Bagaimana jika kamu memasuki novel yang baru saja kamu baca dan menjadi tokoh utama wanita dalam novel itu.
Rachel Jeshly gadis ini terjebak dalam novel dan ber transmigrasi ke tubuh Ashley istri seorang CEO terkenal.
Bagaimana cerita kehidupan Rachel saat memasuki dunia novel, yuk simak ceritanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon crowell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tujuh belas
Ashley memasuki mansion dengan terburu-buru, meninggalkan Louis di belakang. Namun, langkahnya melambat ketika dia melihat Lucas duduk di sofa dengan koran di tangannya.
"Selamat malam, Daddy," sapa Ashley, sambil mengulurkan tangannya untuk menyalami mertuanya.
Lucas memandang Ashley dengan mata yang tajam, sebelum memberikan tangannya untuk di salimi.
"Kalian sudah pulang? Mana suami mu?" tanya Lucas, sambil memandang ke arah pintu.
Louis yang baru masuk, tersenyum sinis ketika mendengar pertanyaan Lucas. "Ada apa Daddy mencari ku?" tanya Louis, sambil duduk di sofa depan Lucas.
Lucas langsung berdiri, wajahnya merah dengan kemarahan. "Mengapa kau menyekolahkan cucuku jauh di luar negeri?! Apa kau pikir sekolah yang ada di sini kualitasnya buruk?" tanya Lucas, sambil menunjuk wajah Louis.
Louis tidak terpengaruh dengan kemarahan Lucas, dia malah tersenyum tenang. "Aku mau yang terbaik untuk anak ku, lagi pula istri ku butuh istirahat jika mengurus keduanya. Mana ada waktu dia beristirahat?" ujar Louis, sambil memandang Lucas dengan mata yang dingin.
Ashley yang melihat pertengkaran antara Lucas dan Louis, langsung merasa tidak nyaman. "Daddy, tolong jangan seperti ini. Kita bisa membicarakan ini nanti," kata Ashley, sambil mencoba menenangkan Lucas.
Namun, Lucas tidak peduli dengan kata-kata Ashley. "Aku ingin tahu jawabanmu, Louis! Mengapa kau menyekolahkan cucuku jauh di luar negeri?" teriak Lucas, sambil mengetukkan tangannya ke meja.
Louis tersenyum dingin, sambil memandang Lucas dengan mata yang tajam. "Daddy, kau tahu kan aku siapa? Aku banyak musuh di sini, Daddy. Jika aku tak menyekolahkan mereka di luar negeri, Daddy mau cucu mu di culik?" tanya Louis, sambil mengangkat alisnya.
Lucas menggelengkan kepala, sambil memandang Louis dengan mata yang penuh kemarahan. "Kau punya bodyguard, badan mereka besar-besar, mereka pasti bisa melindungi cucu ku. Bahkan mereka di sekolah saja bodyguard mereka lima," kata Lucas, sambil menunjuk wajah Louis.
Louis tersenyum sinis, sambil menggelengkan kepala. "Semua itu tak menjamin keselamatan mereka, Daddy," ujar Louis, sambil memandang Lucas dengan mata yang dingin.
"Keselamatan mereka akan aman jika kau putuskan hubungan mu dengan Sophia itu," ujar Lucas, sambil menunjuk ke arah luar.
Lucas tertawa, sambil memandang Louis dengan mata yang penuh ejekan. "Aku punya dua pilihan, putuskan Sophia atau kau kehilangan istri dan anak-anak mu, nama mu di coret dari ahli waris," kata Louis, sambil tersenyum dingin.
Louis terkejut, wajahnya pucat dengan kata-kata Lucas. "Pilihan macam apa itu, Daddy?!" tanya Louis, sambil memandang Lucas dengan mata yang penuh kemarahan dan ketakutan.
Lucas tersenyum, sambil memandang Louis dengan mata yang dingin. "Pilihan yang sangat sederhana, Louis. Kau bisa memilih untuk kehilangan istri dan anak, atau kehilangan Sophia sebagai... sesuatu yang tidak penting," kata Lucas, sambil tersenyum sinis.
Louis memandang Lucas dengan mata yang dingin. "Ini urusan keluarga ku, Daddy. Sebaiknya jangan ikut campur," ujarnya dengan nada yang tegas.
Lucas tersenyum, sambil memandang Louis dengan mata yang penuh arti. "Baiklah, kalau begitu putuskan hubungan mu dengan Sophia itu," ujar Lucas, sambil menatap wajah Louis dengan ekspresi yang datar.
Louis tidak terpengaruh dengan kata-kata Lucas. Namun, sebelum dia bisa menjawab, Lucas melanjutkan. "Ashley, besok kita akan pergi menemui anak-anak mu," ujar Lucas, sambil tersenyum melihat wajah Ashley yang sedari tadi terdiam menyaksikan keduanya.
Ashley terkejut, sambil memastikan. "Benarkah?" tanya Ashley, sambil memandang Lucas dengan mata yang penuh harapan.
Lucas menganggukkan kepala. "Benar, siapkan barang-barang mu untuk besok. Daddy yakin anak-anak itu sudah merindukan mu," ujar Lucas, sambil tersenyum.
Tiba-tiba, Zoey berlari ke arah Lucas, sambil berteriak. "Daddy, aku juga mau! Aku sudah kangen banget sama Kekeyyy!!!" pekik Zoey, sambil melompat ke pelukan Lucas.
Lucas tertawa, sambil memandang Zoey dengan mata yang penuh kasih sayang. "Bukannya kamu minggat dari Mansion karena marah sama Daddy?" tanya Lucas, sambil berpura-pura memasang wajah datar.
Zoey langsung menunduk, sambil menggelengkan kepala. "Daddy, itu tadi... sekarang tidak," ujar Zoey, sambil memandang Lucas dengan mata yang penuh penyesalan.
Lucas tersenyum, sambil memeluk Zoey. "Tidak apa-apa, sayang. Daddy sudah memaafkan mu," kata Lucas, sambil memandang Louis dengan mata yang penuh arti.
"kak,kau tak ingin ikut?"tanya zoey menatap penasaran
"ak_
"kau harus ikut" pungkas Lucas saat Louis akan menjawab tak ingin ikut
...----------------...
di sisi lain
Terlihat semua anak anak telah tertidur pulas, Keenan melangkahkan kakinya pelan menuju kasur anak yang telah menunggu Keelya tadi pagi
di tangannya terdapat lem perekat yang di ambil nya waktu ia ke UKS bersama Clara karena jari anak itu terkena jarum.
Ia mendekat, kebetulan anak itu tidur menyamping menghadap ke tembok, ia mulai melancarkan aksinya melem setelah dari tubuh anak kecil itu kemudian melentang kan tubuh anak itu sehingga menyatu dengan lem setelah itu.
Keenan melangkah dengan hati-hati, berusaha tidak membuat suara yang bisa membangunkan anak-anak lain. Ia memandang Keelya yang tidur dengan wajah polos, dan untuk sesaat, ia merasa sedikit lembut, di samping Keelya ada Clara yang sedang tertidur pulas memeluk Keelya Namun, tujuan utama tetap ada di benaknya.
Dengan gerakan yang terukur, Keenan mengeluarkan sesuatu dari kantongnya—sebuah stiker kecil yang diambilnya saat di UKS. Ia memandangnya sejenak sebelum menempelkannya dengan hati-hati di wajah Clara yang sedang tidur. Stiker itu membentuk senyum manis yang kontras dengan wajah serius Clara.
Keenan tidak bisa menahan senyum tipis saat melihat hasilnya. "Kau terlihat lucu," bisikannya sambil menahan tawaan.
Ia menatap Clara kemudian mantap Keelya sejenak mencium dahi Keelya dengan sayang, menikmati pemandangan itu sebelum akhirnya berbalik dan meninggalkan ruangan dengan langkah senyap.
...----------------...
Annyeong SEMUAAA !!!!!👋👋
Makasih udah mau memberikan like dan komen kalian, berterima kasih banyak 🤍😊
Lopyu untuk kalian
Sayangggg kalian banyak²😘
