NovelToon NovelToon
Milly, Gift From God

Milly, Gift From God

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Patahhati
Popularitas:52.6k
Nilai: 5
Nama Author: ShasaVinta

Allard Junior Anderson adalah satu-satunya pewaris perusahaan properti raksasa di Indonesia dan Amerika. Baginya Milly Lynelle Harrison, wanita cantik yang lahir tepat di hari ulang tahunnya adalah kado terindah dari Tuhan.

Milly hanya untuk Allard dan Allard hanya untuk Milly.

Namun yang terjadi, Milly harus merelakan hatinya hancur berkeping-keping melihat Allard tunangannya sedang bermesraan dengan wanita lain.

Bagaimana kelanjutan kisah cinta Allard dan Milly?

Akankan janji untuk saling menjaga di sepanjang usia akan berakhir hanya karena sebuah pengkhianatan yang tak berdasarkan cinta?

"Kuizinkan kau untuk hancurkan hatiku. Hancurkan saja berkali-kali, hingga tak tersisa sedikitpun cinta untukmu. Cintaku terlalu berharga untuk pengkhianatanmu yang murahan!" gumam Milly.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ShasaVinta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16. Bersepeda di musim semi

Meskipun jarak bisa memisahkan raga, namun kau dan aku akan selalu bersama. Kita akan melakukannya lewat doa.

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

April 2016

Manhattan-New York

Amerika Serikat

Musim telah berganti, 3 bulan telah berlalu sejak Allard meninggalkan New York.

Bagi Milly tak ada yang berubah sejak saat itu, sejak Al pertama kali berada jauh dari Milly setelah 17 tahun mereka selalu bersama.

Jika sebagian besar orang menyambut dengan gembira kedatangan musim semi, musim yang memberikan rasa hangat, dan juga warna warni cerah di setiap sudut kota.

Berbeda dengan Milly, baginya musim semi kali ini tidak sehangat biasanya. Jika dulu saat musim semi tiba, maka Ia,Al,dan Kelvin dengan senang hati akan berkunjung ke Central Park, piknik dibawah hangatnya sinar mentari, bersepeda , atau mungkin hanya duduk dan mengamati pengunjung lain yang membawa hewan peliharaan mereka yang lucu-lucu.

Tapi kini, musim semi tahun ini dilalui Milly tanpa ada perubahan sama sekali.

Ia masih tetap menghabiskan lebih banyak waktu di perpustakaan sekolahnya, membaca buku-buku mengenai kiat-kiat untuk berbisnis restaurant yang sangat Ia minati.

Seperti hari ini, Milly gadis cantik yang sejak kepergian Al ke Indonesia menjadi incaran hampir sebagian besar kaum adam di sekolahnya.

Milly tengah fokus dengan buku yang Ia baca saat Penny datang dan mengganggu ketenangannya.

“Mil, entah berapa jam sehari yang kau habiskan untuk membaca buku. Tidakkah kau kasihan pada mata indahmu itu? Harusnya kau memanjakan mereka dengan pemandangan Indah bukannya dengan huruf terus menerus.”

Penny terus mengoceh tanpa sadar jika Milly sedang mendengarkan musik lewat earphone.

Saat merasa Penny telah selesai dengan ocehannya, akhirnya Milly segera melepas earphone yang Ia pakai membuat Penny membulatkan matanya.

“Maaf Pen, aku tidak mendengar ucapanmu tadi. Maukah kau mengulangnya?” pinta Milly dengan menahan tawanya.

Ia yakin saat ini Penny tengah menahan kesal.

“Sudahlah, tak akan ada siaran ulang lagi.” Jawab Penny kesal.

“Sekarang ayo Mil, kau harus ikut aku kali ini dan aku tidak terima penolakan,” lanjutnya sambil menarik tangan Milly.

Penny meminta Milly melajukan mobil berwarna merah muda kesayangannya menuju kawasan central park, sebuah taman di kota New York yang sangat terkenal.

Bukan hanya di New York, tapi hampir setiap negara mengetahui taman besar yang menjadi taman dengan pengunjung terbanyak di Amerika serikat.

Setelah beberapa menit berkendara kini Milly dan Penny sudah tiba di tujuan mereka.

“Milly, bisakah kau berhenti melamun dan membantuku membawa beberapa barang?” pinta Penny.

“Maaf Penny, mari ku bantu.”

Milly tengah terbayang kenangannya bersama Al dan Kelvin.

Keduanya lalu menuju ke sebuah taman yang sudah banyak didatangi pengunjung lain untuk berpiknik.

“Piknik?” tanya Milly.

“Ya, ada masalah? Kau bisa membaca lebih nyaman di sini dibandingkan dengan membaca di ruang horor yang disebut perpustakaan.” Ujar Penny.

Milly tertawa, “Hanya kau yang menyebutnya ruang horor Pen, bagiku itu adalah surga.” Balas Milly.

Penny merangkul pundak Milly, “Surga itu ketika kau berhasil membawa salah satu pria di sana untuk bermain di ranjangmu.” Ucap Penny tanpa filter membuat beberapa orang yang dekat dengan mereka menatap kedua gadis itu dengan tatapan aneh.

Penny segera menggelar kain yang dibawanya sebagai pengalas untuk mereka duduk, mengeluarkan isi dari keranjang yang Ia bawa. Sandwich, salad, potongan buah, dan juga jus buah ditata oleh Penny dengan sangat cantik.

“Penny kau menyiapkan banyak makanan, apakah kau mampu menghabiskan semuanya?” tanya Milly.

“Bukan Aku Milly tapi kita, " jelasnya.

“Maksudmu?”

Belum sempat mendapat penjelasan, 2 orang pria mendekat kearah mereka.

“Hai Penny,” sapa salah satunya.

Milly harusnya sudah menduga ini. Penny tak akan mungkin berusaha sekeras ini jika bukan karena akan ada pria yang bergabung bersama mereka.

“Pen, sepertinya kau kini tidak akan sendiri disini, aku pergi saja yah,” Ucap Milly.

Penny tidak menjawab, Ia mengajak Milly sedikit menjauh, “Millyku sayang yang sangat cantik seantero Amerika, tolonglah aku kali ini. Aku sangat menginginkan pria itu. Tapi dia setuju untuk berkencan denganku jika aku mengajak satu teman wanitaku lagi. Dan teman wanitaku hanya kau,” jelasnya.

“Please Milly, sekali saja tolonglah aku,” Penny memohon dengan wajah memelas andalannya.

Milly menghela napasnya, “Baiklah, tapi ini akan jadi yang terakhir aku melakukannya."

Penny memeluk Milly sebagai ucapan terimakasihnya.

Keduanya kembali menemui 2 pria yang sudah menunggu mereka. Penny dengan bangga memperkenalkan Milly Harrison sebagai sahabatnya.

Binar kagum terpancar dari kedua netra pria yang bernama Thommy dan Jeremy. Mereka merasa beruntung bisa berkenalan dengan seorang Harrison. Keluarga pengusaha peternakan dan perkebunan terbesar di New York.

Seperti niat awalnya, Milly kini mulai tenggelam pada buku yang dibacanya.

Sesekali Ia melirik pada Penny dan Thommy yang sejak tadi terus bermesraan seakan tak peduli jika mereka kini berada di tempat umum.

“Ahh, aku jadi merindukan Jun.” Batinnya.

Milly mengingat momen terakhir bersama Al 3 bulan lalu, saat mereka berada di resort Ski dan juga apartemen Al sehingga membuat pipinya merona.

“Sepertinya kau sangat suka membaca,” ucap Jeremy memulai obrolan dengan gadis yang jika sesuai rencana akan menjadi teman kencannya pada acara piknik kali ini.

“Ya, aku suka.” Jawab Milly singkat.

“Apa kau terpaksa ikut dengan Penny?” tanya Jeremy lagi.

“Tidak juga, karena ternyata membaca di alam terbuka seperti ini juga menyenangkan.”

“Sebenanrnya selain membaca buku masih banyak hal menyenangkan lain yang bisa dilakukan.” Jeremy mulai melancarkan aksinya untuk mendekati Milly.

“Oh yah apa saja?” Milly mulai tertarik dengan obrolan mereka.

Milly yang memang selama ini sangat dijaga oleh keluarganya dan juga tentu saja Al , membuat dirinya selalu sangat tertarik dengan hal-hal baru yang belum pernah Ia lakukan.

“Kecuali jika kau berjanji untuk setidaknya melakukan satu hal denganku.” Tawar Jeremy.

“Hemm, tergantung apakah aku sudah pernah melakukannya atau belum.” Balas MIlly.

“Bagaimana dengan naik perahu di danau?” tawar Jeremy.

Milly cukup tertarik, namun dia tak mau ambil resiko jika mungkin saja bajunya akan basah. Dia tidak membawa baju ganti.

Milly menggeleng.

“Bagaimana dengan melukis? Bermain sepatu roda? Bermain Ice skating? Atau bersepeda?”

Milly berpikir sejenak, hampir semuanya sudah pernah Ia lakukan, tapi semuanya bersama Al.

“Bersepeda saja bagaimana,Je...” jawab Milly sambil berusaha mengingat nama pria itu.

“Jeremy, tapi panggil saja Jerry.” Serunya.

“Bersepeda, itu pilihan yang bagus.” Lanjutnya.

Jerry dan Milly lalu bersama-sama menuju tempat penyewaan sepeda.

Namun sayang, sepeda yang tersisa hanyalah sepeda yang biasanya digunakan untuk pasangan.

“Bagaimana?” Jeremy meminta pendapat Milly.

“Tak apalah, mari kita coba.”

Keduanya lalu mulai mengayuh sepeda secara beriringan.

Dan pemandangan itu tak luput dari pandangan Penny dan Thommy.

“Sungguh beruntung jika Jerry bisa mendapatkan hati temanmu,” ucap Thommy.

Penny mengedikkan bahunya, “Entahlah, apa bisa dikatakan Ia beruntung atau sial. Apalagi jika Allard sampai mengetahui hal ini.”

“Allard?”

“Iya, Allard Junior Anderson. Pewaris Anderson Property itu adalah kekasih Milly.” Jelas Penny.

“Kau gila Pen, ini sama saja kau mengantarkan Jerry pada ajalnya.” Ucap Thommy prihatin.

Dan sepertinya ucapan Thommy mungkin saja akan segera menjadi kenyataan karena seorang teman Al yang mengenal Milly kini sedang memoret momen kebersamaan Milly dan Jeremy.

Dan dengan kecanggihan teknologi saat ini, foto itu kini telah terkirim ke belahan benua lainnya.

♡♡♡♡♡

Sementara di salah satu negara di benua Asia Tenggara, yaitu Indonesia. Allard Junior Anderson sudah 3 bulan ini tengah disibukkan dengan jabatan barunya sebagai Direktur utama Anderson Property cabang Indonesia, menggantikan John Austin yang merupakan sepupu dari kakeknya Gilbert Anderson.

John Austin memiliki seorang anak angkat yang bernama Beatrice Austin.

Suami Beatrice Austin bernama Marvin Benedict yang saat ini menjabat sebagai Direktur keuangan di Anderson Property.

Marvin sungguh terkejut dengan kenyataan jika perusahaan yang selama ini dirinya kira adalah milik Ayah mertuanya, ternyata adalah milik sepupu dari mertuanya yang tinggal di Amerika.

Sungguh Marvin Benedict merasa tak terima jika kini dirinya harus diperintah oleh anak ingusan seperti Allard.

Gagal sudah rencananya untuk menjadikan putranya satu-satumua penerus Anderson property .

♡♡♡♡

Allard menggeram, ponselnya sudah Ia lempar dan berhasil memecahkan satu hiasan yang terbuat dari kaca di atas mejanya.

Kelvin terkejut melihat kekacauan yang terjadi,

“Hei Al, ada apa?” tanyanya.

“Aturkan penerbangan ke New York malam ini, aku harus menyelesaikan sesuatu yang sangat penting.”

Perintahnya tak ingin ada bantahan.

♡♡♡♡♡ to be continue ♡♡♡♡♡

Aku cemburu. Aku tak suka jika kamu tertawa dan bukan karenaku.

Aku percaya padamu. Aku tak percaya pada pria lain di dekatmu.

Aku sungguh hanya takut kehilanganmu.

1
ㄒ丨卂尺卂
nahlo,,, milly pergi kemana itu🤔🤔🤔🤔 nahaya kalo jadi korban balas dendam para mantannya al🤔🤔
💞🍀ᴮᵁᴺᴰᴬRiyura🌾🏘⃝Aⁿᵘ
ujian cinta dan kesetiaan mereka akan diuji...
💞🍀ᴮᵁᴺᴰᴬRiyura🌾🏘⃝Aⁿᵘ
tentulah sangat berat bagi mereka berdua utk berpisah..secara selama 17 tahun selalu bwrsama
💞🍀ᴮᵁᴺᴰᴬRiyura🌾🏘⃝Aⁿᵘ
alhamdulillah aku nggak pernah ldr
onoff_ℤℍ𝔼𝔼💜N⃟ʲᵃᵃ࿐ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈
waahh ko bisaa,,, siapa yg jamin,,
onoff_ℤℍ𝔼𝔼💜N⃟ʲᵃᵃ࿐ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈
mau km milly,,, dan siapa yg ingin km temui
onoff_ℤℍ𝔼𝔼💜N⃟ʲᵃᵃ࿐ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈
jgn seyakin itu Al,,, Milly bisa sj diam2 pergi dr km
onoff_ℤℍ𝔼𝔼💜N⃟ʲᵃᵃ࿐ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈
ingat Al gitu2 Milly lebih memilih Edric drpd km,😆😆😆
🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐
yaa hanya saling percaya yang bisa kalian lakukan
🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐
kita gak tau rencana Tuhan apa, yakini aja bahwa Tuhan sudah memiliki rencana yang terbaik untuk kita
🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐
tuh diinget ya Al sama omongan nya Milly... Milly akan menghilang dari kamu klo kamu mengkhianati nya
🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐
semoga aja ya Al... berjanji dan berkata itu mudah, tapi pembuktian itu yang harus kamu lakukan
🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐
mungkin Milly siap LDR an, tapi apa Al bisa LDR an, kan laki-laki suka tergoda sama yang lain klo LDR an
🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐
wooww sweet banget 😍😍
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
waduuh milly dlm bahaya.. mana milly keluar tanoa pamit lg..
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
yakin milly ga akan kemana²??..jgn suka kepedean allard..
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
edric ini kesempatanmu nikung allard 😅😅😅✌✌🙏
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
sementara allard keluar kota kamu yg jagain milly, kevin krn wanita masa lalu allard mah berkeliaran..
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
PD jasa kamu allard.. it's okay sakarepmu wae..
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
yaah milly kalo kamu merasa nyaman n msh cinta sm allard yaudah maafkan kesalahan allard .. beres kan ga usah nyiksa diri..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!