NovelToon NovelToon
TANPA RESTU

TANPA RESTU

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Dendam Kesumat
Popularitas:30.3k
Nilai: 5
Nama Author: Lel

Aku memang perempuan bodoh soal cinta, pacaran 5 tahun tapi menikah hanya 8 bulan. Tak pernah mendengar nasehat dari orang tua dan sahabatku, perkara pacarku itu. Aku nekad saja menikah dengannya. dalihku karena sudah lama kenal dengannya aku yakin dia akan berubah saat menikah nanti.


Ternyata aku salah, aku serasa teman tidur saja, bahkan aku tak diberi nafkah lahir, ditinggal dikontrakan sendiri, keluarganya tidak pernah baik padaku, tapi aku masih bodoh menerima dan sabar menghadapi tingkahnya. Bahkan cicilan dan biaya rumah sakit aku yang meng-cover. Gila gak? bodoh banget otakku, hingga aku di KDRT, dan itulah titik balikku berpisah dengannya, hingga menemukan kebahagiaan bersama seseorang yang sama sekali tak kukenal, tapi bisa mewujudkan impian pernimahan yang aku inginkan, hanya karena apa? restu orang tua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SAAT PELAMPIASAN

Ngapain kamu kontrak segala. Aku tersenyum saja membalas pesan Mas Akbar, bisa dibayangkan dia marah, semarah-marahnya. Mana mau dia diajak berubah, sadar akan dirinya sudah menjadi suami, dan harus memikirkan kenyamanan hidup sang istri. Kalau gak dikasih pelajaran dulu, dia akan selalu begitu.

Lah sudah diusir sama mertua bukannya. Gak boleh masuk loh kemarin. Kalau tinggal di rumah ibu, khawatir nama kamu jelek. Jadi lebih baik aku ambil kontrakan saja.

Di mana kontrakannya?

Nanti aku share loc.

Lagi-lagi kamu mengambil keputusan yang terlalu cepat. Jadi menantu itu yang sabar. Gak dikit-dikit langsung ambil keputusan. Hormati aturan di keluarga suami.

Kamu menghormati aku gak?

Ya kamu kan istri aku, harusnya kamu menghormati kedua orang tuaku dulu, baru bisa kita menghormati kamu.

Hormat itu seperti apa sih? Ya kali aku harus ngemis sedangkan aku sendiri sudah tidak boleh masuk rumahnya. Perkara mesin cuci juga nanti bisa dipakai bareng, beliau gak perlu capek mengucek. Kenapa sih niat baikku selalu buruk di mata keluarga kamu.

Aku sudah kasih tahu, jangan menyamakan aturan di keluarga kamu dengan keluargaku. Kamu tetap saja ngeyel, keras kepala, mau kamu sendiri.

Makanya, karena aku mau hidup sesuai mauku sendiri, makanya aku pilih kontrak.

Oke. Karena itu pilihan kamu, aku gak mau bayar kontrakan itu.

Gak masalah.

Aku gak suka cewek bekerja itu begini, sok punya kuasa, tapi ujung-ujungnya mengharap uangku.

Aku tak membalas lagi. Rasanya kalau mau diungkap juga nanti Akbar marah, malah semakin ngadi-ngadi saja omongannya. Lebih baik aku segera membeli spring bed, untuk tempatku tidur malam ini dan minta diantar sore.

Beruntung kakak Melda sangat baik, hingga area kontrakanku dibersihkan, dipel, sehingga saat aku diantar Melda, aku sudah tidak perlu lagi membersihkannya. Proses pembayaran selama setahun, sudah aku bayar lunas, tak lama spring bed kecil pun datang, dan aku minta untuk dimasukkan ke dalam kamar. Urusan kontrakan beres, selepas maghrib aku segera memesan ojol menuju rumah mertua. Aku yakin Mas Akbar tidak di rumah karena hari ini dia shift malam.

Rumah mertua terbuka, dan tumben sekali ibu dan kedua kakak iparku berada di ruang tamu, sedangkan ayah mertua biasanya masih di mushola sampai isya.

Aku mengucap salam, mereka menjawab dengan ketus. "Pulang akhirnya?" tanya ibu mertuaku.

"Jadi menantu kok enak banget ya, pulang sesuka hati. Gak menghormati mertua sekali," sahut kakak iparku, namun aku tak mau memperpanjang. Aku hanya tersenyum saja.

Aku menghadap ibu, dan mengutarakan niatku untuk mengontrak saja, agar lebih mandiri. Tahu gak jawabannya apa, "Ya gak pa-pa kalau kamu ngontrak, daripada pemborosan di rumah ini. Kapan?"

"Ini saya mau ambil barang-barang saya, Bu!" beliau mengangguk saja, mungkin kaget karena aku pergi dari rumah ini.

"Kemarin dia bayar uang listrik dan air gak, Bu? Kok langsung keluar begitu," aku memejamkan mata mendengar ocehan kakak iparku itu. Kalau saja aku gak diajak oleh Akbar tinggal di sini, gak bakal aku mau mandi dan pakai listrik di rumah ini. Tapi tak apa, nanti aku kasih uang tempel sebelum aku pergi.

Koper sudah aku bawa, dan bisa dipastikan tidak ada barang yang tertinggal, aku pamit pada mereka tak lupa memberi uang 300ribu pada ibu, tak lupa minta maaf kalau aku banyak salah selama tinggal di sini. Ibu mertua tak menjawab hanya menerima uang amplop itu saja.

Aku mengangkat koper sendiri, lalu kuikat dengan tali rafia, "Saya pergi ya, Bu. Assalamualaikum!" pamitku lalu starter motor menuju kontrakan.

Selama perjalanan aku terbengong, sudah tak pedulikan kendaraan lain yang terus menyalip. Aku hanya ingin merasakan dinginnya malam dan keluar dari rumah mertua. Lega sekali, sungguh lebih plong daripada kebelet pup. Aku tak peduli dengan Akbar, rasanya sudah terlalu sebal pada sikapnya.

Koper aku turunkan, motor aku masukkan ke dalam ruang tamu. Lalu aku menunaikan sholat isya, dan bersiap tidur. Chat dari Akbar sama sekali tak ada. Biarlah, aku tak menunggunya.

Ternyata dia mendiamkanku hingga seminggu lebih, dan aku juga tak berniat menghubungi. Justru aku terus bertelepon ria dengan ibu dan adikku, aku meminta bantuan untuk mengirim mesin cuci kemarin ke kontrakanku. Bahkan ibu sempat menginap di kontrakan kecilku ini.

"Kamu anak pertama, Mbak. Ego mu tinggi, kalau kamu gini terus, rumah tangga kamu yang menjadi korban."

"Iya, Bu. Aku memang egois banget, tapi aku kira lebih baik begini."

"Akbar juga kenapa gak menyusul kamu?" jelas aku tak tahu, mungkin kalau dia tinggal di sini khawatir aku suruh bayar kontrakan, sehingga dia tak mau menengokku. "Harusnya kamu ini masih tergolong pengantin baru, mesra-mesranya bulan madu, eh malah pisah rumah."

"Suami bego, ngapain diurus!" ucapku kesal, ibuku tertawa ngakak.

"Lebih bego kamu, Mbak. Udah tahu Akbar sejak dulu gak mau ngalah, tak ada perkembangan untuk bekerja lebih baik lagi, masih saja kamu pertahankan. Soal gaji, kamu lebih tinggi. Soal pendidikan, kamu lebih tinggi. Kamu lihat dia itu dari sisi apa sih. Ibu yang gak kuliah saja gak mau sama Akbar, Mbak."

Aku diam, aku sendiri juga bingung kenapa aku segoblok ini mau hidup dengan Akbar. Tiga tahun belakangan memang sifat asli Akbar sering sekali terlihat tanpa sengaja, dan rasanya aku memaklumi saja, tapi saat hidup berumah tangga kok rasanya pengen tonjok juga. Arrgh, nasi sudah jadi bubur, biarkan saja dulu. Mungkin datangnya masalah rumah tanggaku di awal pernikahan. Untuk kesekian kalinya aku akan bertahan dengan Mas Akbar.

Aku kaget saat weekend datang. Tiba-tiba setelah shubuh, aku berniat tidur lagi, ada yang mengetuk pintu. Ternyata Mas Akbar, setelah hampir 2 minggu kita tidak bertemu dan chat, dia menemuiku di kontrakan, dan apa tujuannya hanya menyalurkan kebutuhan biologisnya.

Aku tak menolak, toh aku sendiri juga butuh penyaluran sebagai perempuan dewasa. Kami melakukannya penuh hasrat, tak perlu munafik, aku juga sangat menikmati. Entah berapa kali dia keluar yang jelas sampai tengah hari kita masih bergelung dalam selimut dan pelukan.

"Mau ke mana?" tanyanya saat aku turun dari spring bed.

"Minum," jawabku masih tak memakai apa-apa. Kemudian Mas Akbar juga ikut bangun, memelukku dari belakang. Kondisi kontrakanku meski kecil, tapi perlengkapan utama sudah tersedia. Ingat, tak ada uang Mas Akbar yang masuk dalam kontrakan ini, bahkan uang nafkah sejak awal saja aku tak diberi.

"Enak tinggal di sini?" tanyanya sembari mencium pundakku. Aku mengangguk.

"Tapi aku gak mau tinggal di sini, gimana dong!" aku tersenyum muak. Tak peduli.

"Datang saja di saat kamu butuh pelampiasan," jawabku enteng. Aku sudah tidak mau ambil pusing, dan aku sendiri tak mau tinggal di rumah mertua lagi.

1
Septyana Kartika
aku sarankan ibunya Akbar nyemil kapur barus aja....biar agak wangi omongan nya
Lel: ngakak🤣
total 1 replies
Sri Wahyuni Abuzar
subhanallah
yhochi
😱😱😱.... ngeri
yhochi: ngalah2in horor🤭
total 2 replies
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
betul dwanenj ki lamber n mnsia tp r nduwe utek..grs bawah santet e Mbalik bu Hesty
Lel: iya baru tahu anaknya begitu
total 1 replies
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
lah ini yg tak alami anak bayi ku 3than ketemu mbokne histeris gt blng g diapa2in, segede itu bakti anak laki2 sm ibunya mn lawane suami n mertua kl aq ky namira bs jd d bkn metong alon2🤭 mugo2 Kuasa Allah akan trrlihat nanti nya
Lel: aduh ada ya dalam dunia nyata
total 1 replies
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
org ky akbar byk lho..katae cinta tp kok yo tegel nglarani fisik dan org ky gt hbs nyelakai mrsa g trjdi apa2 nnti mlh bs jd buaik banget..kl yg brthan y bkl dprlakukan gt trs lha kl pisah ya takute nekat kaya yg namira alami..mndg ngdepi iblis kali y drpd mnusia tp jahate ngungkuli iblis
Lel: betul....mana gak ada bukti lagi
total 1 replies
Yuliana Tunru
akbar sdh gila msh z ibu hesti tak mau.minta maaf dasar ihu gila ..
Lel: gengsi
total 1 replies
yhochi
btul itu tabur tuai....👍👍👍
Lel: tapi emaknya gak sadae
total 1 replies
yhochi
gak anak gak emak sma aja ya,nyalahin org aja...PD hal yg berbuat anakny sndiri
yhochi: rambutnya panjang gak???takutny gak da rambut🤭🤭🤭
total 2 replies
Yuliana Tunru
akbar mmg gila dulu jd istri disia2 kan skrh jd mantan malah lbh gila lg di santet ..smoga santet x berbalik biar akbar mati
Lel: enaknya begitu yaaa
total 1 replies
muthia
astaghfirullah
Lel: nyebut but
total 1 replies
FiKiBiMi
lah ela.. malam minggu begadang yok..
up teros sampe pagi
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
tangkap aja s akbar hakimi lgsg
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒: jgn k polisi mah berbelit hrs d bukti n duid🤭 hrs e kecekel sm mafia biar kapok s akbar dan keluarga
total 2 replies
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
syukurin dasar prg jahat cinta d tolak dukun bertindak
Lel: jahat tapi
total 1 replies
Chusnul Chotimah
Sifatmu tak mencerminkan arti namamu Bar, Akbar.semoga santetnya balik ke Akbar
Lel: aamiin🤣🤣
total 1 replies
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
medeni ...ky gini jg yg aku takutkan kel suami y bgtulah...br tau kl bkl d cerai udh pake snjta anak d bikin linglung dan takut sm mama nya pdhl sehari2 krn msh nen boro2 bs tanpa mama tiap hr selalu nempel br d biarin nginep d rmh mertua sndiri pas d jmpt nangis lht aq kaya setan mgkn😥 dan smpe skrg nyesek pun brthan nggu anak2 g bs d hasut
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒: yups hanya bisa berdoa semoga suami dpt Hidayah..Bismillah habis gelap terbitlah terang semoga anak2 sgra bs urus dr sndiri prgi jauh semua jd g d alasan u mnjga anak dari😥
total 2 replies
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
atine bosok mmng tp bnr ya org2 ky gt tuh g akan pernah ngrasa kl drnya mlkukan salah dan menyadari apalagi mnta maaf boro2 yg ada dia plg bener dan kl g sesuai keinginannya ya akan melakukan sgla cara
Lel: ya dia egois dr dulu
total 1 replies
Tri Saekowati
serem ya kak.
Lel: banget
total 1 replies
yhochi
astagfirullah dah main dukun😱😱😱
Lel: ciaaapp
total 5 replies
yhochi
dasar orang gak tau diri nich ya kyak gini ...yg slah siapa yg di slahin siapa btul2 lah org kyak gini 😡😡😡rasa mau di pukul pakai palu kepalanya Akbar ni.
Lel: playing victim banget
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!