NovelToon NovelToon
Kultivasi X

Kultivasi X

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Budidaya dan Peningkatan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Muzu

Sebagai seorang putra mahkota Kekaisaran Tang, sudah selayaknya Tang Xie Fu meneruskan estafet kepemimpinan dari ibunya, Ratu Tang Xie Juan.

Namun takdir tidak berpihak kepadanya. Pada hari ulang tahun dan penobatannya sebagai seorang kaisar, terjadi kudeta yang dipimpin oleh seorang jenderal istana. Keluarga besarnya tewas, ibunya dieksekusi mati, dan kultivasinya dihancurkan.

Dengan cara apa Tang Xie Fu membalaskan dendamnya?
Ikuti kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muzu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Awal Perselisihan

Sedari itu juga semua murid terdiam tanpa ada yang berani menyanggah. Sejenak sang guru ikut terdiam seraya menatap Xie Fu dengan penuh pertimbangan. Arah pandangnya kemudian tertuju ke wajah Ruyan, lalu berpindah ke arah murid-murid sekte.

“Tujuan kita sederhana, ambil sebanyak-banyaknya sumber daya di tempat ini, lalu kembali ke sekte,” ujarnya seraya menyapukan kembali pandangannya, dan berhenti di wajah Ji Ruyan. “Dan kamu, Ruyan’er, jika kamu ingin membawanya … anak ini jadi tanggung jawabmu sendiri.”

Sedikit merasa tidak nyaman ditatap tajam sang guru, tetapi Ruyan tidak memiliki keraguan untuk membawa Xie Fu bersamanya. Ia kemudian mengangguk menyetujuinya dan berkata, “Baik, Guru.”

Di sisi lain, Xie Fu sebenarnya tidak ingin mengikuti sang gadis, tetapi berada sendirian di ruang rahasia akan menimbulkan banyak masalah untuknya. Maka dari itu, ia tidak menolak dan ikut dalam rombongan Sekte Api Suci.

Mereka melanjutkan langkah menelusuri setiap jengkal lorong demi menemukan keberadaan sumber daya yang bisa mereka bawa pulang untuk meningkatkan kultivasi para murid sekte. Wancheng memimpin jalan dan menjadi seorang navigator, sementara murid-murid sekte ditugaskannya untuk mengamati setiap lekuk dinding, atap, dan tanah dalam upaya pencarian.

Namun, setelah sekian jauhnya mereka menelusuri, tidak ada satu pun tanda dari keberadaan sumber daya itu. Tidak ada kristal roh, tidak ada artefak kuno, tidak ada harta benda seperti koin emas dan berlian, dan tidak ada pula ramuan elixir yang mereka temukan, bahkan tidak satu tetes pun esensi spiritual yang menguap dari kepingan logam yang berkarat.

“Kalau tidak ada apa pun di ruang rahasia ini, mengapa harus ditutupi dengan portal yang susah ditembus?” senandika Wancheng seraya menggeleng-gelengkan kepala. Ia bersama murid-muridnya sudah dari jauh-jauh hari mempersiapkan segala sesuatu untuk bisa berada di Gerbang Naga Utara. Jika tidak mendapatkan hasil, tentu saja menjadi kesia-siaan belaka.

Hal yang sama juga dirasakan oleh para tetua dari sekte lain tanpa terkecuali dengan kultivator alam dewa. Semua yang memasuki Gerbang Naga Utara tidak ada satu pun yang mendapatkan hasil. Mereka semua tertunduk lesu sampai akhirnya mereka berkumpul kembali di tempat saat mereka memasuki portal masuk.

“Apa kita semua tertipu?” celetuk seorang tetua dari Sekte Lembah Persik. Tatapannya menyapu wajah para tetua di sekelilingnya. “Tujuan kita memasuki Gerbang Naga Utara bukan untuk berziarah, tetapi untuk mendapatkan sumber daya langka yang ditinggalkan para leluhur kita semua. Namun, tidak ada apa pun di sini selain tumpukan tulang belulang dan senjata usang yang tak lagi bisa digunakan.”

“Ha-ha!” terkekeh seorang tetua dari Sekte Xuanming, membuat para tetua lainnya mendelik keheranan. “Meskipun kita menemukannya, apakah itu sepadan dengan harga yang telah kita keluarkan?”

“Apa maksud ucapanmu itu, Han Tiesheng?” Qin Yuheng mendengus kasar. Ia tidak terima jika perkataan yang didengarnya itu merupakan sindiran kepada kultivator alam dewa.

“Aku tidak memiliki maksud apa pun dari semua yang kukatakan selain ….”

Belum sempat Han Tiesheng menyelesaikan ucapannya, Qin Yuheng terlebih dahulu menarik tubuhnya lalu mencekiknya dengan keras. “Selain menyalahkan kami yang kau anggap tidak adil. Begitukah?”

“Bu … bukan begitu,” ucap Han Tiesheng berusaha menjelaskan, tetapi Qin Yuheng tidak lagi ingin mendengarnya. Dengan sekali tekan, ia remukkan leher Tetua Sekte Xuanming di tangannya.

Dan pada saat tubuh Han Tiesheng jatuh ke tanah dengan leher remuk dan mata membelalak tanpa nyawa, percik api kemarahan meletup di hati setiap kultivator alam fana yang menyaksikannya.

“Guru …!” jerit melengking dari seorang murid Sekte Xuanming menggetarkan jiwa-jiwa para kultivator.

“Kalian orang-orang sombong! Kalian akan membayar kematian guruku!” kecam seorang gadis dari Sekte Xuanming. Parasnya yang cantik itu kini dipenuhi amarah yang membara.

“Akan menjadi masalah besar jika aku tidak bisa meredam kemarahan para kultivator alam fana,” gumam Xiao Zhao merasa cemas akan dampak dari kekacauan ini. Ia tidak ingin kedamaian yang terjaga selama ratusan tahun dirusak begitu saja oleh seorang rekan seperguruannya.

“Apa yang kau khawatirkan, Zhao’er?” Qin Yuheng menyeringai saat melihat kegelisahan Xiao Zhao. “Bahkan jika kita bantai semuanya, tidak akan menjadi masalah untuk kita. Ha-ha!”

Xiao Zhao meliriknya dengan tatapan nyalang. “Bodoh!”  Ia menggeram marah. “Apa kau tidak pernah membaca sejarah?”

“Aku membacanya di perpustakaan sekte, tapi apa hubungannya dengan orang-orang lemah yang berusaha menggelitik kita?” jawabnya disertai senyum merendahkan.

“Kau …!”

Ucapan yang terlontar keluar dari mulut Qin Yuheng membuat amarah yang masih terkubur dalam di hati para kultivator alam fana kini mulai menyeruak siap untuk dimuntahkan.

Di sisi lain, para murid Sekte Xuanming terlihat sudah bersiap untuk melakukan serangan kepada kultivator alam dewa.

“Apa kalian akan diam saja melihat mereka membunuh orang-orang kita dengan sesuka hati?” seru seorang murid Sekte Xuanming seraya mengangkat pedang.

Dalam satu tarikan napas, suara logam berdenting memenuhi seisi ruangan saat semua kultivator alam fana serempak menghunus senjata mereka. Pedang, tombak, cambuk, bahkan energi spiritual mulai bergetar dengan aura haus darah.

Para tetua sekte mulai saling melirik satu sama lain dengan anggukan kepala yang menyatakan kesepakatan untuk menegakkan keadilan atas kesombongan para kultivator alam dewa.

Ketegangan makin menebal di ruang yang dipenuhi oleh energi spiritual yang terpancar dari semua kultivator. Sedikit membuat kultivator alam dewa bergidik ketakutan, tetapi mereka menutupinya dengan apik. Namun, tidak dengan Xiao Zhao. Ia satu-satunya kultivator alam dewa yang tidak menyembunyikan kecemasannya. Bukan karena dirinya tidak bisa menghadapi para kultivator alam fana, melainkan karena semua ini akan menjadi awal peperangan besar.

“Tunggu!” Xiao Zhao melangkah dua tombak dengan merentangkan kedua tangan. “Kami meminta maaf atas kematian Tetua Xuanming, dan demi keadilan, kami akan membawa Qin Yuheng ke hadapan Tetua Agung untuk mempertanggungjawabkan kesalahannya.”

Sayangnya api yang sudah berkobar tidak mudah untuk dipadamkan. Tak satu pun dari kultivator alam fana yang meredupkan niat untuk menghabisi kultivator alam dewa. Justru kata-kata Xiao Zhao menambahkan bahan bakar ke dalam kobaran api.

“Kalian keterlaluan!” geram seorang tetua dari Sekte Lembah Persik. Sorot matanya semakin tajam dan penuh kebencian. “Kalian tidak hanya seenaknya membunuh salah seorang dari kami, tetapi kalian juga menganggap kami semua orang-orang bodoh.”

“Bukan seperti itu maksudku!” Xiao Zhao benar-benar panik. Ucapannya disalahpahami para kultivator alam fana.

“Tidak ada ruang untuk bernegosiasi. Kalian yang mendeklarasikan perang dengan kami, maka kami semua menyatakan kalian adalah musuh kami!” ujar seorang pria dari sekte aliran sesat yang menyelinap di antara murid-murid sekte aliran lurus. Ia memanaskan situasi, membuat aura spiritual semakin melonjak di udara.

“Ha-ha-ha!” Qin Yuheng tertawa terbahak-bahak mendengarnya, lalu menatap semua orang dengan sorot merendahkan.

“Apa yang bisa kalian lakukan terhadap kami?” cerocosnya sambil membuka kedua tangannya lebar. “Kalian hanya sekumpulan semut yang berpikir bisa menjatuhkan seekor naga? Aku bahkan bisa membunuh kalian dengan satu jentikan jari.”

Tangannya mengalirkan petir ke udara, membentuk garis-garis cahaya yang menggetarkan tanah.

1
〈⎳ FT. Zira
enak ya kalo gini.. gak perlu keluar duit buat beli baju/Proud//Proud/
〈⎳ FT. Zira: itu sih shopeee/Facepalm/
〈⎳ 故事結束: ga harus nunggu diskon tanggal kembar juga 😁
total 2 replies
Zainal Tyre
ceritax ancur pembacax kabur hadeh
〈⎳ FT. Zira
cara membangun suasanan yg bgini ini gimnaa caranyaa??
〈⎳ 故事結束: iya nanti diajarin
〈⎳ FT. Zira: huum.. ajarin

di sini pun tetep typo😮‍💨😮‍💨
total 3 replies
〈⎳ FT. Zira
berawal dari lamunan indah berubah jadi kenyataan yg ditolak mentah🤧🤧
〈⎳ 故事結束: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
〈⎳ FT. Zira: gakk/Curse//Curse/.. itu ditujukan untuk Ji Ruyan
total 3 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
🧐🧐🧐🧐🧐
〈⎳ 故事結束: 😁😁😁😁😁😁
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
aduhh.. nama namanya ../Facepalm/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
pangerang???
〈⎳ 故事結束: huum 😁😁😁
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: hooh, robotpun bisa salah kok./Facepalm/
total 5 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
mana xie fu sih... knp mendadak raib dia???
〈⎳ 故事結束: yoi 😁😁😁
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: iya sih, dia kan netral
total 5 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
dentian itu apa thor? sama itu meridian... istilah apa itu?
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: ooohhh... tak tahu pun.../Facepalm/
〈⎳ 故事結束: Dantian itu Lautan Qi seorang kultivator. Digunakan sebagai pusat kumpulan energi

Meridian itu jaringan dalam tubuh yang dilalui aliran qi
total 2 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
awas ya Thor, jgn salah nulis jadi Jirayut/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
ibu bacanya Guanlin /Facepalm/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: ooooh./Facepalm/
〈⎳ 故事結束: itu udah kusebut, cupatkai si bayi, wucheng, sama gurunya tong samchong
total 8 replies
〈⎳ FT. Zira
perasaan tiap ada bab up, notifnya gak nongol,, padahal udah subcribe😮‍💨😮‍💨.
〈⎳ FT. Zira: perlu cek tiap hari kalo gini..
〈⎳ 故事結束: Aku lg ngejar bab berikutnya nih.
total 2 replies
〈⎳ FT. Zira
aku suka kalimat ini.. 🥰
〈⎳ FT. Zira: wehh.. makasih bang.. nunggu momennya dulu
〈⎳ 故事結束: boleh dong
total 4 replies
Hawkeye
kultivasi itikurih
Hawkeye
berlian tdk mungkin berubah jd kerikil meski berada di kubangan lmpur sekalipn. begtupula dgn sampah mau trbungks kain berlapiskan emas sekalipn sampah ttaplah sampah
〈⎳ 故事結束: Yes betul
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
mengapa kau terus menghindar?/Facepalm//Facepalm/ ya iya lah.. masa di serang harus pasrah gitu? logikanya kan melindungi diri atau menyelamatkan diri.

jawab gitu si Fan ini tambah ngamuk/Facepalm/
〈⎳ FT. Zira: emosi di gedein, ngremehin dijadiin hobi, berakhir kalah. malu gak tuh😏
〈⎳ 故事結束: Hahaha betul. Dia udah terlanjur emosi, jadinya pengen lawannya tuh udah diem aja gitu 🤣
total 2 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
lanjut
〈⎳ 故事結束: Laksanakan!
total 1 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
lah kirain xiao zhau itu cowok... alamak.. /Facepalm/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: ok....
〈⎳ 故事結束: Xiao Zhao, Bun. 😁
total 4 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
apa dia Xie Fu?
〈⎳ 故事結束: hehehe 😁
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: jd semangat klo komen direspon itu/Facepalm/
total 3 replies
〈⎳ FT. Zira
kyknya bukann cuma di alam dewa aja deh yg model gini.. mungkin 80% manusia punya tabiat gitu🤧🤧
〈⎳ FT. Zira: huum.. definisi kejujuran mahal harganya
〈⎳ 故事結束: Betul, Ka. Orang² lebih takut kehilangan posisi daripada kejujuran
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!