NovelToon NovelToon
Alexandra (Simpanan Bos)

Alexandra (Simpanan Bos)

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Pelakor
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Kuswara

Bukan terlahir dari keluarga miskin, tidak juga terlilit hutang atau berada dalam situasi yang terdesak. Hanya saja alasan yang masuk akal bagi Alexandra menjadi simpanan bosnya karena dia telah jatuh hati pada karisma seorang Damian.

Pertentangan selalu ada dalam pikirannya. Akan tetapi logikanya selalu kalah dengan hatinya yang membuatnya terus bertahan dalam hubungan terlarang itu. Bagaimana tidak, bosnya sudah memiliki istri dan seorang anak.

Di sisi lain ada Leo, pria baik hati yang selalu mencintainya tanpa batas.

Bisakah Alexandra bahagia? Bersama siapa dia akan hidup bahagia?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kuswara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Alexandra (Simpanan Bos) 17

Aurora berteriak dan langsung berlari ke arah Papanya yang merentangkan tangan ke arahnya. "Papa....."

Damian memeluk erat putrinya.

"Aku takut Papa pergi."

"Tidak sayang, Papa tidak pergi ke mana-mana."

"Papa janji Papa tidak pergi?."

"Iya, sayang. Papa selalu ada untuk dirimu."

"Mama juga, aku mau ada Mama juga sama kita. Itu yang aku ingin minta pada Papa Mama di hari ulang tahunku. Apa bisa?."

Deg

Kini hati Sandra berdenyut nyeri. Kebahagiaannya bersama Damian yang beberapa lalu mereka rasakan kini berubah sesak. Kebersamaan Juwita, Damian dan Aurora yang ada di depan mata tidak sanggup lagi dilihatnya. Dia pun memilih pergi sebelum terluka lebih dalam lagi karena jawaban Damian untuk sang anak.

Baru juga beberapa langkah dari mereka, Sandra harus berhenti dan tetap berada di tempatnya karena suara Juwita telah menghentikannya.

"Tunggu!."

Kini mereka saling berhadapan, tatapan Juwita tertuju pada cincin yang melingkar di jari manis Sandra. Cincin yang pernah dilihatnya namun bukan untuk dirinya. Sandra yang mengerti arah tatapan Juwita langsung menutupi jarinya dengan jari yang lain.

"Aku sudah melihat semuanya, Sandra. Jadi tidak perlu ada yang kau tutupi lagi. Mungkin kau juga tahu hubunganku dan Damian yang berada di tepi jurang perceraian. Tapi aku harap kau bersabar sampai hakim mengetuk palu untuk perceraian kami dan untuk Aurora semoga saja dia bisa mengerti kalau kami telah berpisah. Karena jujur saja sangat susah memberinya pengertian."

Sandra hanya diam, menatap Juwita yang begitu tenang bicara padanya.

"Mengenai Papaku, dia sangat serius menyukai dirimu tapi itu bukan menjadi urusanku juga karena Papaku pria dewasa yang sudah tahu harus bersikap apa. Tapi lebih baik kau bicara jujur padanya sebelum dia berharap terlalu banyak kepada dirimu. Sebab yang aku tahu dia bisa melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Aku juga sedang berpikir bagaimana kalau Papa tahu kau dan Damian memilih hubungan istimewa?."

Sandra tertunduk malu di hadapan perempuan itu. Juwita tidak berkata kasar padanya. Bahkan nada bicaranya sangat tenang tanpa emosi. Ada wejangan yang diberikan perempuan yang seharusnya memaki dirinya namun tidak dilakukannya.

"Oh iya, mungkin kau sudah tahu juga tentang Aurora yang merupakan bukan anak Damian tapi sumpah aku tidak pernah berselingkuh dengan siapa pun juga saat menikah dengan Damian. Tidak seperti yang kau lakukan bersamanya selama aku menjadi istrinya. Itu murni kecelakaan yang tidak pernah aku inginkan."

Kepala Sandra semakin tertunduk, tidak sanggup menampakkan wajah malunya terhadap Juwita. Dia tetap menunduk tanpa bicara sepatah kata pun sampai Juwita meninggalkannya.

Dengan langkah gontai Sandra berjalan menuju mobil, mengendarainya menuju apartemennya. Sepanjang perjalanan semua ucapan Juwita berputar di dalam kepalanya. Di sini dan dari awal memang dirinya lah yang salah. Air matanya mulai berjatuhan, ternyata Juwita perempuan baik yang tidak pantas dicerai Damian. Sama seperti Mamanya, sangat baik.

Sandra sudah berada di apartemen, menata perasaannya yang hancur karena cintanya pada Damian. Dia tidak boleh egois, tidak seharusnya merusak pernikahan yang masih bisa diselamatkan. Dia pun seketika mengemasi beberapa helai pakaiannya, memasukkannya ke dalam koper kecil. Lalu menghubungi seseorang. Kemudian dia memesan taksi online.

Sementara itu di tempat lain, Aurora tidak beranjak dari Damian. Dia selalu menempel pada pria itu. Sebenarnya dia sudah tahu perpisahan yang akan terjadi pada kedua orang tuanya. Sang Mama sudah memberitahunya, memintanya untuk terbiasa tanpa Papanya. Makanya dia meminta Papa Mamanya untuk tetap berada di sisinya. Tidak ada satu pun dari mereka yang boleh pergi meninggalkan. Dia menginginkan Mama Papanya tetap bersama.

"Papa janji tidak akan pergi?."

"Iya, Papa janji."

"Akan selalu bersamaku dan Mama?."

"Iya."

"Aku sayang Papa."

"Papa juga sayang Aurora."

Damian membiarkan Aurora tidur dalam gendongannya. Hari ini hari bahagianya, dia tidak mau menyakiti Aurora. Tapi dia harus bicara pada anaknya itu untuk mengerti keadaan hubungannya dengan Mamanya tidak lagi sama. Setelah dirasa pulas, Damian membaringkan putrinya di atas kasur.

"Jangan pernah berjanji apapun pada Aurora."

"Aku tahu, tapi untuk saat ini aku tidak ingin mengecewakannya."

"Tapi kau sudah mengecewakannya."

"Iya, kau benar. Bagaimana juga aku akan tetap .menyakitinya."

.Lalu Damian mengusap kasar wajahnya, hampir empat jam tertahan di sana karena Aurora. Dia menunggu pesan balasan dari Sandra tapi saat ini tidak ada sama sekali. Panggilannya diabaikan, dia tahu sakitnya menjadi Sandra. Tapi dia tidak bisa melakukan apapun selain menunggu.

"Lebih baik kau segera bicara pada Papa, aku juga sudah mengingatkan Sandra."

Damian menatap intens wajah Juwita. "Kau bicara pada Sandra?."

"Iya, tapi kau tenang saja aku tidak menyakitinya."

"Kau bicara apa saja padanya?."

"Tidak ada yang penting hanya mengingatkan saja tentang Papaku. Kau tahu 'kan seperti apa Papa kalau sudah suka sama orang?. Apalagi setelah sekian lama Papa setia pada Mamaku."

"Kau benar, aku harus segera bicara pada Papa. Tapi kau tidak memarahinya, kan?."

Juwita tersenyum. "Tidak, untuk apa aku menyakitinya? Sepertinya dia sudah merasa sakit karena masalah lain."

Damian terdiam, perempuan itu pasti merasa bersalah karena harus menjadi orang ketiga di antara kebahagiaan anaknya. Damian segera keluar sembari mencoba menghubungi Sandra tapi sayangnya perempuan itu tidak merespon.

"Kau tidak menjawab?."

Damian duduk di mini bar yang ada di rumah itu, tempat favoritnya sewaktu bersama Juwita. Tapi itu dulu karena sekarang semuanya sudah berubah, Sandra menempati teristimewa di dalam hatinya.

*

"Kau yakin mau meninggalkan Damian?."

Kepalanya mengangguk pelan di atas pangkuan sang Mama.

"Memang sangat sulit tapi aku harus bisa demi Aurora."

"Demi kau juga nantinya, tidak akan di cap sebagai perebut suami orang."

"Iya, Mama."

"Tapi tidak baik juga mendiamkan masalah seperti sekarang ini."

"Iya, tapi untuk sekarang biarkan aku mengabaikannya. Karena ini yang terbaik untuk aku dan Damian."

Sandra masih menikmati elusan lembut tangan sang Mama pada rambut kepalanya. Semuanya akan baik-baik saja selama ada Mamanya bersamanya.

Sedangkan itu Leo sudah sangat sibuk dengan jabatannya yang baru. Dia bekerja sangat sungguh-sungguh, tidak ingin mengecewakan Pak Arya sudah memberikan jabatan itu kepadanya.

Tok Tok

"Masuk!."

Dena masuk dan membawa laporan lalu menyerahkannya pada Leo. "Ini berkas untuk Pak Arya tapi Pak Leo harus mengeceknya juga."

"Iya, terima kasih."

Leo tidak menunda pekerjaan, dia langsung mengeceknya begitu fokus sampai tidak tahu sudah ada Pak Noval di hadapannya.

"Kau bekerja di sini?."

Leo segera mengangkat wajahnya, menatap raut wajah Pak Noval yang kurang bersahabat kepadanya. Belum Leo menjawab Pak Arya sudah datang dan menjawabnya.

"Aku yang memintanya bekerja di perusahaan ini."

"Tapi kau tahu?..."

"Lebih baik kita bicara di luar."

Pak Noval dan Pak Arya keluar bersamaan.

1
Lia Kiftia Usman
😡 jahaat... pak noval
Lia Kiftia Usman
respek p noval tidak banyak drama u masalah damian juwita.

entah kalau dia tau damian - sandra 😊🤫
Lia Kiftia Usman
gregetan sama tingkah damian - sandra.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!