KARMA
Sebelum membaca karya ini alangkah baiknya jika membaca karya pertamaku yang berjudul Aku Bukan Pelakor, agar bisa mengikuti jalan ceritanya.
Karya KARMA ini menceritakan tentang pembalasan pengkhianatan yang di lakukan julio kepada istri dan anak-anaknya.
Julio bukan hanya mengkhianati istrinya namun ia membohongi ana dengan mengaku lajang untuk mendapatkan hati dan tubuh ana, selain itu ia juga di duga menggelapkan dana perusahaan tempatnya bekerja serta perusahaan milik istrinya.
Lalu apa sajakah KARMA yang akan di terima oleh julio?
Semuanya akan di ceritakan di Novel ini.
Terima kasih, selamat membaca😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 16
Dihari ke tiga retno duduk memangku Rama di teras rumahnya sambil menemani putrasulungnya mewarnai, sesekali mata Retno melihat ke arah pagar rumah berharap suaminya pulang dan menepati janjinya.
'Dasar bodoh untuk apa masih menunggu dia' gumam Retno dalam hati.
"Umi, maaf gambarnya berantakan" ccap rangga sambil memberikan gambar buatannya, ucapan Rangga membuyarkan lamunan Retno.
"It's okay, no problem. Tidak harus semuanya sempurnakan?" Retno tersenyum dan mengelus kepala rangga, ia bukan tipikal orang tua yang memaksakan anaknya untuk unggul di semua bidang, Retno menyadari jika putra sulungnya memang tidak pandai dalam menggambar dan mewarnai, namun Rangga sanggat unggul di matematika dan bahasa inggris.
"Umi, abi jadi mengajak kita ke kebun binatang?" Tanya rangga.
"Sepertinya abi sedang sibuk, jadi nanti kita bertiga saja ya." ucap Retno.
"Baik umi." meski sedikir kecewa namun Rangga mencoba untuk tersenyum kepada uminya, bocah itu tidak ingin menambah beban pikiran ibundanya, Ia memilih untuk kembali menyelesaikan tugas menggambarnya.
Walau pun sudah berusaha menyembunyikan kekecewaannya namu tetap saja Retno masih dapat menangkap raut kekecewaan di wajah putra sulungnya yang di bungkus dengan senyuman manisnya.
'Maafin umi ya sayang, umi tidak bisa memberikan kehangatan keluarga yang utuh seperti keluarga lainnya, tapi umi janji akan menyayangi kalian dengan sepenuh hati umi' gumam retno dalam hati, ia mengelus kepala rangga dan rama bergantian.
Bertolak belakang dengan Retno dan kedua anak-anaknya, di Singapore Julio justru tengah asik berpesta bersama dengan Anggel dan kawan-kawannya, selain berpesta Julio banyak menghabiskan uangnya untuk berjudi, uang hasil penjualan apartement dan uang perusahaan yang ia bawa, habis dalam waktu sekejap di meja judi.
"Aku harus kembali ke Jakarta!!" ucap Anggel secara tiba-tiba, kemudian wanita sexy itu beranjak dari tempat duduknya namun julio menariknya kembali.
" Kamu tidak bisa pergi begitu saja meninggalkan aku" ucap Julio sambil mentap tajam mata Anggel.
"Suami dan anak tiriku dalam perjalanan pulang dari Jerman, jadi aku harus berada di rumah sebelum mereka berdua tiba di Jakarta" Anggel menghempaskan tangan Julio.
"Lalu aku bagaimana??" Julio menarik tangan Anggel kembali, pria itu masih belum puas bersenang-senang dan menikmati tubuh Anggel.
"Kamu pulanglah kembali pada keluargamu, bukankah kamu juga mempunyai istri dan anak??" dengan sekuat tenaga Anggel mendorong tubuh Julio menjauh dari dirinya, kemudian ia bergegas meninggalkan tempat casino.
"Tunggu Anggel, aku masih ingin bersamamu anggel!" Julio berlari mengejar Anggel yang berjalan menuju kamar hotel.
"Kalo begitu ikut saja ke Jakarta" tak ingin di pusingkan dengan rengekan Julio, wanita itu mengajak Julio kembali ke Jakarta bersamanya.
Keduanya bahu membahu merapihkan seluruh barang-barang mereka di kamar hitel, setelah semua siap barulah keduanya bergegas menuju bandara bertolak menuju Jakarta.
"Kamu mau mgajakku ke rumahmu?" tanya Julio saat tiba di bandara Internasional Soekarno–Hatta.
"You're crazy, kamu tinggalah di hotel!! Aku akan mengungujungimu saat suamiku pergi" Anggel melangkahkan kakinya menuju area penjemputan karena supir pribadinya telah menjemputnya.
Sedangkan Julio menaiki taxi menuju hotel tempatnya menginap selama di Jakarta. Baru beberapa jam berada kamar hotel, Julio mulai nampak bosan karena suasana sepi kamar hotelnya, pria itu membuka akun sosial medianya untuk sejenak menghilangkan kebosananya.
Baru saja pria itu membuka akun instagramnya, ia melihat akun Ana yang memposing foto kebersamaannya dengan Rio. Ana nampak sangat cantik dengan mengenakan toga wisuda sambil memamerkan cincin yang melingkar di jari manisnya, sedangkan Rio nampak sangat rapih dengan stelan jas yang ia kenakan, Rio merangkul mesra pinggang Ana dan memenggang perut Ana yang mulai membesar.
Hati julio semakin panas ketika ia membuka slide berikutnya, Rio nampak berjongkok mencium perut Ana.
"I said yes!" tulis ana pada caption foto yang diunggahnya.
'Jangan pernah bermimpi untuk mendapatkan kekasihku' gumam julio.
Pria itu menutup kembali akun sosial medianya, kemudian ia mengirimkan pesan singkat berupa ancaman kepada Rio.
Julio:
Temui aku di cafe X sekarang juga, atau aku akan mencelakai adikmu
Setelah mengirimkan pesan, Julio bergegas menuju cafe yang ia maksud yang tak jauh dari hotel tempatnya menginap. Julio menyewa cafe tersebut khusus untuk bertemu dengan Rio, keduanya saling bertatapan dingin, rio duduk tanpa di suruh oleh julio.
"Ada urusan apa kau mencariku?" tanya rio dengan tatapan membunuh.
"Berani sekali kau melamar calon istriku, dimana calon istri dan anakku? Kembalikan padaku!!!"
Rio tersenyum sinis kepada julio, ia menatap julio dengan tatapan penuh dengan amarah.
"Ckck Kau sungguh tidak tahu malu, masih bagus retno tak jadi menceraikanmu"
"Aku seorang pria. Aku bisa menikahi 2 hingga 4 wanita sekaligus, terlebih anak yang di kandung Ana adalah anakku dan kau tidak berhak atas anak itu."
Kata-kata yang di ucapkan oleh julio membuat amarah rio memuncak, dengan gelap mata dan tanpa pikir panjang rio meraih baju julio dan memberikannya pukulan.
BUUUUUUUKKKK
Julio terjatuh tersungkur ke lantai kemudian julio mengelap darah yang keluar dari hidungnya.
"Selamanya ana akan tetap menjadi milikku, aku masih selalu mengingat tiap inchi tubuh mulusnya serta aroma tubuhnya yang pernah aku nikmati." ucap Julio sambil tersenyum sinis.
Rio kembali menghantam julio, julio berusaha untuk bangkit dan membalas pukulan rio.
Perkelahian pun tak dapat dihindarkan lagi, hingga para pelayan cafe datang untuk memisahkan mereka berdua, rio dibawa keluar oleh para pelayan cafe.
"AKU AKAN MENGAMBIL MILIKKU KEMBALI." ucap julio sambil tesenyum sinis kearah Rio.
Rio melangkah pergi meninggalkan julio, sedangkan julio kembali bangkit dengan di bantu oleh beberapa pelayan cafe.
Pelayan cafe tersebut juga memberikan obat untuk mengobati luka pada wajah julio.
"Sudah terima kasih." Ucap julio kepada pelayan cafe sambil menyuruh pelayan tersebut pergi.
Hati julio masih sangat panas, pria itu tak rela Ana dan calon anaknya jatuh ke tangan Rio, sehingga ia mulai menyusun rencana untuk menghabisi rio.
sungguh menguras air mata, tapi sangat puas n byk pelajaran yg bisa diambil dlm cerita ini
sungguh sangat terharu dgn novel ini