Suatu malam ketika Lintang berjalan pulang melewati tempat pembuangan sampah, ia di kagetkan dengan suara balita yang sedang menangis keras dengan keadaan yang penuh dengan lebam.
Dengan rasa iba nya, akhirnya Lintang Membawanya pulang dan merawatnya dengan sepenuh hati.
Suatu ketika, sang ayah dari balita bernama Elivan itu bertemu dengan nya, dan begitu mengagetkan nya ternyata Ayah dari balita itu adalah sang mantan kekasih yang terpisah karena perjodohan kedua orang tuanya.
Pria bernama Fareed itu masih menyimpan perasaan penuh untuk Lintang, Kebahagiaan Fareed bertambah ketika dia menerima kabar bahwa ia dan istrinya sudah resmi berpisah, dan status nya kini menjadi seorang Duda dengan anak satu.
Suatu hari terkuak sebuah fakta tentang Fareed yang menyembunyikan sesuatu yang membuat lintang harus memilih antara pergi atau menetap.
Sementara keputusan itu hanya bisa di tentukan oleh anak yang di temukannya.
Ini masih novel perdana author, maaf jika amburadul
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rerin., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Azab.
Lintang terbangun dari tidur nyenyak nya di dalam dekapan Noval, sang kekasih, ketika ia di bangun kan oleh Hiza, sementara Elivan Hanya melihatnya saja, bersandar di tembok pembatas antara ruang tamu dan ruang tengah.
“Mommy, Hiza lapar” keluh Hiza dengan mata yang berkaca-kaca.
Lintang tersentak. kenapa juga dia bisa melupakan kalau sudah mempunyai dua orang anak?. Lintang bangkit dari duduknya dengan hati hati.
“Maafin mommy ya nak, ayo biar mommy masakin” ujar Lintang menggendong tubuh kecil Hiza. “Abang tolong bangunin om nya ya” sambung Lintang.
Elivan mendengus, ia terganggu dengan suara dengkuran yang keras, siapa lagi kalau bukan pacar mommy nya itu.
Elivan memiliki ide untuk membangunkan si nopal ini, ia mengambil sebuah gayung yang di dalamnya terdapat air.
Dengan hati hati Elivan melangkah, kemudian..
Byurr...
“AAAAA..., KURANG AJAR BAJINGAN” Noval berteriak, membuat Lintang berlari kearah depan, dan masih menggendong Hiza di depan tubuhnya.
“Ada apa?” tanya Lintang panik. Lintang terkejut melihat tubuh Noval sudah setengah basah, kemudian atensinya beralih kepada Elivan yang tengah memegang sebuah gayung.
“Eliv—”
“Dari tadi El bangunin, omnya ga bangun bangun, kan kasian Hiza yang sudah kelaparan menunggu bangunnya si om” ujar Elivan memoloskan nada bicaranya.
“Minta maaf” suruh Lintang.
“Maafin Elivan om, janji ga ngilangin lagi” Elivan maju, mengambil tangan Noval dan mencium nya sebentar.
“Baiklah, jangan di ulangi lagi yaa” balas Noval tangannya terulur untuk mengelus rambut Elivan dengan senyuman. Lebih tepatnya senyuman paksa. sejujurnya amarahnya sudah berada di ujung tanduk, namun dia berusaha menahannya.
Sesuatu dari Lintang belum di dapatinya.
“Sudahlah, Sayang, ganti baju mu sana, dan untuk El, ayo makan dulu.”
🌼🌼🌼.
Makan malam telah usai, kini, mereka berempat sedang menonton sebuah sinetron yang akhir akhir ini sedang populer dengan judul 'Azab'.
Dengan posisi Hiza, Lintang, Elivan kemudian Noval.
Sinetron itu menceritakan sebuah adegan seorang laki-laki yang tak cukup dengan satu perempuan dan pada akhirnya si laki-laki itu di Azab, jazadnya yang berada di peti jenazah tiba tiba ketumpahan tangki minyak dan terbakar hangus seketika.
Elivan dan Hiza saling pandang, kemudian mereka berdua mengangguk. Sinetron yang tepat.
“Aduh... itu kok peti mati nya kok terbakar yaa?” tanya Hiza di buat buat.
“Itu gara gara, si laki-laki ga cukup sama satu perempuan dek!” sahut Elivan dengan suara yang agak di keras kan.
“Haha iya, jadi om kalo sudah jadi pacar nya mommy jangan nyari pacar yang lain om.” ucap Hiza tiba tiba membahas tentang perselingkuhan.
“Iya, nanti kena ajab kan bahaya” sambung Elivan. membuat Lintang terkekeh geli, sementara Noval sedikit tersinggung pun mencoba mengatur nya agar tidak terlalu terlihat.
“Mana ada, orang cantik seperti Mommy kalian ini tidak pantas untuk di selingkuhi” ucap Noval mencoba bersikap tenang.
“Iya om, om tau ga kata kata yang lagi viral sekarang? yang tentang selingkuh itu?” tanya Elivan.
Noval mengangguk, “Selingkuh itu murahan, makanya di lakukan oleh orang yang murahan juga” ucap nya.
“Murahan itu apa om? bukannya murahan itu buat beli barang yang murah ya?, atau apa om?” tanya Hiza, di sela sela pembicaraan. sementara Lintang hanya menyimak, tak mau ikut berpartisipasi dalam pembicaraan tersebut. biarlah mereka mendekat, batinnya.
-Jangan lupa dukung yaaaaa.🌼
Deg degan....🩺🩺🩺... lagi Serius baca ceritanya tiba-tiba alurnya begini....🤔😄😄😄.... Selamaaaaa.....t buat Author telah Sukses telah berhasil membuat jantungku Deg degan....👏👏👏