SPIN OFF "SUGAR AUNTY"
Layu sebelum berkembang, mungkin itu istilah yang pas untuk menggambarkan keadaan Amanda.
Belum sempat perasaannya tumbuh berbunga-bunga, ia malah melihat surat undangan pernikahan, di mana ada nama Saga, lelaki yang dicintainya, di sana.
Habis sudah perasaannya harus ia cabut paksa sampai ke akar saat dengan mata kepalanya sendiri ia menyaksikan pesta pernikahan pria pujaannya.
Dan tepat pada hari itu juga, dia merasakan sebuah kesialan karena harus bertemu dengan pria menyebalkan. Seorang pria yang ternyata akan menjadi Boss di tempat magangnya.
Bagaimana kisah mereka akan berlanjut, apakah Amanda mampu bertahan dengan Bossnya yang super galak dan melupakan cintanya terhadap Saga si asisten tampan? Cus kepoin ceritanya di FIERCE BOSS OR HANDSOME ASSISTEN 🤗
Follow Ig @nitamelia05
Salam Anu👑
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17. Kalang Kabut
Matahari sudah nampak memancarkan cahayanya, pertanda bahwa aktivitas pagi akan segera dimulai. Saat itu Saga yang sudah setengah sadar, merasakan sesuatu yang hangat menerpa dada bidangnya.
Dia mengerjap dengan rasa pusing yang mendera. Namun, rasa itu terkalahkan dengan keterkejutannya, karena mendapati dirinya berada di ranjang yang sama dengan Amanda.
"Astaga!"
Mata Saga langsung terbelalak lebar, tak dapat dibayangkan apa yang sudah terjadi semalam. "Tidak, aku tidak mungkin melakukan sesuatu pada Amanda." Gumam Saga dengan rasa cemas yang mulai menguasai dirinya.
Dia melihat Amanda yang terlelap lalu beralih pada penampilannya sendiri, semuanya masih lengkap meski terlihat sangat berantakan. Namun, Saga belum bisa bernafas dengan lega, karena dia benar-benar tak ingat apa-apa.
"Ya Tuhan ... apa yang sudah aku lakukan?"
Dia pun segera bangkit, tetapi tangan langsing Amanda justru menahan pinggangnya.
"Amanda, no!" teriak Saga kalang kabut. Apalagi mengingat siapa ayah dari gadis cantik itu.
Namun, Amanda hanya menengadah dengan mata yang masih tertutup rapat. "Kenapa aku mendengar suara Kak Saga? Apakah aku sedang bermimpi?" tanyanya, dia pikir dia berada di dalam kamarnya sendiri.
"Amanda, ini memang aku. Ayo cepat bangun!"
Saga langsung berusaha untuk membuat Amanda membuka mata. Bagaimana pun caranya, jangan sampai ada kesalahpahaman di antara mereka berdua.
Hingga tak berapa lama kemudian akhirnya Amanda menggeliat, dia menggelitiki dada bidang Saga berpikir bahwa pria itu adalah boneka miliknya.
Akan tetapi saat ia membuka mata secara perlahan, dia pun ikut terperangah. Amanda langsung mundur, sementara Saga menutup dadanya dengan satu tangan.
Mereka saling menatap satu sama lain, dan suasana canggung langsung tercipta. Tak ada yang berani untuk buka suara terlebih dahulu. Hingga mereka tersadar, bahwa hari sudah beranjak siang.
"Amanda."
"Kak Saga."
Panggil mereka secara berbarengan membuat suasana tampak semakin kikuk. Akan tetapi karena tak ingin membuang waktu, Saga kembali melanjutkan ucapannya dengan sedikit ragu. "Maafkan aku tentang semalam. Tapi tolong jawab dengan jujur, aku tidak melakukan apapun padamu 'kan?"
Mendengar itu, Amanda langsung menggigit bibir bawahnya kuat. Sebab bukan Saga yang melakukan sesuatu padanya, melainkan dia. Karena dorongan nalurinya, dia mengecup bibir Saga tanpa sadar.
Melihat raut wajah Amanda yang berubah, Saga semakin dibuat resah. Jangan-jangan benar, dia sudah melakukan tindakan tak senonoh pada anak pemimpin perusahaan tempatnya bekerja.
"Amanda, maafkan aku, aku benar-benar tak ingat kejadian semalam," sesal Saga, berpikir bahwa diamnya Amanda adalah iya.
Namun, hal tersebut justru sebuah keberuntungan bagi Amanda. Dia langsung mengangkat kepala, karena ternyata Saga tidak tahu kalau dia sudah mencium bibir pria itu.
"Kakak tidak ingat sama sekali?" tanya Amanda memastikan.
"Benar, jadi kalau memang aku melakukan sesuatu padamu. Sungguh aku ingin meminta maaf, aku berjanji tidak akan mabuk lagi."
Detik selanjutnya senyum Amanda langsung mengembang.
Mabuk lagi juga tidak apa-apa kok, aku malah senang. Batinnya bersuara.
Akan tetapi karena tak ingin Saga curiga, dia pun segera menetralkan mimik wajahnya.
"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, Kak. Hanya saja tubuhmu sangat berat, jadi aku kesulitan untuk membawa Kakak ke kamar," balas Amanda seraya menceritakan kejadian semalam.
"Sekali lagi maaf sudah merepotkanmu. Dan untuk menebus semuanya, aku akan mengantarmu ke tempat kerja," pungkas Saga yang membuat perasaan Amanda semakin berbunga-bunga.
"Baiklah, kalau begitu aku siap-siap dulu ya," ujar Amanda dengan senang hati.
Baru saja mereka ingin turun dari ranjang, tiba-tiba terdengar suara bel berbunyi nyaring. Tanda ada seseorang yang ingin bertamu di apartemen Saga.
"Siapa yang bertamu sepagi ini?" gumam Amanda, sementara Saga kembali kalang kabut, takut seseorang yang ada di luar adalah Aneeq.
"Amanda, lebih baik kamu di sini dulu, biar aku yang periksa," balas Saga dan Amanda hanya mengangguk patuh.
Lantas Saga keluar sambil memakai kemejanya. Dan saat ia membuka pintu, ternyata yang datang adalah Donita.
Melihat Saga yang sudah ada di hadapannya, Donita pun langsung tersenyum sumringah. Dia tahu Saga tidak akan pernah bisa mengabaikannya.
"Good morning, Honey," sapa Donita, tetapi Saga justru memasang wajah tak suka.
"Maaf, aku tidak menerima tamu sepagi ini. Jadi, silahkan pergi atau aku akan memanggil security," balas Saga yang membuat senyum Donita sirna seketika.
Wanita itu ingin menimpali ucapan Saga, tetapi tiba-tiba Amanda keluar seraya melayangkan sebuah pertanyaan. "Siapa, Kak?"
Saga menoleh, sementara Amanda langsung mengernyitkan dahi saat melihat Donita.
"Ada hubungan apa kamu dengan dia?" cetus Donita tiba-tiba, tak terima jika Saga tidur dengan wanita lain. Apalagi di saat mereka baru saja putus.
Tanpa diduga Saga melingkarkan tangan di pinggang Amanda hingga tubuh mereka tak berjarak. "Hubungan pria dan wanita. Ada masalah?"
Deg!
***
Awas aja bilang gue berat sebelah😌