun ke dapur, Davin meminta semua pelayan mengawasi Arlena, jangan sampai Arlena terluka. Dan semua pelayan paham dengan kemauan Davin.

Pelayan menunduk saat Arlena masuk ke dapur, dan Nayla merasa itu semua berlebihan.

"Engga usah menunduk, kita sama-sama manusia." kata Arlena, yang membuat pelayan mengangguk.

"Ada bahan kue ngga? Aku mau buat kue." kata Arlena.

"Ada nyonya." mendengar jawaban salah satu pelayan membuat Nayla tersenyum.

"Kopi siapa ini? Boleh minta?" tanya Arlena.

"Itu nyonya, ini kopi jatah kita semua, tentu saja nyonya boleh minta, tapi apakah tidak apa nyonya minum kopi instan?"

"Memangnya ada larangan?" tanya Arlena.

"bukan seperti itu nyonya, karena biasanya anda tidak suka kopi." jawab kepala pelayan.

"Kalau begitu, lebih baik kita pesan kopi saja, coba hitung ada berapa orang." Nayla menggunakan kesempatan menggunakan uang Davin untuk jajan.

Sambil menunggu kopi yang dipesan datang, Nayla mulai mengadon bahan kue, Nayla sangat senang berada didapur, selain bahan-bahan yang ada adalah bahan premium, semua alat yang ada didapur juga alat-alat yang bagus. Semua pelayan mengawasi gerak gerik nyonya mereka, jangan sampai nyonya rumah terluka, namun semuanya merasa heran karena Arlena begitu lihai dalam membuat kue, bahkan karena merasa Arlena benar-benar hebat, kepala pelayan mengambil video saat Arlena didapur dan mengirimkannya ke Davin.

"Ahh....akhirnya kue cantik ini jadi." kata Arlena sambil menatap kue cantik yang ada dihadapannya.

"Nyonya hebat." sahut pelayan.

"Kalian coba, kalau enak, aku mau buka toko kue." kata Nayla.

Sebetulnya hobi membuat kue sudah lama dimiliki Nayla, dan Nayla memang punya cita-cita memiliki toko kue, namun sampai dia meninggal apa yang diinginkannya belum tercapai.

"Nyonya ada Nona Kanaya." seorang pelayan datang dan memberitahu Arlena.

Arlena melihat adik iparnya berdiri dan melihatnya langsung sedang berada didapur.

"Nay, sini cobain kue." Arlena menyambut Kanaya dengan ramah.

Kanaya saja sampai kaget melihat sambutan kakak iparnya yang biasanya cuek.

"Aku datang kesini mau bicara berdua sama kakak, kakak ada waktu?"

"oh ya ada, kamu mau dibuatkan minum apa? Atau mau kopi? Tadi kita habis beli kopi." jawab Arlena.

"Teh chamomile saja." jawab Kanaya dan Arlena meminta pelayan untuk membuatkan pesanan Kanaya, sedangkan Arlena melepas Apron dan bersih-bersih serta memotong kue untuk dia bawa untuk teman ngobrol dengan Kanaya.

"ini buat mas Davin sama Xavier, tolong masuk pendingin yah, sisanya buat kalian saja, kalau kurang kita buat lagi."

Kanaya melihat gerak gerik kakak iparnya, dan Kanaya merasa kalau kakaknya berpura-pura, seharusnya tidak sampai harus baik ke pelayan.

"Jadi kamu ngomong apa?" tanya Arlena saat sudah duduk berdua dengan Kanaya, tapi Kanaya masih diam saja.

"Sepertinya kamu tidak perlu berpura-pura lagi, disini hanya ada kita berdua, sebetulnya apa yang kamu inginkan? Kamu menarik ulur perceraian dengan kakaku? Atau kamu masih mau mengincar sesuatu dari kakakku? Kamu sudah mendapatkan sangat banyak keuntungan, kamu mau apalagi? Kamu mau menguasai semua harta kakakku? Mau kamu bagi-bagi dengan berondong simpanan kamu?"

Nayla terhenyak, karena Nayla sama sekali tidak tahu apa masalah Arlena, bahkan Nayla juga tidak kenal dengan Arlena.

"Maaf." kata Arlena sambil menunduk.

"Maaf?" Kanaya menatap Arlena dengan tatapan sinis.

"Kamu itu sebenarnya maunya apa sih? Aku tahu kak Davin itu cinta mati, cinta buta sama kamu, tapi kamu seharusnya jangan bikin dia semakin buta dengan sikap kamu yang seperti sekarang ini, sekarang kamu katakan, sebenarnya apa mau kamu?" kata kanaya yang terdengar sangat pedas di telinga Nayla.

Nayla meremas jarinya sendiri, "Apakah kamu percaya? Kalau aku bilang, aku lupa semua hal tentang Arlena? Bahkan awalnya aku juga tidak tahu kalau Davin itu suamiku, dan aku sudah punya Xavier, apakah kamu percaya?" Nayla memberanikan berkata seperti itu.

Kanaya tertawa sinis, "Kamu pikir kamu bisa bohongi aku? Mungkin kak Davin bisa kamu bohongi, tapi aku? Jawabanya tentu tidak! Hasil dari dokter juga mengatakan kalau tidak ada yang bermasalah sama otak kamu, jadi stop ngga usah akting, lanjutkan saja proses perceraian, dan jangan menambah luka dihati kak Davin."

"Ya aku tahu, dokter bilang apa yang kamu katakan, tapi kalau aku bilang sama kamu kalau aku bukan Arlena, apakah kamu percaya?".

"kamu pikir bisa menipu aku dengan omong kosong kamu itu!" jawab Kanaya.

"Aku ngga bohong. aku bukan Arlena, aku hanya jiwa yang terjebak ditubuh Arlena."

"ngga usah bikin drama baru." kata Kanaya.

"kamu perlu aku buktikan?" tanya Nayla.

"Buktikan, coba buktikan kalau kamu bukan Arlena, kamu itu terlalu banyak sama brondong jadi stres, kamu pikir dengan kamu berbohong seperti ini, aku akan percaya?"

Nayla berpikir keras, bagaimana caranya bisa membuktikan kalau dia bukan Arlena, Nayla hanya tidak tahan dengan sikap Arlena dulu yang ternyata sangat tidak tahu malu.

1
Yuni Anto
🥰KKA author 🥰 tersayang mkasih update nya 🥳🥳🥳🥰bulan ini di kasih update terbaru 2x🤩🤩🥳🥳🥰🥰🥰💪 semangat terus ya Thor 💪😍 sehat selalu Bwt kka/Determined//Angry//Determined//Angry/😍
Erunisa: terima kasih kaka, semoga kaka juga sehat
total 1 replies
Dewiendahsetiowati
mantab Nayla
Dewiendahsetiowati
hadir thor
Putra Satria
🥰wah my 🩷 Thor 🩷 cinta banyak 2 bwt kka🥰 mkasih update terbaru hari ini 💪💪💪 terus y
Yuni Anto
🥰 makasih 🥰 update terbaru nya 💪💪💪 terus y Thor 🥳🥳🥳🥳🥰
Yuni Anto
next Thor 🥰
kawaiko
Gemes deh!
Rizitos Bonitos
Plot yang rumit tapi berhasil diungkap dengan cerdas.
Re Creators
Wah seru banget!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!