NovelToon NovelToon
Black Division

Black Division

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan / Penyelamat / Action / Sistem / Mafia
Popularitas:265
Nilai: 5
Nama Author: Saepudin Nurahim

Di tengah kekacauan ini, muncullah Black Division—bukan pahlawan, melainkan badai yang harus disaksikan dunia. Dipimpin oleh Adharma, si Hantu Tengkorak yang memegang prinsip 'hukum mati', tim ini adalah kumpulan anti-hero, anti-villain, dan mutan terbuang yang menolak dogma moral.
​Ada Harlottica, si Dewi Pelacur berkulit kristal yang menggunakan traumanya dan daya tarik mematikan untuk menjerat pemangsa; Gunslingers, cyborg dengan senjata hidup yang menjalankan penebusan dosa berdarah; The Chemist, yang mengubah dendam menjadi racun mematikan; Symphony Reaper, konduktor yang meracik keadilan dari dentuman sonik yang menghancurkan jiwa; dan Torque Queen, ratu montir yang mengubah rongsokan menjadi mesin kematian massal.
​Misi mereka sederhana: menghancurkan sistem.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saepudin Nurahim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Arsitek Ancaman Global

​Di suatu tempat di Samudra Pasifik, sebuah markas militer rahasia yang tersembunyi di dalam gunung berapi yang sudah lama mati, menjadi pusat operasi GATRA (Global Anti-Terrorist and Reconnaissance Agency) dan Pemerintah Dunia. Udara di dalam fasilitas beton futuristik itu dingin dan steril, disinari oleh lampu LED biru-putih yang memancarkan aura teknologi canggih dan kekejaman.

​Di jantung fasilitas, yang dijuluki "Forge Beta", puluhan teknisi dan ahli bioteknologi sibuk memodifikasi subjek manusia. Mereka bukanlah prajurit sukarela. Mereka adalah mantan orang-orang miskin dari seluruh dunia—korban perang, migran tanpa identitas, dan tunawisma—yang dijual oleh kartel dan kemudian dibeli oleh GATRA, dicuci otaknya, dan dimodifikasi secara bio-mekanik. Mereka adalah cetak biru untuk masa depan militer: Pengaman Kuat.

​Dr. Kenji Tanaka, seorang ilmuwan genetik Jepang yang tenang dengan tatapan mata yang lelah, berdiri di dek observasi, berbicara dengan suara yang datar.

​"Anda lihat mereka, Nyonya Kvist," kata Dr. Tanaka, menunjuk ke bawah di mana subjek-subjek itu diangkat dari tangki pemulihan. "Mereka adalah jawaban kami terhadap kekacauan. Modifikasi Kevlar di bawah kulit, peningkatan otot 300%, dan sinapsis yang dikendalikan melalui neuro-link. Mereka murah, efisien, dan yang paling penting, sekali lagi, dapat dibuang."

​Di sampingnya berdiri Helena Kvist, utusan PBB yang sebelumnya menetapkan Black Division jadi buronan internasional, mengenakan setelan formal abu-abu, memancarkan wibawa dan ketenangan yang mengganggu.

​"Dapat dibuang," ulang Helena Kvist, nada suaranya dingin. "Tapi ternyata tidak cukup kuat, Dr. Tanaka. Pasukan 'dapat dibuang' Anda hancur total di tangan satu cyber-enhanced individual di Manila, dan tiga tim di Sentral Raya. Tiga dari mereka luluh lantak oleh kimia di Singapura. Black Division adalah masalah yang melampaui kemampuan prajurit kelas dua yang Anda ciptakan dari pemulung."

​Dr. Tanaka mengangguk perlahan, mengakui kebenaran itu tanpa emosi. "Kami tidak meremehkan Black Division. Mereka adalah mutan, vigilante yang didukung teknologi Black Market. Dan mereka telah dilatih dengan sangat baik. Tapi GATRA belum mengerahkan pasukan inti, Nyonya Kvist. Pasukan ini—Pengaman Kuat yang Anda lihat di Asia Tenggara—hanyalah protokol darurat. Mereka adalah produk yang dibuat cepat untuk menahan api regional."

​Helena Kvist bersandar ke pagar dek observasi. "Menahan api, atau memadamkan api dengan minyak? Kami baru saja mengumumkan status Buronan Internasional. Kami telah membuka kotak Pandora. FBI, Europol, semuanya kini mengincar Black Division. Mereka jauh lebih efektif dalam perburuan daripada subjek-subjek yang dimodifikasi secara terburu-buru ini."

​"FBI mencari teroris," balas Dr. Tanaka. "Kami, GATRA, mencari titik lemah. Dan kami ingin menciptakan sesuatu yang melampaui 'agen'."

​Dr. Tanaka mengalihkan pandangan dari subjek yang sedang dimodifikasi ke dinding di belakangnya. Di sana, tergantung diagram yang kompleks, menunjukkan roadmap pengembangan super-prajurit.

​"The Vault, organisasi saingan kami, punya Agen Kelas S yang sangat kuat. Bhayangkara, yang Anda sebutkan di laporan, adalah salah satu Agen terbaik kami, kini berkhianat. Kami perlu menciptakan sesuatu yang melampaui mereka. Pasukan yang kami modifikasi di sini belum sempurna, Nyonya Kvist. Mereka masih rentan terhadap serangan kimia, panas, dan kekuatan kinetik ekstrem."

​Helena Kvist menatap diagram itu. "Jadi, GATRA sedang menciptakan pasukan super. Dan ini semua didanai dari mana? Pemerintah Dunia tidak akan mengucurkan dana sebesar ini untuk 'protokol darurat' yang gagal di lapangan."

​Dr. Tanaka tersenyum tipis. "Ah, sekarang kita masuk ke masalah yang sebenarnya, Nyonya Kvist. Keluarga Rhausfeld."

​Hening sejenak. Hanya terdengar dengungan mesin modifikasi dan suara desisan cryogenic dari tangki pemulihan.

​"Keluarga itu tidak pernah menampakkan diri," jelas Dr. Tanaka. "Mereka seperti hantu di balik layar finansial global. Saya, sebagai Kepala Proyek Biologis, belum pernah bertemu wajah anggota Rhausfeld. Tapi uang mengalir melalui jaringan perusahaan cangkang dan obligasi 'amal' yang sangat efisien."

​"Mengapa Rhausfeld mendanai GATRA untuk menciptakan tentara global?" tanya Helena Kvist, matanya menyipit. "Mereka adalah entitas finansial, bukan militer."

​"Karena mereka ingin kontrol," jawab Dr. Tanaka, nadanya kini berbau konspirasi. "Mereka mengendalikan penyakit (Vial 17-C yang dicuri Chemist), mengendalikan perang (senjata yang dicuri Gunslingers), dan sekarang mereka mengendalikan perdamaian melalui GATRA. Mereka membutuhkan pasukan militer yang hanya loyal kepada GATRA, bukan kepada negara, untuk menjaga kepentingan finansial mereka. Pengaman Kuat di Asia Tenggara hanyalah ujian. Ujian untuk melihat seberapa jauh mereka bisa mengendalikan kawasan itu melalui militer swasta."

​Helena Kvist mencerna informasi ini. Ia, sebagai utusan PBB, kini menyadari bahwa badan yang seharusnya ia layani (PBB) dan badan yang seharusnya mereka lawan (GATRA) ternyata didanai oleh musuh utama Black Division. Dilema moral yang dihadapi Puja Fernando di Indonesia kini menjangkiti PBB.

​"Anda mendapatkan keuntungan dari iblis, Dr. Tanaka," kata Helena Kvist, suaranya pelan.

​"Kami mendapatkan sumber daya untuk memastikan tatanan tidak runtuh, Nyonya Kvist," koreksi Dr. Tanaka dengan ketenangan yang menakutkan. "PBB mungkin menetapkan Black Division sebagai buronan, tetapi GATRA adalah yang akan menangkap mereka. Dan untuk itu, kami menyiapkan sesuatu yang lebih dari sekadar Pengaman Kuat."

​Dr. Tanaka memberi isyarat kepada seorang teknisi, yang kemudian membuka gerbang baja di ujung lorong fasilitas.

​Lorong itu mengarah ke ruangan isolasi cryogenic yang tertutup rapat, hanya disinari oleh lampu merah tunggal yang mengancam.

​"Kami tahu Pengaman Kuat tidak akan berhasil," lanjut Dr. Tanaka, suaranya bergetar dengan antisipasi. "Kami butuh seseorang dengan naluri pembunuh murni, seseorang yang tahu cara bertarung dengan monster seperti Adharma. Seseorang yang tidak perlu dimodifikasi secara ekstensif, hanya perlu dibangkitkan."

​Mereka berdua berjalan menuju ruangan isolasi itu. Di tengah ruangan, terbaring di atas meja baja dengan selang infus terpasang, adalah seorang pria. Ia memiliki fisik yang luar biasa, dengan wajah keras dan bekas luka yang samar. Pakaian militernya robek, menunjukkan tato-tato lama.

​"Tiga hari yang lalu, unit pengintai kami menemukannya. Hilang dalam Aksi. Seorang mantan tentara elit, dari keluarga militer, yang kehilangan segalanya dan semua idealisme di medan perang yang penuh kekejaman dan kehilangan. Ia sudah mati secara emosional, hanya menyisakan prajurit."

​Dr. Tanaka menekan tombol. Lampu merah itu berkedip. Nama subjek itu terpampang di layar:

​KAISER.

​"Dia tidak butuh modifikasi biologi. Dia hanya butuh alasan untuk bertarung dan target yang jelas. Kami akan memberikannya target: Black Division. Dan kami akan memberikan dia alasan: Memulihkan kehormatan GATRA yang dihancurkan oleh teroris Anda."

​Helena Kvist menatap Kaiser yang terbaring kaku, seorang pembunuh yang dibuat sempurna oleh trauma. Dia menyadari, jika Kaiser dilepaskan, perburuan terhadap Black Division akan berubah dari perang menjadi pembantaian yang sangat pribadi.

Bersambung....

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!