NovelToon NovelToon
Luka Yang Di Rayakan

Luka Yang Di Rayakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Suami Tak Berguna / Romansa Fantasi / Penyesalan Suami / Percintaan Konglomerat
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Tulisan_nic

"Jangan lagi kau mencintaiku,cinta mu tidak pantas untuk hatiku yang rusak"

Devan,mengatakannya kepada istrinya Nadira... tepat di hari anniversary mereka yang ke tiga

bagaimana reaksi Nadira? dan alasan apa yang membuat Devan berkata seperti itu?

simak cerita lengkapnya,di sini. Sebuah novel yang menceritakan sepasang suami istri yang tadinya hangat menjadi dingin hingga tak tersentuh
Jangan lupa subscribe dan like kalo kamu suka alur ceritanya🤍
Salam hangat dari penulis💕
ig:FahZa
tikt*k:Catatan FahZa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tulisan_nic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kekuasaan dan Cinta

Waktu yang harusnya Devan gunakan untuk bersiap, tapi langkahnya justru membawanya ke rumah, ke satu-satunya tempat yang membuatnya sulit beranjak dari dunia ini.

Pintu kamar terbuka, Nadira mendongak dari sofa, matanya membulat.“Bukannya Mas harusnya masih di kantor?” tanyanya lembut.

Devan hanya diam. Matanya menatap Nadira lama,dengan tatapan yang membuat udara di ruangan itu berubah hangat dan berat sekaligus.Ia berjalan mendekat, langkahnya pelan, tapi pasti.

“Aku masih ingin bersama mu,” suaranya rendah, hampir berbisik di dekat telinganya.“Dan aku ingin menghukummu karena meremehkan rinduku.”

Nadira mengerjap bingung, tapi bibirnya sudah tersenyum sebelum otaknya sempat mengerti maksudnya.“Hukuman apa?” tanyanya pelan.

Devan menyentuh ujung dagunya, menatap mata Nadira lurus.

“Dengarkan aku, diam, dan biarkan aku mengingat semuanya tentangmu.”

Ia lalu menarik Nadira ke dalam pelukannya, erat, lama, seolah mencoba merekam setiap detak jantungnya ke dalam ingatan.

Ia mengangkat wajah Nadira perlahan, dengan jemari yang bergetar menahan haru.Tatapan mereka bertemu ,dua jiwa yang saling mengenal begitu dalam, hingga kata-kata tak lagi dibutuhkan.

Jarak di antara mereka lenyap.Keningnya menyentuh kening Nadira.Lama, hangat, penuh kasih sayang.Lalu, dengan napas yang tertahan, bibirnya menyentuh bibir Nadira lembut,sebuah ciuman yang tidak hanya mengucapkan “aku cinta kamu,”

tapi juga “aku akan kembali.”

Tidak ada kata-kata lagi setelah itu.Hanya keheningan yang lembut dan perasaan yang terlalu besar untuk diucapkan.

***

Cahaya matahari menelusup perlahan lewat sela tirai, menyentuh lembut wajah Nadira yang masih terpejam di sisi ranjang.Udara pagi menuju siang terasa hangat, meski ruang kamar dipenuhi sunyi yang dalam.

Devan menatap istrinya lama. Ada damai di wajah Nadira, membuat dadanya terasa sesak.Ia menyentuh pipinya perlahan, mengusap helai rambut yang jatuh di dahinya.

“Aku harus hidup,aku ingin melihat wajah ini lebih lama lagi.” bisik hatinya pelan, “Aku ingin melihat senyum itu lagi.”

Nadira membuka mata, separuh tersenyum dalam lelah.

“Mas,aku mencintaimu,menyukaimu,dan jantungku berdetak hanya karenamu.Hidup ku bersandar penuh padamu”

Devan tersenyum,ada banyak hal yang tidak bisa diucapkan.Ia hanya sanggup merengkuh Nadira lebih dalam ke pelukannya."Aku juga sayang..." suaranya lirih,seperti tidak hanya mengatakan pada Nadira,tapi pada dirinya sendiri.

Ia lalu berdiri, melangkah ke kamar mandi. Suara air yang mengalir terdengar lembut, berpadu dengan suara angin dari kejauhan.

Saat ia keluar, aroma sabun masih menempel di kulitnya, kemeja putih yang dikenakannya tampak rapi, dan sorot matanya sudah kembali teduh.Nadira duduk di tepi ranjang, menatapnya dengan pandangan yang sulit dijelaskan. "Perlakuan romantis Mas Devan tadi,kenapa seperti ada sesuatu yang ia sembunyikan di baliknya"pertanyaan muncul begitu saja di benak Nadira.

Devan berjalan mendekat, menunduk lalu mengecup pelipisnya lama sekali.“Aku pergi dulu ya,jaga dirimu baik-baik.”suaranya nyaris berbisik.

"Mas ini, seperti ingin pergi jauh saja.Mas hanya ingin ke kantor lagi kan?"

Mendengar itu,Devan tidak menjawab.Dia meraih kepala Nadira, meletakkan nya tepat di mana jantungnya berdetak.

Tangannya mengelus punggung wanita cantik itu pelan. Membuat Nadira makin tidak mengerti,semakin penasaran.

"Sebenarnya,Mas Devan kenapa?"hatinya kembali bertanya.

Kemudian Devan bangkit,tangannya menepuk pelan puncak kepala Nadira,lalu menciumnya lembut.Mereka tidak perlu berkata banyak.Cinta mereka sudah terlalu dalam untuk diterjemahkan dengan kata-kata.

***

Langit masih cerah saat sebuah mobil hitam panjang berhenti di depan landasan pribadi milik Alveron Group.Di ujung landasan itu, pesawat jet pribadi berwarna putih keperakan sudah menunggu, berdiri megah di bawah cahaya matahari yang baru naik.

"Tuan, keberangkatan anda sudah saya atur supaya tidak menimbulkan curiga.Tiket penerbangan anda tetap tercatat di airport,tapi kita berangkat dengan pesawat jet ini".Sekertaris Ken menjelaskan pada Devan.

"Bagus Ken, terimakasih".Devan mengangguk tegas.

Dari kejauhan, beberapa staf bandara pribadi menundukkan kepala sopan, memberi hormat pada pria yang turun dari mobil dengan setelan abu-abu gelap sempurna.Devan bersama sekertaris Ken melangkah turun dengan langkah tenang. Kacamata hitamnya menutupi separuh wajah, tapi aura tenang dan tegasnya sulit disembunyikan.

Sekertaris Ken, memberikan tablet berisi agenda pertemuan di Tokyo.“Semua sudah disiapkan, Tuan. Tim Jepang sudah standby di Haneda,” ucapnya.

Devan hanya mengangguk pelan. “Baik. Jangan biarkan siapapun tahu kalau aku berangkat lebih awal.”

Sebelum menaiki tangga pesawat, Devan menatap sejenak ke langit.Dadanya masih saja mengingat wajah Nadira yang tertidur, juga senyuman manis yang ia tinggalkan tadi.

Di dalam jet, interiornya berbalut krem lembut dan kayu gelap, dilengkapi pencahayaan lembut dan aroma kopi segar. Pramugari pribadi menyambutnya dengan anggun."Selamat pagi, Tuan Devan. Penerbangan akan berlangsung sekitar tujuh jam. Apakah Anda ingin makan siang disiapkan sekarang?”

“Tidak perlu. Saya hanya ingin kopi.”Suara Devan tenang, tapi tatapannya kosong sesaat, mengarah ke jendela tempat bayangan langit berwarna perak memantul.

Saat pesawat mulai bergerak, suara mesin terdengar lembut namun berwibawa.Ia bersandar, membuka laptop, tapi pikirannya tidak benar-benar pada angka atau grafik yang menunggu.Hatinya tertinggal,di rumah.Kini ia merasa terlalu sunyi tanpa suara Nadira istrinya.

Pesawat melaju meninggalkan landasan, menembus awan, dan dari ketinggian itu, kota terlihat mengecil.Namun di hati Devan, satu hal justru terasa semakin besar,rindunya yang baru saja dimulai.

***

Sore itu, langit berwarna tembaga lembut.Nadira sedang duduk di sofa ruang utama, tangannya mengusap perutnya yang masih datar sambil tersenyum kecil.Di pangkuannya, terselip foto hasil USG calon bayinya dari rumah sakit kemarin."Kamu imut sekali,Nak"gumamnya.

Hangatnya moment itu masih terasa, sampai suara deru mobil berhenti di depan rumah.Bukan satu, tapi tiga mobil hitam berjejer di halaman, memecah ketenangan sore.

Nadira bangkit pelan, wajahnya berubah bingung."Apa Mas Devan sudah pulang,tapi kenapa banyak sekali suara mobil".

Pintu terbuka dan dari sana, muncul sosok wanita anggun dengan mantel krem, langkahnya tegap, dan tatapannya dingin seperti potongan kaca.

Nyonya Maria.Di belakangnya berdiri dua pengawal berjas hitam.“Selamat sore,Nadira,” suaranya halus, tapi ada tekanan yang tidak bisa disembunyikan.

Nadira menelan ludah, tubuhnya menegang.“Ma...Mamah?”

Nyonya Maria tersenyum tipis, “Sudah kudengar kabar bahagia itu. Putraku akan menjadi seorang ayah.”Ia melangkah masuk tanpa diminta, matanya menyapu ruangan seolah sedang menilai setiap sudutnya.“Tempat ini,terlalu kecil untuk seorang pewaris keluarga Alfonso.”

Nadira menunduk.“Aku merasa nyaman di sini, Mah. Devan juga”

“Aku tidak peduli.” Suaranya meninggi sedikit. “Dan aku tidak akan membiarkan calon cucuku tumbuh di tempat seperti ini.”

Keheningan tebal menyelimuti ruangan.Nyonya Maria berbalik pada salah satu pengawalnya.“Siapkan mobil. Nona Nadira akan ikut dengan kita sekarang juga.”

“Apa?” Nadira mundur setapak. “Tidak, aku tidak akan...”

Tapi sebelum kalimatnya selesai, tangan Nyonya Maria menyentuh lengannya dengan tatapan dingin.“Jangan buat aku memaksa, Nadira. Aku hanya melakukan apa yang seharusnya dilakukan seorang ibu.”

Nadira menatapnya, napasnya tercekat, matanya bergetar antara takut dan marah."Aku harus gimana,aku tidak mau pergi dari sini,tapi Mama memaksa" riuh hatinya.

Sementara dari luar, angin sore membawa suara mobil yang masih menyala,seolah dunia pun menahan napas menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Layar dunia mereka seolah membeku.Antara kekuasaan dan cinta… siapa yang akan menang kali ini?

*

*

*

~Salam hangat dari Penulis🤍

1
Soraya
Devan sakit kanker otak 🤔
Tulisan_nic: kasian ya dia/Whimper/
total 1 replies
Soraya
mampir thor
Tulisan_nic: siap ka🫶
total 1 replies
kalea rizuky
mending ma Hendri yg gk di setir emaknya
kalea rizuky
bner devan aja lemah goblok
Syah Raman
wah, kenapa ini, semua orang pengen pertahankan rumah tangga
Syah Raman
waw, sungguh beracun
Syah Raman
wih, jadi ingat kenangan sama istri, awal nikah
Tulisan_nic
tau tuh,udah suami orang juga/Proud/
Blueberry Solenne
Semangat ka💪💪💪
Tulisan_nic: /Determined/
total 1 replies
Blueberry Solenne
Mau ngajakin selengki gitu? hahahha
Tulisan_nic: suami sekaligus pacar/Hey/
total 1 replies
Blueberry Solenne
Gak usah di khawatirin!
Blueberry Solenne
Eh ku kira baru dikit ternyata udah 20 bab
Blueberry Solenne
Seru ceritanya
Blueberry Solenne
Hai Ka, salken ya, seru ka ceritanya lanjut ya! o iya mampir juga yuk ke cerita aku, makasih😊💙🫐
Tulisan_nic: Hai,nice to meet you🫶 you look feeling great today,full energi🤍
total 1 replies
Blueberry Solenne
ceraikan saja... masih ada Lee Dong wook tu... apa mau Nam joo Hyuk?😁
Blueberry Solenne
Diih, jangan dong masa mau di madu😭😭😭
Tulisan_nic: Iya, jangan mau/Grimace/
total 1 replies
Blueberry Solenne
Ya ampun hati2 Dira!
Blueberry Solenne
wajahku juga cerah kalau nerima duit 😁
Tulisan_nic: eh..kok kita sama/Smile/
total 1 replies
Blueberry Solenne
belajar move on dong!
Blueberry Solenne
Pasti Mas Devan seneng ni🥰
Tulisan_nic: Iya deh kayaknya,
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!