NovelToon NovelToon
Mafia Kejam Dan Sistem

Mafia Kejam Dan Sistem

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Reinkarnasi / CEO / Sistem / Perperangan / Romansa
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Nrsl

Menceritakan tentang seorang gadis yang anggun dan lemah lembut, namun semenjak jiwa nya digantikan berubah menjadi kejam jika ada yang mengusiknya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nrsl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Bruuuuk

Gadis yang menabrak Vina pun terjatuh dan meringis.

"Sssssshhhh" Hana meringis.

Ya gadis yang menabrak Vina merupakan Hana, gadis yang waktu itu menumpahkan minuman ke Vina di kantin yang tidak di sengaja 'Katanya'

Cia, Bunga dan Vina mengernyitkan dahinya, mereka bingung dengan Hana. Dia yang nabrak dia juga yang jatuh, lemah sekali pikir mereka.

"Hana, lo kalau jalan pake mata dong, gue segede gini main tabrak aja" ucap Vina mendelik kesal.

"M-maaf Vina, a-aku ga sengaja... Hiks... Hiks... Hiks" ucap Hana dengan terisak.

"Lo kebiasaan banget sih Han, ga sengaja tapi keseringan" ucap Vina semakin kesal.

Tiba-tiba ada seorang gadis yang datang, ia merupakan Renata, ia adalah sang pahlawannya Hana.

"Vina, kamu ko gitu. Hana kan bilang ga sengaja, dia juga udah minta maaf sama kamu" ucap Renata yang sengaja di lembut-lembutkan sambil membantu Hana untuk berdiri.

Vina memutar bola matanya malas. Ia kesal sekali, kenapa jika ada Hana pasti ada Renata, sungguh menyebalkan pikirnya.

Cia yang melihat temannya sedang kesal pun mulai melerai, daripada di hukum guru pikirnya.

"Vin ayoo ah, jangan diladeni. Nanti kena hukum guru, gara-gara telat ke lapangan” ucap Cia dengan menarik-narik tangan Vina.

Vina yang mengerti maksud Cia akhirnya mengangguk, lalu menatap tajam Hana dan Renata.

Cia, Bunga dan Vina akhirnya pergi ke kelas mereka masing-masing untuk menyimpan tas mereka dan bersiap untuk melaksanakan upacara.

Aiden dan inti Cruel pun ikut pergi menuju kelas mereka, tidak termasuk Bima, ia sudah pergi terlebih dahulu, karena sebagai seorang ketua OSIS, ia bertanggung jawab atas ketertiban upacara.

Renata mengepalkan kedua tangannya, rencananya untuk mengambil perhatian Bima gagal lagi.

"Aaaaaah, SI*L. Kenapa Bima ga nyamperin ke sini siii" ucap Renata dalam hati, ia sangat kesal.

"Awas aja lo Vina, gue akan rebut Bima dari lo" batin Renata dengan tersenyum menyeringai.

Hana yang berada di samping Renata tubuhnya gemetar, ia takut Renata akan menampar dan mengancamnya lagi karena gagal menjalankan rencananya.

Hana merupakan murid beasiswa sama seperti Renata, namun ia masih memiliki orang tua, berbeda dengan Renata yang hidup di panti asuhan namun kini telah di adopsi oleh keluarga yang cukup kaya.

Orang tua Hana bekerja di rumah orang tua angkatnya Renata, itulah yang di manfaatkan Renata untuk menyuruh

Hana menjalankan rencananya, jika rencananya gagal, Renata tidak segan-segan menampar dan mengancam akan memecat orang tuanya.

Renata yang sedang kesal pun akhirnya pergi menuju kelas dengan menghentakkan kakinya, dengan di susul Hana di belakangnya.

...****************...

Lapangan Sekolah

Cia dan Bunga kini tengah berbaris di lapangan untuk mengikuti upacara. Kebetulan sekali, barisan kelasnya bersampingan dengan kelasnya Aiden.

"Aduuuuuh panas sekaliiiii" ucap Cia kesal dengan mengibaskan tangannya.

"Iyaa nih, mana lama banget Iagi pidatonya pak Tono" ucap Bunga ikut kesal.

Pak Tono merupakan guru matematikanya HHS yang terkenal killer.

"Haduuuuh muka aku keburu mateng" ucap Cia yang pipinya sudah memerah karena kepanasan.

Tiba-tiba ada bayangan yang menutupi wajahnya dari sinar matahari, Cia menoleh dan terkejut, ternyata Aiden Iah yang melindungi dirinya dari sinar matahari dengan menggunakan tubuhnya yang tinggi dan tegap.

Tatapan mata Cia kini bertemu dengan tatapan mata Aiden.

Deg deg deg deg

Bunyi detak jantung mereka berdegup dengan kencang.

Aiden menatap Cia dengan lekat, ia sungguh terpesona melihat pipi nya yang memerah dengan keringat yang membasahi dahinya, sungguh seksi pikirnya.

"Aaaaaaargh, sungguh aku tidak kuat lagi ingin segera memelukmu sayang" ucap Aiden dalam hatinya.

Cia yang di tatap seperti itu mengerjapkan matanya.

"Apakah aku terlihat jelek?" Tanya Cia pada Bunga.

Bunga yang ditanya seperti itu mendelik menatap Cia.

"Lo di lihat dari sisi manapun cantiknya pake banget Cia, beda sama gue... Huhuhu" ucap Bunga dengan pura-pura sedih.

"Tapi kenapa kak Iden liatin aku kaya gitu" ucap Cia dengan menunjuk Aiden menggunakan dagunya.

Bunga pun melirik ke arah mana Cia menunjuk.

"Kayanya kak Aiden suka deh sama lo"

"Wuuuuihhh, hebat banget lo bisa meluluhkan manusia dingin kaya kak Aiden" ucap Bunga girang.

Cia mendelik.

"Bunga sok tau" ucap Cia dengan mengerucutkan bibirnya.

Aiden yang melihat Cia nya mengerucutkan bibirnya dalam hati terkekeh, lucu sekali pikirnya.

Upacara telah selesai, kini semua siswa HHS pergi ke kelas mereka masing-masing untuk memulai pembelajaran.

Kring kring kring

Bel istirahat telah berbunyi, semua murid HHS kini berbondong-bondong pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka. Termasuk Cia dan Bunga.

Cia dan Bunga kini berada di depan kelas Vina, untuk pergi bersama ke kantin. Saat menunggu Vina, Cia dikejutkan dengan kedatangan inti Cruel.

"Eh ada neng Cia" ucap Galang tebar pesona dengan mengusap rambutnya ke belakang.

Cia mengernyitkan dahinya, ia tidak kenal dengan pemuda di hadapannya.

"Siapa ya?" Tanya Cia.

Galang yang mendengar respon Cia langsung lesu, berbeda dengan Aldino yang malah tertawa terbahak-bahak.

"Hahahaha, puas lo, Lang" ucap Aldino sambil memegangi perutnya karena lelah tertawa.

Galang mendelik melihat Aldino, ia pun langsung mengulurkan tangannya.

"Kenalin gue Galang" ucap Galang tersenyum manis dengan mengedipkan matanya.

Saat Cia ingin membalas uluran tangan Galang, tiba-tiba di hentikan Aiden.

"Ga usah pegang-pegang dia" ucap Aiden dengan aura dinginnya. la sedang cemburu saat ini.

"E-eh boss" ucap Galang ngeri dengan aura Aiden.

"Hahahaha" tawa Aldino terbahak-bahak, sangat ngenes sekali temannya itu pikirnya.

Bima juga ingin tertawa, namun dia harus jaga image nya sebagai ketua OSIS yang datar.

Aldino pun menghentikan tawanya, ia lalu memperkenalkan dirinya kepada Cia, namun tidak mengulurkan tangan seperti Galang.

"Hai Cia, kenalin gue Aldino, bisa panggil gue mas AI" ucap Aldino dengan cengengesan.

Aiden yang mendengar Aldino menggoda Cia nya, kini tatapannya sangat dingin seperti akan membunuh.

Glek

Aldino meneguk ludahnya kasar, ngeri pikirnya.

"Visss boss, gue hanya bercanda... Hehehe" ucap Aldino nyengir dengan mengangkat jari tangannya membentuk huruf V.

"Ppppffffffff" Galang dan Bima menahan tawanya. Obrolan mereka terhenti saat Vina keluar dari kelas.

"E-eh kalian udah lama ya nungguin gue?" Tanya Vina kepada Cia dan Bunga.

Cia dan Bunga menggelengkan kepalanya.

"Ayooo ke kantin, gue udah laper banget" ucap Bunga.

Mereka bertiga pun pergi ke kantin diikuti inti Cruel di belakangnya. Sontak mereka jadi pusat perhatian di kantin, sebab bisa sedekat itu dengan inti Cruel.

"Waaah beruntung banget mereka bisa dekat sama inti Cruel"

"Bagaimana ya rasanya dekat babang-babang tampan"

Begitulah beberapa perkataan dari murid HHS.

Berbeda dengan Renata yang ada di balik tembok kantin, ia mengepalkan kedua tangannya dengan kuat, ia tidak terima mereka dekat dengan inti Cruel, hanya dia yang boleh pikirnya.

Saat ini Cia dan temannya duduk bersama dengan inti Cruel, dengan posisi Cia yang berada di samping Aiden.

[Ding]

Layar hologram muncul di depan Cia

[Misi baru]

[Menggoda Aiden]

[Berhasil : toko bunga yang ada di sudut kota J]

[Gagal : bau badan selama satu Minggu]

[Terima : ya/ tidak]

Cia yang kaget melihat misi barunya itu langsung tersedak jus strawberry milik nya.

Uhuk uhuk uhuk

Aiden yang panik langsung menepuk-nepuk punggung Cia

"Kamu ga apa-apa hmm" ucap Aiden lembut.

Sontak perkataan Aiden membuat inti Cruel melotot dan menganga. Sejak kapan bos mereka berkata lembut seperti itu, pikir mereka.

Cia menggelengkan kepalanya.

"Cia ga apa-apa kak" ucapnya tersenyum manis melihatkan kedua lesung pipinya.

Braakk

"JAGA PANDANGAN KALIAN" ucap Aiden dingin dengan tatapannya yang łajam. la cemburu karena semua murid HHS terpesona dengan Cia nya, ia tidak rela Cia nya di lihat orang lain termasuk sahabatnya sendiri.

Glek

Semua orang terdiam, mereka sungguh takut dengan auranya Aiden. Termasuk Cia, ia juga sedikit terkejut dengan auranya Aiden, tetapi dia terfokuskan kembali dengan misinya.

"Ale, apakah tidak ada misi lain" tanya Cia dalam hati.

[Ini pemanis misi Cia... Hehehe]

"Aku malu Ale, mending yang tembak-tembakan aja ada ga?" pinta Cia pada Ale, ia sungguh malu.

[Mau nolak]

[Bau badan selama seminggu]

"E-eh jangan dong, baiklah aku terima misinya" ucap CIA lesu.

[Misi diterima]

[Memproses]

Jantung Cia berdegup dengan kencang, ia sangat gugup. Dalam kehidupan sebelumnya, Cia belum pernah menggoda laki-laki.

Cia melihat ke arah Aiden.

"Kak Iden" ucap Cia dengan menatap mata Aiden berbeda dengan jantungnya yang sudah berdisko.

Aiden yang di panggil oleh Cia nya pun menoleh dan menatap mata cantiknya.

"Hmm" Aiden hanya berdehem namun lembut.

"Cia mau nanya sama kak Iden boleh?" Tanya Cia.

Aiden mengangguk dengan tersenyum tipis, hanya Cia lah yang melihatnya.

"Apa yang terasa lebih ringan dari bulu, tapi bisa membuat hatiku terbang?" Tanya Cia

Hening

Aiden dan inti Cruel sedang berfikir termasuk temannya Cia.

"Ayookkk, kak Iden tau ga?" Tanya Cia Iagi antusias.

Aiden yang merasa tidak tahu menggelengkan kepalanya.

Cia yang melihat Aiden menggeleng tersenyum. Menarik nafas lalu membuangnya.

"S-E-N-Y-U-M-M-U" ucap Cia menekankan katanya, lalu tersenyum manis melihatkan kedua lesung pipinya.

Blush

Aiden salting, pipinya memerah seperti kepiting rebus, perkataan Cia nya membuat ia panas dingin. Perubahan wajah Aiden pun dilihat oleh sahabatnya.

"Ppppffffffff, kutub es sudah mulai mencair" batin mereka berusaha agar tidak tertawa.

Aiden yang sudah bisa mengendalikan dirinya langsung berdiri, ia menatap Cia dan langsung menarik lembut lengan Cia.

"E-eh" ucap Cia kaget dengan Aiden yang tiba-tiba menarik lengannya.

Aiden pun melangkah meninggalkan kantin dengan tangannya yang menggenggam tangannya. la akan membawa Cia ke ruangan khusus miliknya di HHS yang ada di lantai 4.

Ting

Bunyi lift terbuka, kini Aiden berada di lantai 4 terlihat ada I ruangan di sana. Aiden melangkah menuju ke ruangan tersebut dengan tangannya yang masih menggenggam Cia.

Ceklek

Aiden menutup dan mengunci pintunya.

Grep

Aiden yang sudah tidak tahan, kini langsung memeluk Cia dengan erat.

"Sungguh, kakak sangat merindukanmu Cia" ucap Aiden.

Bersambung

1
***vivi_Luf***
o begitu ceritanya alex, tpi cia ya mana ingat kan umur aja 4 tahun.. aku aja sendiri kemaren ngapain aja lupaa sudah.. 😆😆
Ida Rohani
/Determined//Angry//Determined//Angry//Panic/ayo semangat terus thor
Travel Diaryska
bagus author, lanjutkan. semangattt
Aryanti endah
Luar biasa
Nur Khayati
seruuuuu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!