Kimberly Lansonia, Gadis cantik berasal dari keluarga kaya raya, Merupakan putri tunggal dari keluarga Lansonia. Dia tumbuh dengan kasih sayang berlimpah, Begitu di cintai dan di perlakukan dengan layaknya seorang ratu dalam keluarga tersebut.
Namun pernah dia memimpikan untuk memiliki seorang adik perempuan, Siapa sangka jika tuhan mengabulkan keinginannya, Namun sebuah fakta terungkap tentang jati dirinya.
Fakta tersebut menunjukkan jika dia memiliki adik sesuai keinginannya, Namun adiknya dalam kondisi tidak baik baik saja.
Membuatnya secara paksa masuk kedalam keluarga Fillmore membantu adiknya mendapatkan kembali miliknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pio21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
seperti orang yang berbeda
Mungkin ada beberapa bagian, author akan menggunakan nama Kimberly lagi, Terutama saat chapter pertemuan Kimberly dengan ketiga sahabatnya, Dan juga pertemuan Kimberly dengan kekasihnya Nick.
Jadi harap baca dengan penuh konsentrasi ya guyss
Happy reading
Dan tibalah mereka di bagian taman belakang, Beberapa maid telah di singkirkan oleh Novi sesuai dengan keinginan Alethea, Dan kini hanya menyisakan keempat gadis tersebut.
"Jadi katakan katakan, Apa yang sebenarnya terjadi"
Sahut Rebecca dengan antusias, Dia benar benar akan mati penasaran jika sahabatnya itu tidak menceritakan tentang apa yang sebenarnya terjadi pada sahabatnya sekarang.
"Aku menggantikan posisi adikku di sini"
Jawab Kimberly yang menatap ketiga sahabatnya satu persatu.
"Tunggu, Adik? Kau memiliki adik? Sejak kapan? Apa aunty carolin mengadopsi seorang anak lagi, Tapi jika ia kenapa kamu bisa ada di Dubai"
Cecar Jiza yang benar benar tidak mengerti perkataan Kimberly sahabatnya.
"Tidak, Ini adik kandungku"
Jawab Kimberly cepat, Sesaat dia menghentikan kalimatnya.
Sedangkan ketiga sahabat Kimberly semakin tidak mengerti dengan perkataan sahabat mereka.
Adik kandung? Mereka pikir selama ini Kimberly adalah anak tunggal. Dan sejak kapan aunty Carolin hamil yang mereka tidak ketahui, Bahkan mereka sering bolak balik di mansion keluarga Lansonia.
"Aku bukan putri kandung dari keluarga Lansonia, Tapi aku adalah putri sulung dari keluarga Fillmore"
Dan kalimat yang di ucapakan Kimberly berhasil membuat ketiga sahabatnya terkejut bukan main.
Bukan putri kandung? Mereka tidak pernah berfikir sejauh itu, Sebab Kimberly di besarkan layaknya putri kandung dari keluarga Lansonia, Bahkan gadis itu benar benar di manjakan oleh keluarga tersebut.
Bahkan mereka yakin, Jika Kimberly meminta sesuatu maka akan di kabulkan saat itu juga.
Jangankan untuk meminta sesuatu, Segala yang dibutuhkan oleh sahabat mereka itu selalu tersedia tanpa kekurangan apapun. Dan jangan lupa dimana ketika umur Kimberly tepat di tujuh belas tahun, Dia telah di tetapkan sebagai pewaris tunggal dari keluarga Fillmore.
Dan karna hal hal tersebut membuat mereka tidak pernah terpikirkan jika Kimberly bukanlah putri kandung dari Mr Alfred dan Ms Carolin.
"Mami Carolin bersahabat dengan Ms Emily yang merupakan ibu kandungku, Terjadi masalah yang cukup besar di keluarga Fillmore yang membuat ms Emily mengambil keputusan menyerahkan salah satu putri kembarnya yang baru dia lahirkan kepada mami Carolin, Dan itu adalah aku, Sedangkan adikku ada di keluarga Fillmore"
Lanjut Kimberly yang dimana penjelasannya membuat ketiga sahabatnya itu mulai mengerti apa yang sebenarnya terjadi.
"Lalu dimana adikmu sekarang?"
Tanya Lilia yang kini membuka suaranya setelah terdiam cukup lama.
"Dia ada dalam pengawasan aunty Adeline, Kondisinya tidak baik baik saja, Dia koma selama bertahun tahun lamanya"
Jawab Kimberly yang merasa kemarahannya kembali mulai terpancing.
"Jadi yang ada disini adalah pelakunya?"
Tebak Lilia kemudian, Cukup mengerti apa alasan Kimberly menghilang cukup lama tanpa mereka ketahui
Kimberly menganggukkan kepalanya
"Ya aku menebaknya, Dan aku akan menyelidiki tentang kematian orang tua ku, Tuan besar Fillmore mengatakan jika orang orang Fillmore terlibat dalam kecelakaan yang mereka alami di beberapa tahun yang lalu"
Jelas Kimberly yang masih enggan menyebut tuan besar Fillmore sebagai kakeknya, Dia masih menyimpan perasaan kecewa pada pria tua itu.
"Kau akan menyukainya, Memiliki dendam membara dalam hati akan membuat permainan semakin menyenangkan"
Rebecca berkata dengan sedikit antusias, Dia memiliki sisi gila yang sama dengan Kimberly yang cukup menyukai tantangan dalam hidup mereka.
"Perlu bantuan? Kami siap membantumu"
Tawar Jiza kepada Kimberly
"Aku akan memberitahu kalian jika aku membutuhkannya"
Jawab gadis tersebut.
"Jadi, Dimana kalian akan tinggal?"
Tanya Kimberly kemudian.
"Kami mungkin akan mencari apartemen besok"
Jawab Lilia cepat
"Tidak perlu, Tinggal disini saja"
Timpal Kimberly, Dia pikir untuk apa teman temannya repot repot mencari apartemen sedangkan rumah kediaman Fillmore cukup luas
"Itu ide yang bagus"
"Jadi kegilaan apa yang sudah kamu lakukan?"
Tanya Jiza dengan penasaran, Dia yakin jika Kimberly telah membuat gebrakan baru saat kedatangannya
"Membuat sepupuku masuk rumah sakit"
Ketiga sahabat Kimberly yang mendengar itu lantas tertawa terbahak bahak.
"Apa yang kamu lakukan dengannya? Mematahkan tangannya?"
Jiza bertanya dengan antusias
"Hanya menjambak rambut dan menendangnya, Bukankan dia terlalu lemah hingga harus mendapatkan penanganan di rumah sakit?"
Jawab Kimberly dengan santai, Dia tampak tidak peduli dengan kondisi Zeeana saat ini seperti apa.
"Ya ya ya, Dia sangat lemah, Dia harus lebih kuat mulai hari ini karna akan ada banyak kejutan yang dia dapatkan di hari hari kedepannya"
Timpal Rebecca dengan senyum manis di wajahnya.
Kimberly hanya tersenyum menanggapinya, Lantas dalam beberapa waktu Novi terlihat datang menghampiri mereka, Membawa teh hijau dan beberapa cemilan untuk Kimberly dengan ketiga sahabatnya.
"Novi, Siapkan tiga kamar untuk sahabatku, Lengkapi segala kebutuhan mereka"
Perintah Kimberly pada Novi setelah gadis itu menyajikan teh untuk mereka.
"Baik nona"
Novi menganggukkan kepalanya, Lantas bergerak pergi dari sana untuk melakukan perintah dari nonanya tersebut.
...****************...
Di salah satu rumah sakit terbesar di Dubai
Zeeana tampak menggerutu ketika perawat mulai melepas infus di tangannya. Hari dia telah diizinkan pulang setelah mendapat dua hari perawatan di rumah sakit karna ulah Alethea.
Memikirkan nama Alethea membuat Zeeana mengeram kesal, Dia benar benar ingin menghabisi Alethea setelah berhasil melukainya.
"Daddy harus mencari cara agar aku bisa membalas gadis sialan itu"
Sahut Zeeana dengan kesal pada Chaiden sang ayah.
"Tenang saja, Dia harus mendapatkan balasan yang setimpal sayang, Atau mungkin dia harus segera pergi dan menyusul kedua orang tuanya secepat mungkin"
Timpal Chaiden dengan marah.
Dia tentu saja tidak terima ketika mendengar apa yang dilakukan Alethea pada putri tercintanya.
"Tapi dad, Aku rasa dia cukup aneh, Bukankah dia terlalu berbeda dengan Alethea yang dulu, Aku seolah merasakan berhadapan dengan orang berbeda"
Sahut Zeeana yang merasakan kejanggalan pada sosok Alethea.
Sepupunya itu terlalu berubah hingga membuatnya berfikir jika mungkin saja dia berhadapan dengan orang yang berbeda, Seolah yang menyakitinya itu bukanlah Alethea yang dulu.
Jika Alethea yang dulu, Jangankan untuk menyakitinya, Untuk menatapnya saja sepupunya itu tidak mampu. Lalu bagaimana bisa setelah sadar kembali sepupunya menjadi sosok yang sangat jauh berbeda.
"Itu tidak mungkin, Bisa saja pria tua itu mulai menghasut Alethea untuk memberontak"
Timpal Chaiden yang berfikir tidak mungkin jika Alethea adalah orang yang berbeda
"Aku rasa itu tidak daddy, Daddy tau betul bagaimana kakek menyayangiku, Sangat tidak mungkin jika kakek menghasut Alethea untuk menyakitiku"
"Jika seperti itu, Maka sudah dipastikan jika ada orang yang bergerak di belakang gadis itu"
Tebak Chaiden
"Itu bisa saja dad, Kita harus mencari tau secepatnya"