NovelToon NovelToon
RAHASIA MASA LALU SUAMI DAN SANG IPAR

RAHASIA MASA LALU SUAMI DAN SANG IPAR

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam / Selingkuh / Cintapertama
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Barra Ayazzio

Bagaimana rasanya menjadi istri yang selalu kalah oleh masa lalu suami sendiri?
Raisha tak pernah menyangka, perempuan yang dulu diceritakan Rezky sebagai "teman lama”itu ternyata cinta pertamanya.

Awalnya, ia mencoba percaya. Tapi rasa percaya itu mulai rapuh saat Rezky mulai sering diam setiap kali nama Nadia disebut.
Lalu tatapan itu—hangat tapi salah arah—muncul lagi di antara mereka. Parahnya, ibu mertua malah mendukung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Barra Ayazzio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17. Allysa

Nadia diam sejenak, dia kaget mendengar pengakuan Roy yang menyatakan cinta padanya. Roy teman dia bersenang-senang di Canada. Orangnya urakan dan ceplas ceplos, tubuhnya atletis bertato, rambutnya panjang sebahu. Dia bekerja sebagai bartender di sebuah club malam.

Perkenalannya dengan Nadia karena dia beberapa karena datang ke club di mana Roy bekerja. Awalnya hanya teman ngobrol yang asyik, sama-sama berasal dari Indonesia. Merasa satu nasib, jauh dari tanah air akhirnya mereka jadi dekat.

Kalau Nadia bersenang-senang dengan Roy tanpa ada rasa suka, pure hanya 2 orang yang saling membutuhkan teman ngobrol, teman berbagi, juga teman dalam pemenuhan kebutuhan biologis.

"Duh, kenapa juga Si Roy jatuh cinta sama gue? Bisa-bisa mami dan papi ngamuk kalau tahu gue bergaul dengan orang modelan Si Roy ini, apalagi kalau tahu gue lagi hamil anaknya, bisa beneran murka." Nadia bingung, dia sangat mengenal Roy, dia pasti akan datang ke Jakarta dan mengacaukan semuanya.

Saat sedang berpikir bagaimana caranya agar Roy tidak akan mengacaukan acara pernikahannya, gawainya berdering. Pas tahu siapa yang memanggil, Nadia tersenyum senang, karena dia adalah Allysa.

"Duh kebetulan sekali Lu ngehubungi gue Sa. Gue butuh bantuan Lu untuk berpikir."

"Kenapa? Tentang Si Roy kan?" Allysa sudah dapat membaca isi pikiran Nadia.

"Lho kok tahu?"

"Gue ngehubungi Lu juga karena mau membicarakan soal Si Roy itu. Dia berkali-kali ke apartemen gue nanyain Lu. Katanya dia kangen. Gue awalnya gak ngomong kalau Lu, balik ke Indonesia dan mau merit. Eehh ternyata dia tahu dari temen Lu yang satu apartemen." Allysa menjelaskan panjang lebar.

"Lu tahu dia ngomong apa sama gue?"

"Dia ngomong apa emang?"

"Dia cinta gue, dan berharap gue mau nikah sama dia. Gila gak tuh?"

"Nah kan, kata gue juga apa. Berarti apa yang dia omongkan waktu itu serius, bukan bercanda."

"Iya ni, gue jadi bingung."

"Terus rencana Lu, gimana Nad?"

"Yang pasti mencegah di datang ke Indonesia dan mengacaukan semua rencana gue."

"Caranya?"

"Itu yang sedang gue pikirin. Lu ada ide?" Nadia balik bertanya.

"Si Roy tahu gak kalau Lu lagi mengandung anak dia?"

"Nggak sih, cuma aku sempat ngomong kalau aku telat haid waktu itu. Cuma setelah itu kan dia menghilang, ternyata katanya dia liburan ke Eropa. Jadi gak tahu tah saat aku benar-benar tes kehamilan."

"Bagus, jangan sampai tahu Nad, karena kalau tahu dia bisa benar-benar menghancurkanmu."

"Siap."

"Kamu jangan bilang kapan kamu akan merit, bilang aja masih lama, bisa setahun atau dua tahun ke depan. Yang penting kamu merit dulu, biar aman dengan statusmu itu. Cara itu bisa mencegah dia datang ke Jakarta sekarang-sekarang ini. Nanti gue akan bilang ke manager club, untuk memberi pekerjaan dia lebih banyak, biar dia fokus ke kerjaannya. Bilangin aja ke teman-teman Lu juga, jangan posting-posting rencana nikahan Lu di medsos."

"Ok deh kalau gitu."

"Sekarang Lu fokus dengan rencana nikahan Lu, jangan sampai gagal."

"Ok deh. Thanks ya Sa."

"Iya Nad."

"Sa, dah dulu ya, gue mual ni."

"Ok deh Sa."

Allysa tertegun mendapat telepon dari Nadia itu. Dia gak nyangka kalau Roy serius suka pada Nadia. Dua bulan yang lalu, saat di datang ke club sendirian, Roy sempat curhat kalau dia menyukai Nadia. Dia kira hanya bercanda, ternyata serius.

Saat itu, Roy juga bilang kalau dia akan berubah menjadi lebih baik andai Nadia menyambut cintanya. Tapi saat dia menyampaikan apa yang dicurhatin Roy, Nadia tidak menanggapinya, dia malah tertawa ngakak.

"Ah dia bercanda Sa, gue bukan tipe dia. Lagian terlalu berat kalau gue nerima cinta dia, secara dia kan urakan, liar, sementara keluarga gue hidupnya teratur dan disiplin. Dah ah gak usah bahas itu lagi." Katanya saat itu.

Sedang asyik memikirkan dua temannya Nadia dan Roy, tetiba gawainya berbunyi, pertanda ada chat masuk.

"Sa, gue sudah bisa menghubungi Nadia, katanya dia mau merit sama cowoknya. Bener gak? "

"Setahu gue juga gitu. "

"Kapan mereka berencana meritnya? "

"Tepatnya sih gak tahu, bisa jadi setahun atau 2 tahun, soalnya kan Lu tahu sendiri Nadia kayak gimana? Dia gak mau berkomitmen secepat ini.

"Roy, kalau boleh tahu, Lu kenapa si? Nyari-nyari Nadia terus?"

"Sa, kan gue udah pernah curhat ke Elu, gue cinta Nadia. Gue juga awalnya gak ngerti, tetiba ada perasaan cinta, sayang, dan suka sama Nadia. Gue ke Eropa liburan itu sengaja untuk menghindarinya. Gue kira dengan mencoba menjauh, rasa sayang dan cinta gue hilang. Tapi ternyata malah semakin menjadi-jadi. Gue ingat dia terus, Sa. Semua tentang dia terbayang-bayang terus di kepala."

"Tapi Lu sadar gak Roy, siapa Nadia? Dia itu darah biru. Lu akan berhadapan dengan mami papinya yang galak. "

"Iya, gue juga sadar akan hal itu, Sa. Tapi kan perasaan gue gak salah? Gue berhak mencintai dan dicintai."

"Masalahnya, Nadia gak cinta sama Lu, Roy. Jd agak berat untuk memperjuangkannya."

"Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin, Sa. Gue pastikan, Nadia akan bertekuk lutut sama gue. Lagian dia pernah bilang, tak ada laki-laki yang dia cintai, even itu Si Rizal yang selama ini dekat dengannya."

"Terus maumu apa Roy? "

"Bikin dia jatuh cinta sama gue. Aku akan bikin dia klepak klepek. Dan gue akan jadi orang pertama yang membuat dia jatuh cinta."

"Jangan terlalu gegabah Roy, itu terlalu berresiko."

"Gue juga gak akan gegabah, Sa. Gue akan bekerja penuh perhitungan. Dan kalau perlu, gue akan memantaskan diri untuk Nadia. Gue akan ubah penampilan gue menjadi laki-laki yang digilai calon ibu mertua. Karena gue juga sadar, dengan penampilan gue kayak gini, gue akan ditendang dari rumahnya sebelum gue mengutarakan maksud gue."

"Ya kalau itu tekadmu, gue gak bisa berkata apa-apa lagi. Yang pasti, gue sudah mengingatkan Lu, siapa Nadia."

"Ya makasih pengingatnya. Tapi tekad gue dah bulat, Sa. Gue akan mendapatkan dia dengan cara gue. "

"Ya sama-sama Roy."

"Sudah dulu ya Sa, gue ada kerjaan bentar. Bye"

Allysa masih menatap gawainya, dia bingung harus berbuat apa. Bagaimanapun keduanya adalah sahabatnya. Selama dia di Canada, mereka sudah banyak membantu kalau dia lagi kesusahan.

Masih tergambar jelas ketika 6 bulan lalu dia terkapar di rumah sakit karena thypus. Hanya Nadia dan Roy-lah yang paling peduli kepadanya. Nadia menemaninya tiap malam. Sementara Roy menemani dia pagi sampai sore. Dia tidak merasa keberatan ketika harus langsung ke rumah sakit sehabis kerja semalaman.

Dia yang mengurus semua administrasi rumah sakit, membantuku minum obat, bahkan memaksaku makan dengan cara menyuapinya.

"Roy, sebenarnya aku sakit mendengarmu memuja Nadia sedemikian rupa, karena sebenarnya aku cinta kau, Roy." Gumamnya pilu.

1
Candela Antunez
Nggak sia-sia baca ini. 💪
Classroom Of The Elite
Sangat kreatif
Barra Ayazzio: Terimakasih 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!