Niat awal Langit ingin membalas dendam pada Mentari karena telah membuat kekasihnya meninggal.Namun siapa sangka ia malah terjebak perasannya sendiri.
Seperti apa perjalanan kisah cinta Mentari dan Langit? Baca sampai tuntas ya.Jangan lupa follow akun IG @author_receh serta akun tiktok @shadirazahran23 untuk update info novel lainnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shadirazahran23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
Wanita bernama Angel itu berusaha mendekati Minara yang berada dalam gendongan Mentari. Namun, yang Mentari rasakan justru gadis kecil itu semakin mempererat pelukannya, tubuh kecil itu bergetar seolah mencari perlindungan.
Dalam hati, Mentari bertanya-tanya apakah benar wanita di hadapan mereka ini adalah ibu kandung Minara? Jika iya, mengapa gadis kecil itu justru ketakutan?
“Sayang, ini mama, Nak,” ucap Angel dengan suara lembut.
Tangannya semakin terulur, hampir saja menyentuh Minara yang kini gemetar hebat.
Hingga tiba-tiba...
Sebuah tangan mencengkeram pergelangan tangan Angel sebelum jemarinya menyentuh Minara, lalu menghempaskannya dengan tegas.
“Jangan coba-coba kau menyentuh putriku!” ucap suara itu dingin namun penuh amarah.
Angel tersentak kaget. Begitu pula Mentari.
Langit sudah berdiri di sana, menatap Angel dengan sorot mata tajam dan protektif. Lalu pandangannya beralih pada Mentari dan Minara.
“Kalian tidak apa-apa?” tanyanya penuh kekhawatiran.
Mentari menggeleng pelan.
“Papa, suruh dia pergi. Mina takut,” ucap Minara lirih, sembari menyembunyikan wajahnya di bahu Mentari.
Langit langsung meraih putrinya, mengusap punggung kecil itu dengan lembut.
“Tenang, Sayang. Papa di sini. Jangan takut, ya,” balasnya menenangkan.
Langit menatap Papa Baskoro dengan sorot mata tajam, lalu perlahan mengalihkan pandangannya pada Angel, wanita yang berdiri di samping papanya itu.
“Apa maumu datang ke sini?” ucap Langit dingin, suaranya datar namun penuh tekanan.
"Bukankah kamu sudah ku usir?" Lanjutnya.
"Lang, aku…” Angel tampak ragu saat hendak menjawab pertanyaan Langit.
Namun Baskoro lebih dulu memotongnya.
“Mulai sekarang dia akan kembali tinggal di sini bersamamu dan Minara,” ucapnya tegas. “Bukankah memang seharusnya begitu sebagai pasangan suami istri, Lang?”
Langit terkekeh sinis.
Ia ingat betul masa saat dirinya dipaksa menikah dengan Angel, wanita yang tak pernah ia cintai. Berbagai cara ayahnya lakukan, bahkan sampai harus memisahkannya dari Sila, satu-satunya perempuan yang benar-benar mengisi hatinya.
“Papa mungkin lupa,” ucap Langit dingin, menatap Angel tanpa sedikit pun emosi, “apa yang pernah wanita ini lakukan pada Minara. Sampai putriku hampir kehilangan nyawanya.”
Wajah Angel memucat.
“Lang… aku khilaf waktu itu. Maafkan aku,” ucapnya lirih, nyaris memohon.
Namun Langit tak peduli.
Pandangan matanya justru beralih pada Mentari, yang tampak kebingungan di tengah orang-orang asing dan situasi yang semakin mencekam ini.
“Tari,” panggilnya tegas. “Bawa Minara ke kamarnya. Jangan keluar kalau aku belum menyuruh. Kau mengerti?”
Mentari menatap Langit sejenak, lalu mengangguk pelan. Tanpa berkata apa-apa, ia membawa Minara pergi.
Angel menatap punggung Mentari dengan mata menyala. Amarah dan cemburu bercampur jadi satu. Selama ini, ia tak pernah melihat Langit bersikap selembut itu,kecuali pada Minara, dan kini pada wanita asing yang baru ia temui.
“Tunggu, Langit,” sergah Angel. “Siapa dia? Benarkah dia hanya pengasuh Minara?”
Baskoro ikut memperhatikan Mentari, menatapnya dari ujung kaki hingga ujung rambut. Tak menemukan sesuatu yang mencurigakan.
“Tidak mungkin, Ngel,” ucapnya yakin. “Langit tidak akan berselera pada wanita seperti itu.”
Angel menghela napas lega.
“Benarkah?” gumamnya. “Hampir saja aku...”
“Apa kau akan melakukan hal yang sama seperti yang kau lakukan pada Sila dulu, Angel?” potong Langit tajam, suaranya dingin membeku.
Angel terdiam. “Lang, aku..."
“Aku tidak akan membiarkan itu terjadi,” sela Langit tanpa ragu. “Dan perlu kau tahu, sejak kamu berusaha mencelakai Minara enam bulan lalu, sejak saat itu aku sudah menceraikanmu.”
Ia menatap Angel tanpa belas kasihan.
“Kau bukan istriku lagi.”
“Langit!” bentak Baskoro marah.
“Tidak!” seru Angel histeris. “Aku tidak terima!Aku hanya tidak sengaja mencelakainya,dan itu semua aku lakukan karena aku terlalu cemburu pada Mina.Dia terlalu mencur perhatianmu,Lang."Ucap Angel menjelaskan.
"Dan kau pikir aku percaya?''
Suasana pecah. Tegang.
Mentari, yang masih berada di tengah tangga, kembali menoleh ke bawah. Langkahnya terhenti. Matanya memperhatikan tiga manusia dewasa yang kini terlibat dalam ketegangan yang nyaris meledak.
“Langit, kau tidak bisa seperti ini! Aku tidak terima kau menceraikanku hanya demi Minara yang jelas-jelas bukan...”
PLAK!
Tamparan keras mendarat di pipi Angel, memutus kalimatnya sebelum selesai. Suaranya menggema di seluruh ruangan.
Angel terdiam. Wajahnya menoleh ke samping,matanya berkaca-kaca, dadanya bergetar menahan sakit,bukan hanya di pipi, tapi juga di hatinya.
“Kamu… menamparku, Lang?” ucapnya bergetar. “Setelah semua yang aku perjuangkan untukmu?”
Langit menatapnya dingin, tanpa penyesalan.
“Kenapa? Kau pikir aku tidak berani?” balasnya datar.
“Langit, kau keterlaluan!” bentak Baskoro, amarahnya meledak.
PLAK!
Kini giliran Langit yang menerima tamparan. Kepalanya terhempas ke samping. Bibirnya pecah, dan setetes darah langsung mengalir.
Langit mengusap sudut bibirnya perlahan. Ia lalu menatap Angel yang masih syok, kemudian beralih pada ayahnya yang murka.
“Dengar baik-baik, Tuan Baskoro yang terhormat,” ucapnya tajam, nadanya penuh perlawanan. “Aku tidak akan lagi menuruti perintahmu.”
Ia menegakkan tubuhnya meski darah masih mengalir.
“Jika Papa tetap ingin wanita ini menjadi bagian dari keluarga kita, kenapa bukan Papa saja yang menikahinya?” lanjutnya tanpa ragu. “Lagipula, aku tidak pernah menyentuhnya selama ini.”
“Langit!” Baskoro kembali membentak, tangannya terangkat hendak memukul lagi.
Namun kali ini..
Langit menangkap pergelangan tangan ayahnya dengan kuat.
"jika dulu aku tidak berani melawan,” ucapnya rendah namun penuh tekanan, “sekarang semuanya sudah berubah, Pah.”
Keheningan jatuh.
Mentari di tangga menahan napas.
"Kalian berdua, pergi dari sini!” bentak Langit. “Sebelum aku mengusir kalian dengan cara yang jauh lebih kasar!”
Raut wajahnya mengeras. Kekecewaan dan amarah pada sang ayah benar-benar mengubahnya,tak ada lagi Langit yang patuh dan tunduk.
“Kamu akan menyesal, Langit!” ancam Baskoro tajam.
Namun Langit tak peduli. Ia berbalik, berniat menyusul Minara dan Mentari ke lantai atas.
“Mulai sekarang,” lanjut Baskoro dengan suara penuh tekanan, “kau bukan lagi CEO Wijaya Group. Kau sudah aku pecat, Langit!”
Langit menghentikan langkahnya.
Perlahan, ia berbalik menatap pria yang seharusnya ia hormati seumur hidupnya. Sorot matanya dingin,patah, namun juga penuh kebencian yang selama ini terpendam.
“Aku tidak peduli,” ucapnya tegas. “Sejak kau mengecewakan ibuku, memisahkanku dari Sila, memaksaku menikahi wanita itu, dan hampir membuat Minara meregang nyawa...”
Langit menelan napas, suaranya bergetar namun tetap keras.
“Sejak saat itu, kau bukan lagi ayahku.”
Mentari, yang sejak tadi belum beranjak dari tangga, tiba-tiba merasakan keanehan pada tubuh Minara. Gadis kecil itu tidak lagi menangis. Tidak juga gemetar. Terlalu diam.
Dan terlalu dingin.
“Mina…” suara Mentari bergetar. “Mina, kamu enggak apa-apa, Nak? Minara?” panggilnya panik.
Tak ada jawaban.
Langit yang mendengarnya langsung berlari mendekat.
“Ada apa?” tanyanya dengan napas tersengal.
“Minara dingin,” jawab Mentari, suaranya nyaris pecah.
Langit segera memeriksa suhu tubuh putrinya. Seketika wajahnya berubah pucat saat melihat darah mengalir dari hidung Minara.
Dengan gerakan cepat, Langit meraih tubuh kecil itu dan menepuk-nepuk pipinya.
“Mina, ini Papa. Bangun, Nak… dengar Papa,” ucapnya penuh kepanikan.
Tak ada respons.
“Kita harus ke rumah sakit sekarang!” seru Mentari gemetar. “Mina butuh penanganan cepat!”
Langit mengangguk tanpa ragu.
Tanpa mempedulikan Angel dan Baskoro yang masih berdiri terpaku, Langit langsung menggendong Minara dan berlari keluar. Mentari menyusul di belakangnya, jantungnya berdegup tak karuan.
Wah makin rumit aja ni permasalahan Langit sebenarnya.Tapi tenang saja,kehadiran Mentari saat ini perlahan akan membuat pria itu menemukan arti hidup yang sebenarnya.Sesuai judul Mentari untuk Langit.Jadi stay tune terus ya Bab selanjutnya akan menjawab semua pertanyaan kalian.
mentari menjadi tumbal kekasihnya
hampir runtuh,,,jadi Abi pura pura koma
kayanya pakai seragam polisi nya makanya di kira penjaganya dan pasti
pergi pelan pelan mungkin juga ada teman nya yang membantu nya,,,apa pakai ilmu
menghilang 😄 kocak si baru akan bahagia kupikir tidak selamat tapi biar selamat tetapi namanya tupai melompat
suatu hari akan terjatuh jadi biarlah
kena tuai dulu,,, jahat
sangka kan ternyata yang katanya orang
tua tidak menjerumuskan anak anak nya
nah sekarang entu malah benar benar di
dorong ke jurang kesakitan senang sesaat
kesakitan seumur hidup,,,, manusia emng
ga ada yang sempurna tetapi harus kita
ingat kepada sang pencipta karena beliau
yang punya segalanya,,,,nasib sudah di
tanggung badan mana ada kata ampun
sudah dah kehendak ilahi takdir,,🥺
orang baik cuma ambisi mama nya dan
Abi mencintai gadis miskin mentari bubedesss ga terima harus selevel
dan kini justru tidak dapat kan apapun
karir ancur hidupnya masih kembang kempis,,,,antara hidup dan mati hanya
keajaiban tetapi hidup nanti akan di
masukan ke hotel juga wahhh ngenes
lama menerima perasaan pait dan getir
jadi buat bubedesss dan Abi saja yang pait gantian Langit pun sudah berbesar hati merawat Mina yang lemah,
sudah menjadi pasangan suami istri jadi
mentari tidak harus takut atau was was
lagi karena sudah ada bodyguard sekali
Gus Suami Langi sang pangeran berkuda
telah menjemput mu di kala hati terluka
dan mulai saat ini jangan lagi resah di
kemudian hari akan selalu bersama hingga menua bersama menjadi pasangan
yang solid dan penuh kebahagiaan dan
kini sudah ada pendamping ada anak yang
harus di jaga,,, semoga benih nya langsung jadi tumbuh 🤣❤️lope lope sekebon bunga' 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
belum menemukan nya. ternyata sudah tau milina di besarkan Pangit,
dan mentari akan hidup bersama Anak dan ayahnya yang mengadopsi putrinya
semoga cepat ya Lang. ,,,mumpung
nenek lampir bubedesss belum menemukan. cucunya yang sudah di buang,,, ayo mentari sebentar lagi ada
yang akan selalu mendampingi mu
dan ada malaikat yang butuh kasih sayang
kalian berdua dan yang mau di laporkan
koma over dosis dan bubedesss juga
jadi penjaga bahaya,
hidup segan mati pun mau,,,dan bubedesss merasakan penyesalan
panjang jadi sama sama tersiksa dengan
masa lalunya,
kira mentarilah yang sudah membunuh sila ternya Abi ,,,dan mentari yang di jadi
kan kambing hitam oleh Abi demi jabatan
agar tidak gugur,,,,maka itu langit kerja
sama dengan makdes,,,, untuk mengambil
putrinya mentari tak lai tak bukan adalah
cucunya sendiri ,,,, sekarang langit yang
beruntung bisa dapat. mentari dan putrinya biarpun lain Ayah' ga masalah
to 👍👍 semangat