Karena sudah sangat lelah membuat seorang gadis dengan begitu penuh luka pun memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
Dengan keputusasaan gadis tersebut mulai menaiki pembatas jembatan yang begitu tinggi.
"Semuanya sudah berakhir maaf aku tidak bisa bertahan sampai akhir, ayah ibu tunggu aku di sana ya." lirih wanita tersebut sambil menutup matanya dan bersiap untuk lompat.
Namun siapa sangka dia dipertemukan dengan seseorang yang pernah mengisi hati nya dulu dalam keadaan dirinya sudah ingin menyerahkan.
Bagiamana kelanjutannya????
Yukkk ikuti ceritanyaaaa
FOLLOW IG @Lala_Syalala13
FOLLOW FB @Lala Syalala
FOLLOW FN @Lala_Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 17_Terluka
"Aku ke toilet dulu ya." pamit Hana membersihkan baju nya.
"Aku temani Han." seru Fita namun langsung di tolak oleh Hana.
"Gak usah kamu di sini aja habisin makan siang nya sama Giselle." seru Hana.
Sepeninggal Hana di sana Giselle pun melihat ke arah Fita dengan begitu tanda tanya, kenapa Hana hanya diam saja tak membalas dan bagaimana jika sang kakak tau waduh bisa Giselle pastikan akan ada macan ngamuk.
"Kak Fita siapa sih cewek nyebelin itu?" tanya Giselle.
"Dia itu Shasha, salah satu staff di sini tapi udah belaga kayak istri bos aja." seru Fita yang memang sudah tahu latar belakang Giselle.
"Jadi istri kak Gavin dong." ucap Giselle dan mendapatkan anggukan dari Fita.
"Emang bener ya?" tanya Fita, walau dia tidak percaya tapi tetap saja banyak asumsi yang terus berkembang.
"Boro-boro punya pacar kak orang kak Gavin gamon gagal move on." seru Giselle membuat Fita membelalakkan mata nya terkejut.
Seorang Gavin bos besar Dimitri group, tampan, kaya raya dan di gandrungi banyak wanita tapi gagal move on dari masa lalu nya.
"Wah pak Gavin gagal move on? Jadi penasaran siapa yang buat pak Gavin gamon ya sel." seru Fita yang memang di suruh Giselle memanggil nama nya biasa saja tanpa ada embel-embel di depan nya.
"Tenang aja kak Fita nanti pasti bakalan tahu." ucap Giselle dengan santai nya.
Sedangkan di sisi lain Hana sedang berada di toilet membersihkan pakaiannya yang terkena air tadi.
"Udah lumayan lah." seru Hana kemudian bersiap untuk keluar namun tiba-tiba Shasha and the geng datang dan mengunci pintu toilet tersebut membuat Hana begitu was-was.
"Shasha aku mau keluar dulu, kalau mau pakai toilet nya silahkan sudah kosong kok." ucap Hana yang begitu polos sekali atau bagaimana sih.
"Lo tuh b*gok apa gimana sih hah!" teriaknya kesal sambil menarik tangan hingga kemerahan, bahkan punggung Hana langsung menabrak dinding dengan begitu kuat, punggung nya tadi masih sakit karena di pukul sekarang malah menabrak dinding makin sakit lagi namun Hana tahan.
Dia tidak ingin mencari musuh di dalam kerja tpi tanpa Hana lakukan apapun entah kenapa malah ada saja musuh nya itu.
"Gw peringati elo ya jangan sok kecentilan sama karyawan laki-laki di sini apa lagi sama pak Gavin karena dia itu calon pacar gw." peringatan dari Shasha.
Padahal selama ini Hana tak merayu siapapun, biasa nya ada yang ngobrol dengan nya hanya lah basa-basi dan tidak pernah Hana tanggapi serius.
Mungkin karena kalah saing dan memang untuk penampilan Hana lah yang paling menonjol dari segi kecantikan sehingga banyak yang suka dan kagum kepada Hana.
Setelah memperingati Hana Shasha and the geng pun pergi dari sana meninggalkan Hana yang sendirian merasakan sakit di punggung nya.
Di sisi lain Giselle merasa heran kenapa Hana tak kunjung tiba, entah khawatir atu bagaimana Giselle pun berinisiatif untuk menyusul Hana ke toilet.
"Kak fit aku ke toilet sebentar ya." ijin Giselle dan mendapatkan persetujuan dari Fita.
"Ok." jawab Fita singkat.
Giselle pun menuju ke toilet, sampai di sana dia melihat Hana juga yang baru keluar dari toilet.
"Giselle mau ke toilet?" tanya Hana saat melihat Giselle ada di sana.
"Iya." jawab Giselle singkat.
Dia pun ingin masuk ke dalam namun sial matanya melihat sebuah bekas aneh di punggung Hana yaitu darah kebetulan juga Hana menggunakan kemeja putih jadi terlihat walau samar.
"Kak ini ada dasar di punggung kakak, kakak gak papa?" tanya Giselle.
Dia baru teringat waktu Giselle menuju ke sini tak sengaja dia bertemu dengan Shasha and the geng juga yang habis dari toilet, bisa Giselle simpulkan pasti Mereka habis bully Hana lagi.
*Eh mungkin saus, kak gak papa kok." jawab Hana menutupi tubuhnya dengan rambut panjang nya.
"Kamu jadi ke toilet nya?" tanya Hana langsung mendapatkan gelengan dari Giselle.
"Gak jadi." jawab nya singkat kemudian pergi meninggalkan Hana dan kembali ke tempatnya.
Setelah makan siang mereka kembali ke meja masing-masing, walau masih satu hari tapi Giselle sudah banyak menguasai materi, bahkan dia juga sudah mulai mendesain untuk koleksi terbaru yang akan rilis nanti nya.
Sore hari Hana kembali ke apartemen untuk beristirahat karena tadi begitu lelah sekali, walau tidak ada bos mereka tpi pekerjaan selalu ada, Gavin memang setelah meeting makan siang dengan klien dia memutuskan untuk menuju ke proyek pembangunan villa di kota sebelah yang kebetulan sudah lama tidak dia kunjungi, kebetulan memang meeting nya lumayan dekat dari sana.
"Bagaimana hari ini?" tanya Gavin yang sudah berada di mansion utama dan melihat sang adik yang begitu kurang bersemangat saat makan malam ini.
"Kak aku gak tahu ya ternyata pegawai-pegawai Dimitri group itu sangat jauh dari kata berkualitas." seru Giselle dengan marah nya, dia teringat dengan Shasha yang begitu berkuasa padahal dia hanya karyawan bahkan mem-bully sesama karyawan.
"Maksud kamu?" tanya Gavin tidak mengerti Dengan maksud adik nya.
Sedangkan mama Rani dan papa Galuh hanya diam melihat interaksi kakak beradik itu yang setiap bertemu selalu berantem.
"Aku tadi kn makan di kantin sama kakak ruangan atas tapi tahu gak kak ada pegawai yang bully kak han...." jeda Giselle sambil menutup mulut nya jangan sampai di keceplosan mengucapkan nama kak Hana yang sudah tidak pernah di bicarakan lagi di sini.
"Kak siapa sayang?" tanya mama Rani yang tidak terima jika sesama karyawan ada pembullyan di perusahaan.
Namun ucapan Giselle yang tak sempat selesai itu bisa di tangkap dengan baik oleh Gavin, dia langsung mengepalkan tangannya dan akan mengusut tuntas tersebut.
"Kak tahu apartemen kak Hana?" tanya Giselle berbincang berdua dengan sang kakak di kamar kakak nya setelah makan malam ini tadi dan memang Gavin memutuskan malam ini menginap di sini hanya satu malam saja.
"Kenapa?" tanya Gavin memicingkan matanya ragu dengan ucapan Giselle tadi karena setahu nya Giselle tidak suka dengan Hana.
"Seperti nya kak Hana terluka kak." ucap Giselle membuat Gavin langsung beranjak dari tempat tidurnya dan menyambar kunci mobil nya.
"Kak tunggu!" seru Giselle mengikuti sang kakak yang berjalan dengan terburu-buru atau bahkan berlari.
.
.
Cerita Belum Selesai.....
Jangan lupa follow akun author, favorit kan cerita ini, vote, like, komen dan gift nya juga boleh biar tambah semangat buat nulis nihhh....
Ditunggu ulasan dan bintang 5 nya yaaa
FOLLOW FB AUTHOR :
@LALA SYALALA
FOLLOW IG AUTHOR :
@LALA_SYALALA13
