Lisa mencoba mempertahankan pernikahannya,yang sudah tidak sehat demi anak nya karena anaknya begitu dekat dengan ayahnya.Tapi seiring berjalannya waktu suami dan mertuanya semakin tidak menghargainya,dan bahkan mertuanya dengan terangan-terangan mendukung suaminya untuk selingkuh.
Apakah lisa mampu mempertahankan rumah tangganya yang sudah tidak sehat apakah dia berani bercerai dengan suaminya yang selalu mengancam anak ikut dengannya sementara dia begitu mencintai papanya.
Ikuti kisah ini jangan lupa dukuangannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulis remahan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17 ~ Anak jahat ~
Ratih membelalakkan matanya saat mendengar Antoni membentaknya dengan kasar,bola matanya hampir melompat dari dalam saat mendengar anak laki-laki satu-satunya berteriak di hadapannya.
" Antoni...!!!! Kamu tega berteriak di hadapan ibu hanya demi membela wanita ini,dasar anak durhaka kamu..!!! Ibu tidak akan memaafkan kamu sampai kapan pun " Teriak Ratih dengan nada tinggi lalu dia segera pergi meninggalkan Antoni dan juga Lisa.
Lisa juga tidak kalah kaget,tiga tahun pernikahan baru kali ini dia melihat suaminya membelanya dihadapan ibunya.
" Mas cepat kamu susul ibu,sepertinya ibu sangat marah,aku takut ibu sakit." Ucap Lisa setelah mertuanya masuk ke dalam kamar.
"Sudah biarkan saja,sesekali ibu harus diberi pelajaran,aku sudah cukup sabar dengan sikap dia selama ini."Jawab Antoni.lisa menghela napas berat kalau bisa jujur dia tidak suka dengan keadaan ini karena pada akhirnya mertuanya akan semakin benci padanya.
" Ya sudah mas aku beres-beres dulu,masalah kamu ingin beli mobil terserah kamu saja,kalau emang mas merasa mampu ya sudah beli saja." Ucap Lisa lalu dia pergi ke kamar mandi.
Setelah Lisa pergi ke belakang,Antoni bergegas menyusul ibunya ke kamar,dia berdiri di depan pintu kamar ibunya sambil mengetuk pintu beberapa kali tapi ibunya tidak mau membukakan pintu untuknya.
" Sepertinya ibu sangat marah,perjuangan ku harus sekeras ini,ibu terlalu sulit di ajak kerja sama." Ucapnya dalam hati.
Ratih menangis sesenggukan di dalam kamarnya.Dia begitu syok saat Antoni membentaknya dengan kasar demi membela menantu yang tidak pernah dia sukai.
"Hu...Hu....Hu ibu salah apa hingga anak yang ibu harapkan bisa menjaga ibu di hari tua,malah lebih membela wanita lain dari pada ibunya sendiri." Ratih terus menangis sesenggukan.Viona yang tadi sempat melihat keributan itu dan memilih menyusul ibunya ke kamar langsung menenangkan ibunya dengan menepuk pundaknya.
"Sabar ya bu,aku juga bingung kenapa akhir-akhir ini bang Antoni berubah,aku akan cari tau Bu,jangan menangis lagi." Ucap Viona.Dia juga sangat kesal dengan abangnya yang begitu berani membentak ibu yang sudah membesarkan mereka susah payah.
" Sudahlah,kamu tidak perlu membujuknya begitu dasar anak itu memang sudah kena pelet sama wanita itu,aku yakin dia pasti sudah ke dukun,makanya Abang mu berubah seperti itu,kalau begini lebih baik ibu mati saja." Ucapnya sambil terus menangis membuat Viona emosi.
Viona akhirnya keluar dari kamar ibunya,dia menemui abangnya yang sedang duduk di ruang tamu terlihat wajah suntuk pria itu.
"Bang kamu kenapa tega sekali membentak ibu hanya demi membela wanita itu,aku yakin sekali istrimu pasti besar kepala sekarang." Ucap Viona.Dia berbicara sambil berdiri.Walaupun dia sudah sangat emosi dia masih tetap menjaga sikap dihadapan abangnya.
Antoni menarik napas berat,dia menoleh ke arah adiknya yang masih berdiri di depannya.
" Duduklah,aku mau bicara,kamu kan tau ibu terkadang susah dibilangin,aku ada rencana mau beli mobil,jadi aku minta ijin kepada kakak iparmu eh ibu malah emosi dan memaki kakakmu memangnya salah kalau aku minta ijin kepada kakakmu,aku sengaja minta ijin padanya agar kalau suatu saat aku kekurangan uang dia bisa membantuku eh..Ibu malah kayak tidak terima gitu." Ucapnya menceritakan semuanya.
" Bang kalau dia wanita yang baik,istri yang bijak sekalipun kamu tidak meminta ijin kepadanya disaat kamu kekurangan uang,dia pasti akan membantumu,tidak usah memperlakukan istrimu seperti orang yang paling berkuasa di rumah ini wajar dong ibu marah." Jawab Viona tidak paham dengan perasaannya.
" Sudahlah kalian semua tidak paham apa yang aku inginkan,ya sudah katakan pada ibu aku minta maaf,aku mau tidur dulu kepala ku pusing." Akhirnya Antoni pergi ke kamarnya meninggalkan adiknya di ruang tamu.
" Kamunya saja yang berlebihan." Ucap Viona dalam hati lalu dia kembali ke kamar ibunya.Saat hendak masuk ke dalam kamar ibunya,tiba-tiba dia melihat Lisa keluar dari pintu belakang sepertinya dia akan mengambil pakaian dari jemuran.Viona menutup kembali kamar ibunya lalu menyusul Lisa ke belakang.
" Puas kamu sudah berhasil menghasut bang Antoni untuk membenci ibu...Kamu itu benar-benar wanita penghancur hubungan antara ibu dan anak."
Lisa tersentak mendengar ucapan adiknya yang tiba-tiba sudah berdiri dibelakangnya.
"Ya ampun jantungku....!!! Kamu mengagetkan aku." Ucap Lisa sembari memegangi dadanya dia memang benar-benar kaget dengan kedatangan Viona yang tiba-tiba.
" Siapa sih yang menghasut....Aku tidak menghasut Abang mu ya,kamu jangan bicara sembarangan." Lisa tidak terima dengan tuduhan Viona karena memang dia juga tidak menyangka Antoni bakal berteriak sekeras itu kepada ibunya.
"Sudahlah....Kamu itu memang manusia munafik,kamu hanya pura-pura baik,padahal dihatimu itu kamu sudah bersorak gembira,kamu puas melihat ibu menangis terus dikamar." Jawab Viona dengan wajah yang masih kesal.
" Kamu itu ibarat serigala berbulu domba,kamu hanya pura-pura baik padahal kamu ingin menguasai abangku,kamu ingin semua gajinya sama kamu dasar iblis kamu....!!!,awas saja kalau sampai terjadi sesuatu pada ibuku maka aku yang akan mengusir mu dari rumah ini." Ancam Viona lalu dia segera meninggalkan Lisa yang masih berdiri ditempatnya.
Lisa tertegun mendengar ucapan Viona,dia berjalan ke arah tempat duduk yang tidak jauh darinya lalu duduk sembari memegangi jantungnya.
" Sejak kapan aku menguasai gaji abangnya,aku sudah menikah dengan mas Antoni selama tiga tahun tapi sekalipun dia tidak pernah menunjukan gajinya padaku.Bahkan selama ini mas Antoni jarang sekali memberikan gajinya padaku,apa yang mereka pikirkan tentang aku." Ucapnya masih bingung dengan kata-kata adik iparnya.
Sementara itu di dalam kamar Antoni sedang berbicara lewat telepon dengan nada yang hampir tidak terdengar,dia mendengar desahan demi desahan Mona dari telepon genggamnya membuatnya kembali horny.
Mona seakan tidak pernah puas dengan permainan Antoni hingga dia selalu menggoda Antoni berharap pria itu terus menemuinya setiap hari.
Antoni dengan sengaja mengunci pintu dari dalam kamar,dia takut Lisa masuk tiba-tiba ke dalam kamar mereka.
Antoni sudah kepanasan, napasnya saling memburu,dia membayangkan Mona menari-nari di depannya tanpa sehelai benang pun membuatnya semakin horny.
"Mas...!!!"
Disaat sedang asik membayangkan tubuh molek kekasihnya tiba-tiba Lisa memanggilnya dari luar,Antoni yang tadi sempat membuka kancing celananya langsung menutupnya kembali.
"Arnggg....Sial kenapa dia harus masuk sekarang...??" Makinya dalam hati karena sangat kesal.
🌹🌹🌹 bersambung 🌹🌹🌹