Ara sekertaris malang itu harus terjebak dalam sebuah masalah karena sebuah kesalah fahaman denga keluarga bosnya, Agra adalah bos di tempat Ara bekerja,
Ara baru memakan separoh dari makanannya, tapi tiba-tiba rasa mual menjalar di perutnya, rasanya ingin segera memuntahkan isi perutnya, karena tak tahan lagi Ara pun segera berlari ke kamar mandi dan memuntahkan isi perutnya
Hoek hoek hoek
Agra pun mengikuti Ara ke kamar mandi, ia menepuk pelan punggung Ara
“kamu nggak pa pa?”
“saya lemas pak”
“sabar ya ..., maafkan saya , ini salah saya”
“iya ini gara-gara bapak, karena bapak yang maksa saya, saya jadi mualkan” kembali lagi Ara memegang perut dan memuntahkan isi perutnya hingga tinggal keluar cairan putih
Hoek hoek hoek
“maaf ya ...”
“pokoknya bapak harus tanggung jawab” Ara pun sampai mengeluarkan air mata
“iya aku pasti tanggung jawab” Agra masih tetap menepuk punggung Ara
Hemmmm
Tiba-tiba sebuah deheman menghentikan aktifitas mereka, ternyata tak jauh dari tempatnya
Secuel di lanjut di sini ya :
Mempunyai saudara kembar bisa menjadi sebuah keberuntungan tersendiri bagi seseorang, tapi kadang kembar tak selamanya mulus, bagiamana kisah Sagara dan Sanaya ini.
Duo kembar yang memiliki sifat yang berbeda, Sagara dengan gaya cool nya dan Sanaya dengan segala manjanya.
Kisah ini akan di mulai dari kisah remaja mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tri Ani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 17
Seminggu kini telah berlalu setelah kejadian itu, dan kini Ara
masih punya waktu tiga minggu untuk menyelesaikan pekerjaannya
Tapi entah apa yang di kerjakan bosnya itu, akhir akhir ini ia
sering keluar dari kantor di jam jam kerja
Seperti saat ini padalah masih jam sepuluh pagi, tiba-tiba
ponselnya berdering
“hallo”
“.......”
“serloc , gue ke sana”
Agra pun menutup sambungan telponnya, Ara yang sebenarnya dari tadi
curi-curi dengar , segera pura-pura sibuk meneliti berkas-berkasnya
“saya pergi dulu, kosongkan jadwal untuk saya, kamu atur jadwal
ulang untuk meeting besok” perintah Agra sambil mengenakan kembali jasnya dan
menyakukan ponselnya
“bapak mau ke mana?” tanya Ara yang memang sudah sangat penasaran dengan bosnya
“saya ada urusan di luar” jawab bosnya singkat, seperti bukan Agra yang punya kebiasaan menggodanya
Agra pun meninggalkan Ara seorang diri di ruangannya,
“tak biasanya si bos yang
gila kerja itu sering bolos, aneh banget ...”
Tingkah Agra tidak Cuma berakhir di situ saja, ia sering tertawa
sendiri saat menerima sebuah pesan video atau sebuah foto,
waktu semakin berlalu, kini minggu ketiga setelah kejadian
itu, waktu Ara tinggal satu minggu lagi
Dan minggu ke tiga ini tiba-tiba Agra mendekati Ara yang sudah
berkemas hendak pulang
“besok ikut aku, aku jemput kamu di rumah” Agra bukan memberi ajakan tapi lebih tepatnya memberi perintah
“mau kemana pak?” tanya ara sedikit sebal dengan kelakuan bosnya itu
“besok kamu juga tau sendiri, sekarang biar aku antar kamu pulang”
"hah ..., apa-apaan ini ...., dia menawariku tumpangan ...., tidak mau ..." batin ara
“nggak usah pak, aku di jemput”
“sama si brengsek itu?”
"apa lagi ini ...., si brengsek katanya? bukankah dia yang brengsek ..." batin ara
Ara melototkan matanya,ia benar-benar kesal
setiap kali bosnya itu mengatai Dio,
akhirnya Ara tak mau menjawab perkataan
bosnya, bisa-bisa ribut lagi, lagian tinggal satu minggu lagi setelah itu ia
bebas
"beraninya dia mengabaikanku ..., padahal aku sudah mau merendahkan diri untuk memberinya tumpangan ...., dasar polos ..." gerutu agra masih berdiri mematung tak percaya
Ara pun sedikit berlari meninggalkan Agra karena Dio sudah ada di lantai
bawah, setelah Ara keluar dari lift ia pun segera mencari sosok yang sudah
menunggunya
“hay sayang, maaf ya menunggu lama ...” Ara pun memcium pipi Dio
“iya nggak pa pa, apa sih yang nggak buat kamu”
Ara pun segera memakai helmnya, dan menaiki motor dan tak lupa
berpegangan pada pinggang Dio
Agra yang ikut turun melihat pemandangan itu langsung mengepalkan
tangannya kesal
“awas saja kamu ...”
Di jalan
Dio : “yang besok kan weekend, rencananya mau kemana?”
Ara : “maaf ya sayang kayaknya aku nggak bisa pergi sama kamu
soalnya bos aku ngajak keluar”
Dio : “kemana?”
Ara : “nggak tau, tapi jangan khawatir tinggal satu minggu lagi kok
aku kerjanya”
Dio : “emang kenapa?”
Ara : “aku udah ngundurin diri, aku nggak suka dia mojokin kamu
terus”
Dio : “makasih ya sayang, aku tambah sayang deh”
Akhirnya mereka pun sampai di rumah Ara, Ara pun membuka helmnya
Ara : “makasih ya”
Dio : “iya sayang”
Ara : “nggak mampir dulu?”
Dio : “nggak usah aku langsung aja”
ara kapan sih kamu percaya sama si bos ganteng ......?
aku jadi ikut gemes deh sama Ara ....?
gimana reader ? apa yang kalian pikirkan? sama nggak ya sama pemikiranku ...?
enakan ara sama agra apa sama rendi ya?
silahkan coment ya ......