cerita ini mengisahkan tentang perjalan hidup, asmara, keluarga dan persahabatan se orang remaja, di mana ia menjalin hubungan asmara dengan gadis cantik sejak mereka masih sekolah.
namun setelah lulus sekolah mereka terpisah karena ke adaan dan juga masa dapan, meskipun jarak dan waktu
memisahkan mereka, tapi cinta hati mereka selalu bersatu.
hingga pada suatu waktu remaja itu membuat kesalahan, hingga kakaknya murka kepadanya dan mengusirnya, ia pun pergi meninggalkan rumah dan kampung halamannya.
selain itu juga, ia pergi mencari kekasihnya yg telah lama tidak berjumpa, namun ia tidak tau alamat jelas tempat tinggal kekasihnya, ia hanya mengetahui nama kotanya.
banyak hal yg tak terduga yg ia alami selama dalam perjalanya mencari jati dirinya dan juga kekasihnya di kota, banyak ujian dan cobaan yg luar biasa tuhan mendidiknya.
akan kah ia berjumpa dengan kekasihnya.?
akan kah ia menemukan jati dirinya..?
bagaimana kah perjalanan hidupnya..?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ben9904, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#17
Dan sementara satria dan elina yg sedang di perjalanan.
Elina menyuruh satria untuk menghentikan laju motornya dan mencari tempat berteduh, karena hujan turun sangat begitu deras.
satria menghentikan laju motornya di pinggir jalan di dekat sebuah warung kecil. lalu mereka turun dari motor dan berlari berteduh di warung itu.
mereka duduk berdua berteduh di warung itu. baju elina basah kehujanan, begitu juga dengan satria, satria tidak tega melihat elina yg bergetar kedinginan, kemudian satria melepas jaketnya dan menutupi tubuh elina agar tidak terlalu kedinginan.
saat satria menutupi tubuh elina dengan jaketnya, elina menatap wajah satria dan tersenyum, satria pun tersenyum.
setelah itu ia memesan dua teh manis hangat untuknya dan untuk elina. tidak lama kemudian pesananya itu datang, lalu satria memberikan satu teh hangat itu kepada elina, elina mengambilnya dan meminumnya, elina mengucapkan terimakasih kepada satria, satria tersenyum.
mereka berteduh menunggu hujan berhenti sambil menikmati teh manis hangat itu bersama, namun hujan tak kunjung reda.
satria memegang erat teh hangat itu dengan kedingan, elina melihat dan memperhatikan satria yg kedinginan tubuhnya bergetar sembari memegang erat teh nya itu.
Elina pun tidak tega melihat satria yg kedinginan, lalu tiba tiba dengan tersenyum elina memeluk satria yg kedinginan itu.
satria kaget terpaku diam saat elina memeluknya dan bersandar di bahunya, hati satria berdebar saat elina memeluknya, ia merasakan kenyamanan dan ketenangan yg luar biasa yg belum pernah ia rasakan sebelumya.
dan sementara orang tua elina masih terus mencari elina.
sementara hujan tak kunjung berhenti, elina dan satria sudah cukup lama berteduh menunggu hujan berhenti di warung itu, hingga elina merasakan ngantuk dan tertidur di bahunya satria, satria tersenyum menatap mata elina yg terpejam tidur di bahunya, kemudian dengan lembut satria membelai rambut elina yg basah itu dengan penuh kasih sayang.
dan sementara orang tua satria juga mengkhawatirkan satria, saat di dalam rumah mereka mengkhawatirkan satria, karena tidak biasanya satria setelat ini pulang sekolah.
bapaknya satria yang sedang sakit itu memanggil istrinya, tak lama kemudian istrinya datang, bapaknya menanyakan satria.
" satria blum pulang juga..? Tanya suaminya dengan lemas.
" belum pa." ucap istrinya dengan peka sembari memijiti kaki suaminya yg terbaring sakit di dalam kamar.
" kemana ya satria, biasanya juga pulang dulu ke rumah kalau mau keman mana..?" Suami.
" Iya pak, ah palingan juga sama si dony pak.. " Istri.
waktu terus berjalan, hingga hari akan menjelang malam hujan tak kunjung juga reda, satria takut orang tuanya elina mencarinya.
dan sementara orang tua elina dengan panik orang tua nya terus mencari elina ke sanah kemari namun belum juga menemukanya.
orang tua elina sangat mengkhawatirkan anaknya itu, tidak lama kemudian hujan reda dan berhenti. satria membangunkan elina yg tertidur di bahunyya itu, elina bangun dari tidurnya, perlahan ia membuka matanya, dan betapa kagetnya saat melihat hari sudah mulai gelap. Elina panik dan meminta pada satria untuk segara mengantarkanya pulang ke rumah, elina takut orang tuanya mencarinya dan memarahinya, dengan terburu buru mereka bergegas melanjutkan perjalanan pulangnya.
dan sementara orang tua elina yg sedang mencarinya tanpa di sengaja melihat mereka dari kejauhan yg sedang bersiap siap pulang, seketika raut wajah papahnya elina berubah menjadi marah, dan sementara mamahnya elina juga kesal, dan bertanya tanya dalam hatinya siapa laki laki yg bersama anaknya itu. Tanpa banyak kata orang tua elina langsung menghampirinya.
Saat satria dan elina hendak melangkahkan kaki menuju motor satria yg terpakir di bahu jalan, tiba tiba mobil berhenti di hadapan mereka, betapa kaget nya saat elina melihat mobil itu berhenti di hadapan mereka, karena ia tau itu adalah mobil papahnya, seketika ia terdiam terpaku melihat mobil itu, orang tua elina tanpa banyak basa basi langsung turun dari mobil menghampiri mereka berdua, satria sangat kaget saat tau ternyata itu orang tuanya elina, degan perasaan panik dan takut, satria menyapa orang tua nya elina, papahnya menghampiri satria dengan raut wajah yg kesal dan marah, dengan panik satria tersenyum menyapa dan mecoba bersalaman kepada papahnya elina, namun saat satria menunduk akan bersalaman menggapai tangan papahnya elina, papahnya elina menolak dan menepis tangan satria, papahnya elina menegakan kepala satria dan menatap wajah satria dengan kesal, tanpa banyak tanya ia langsung menampar wajah satria dengan kerass, dan berkata.
" Berani kamu bawa bawa anak saya tanpa se ijin saya, sekali lagi kmu berani bawa anak saya, kamu akan tau akibatnya nanti." Ucap papahnya elina dengan marah dan kesal kepada satria, elina tidak tega melihat satria di tampar dan di marahi oleh papahnya, sementara satria hanya bisa terdiam saat papahnya elina menampar dan memerahinya, ia hanya tertunduk dan meminta maaf kepada orang tua elina, elina mencoba menghentikan dan meredam amarah papahnya, namun ia juga malah terkena amarah papahnya, hingga elina menangiss.
" Diamm kamu elina, semenjak kamu kenal dia, kamu berani berbohong sama papah, papah tidak mau kamu dekat dekat dengan laki laki tidak jelas seperti dia. " Ucap papahnya elina dengan nada tinggi memarahi elina hingga elina menangis, lalu mamahnya memeluk elina dan meredamkan amarah papahnya.
" Saya minta maaf om, tante, ini salah saya, jangan marahin elina om, marahi sajah saya, saya yg salah, maafin saya. " Ucap satria, satria tidak terima kekasihnya itu di marahi hingga menangis meskipun oleh papahnya sendiri.
Namun papahnya elina merasa bahwa satria menantangnya saat satria berkata seperti itu.
Lalu papahnya elina mendekati wajah satria dan menarik kerah bajunya satria, elina mencoba memisahkan dan menarik tangan papahnya sambil menanngis memohon untuk menghentikan perlakuanya kepada satri, dan tidak menyalahkan dan memarahi satria lagi, namun papahnya tidak memperdulikannya, dan berkata dengan nada tinggi di depan wajah satria.
" Saya ingat kan sekali sama kmu, jangan pernah dekati anak saya lagi, apa lagi sampai berani membawanya, saya tidak sudi anak saya dekat dengan laki laki seperti kamu, mulai sekarang kamu jauhi anak saya, ingat itu" Ucap papahnya dengan nada tinggi.
Mamahnya juga sebenarnya tidak tega melihat satria yg di perlakukan seperti itu oleh suaminya, lalu ia memisahkan suaminya itu dan mencoba meredamkan amarah suaminya itu, kemudian mamahnya menarik elina mengajak untuk segera pulang, ia menarik dan membawa elina masuk ke dalam mobil, dan mamahya elina juga berkata kepada satria memperingatkan agar jangan dekat atau berani membawa anaknya lagi tanpa sepengetahuan dan se ijinya.
Elina di bawa masuk kedalam mobil oleh mamahnya dengan langkah kaki yg berat elina menegok ke arah satria dengan air mata yg berlinang.
satria terdiam menundukan kepalanya di hadapan papahnya elina, papahnya mengingatkan sekali lagi pesanya itu kepada satria sebelum meninggalkanya, kemudian ia meninggalkan satria, papahnya elina berjalan menuju masuk ke mobilnya, namun sebelum masuk ke mobilnya ia melihat motor satria yg dekat dengan mobilnya itu, lalu ia menendang menekan motor satria dengan kakinya hingga motor satria terguling jatuh, sementara satria hanya bisa terdiam melihatnya dengan kepalan erat tangannya, ingin ia melawanya namun bagaimana pun juga itu orang tua, dan satria menghargainya, meskipun ia harus menahan rasa sakit dengan perkataan dan tamparan papahnya elina, kemudian papahnya elina masuk ke dalam mobil dan pergi pulang meninggalkan tempat itu.
Lalu satria menhampiri motornya yg terguling oleh papahnya elina itu, ia mencoba mendirikan motornya itu dengan tubuh rambut yg basah, dan dengan perasaan hati yg terluka.