Dia bernama Althea Martin, seorang gadis yang selalu ceria dan ramah kepada siapa pun. Panggil saja Thea, dia juga terkenal dengan kepintarannya yang membuat dia mendapatkan beasiswa sehingga membuat kakak tirinya merasa iri. Tapi semua itu berubah setelah ibunya meninggal dunia, 4 tahun yang lalu. Kehidupannya berubah 180 derajat, mempunyai ibu tiri dan saudara tiri membuat Thea di sisihkan oleh sang ayah yang lebih menyayangi kakak tirinya dengan alasan wanita yang dia nikahi sekarang adalah cinta pertamanya.
Ternyata ayahnya sudah mengkhianati sang ibu, sejak lama sehingga perselingkuhan ayahnya menghasilkan kakak tirinya. Karena perjodohan ia terpaksa menikahi ibunya Althea, Althea diam-diam bergabung dengan kelompok mafia bawah tanah tanpa sepengetahuan keluarganya. Althea sering mendapatkan kekerasan di dalam rumahnya, baik dari ayah kandungnya maupun ibu tirinya. Althea dipaksa oleh ayahnya untuk menikahi seorang pria yang kejam dan dingin untuk menikah. Simak ceritanya yuk !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16 Cemburu Berujung Petaka
Setiba di mansion, Gibran dan Bagas langsung menuju ruang kerja Gibran.
“Ada apa sih sebenarnya terjadi ? dari tadi kamu uring-uringan terus. Apa ada masalah ?” Tanya Bagas
“Tadi aku mengikuti Rania dan apa kamu tahu dia kemana ?” Ujar Gibran
“Memangnya kemana ?” Tanya Bagas pura-pura tidak tahu
“Dia ke club malam” Jawab Gibran
“Aku sudah tidak heran kalau dia masuk ke sana, bahkan sejak masih kuliah dulu saja dia sering ke sana bersama teman-temannya” Ucap Bagas
“Kenapa kamu tidak bilang sama aku ?” Tanya Gibran
“Aku sama teman-teman yang lain sudah sering memberitahukan kamu, tapi kamu tidak sama sekali mempercayai ucapan kita” Jawab Bagas
“Terus bagaimana hubungan kamu sama nona Thea ?” Lanjut Bagas
“Aku sama dia hanya menikah diatas kertas jika kamu lupa itu, aku tidak suka sama dia. Dia itu cewek matre, cewek seperti dia akam menghalalkan semua cara agar bisa masuk ke keluarga Alverik” Jawab Gibran
“Apadia selama menjadi istri kamu, dia pernah meminta sesuatu sama kamu Gib ?” Tanya Bagas
“Tidak pernah sih, tapi kemarin aku menghukum dia karena pergi tanpa seperngetahuanku” Jawab Gibran membuat Bagas tertawa mendengarnya
“Bukankah kamu tidak suka sama dia ? Terus kenapa kamu repot-repot ngurusin hidup dia ? Terus kamu beri dia hukuman apa sama dia ?” Tanya Bagas
“Aku mencambuknya, hingga membuat dia harus dilarikan ke rumah sakit karena dia demam. Dia baru pulang tadi sore” Jawab Gibran enteng
“Apa ? kamu benar-benar keterlaluan Gib, dia wanita baik-baik bahka selama dia tinggal di kediaman Wisnu. Dia tidak pernah di peluakukan layaknya anak tapi seperti pembantu, dan sekarang kamu juga memperlakukan dia seperti itu.ingat Gib, bagaimana pun ceritanya dan caranya dia adalah istri sah kamu secara hukum dna agama. Jangan sampai kamu menyesal ketika da sudah tidak ada” Papar Bagas memberitahu
“Kenapa dengan kamu ? sepertinya kamu sangat perhatian sam dia ?” Tanya Gibran
“Karena dia pantas untuk diperhatikan Gib, jangan sampai ada laki-laki lain nanti yang memperhatikan dia karena dia cantik dan baik” Jawab Bagas
“Aku tidak peduli, lagian aku hanya cinta sama Rania tidak ada wanita lain” Ucap Gibran
“Terserahlah, capek aku ngomong sama kamu. aku lapar nih, ayo kita makan” Ucap Bagas
Lalu masuk ke dapur dan bertemu dengan Odah di dapur
“Eh tuan Bagas, ada yang bisa bibi bantu tuan ?” Tanya Odah
“Aku lapar bi, tolong panggilkan chef” Titah Bagas
“Maaf tuan, chaf di sini sudah di pecat sama tuan muda. Kalau tuan mau biar saya yang masakin” Ucap Odah
“Bailkah bi, terimakasih sebelumnya. Terus kalau chaf di pecat terus siapa yang masakin Gibran bi ?” Tanya Bagas
“nak Thea yang masak tuan, dia selain cantik juga pintar memasak. Hingga tuan muda ketagihan oleh masakannya, saya kasihan sama dia. Diusianya yang masih sangat muda dia harus menghidupi dirinya sendiri, dengan menjadi pembantu disini” Jawab Odah
“APA PEMBANTU ? TAPI DIA ITU ISTRINYA GIBRAN, BAGAIMANA BISA JADI PEMBANTU ?” Tanya Bagas keceplosan
“Apa ? istrinya tuan muda ?, saat dia pertama kali ke sini dia mengaku sebagai pembantu dan tuan Gibran juga diam saja. Bahkan nak Thea mendapat kekerasan oleh tuan muda, karena nak Thea pergi tanpa izin kepada tuan muda. Padahal dia sudah bilang sam bibi, dia juga perginya buru-buru” Ucap Odah terkejut
“Gibran benar-benar keterlaluan, sepertinya dia harus diberi pelajaran” Gumam Bagas
Tak lama Odah menyajikan makanan di atas meja
“Silahkan tuan, makanan sudah siap” Ucap Odah
“Terima kasih bi” Ujar Bagas lalu makan
“Lalu sekarang Thea dimana ?” Lanjut Bagas bertanya
“Ada di kamarnya, dekat dengan kamar saya” Jawab Odah
“Maksudnya di kamar pembantu ?” Tanya Bagas kaget
“Iya tuan” Jawab Odah
“Setelah ini antar saya ke kamarnya bi, aku mau lihat keadaannya” Titah Bagas
“Baik tuan” Jawba Odah
*****
Setealh Bagas selesai makan, Bags langsung menuju kamar Thea. Setelah mendapatkan izin, Bagas dan Odah masuk ke kamar yang ditempati oleh Thea.
“Apa kabar tuan Bagas ?” Tanya Thea
“Saya baik nona, bagaimana kedaan nona ?” Ujar Bagas yang kasihan melihat Thea sekarang
“Saya baik-baik saja tuan, ada apa tuan kesini ?” Kata Thea
“Saya hanya ingin melihat kedaan anda nona” Jawab Bagas
“Maaf tuan,sebaiknya anda jangan memanggil saya seperti itu karena tidak pantas untuk pembantu seperti saya” Ucap Thea
“Baiklah, saya permisi dulu” Jawab Bagas lalu pergi meninggalkan kamar Thea
Di dalam kamar Gibran, Gibran sedang duduk sambil membuka laptopnya hingga Bagas masuk.
“Bagaimana kalau besok malam kita kumpul sama teman-teman di sini ? Sudah lama kita tidak kumpul lagi, apalagi sekarang Niko baru kembali dari Kanada” Ucap Bagas
“Oke, kamu hubungi saja mereka” Jawab Gibran membuat Bagas tersenyum misterius
*****
Sedangkan di club malam, Rania sudah merasa gelisah dan kepanasan.
“Lihat mangsa kita sudah kena reaksi obat perangsang yang kamu tuang pada minumannya” Ucap Seseorang
“Ayo sekarang bawa dia, untuk bersenang-senang” Ujar Yang Lainnya
Tidak jauh dari mereka, orang suruhan Thea sudah merekam semuanya dan mengikuti mereka hingga melakukan adegan panasnya pun sudah dia genggam.
“dasar j4l*ng, menjijikan sekali” Ucapnya lalu pergi sebelum ketahuan
****
Keesokan malamnya sesuai rencana di mansion Gibran, temna-temannya sedang berkumpul di sana. Bagus sengaja melakukan itu untuk memberi pelajaran untuk Gibran, dan dia ingin tahu bagaimana respon Gibran jika istrinya di godai oleh laki-laki lain.
Bagas sudah menceritakan semuanya kepada teman-temannya, dan mereka setuju karena dari awal mereka tidak menyukai Rania menjadi kekasih Gibran. Semua teman-temannya berkumpul di ruang tamu, Bagas yang sengaja menhyuruh Thea yang membuatkan minuman. Teman-temannya sangat menyukain Thea, selain cantik dia juga terlihat ramah pada mereka.
“Ini tuan minumannya, silahkan di minum” Ucap Thea setelah menyajikan
“Siapa naman kamu mbak ?” Tanya Arka
“Saya Thea tuan” Jawab Thea
“Nama yang sangat cantik seperti orangnya” Ucap Niko
“Terima kasih, kalua begitu saya permisi” Ujar Thea
“Tunggu” Kata Gibran
“Iya tuan” Jawab Thea
“Siapa yang menyuruh kamu menyajikan minuman ?” Tanya Gibran
“Aku yang memnintanya Gib, karena bi Odah bisa karena tidak enak bada sedangkan yang lain aku suruh masak untuk kita” Jawab Bagas cepat
“Sudahlah, sekarang kamu ke dapur dan kamu yang ganiin mereka yang masak” Titah Gibran
“Baik tuan” Jawab Thea
Lalu Thea pergi ke dapur untuk menyiapkan semuanya
“Pembantu kamu cantik banget Gib, sayang sekali kalau hanya di jadikan pembantu” Ucap Arka
“Sudah punya kekasih tidak ya ? Kalau belum bolehlah dia aku jadikan istri” Timpal Farhan
“Apa selera kalian sudah menurun suka sama pembantu ?” Tanya Gibran sewot
“Gak papa, gak ada yang salah sama sekali. Dia kelihatan sangat baik” Jawab Niko
“Dia jua penuh dengan kharismatik, kalau aku ajak dia jalan-jalan gak papa kan Gib ?. Sepertinya aku jatuh cinta sama dia pada pandangan pertanma” Ucap Fahan
“Wah aku dukung kamu, Han” Jawab Niko
Gibran yang mendengar itu seperti kebakan jenggot, mereka yang melihat gelagat Gibran rasanya ingin tertawa.
“Ayo sekarang kita makan, semuanya sudah siap” Ucap Bagas membuat semuanya mengangguk
Mereka pun makan bersama-sama, dan semuanya langsung terdiam.
“Wah…. Makanannya sangat enak sekali, baru pertama kali aku makan makanan yang seenak ini tidak kalah sama makanan restoran” Ucap Niko
“Ini beran-benar pas di lidahku” Ucap Arka
“Apa ini masakan gadis itu ?” Tanya Farhan
“Iya” Jawab Gibran
“Gib, bagaimana kalau pembantu kamu aku pinjam. Aku bayar dua kali lipat dari yang kamu bayar” Ucap Niko
“Tidak, kamu cari saja pembantu yang lain. Kayak gak ada pembantu lain saja” Tolak Gibran
“Kalian lanjutkan saja makannya, aku sudah kenyang” Lanjut Gibran tidak meneruskan karena moodnya sendag tidak baik
Setelah Gibran pergi, semua teman-temannya tertawa dan tos ria.
“Rencana kita berhasil” Ucap Arka
“Iya, kasihan aku melihat Thea. Rasanya ingin aku bawa kabur saja Thea” Jawab Farhan
“Iya, ayo kita susul saja orang yang sedang marah itu” Ajak Niko membuat semua tertawa
Di kamarnya,Gibran sedang mengguyur kepalanya dengan air dingin.
“Si4l… si4l… wanita itu benar-benar membuat aku kesal saja dan dia acara tebar pesona lagi” Gerutu Gibran
“Apa hebatnya dia, cantik juga nggak. Awas saja nanti kalau mereka semua pulang” Lanjut Gibran
Setelah selesai mandi dan berganti pakaian, Gibran kembali menemui sahanat-sahabatnya di ruang tamu.
“Gib, kita pulang dulu ya. Terima kasih atas jamuannya, makanannya enak sekali” Ucap Arka
“Iya sama-sama, kapankapa kita jalan-jalan kemana gitu refreshing pikiran” Ujar Gibran
“Oke, kabarin saja” Jawab Niko
“Kami pulang dulu, salam buat pembantu cantik kamu plus calon ibu dari anak-anakku nanti” Ucap Farhan
Membuat Gibran meninjunya
“Aduh, sakit tahu. Kamu enak saja main pukul” Dumel Farhan
“Sudah sana pergi jauh-jauh” Usir Gibran lalu mendorong Farhan
*****
Setelah semua sahabatnya pulang, Gibran langsung menarik Thea dari kamarnya menuju kamar atas.
“Ada apa tuan ? tangan saya sakit di tarik-tarik” Ucap Thea
Tapi Gibran yang dari tadi menahan emosi tidak menghiraukan ucapannya, saat sudah tiba di kamarnya Gibran langsung mendoorng Thea hingga jatuh di atas kasurnya.
“Kenapa kamu tebar pesonya kepada teman-temanku ? HAH ?!” Bentak Gibran
“Apa maksud tuan ? Saya tidak mengerti dan saya juga tidak tebar pesona pada siapa pun itu” Tanya Thea bingung
“pamu senangkan di puji sama mereka ?” Sarkas Gibran
“Tu-an, siapa saya sehingga mereka bisa suka atau memuji saya. Saya bukan tuhan, bukan juga orang hebat” Ucap Thea
“Kamu…” Ucap Gibran emosi
“Kamu butuh belaian seorang laki-laki kan ? Apa semenjak kamu di sini kamu haus akan belaian ? HAH ?!” Bentak Gibran
“Saya buka tipe wanita seperti itu tuan, yang ada kekasih anda yang j4lang murahan” Jawab Thea membuat Gibran tidak terima
“KAMU JANGAN PERNAH MENGHINA RANIA, KAMU YANG SUDAH BANYAK DIJAMAH OLEH BANYAK LELAKI HIDUNG BELANG” Bentak Gibran
“Apa ada bukti kalau saya seperti itu ?” Tanya Thea
“Cukup selama ini saya diam dengan sika panda, bahkan menyakiti fisik saya tapi sekarang tidak akan lagi” Lanjut Thea marah
Gibran yang emosi dengan ucapan Thea langsung menindih Thea dan mebungkam mulutnya dengan ciuman kasarnya, Thea berusaha melawan tapi karena tenaganya belum pulih di tambah luka bekas cambukkan yang kembali terbuka dan berdarah karena perlakuan kasar Gibran.
Gibran langsung menyobek pakian Thea dan terus mencumbunya sampai mereka melakan hubungan suami istri, Thea merasakan kalau malam itu adalah malam yang sangat menyakitkan untuknya karena hilangnya kesucian yang di renggut paksa oleh suami kejamnya hingga pingsan.
Jam 3 pagi, Thea terbangun dan mendapati seleuruh tubuhnya tanpa sehelai benang pun, dengan cepat Thea memakai kembali pakaiannya yang sudah tidak terbentuk lagi. Thea berjalan tertatih-tatih menahan rasa sakit pada tubuh dan alat vitalnya, dia langsung masuk ke kamar mandi kamarnya dan menelpon Alvin.
Thea [Hallo, tolong jemput aku di persimpangan jalan depan mansion Alverik]
Alvin [Baik queen] lalu mematika sambungannya
“Aku akan pastikan kamu akan mendapatkan balasan Gibran Alverik, kamu akan hidup dalam penyesalan” Ucap Thea
Thea langsung mengganti pakaiannya dan keluar dari mansion, tanpa ada seorang pun yang tahu tentang kepergiannya. Thea langsung masuk ke dalam mobil yang sudah menunggunya, lalu menuju markas dan akan memorandakan orang-orang yang sudah menyakitinya.
“Selamat datang di dunia hitam” Ucap Thea dengan tatapan tajamnya
*****
Di pagi harinya, Gibran terbangun dari tidurnya. Dia langsung melihat jam dinding, yang menunjukkan pukul 8 pagi. Saat akan bangun Gibran melihat dirinya tanpa sehelai benang pun pada tubuhnya.
“Apa yang telah terjadi ?” Tanya Gibran bingung
Saat Gibran melirik kearah samping, dia tidak sengaja melihat ada noda merah disana.
“Astaga, aku semalam sudah melakukan hubungan suami istri dengan j4lang itu. Apa ini darah dia ? apa benar dia masih perawan ?, jika benar apa yang dia ucapkan itu semuany itu benar. Kalau di aitu wanita baik-baik” Ucap Gibran
“bailah aku akan mebersihkan diri dulu baru bicara sama dia, aku harus minta maaf karena sudah memperlakukan dia dengan sangat kasar dan telah memfitnahnya” Lanjut Gibran lalu pergi ke kamar mandi
1 jam kemudian, setelah Gibran selesai membersihkan diri dan merapikan kamarnya. Dia keluar lalu menuju dapur, dan mendapati Darti sedang memasak.
“Bibi” Panggil Gibran
“Iya tuan, apa tuan mau kopi ?” Tanya Darti
“Tidak, kemana wanita itu ?” Ujar Gibran
“Nona Thea, bukannya semalam anda mmebawa ke kamar atas ?” Kata Darti
“Dia tidak ada di kamar aku bi, aku pikir dia di sini” Jawab Gibran
“Baiklah tuan, saya lihat di kamar saya dulu siapa tahu masih tidur dan saya takut dia kembali sakit” Ucap Darti
“Biar aku saja bi, bibi lanjutkan pekerjaan bibi” Tolak Gibran lalu pergi ke kamar Thea
Saat pintu terbuka, Gibran tidak medapati Thea disana Gibran memeriksa kamar mandi tapi kosong. Lalu dia memeriksa lemari pakian Thea, tapi semuanya masih utuh. Kakinya tidak sengaja menginjak pakian Thea yang penuh dengan darah dan sudah tidak berbentuk.
“Apa yang telah aku lakukan padanya ? Kenapa aku sudah seperti binatang saja ?” Ucap Gibran
“Kemana dia ? Apa dia kabur dari sini ?”
Lalu Gibran kelua dari kamar Thea dan memanggil Darti
“Bibi, Thea tidak ada di kamarnya dan saya sudah periksa CCTV dia tidak kleuar dari mansion. Sekarang bantu saya mencarinya” Ucap Gibran
“Baik tuan” Jawab Darti
Semua asisten di sana mmecari keberadaan Thea, tapi semuanya nihil.
“Kemana dia ? Apa benar dia melarikan diri ?” Tanya Gibran
“Saya yakin dia sudah melarikan diri tuan, karena mungkin dia sudah di titik kesabarannya sudah habis. Bukan saya ingin mengajari tuan muda, tapi tersu terang saya kecewa pada tuan karena anda memperlakukan istri anda sendiri seperti hewan. Padahal selama di sini dia tidak pernah berbuat jahat pada anda, walau pun anda mmeperlakukan dia begitu hina sehina-hinanya” Jawab Darti
Tak lama Bagas datang, dan saat dia datang dia mendengar pembicaraan Gibran dan Darti.
“Kamu tidak usah khawatrir Gibran, karena uang kamu sudah kembalu. Nona Thea sudah membayar semua hutangnya, sekarang dia bukan lagi istri pelunas hutag ayahnya yang demi perusahaan mendiang ibunya” Timpal Bagas
“Apa maksud kamu Gas ? Bagaiman bisa dia melinasi hutang yang begitu besar jumlahnya ?” Tanya Gibran
“Tapi itu kenyataannya Gib” Jawab Bagas
“Apa dia meminta bantuan pada Wisnu ?” Tanya Gibran
“Justru Wisnu yang berhutang demi kebutuhan istri dan anak pertamanya, dan mengorbankan Thea untuk menjadikan pelunas hutang” Jawba Bagas
“Apak amu yang membantu dia kabur dari mansion ini ?” Tanya Gibran
“Tidak, bahkan aku yang kaget saat malam-malam dia datang dengan uang ini. Dia juga meminta kamu, untuk menandatangani surat perceraian jika sudah ada yang mengirimnya” Jawab Bagas
“Surat perceraian ?” Tanya Gibran kaget
“Iya, dia sudah berpesan padaku. Kalau kesabarannya sudah habis, pernikahan ini bukan kamu dna dia harapkan. Jadi unuk apa kamu menahan dia lagi, uanganya sudah kembali bahkan dua kali lipat adri hutangnya” Jawab Bagas
“Apa kamu tahu dimana dia sekarang ?” Tanya Gibran
“Aku tidak tahu, dan aku sudah mencoba melacaknya tapi hasilnya nihil” Jawab Bagas
“Apa dia kembali ke kediaman Wisnu ?” Tanya Gibran
“Thea tidak mungkin ke sana, aku jamin itu” Jawab Bagas
“Sekarang kamu tidak usah khawatirkan dia, dia bukan siapa-siapa kamu lagi. Dia tidak penting bukan ?, bahkan sekali pun dia mati” Ucap Lanjut Bagas
Sedangkan Gibran hanya diam dengan beribu-ribu penyesalan.
semangat thorr 💪💪