NovelToon NovelToon
Aku Seorang Ibu Antagonis

Aku Seorang Ibu Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Keluarga / Romansa / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno / Barat
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Rere Lumiere

Vivienne terbangun, dan melihat tempat itu berbeda dari rumahnya. Dia mengingat bahwa merayakan festival tahun baru untuk pertama kalinya. Di tengah keramaian yang penuh sesak itu, dia mengalami serangan panik dan penyakit nya asma yang mungkin membuat nya meninggal.

Vivienne melihat sekeliling, "Dimana aku?"

"Tentu saja di kamar anda, ya mulia," ucap seseorang membuyarkan lamunannya.

"Ya mulia? siapa aku?"

"Anda Ya mulia permaisuri Vivienne Greyhaven."

Vivienne seketika teringat sebuah novel yang berjudul I'm a villain mom. Dimana tokoh sang ibu mati dengan mengenaskan di tangan ketiga pangeran, anak-anak nya. Lalu bagimana nasib Vivienne sekarang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere Lumiere, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

[16] Titah Kaisar

"Aku tidak apa-apa, papa, aku hanya merindukan mu," ucap Vivienne mengelap air matanya yang masih berlinang.

"Oh, Ya aku membawakan sesuatu untuk kalian," tambah Vivienne memberikan sebuah kotak ke Edmund dan Orion.

Namun Orion menepis kotak yang ibunya berikan, "Tak perlu basa-basi pada ku," ketusnya.

Vivienne menarik lurus garis bibirnya, dan menurunkan kelopak matanya melihat kotak yang di tolaknya padahal dia menyulam hadiah itu sendiri untuk putranya, Vivienne sangat sedih.

"Cucu ku terima lah hadiah dari ibu mu, jangan seperti itu," ucap Edmund mengelus surai putra mahkota.

Orion menoleh pada Edmund dengan tatapan datar, kemudian berbalik pada Vivienne dan merentang kan tangan nya untuk menerima hadiah itu.

Namun raut wajah nya masih mengisyaratkan dia menerimanya bukan karena Vivienne tapi karena kakeknya yang memaksanya.

Vivienne terlihat tersenyum simpul lalu memberikan kotak hadiah itu dengan bersemangat, "Mama, membuat ini sendiri,"

"Putri ku, aku dan putra mahkota akan menemui Ya Mulia lebih dulu, nanti kita akan berbincang lebih banyak," sahut Edmund pada Vivienne, pria itu nampak tersenyum pada putrinya karena merasa ada perubahan dari Vivienne.

"Iya, Papa, ayo berjalan bersama," ajak Vivienne.

Para prajurit lain terlihat meninggalkan tempat itu kearah masih masing-masing area karena mereka memiliki status yang berbeda mereka tidak bisa melewati tempat yang sama dengan keluarga kerajaan.

Sedangkan Vivienne dan Duke Steelhand berjalan beriringan, Vivienne terus melihat garis rahang Edmund sedang berjalan dengan tegas dan berwibawa. Vivienne tidak bisa berpaling dari wajah itu karena amat merindukan nya.

Di belakang mereka kedua pengeran juga saling berdampingan tapi ada rasa canggung di antara mereka, yang satu dingin seperti kulkas dan yang lain ketakutan hingga tubuhnya gemeteran.

"Kau kenapa? aku tidak menakuti mu," tanya Orion memperlihatkan mata elangnya.

"Eh…ti…tidak kakak," jawab Asher gagap.

"Kau tau ada apa dengan wanita itu, mengapa dia tiba-tiba berubah?" Orion mempertanyakan Vivienne sinis.

"Maksud kakak mama, " sahut Asher masih gemeteran.

"Mama?! Kau?!" bentak Orion murka dan mempertanyakan mengapa adiknya memanggil wanita yang telah menyakiti mereka 'Mama'.

Asher menunduk dalam tak berani menatap kakaknya itu, Orion semakin kesal melihat Asher bukan menjawab dengan lantang malah menunduk seperti kuda nya yang sedang tidur.

"Jawab aku apa rencana wanita itu?" ketus Orion melirik tajam pada Vivienne.

"A…aku tidak tau kakak, Mama tiba-tiba saja berubah, t…tapi dia terus menolong ku ketika aku mendapatkan masalah," ujar Asher masih menatap lantai yang mereka pijaki.

"Hem…aku akan selidiki sendiri,"gumam Orion masih dengan wajah sinisnya.

Beberapa saat kemudian akhirnya mereka sampai di pintu menuju singgasana raja, Vivienne terlihat berhenti di depan pintu itu.

Dua hari yang lalu dia sudah menganggu rapat dewan istana, dan sekarang Vivienne tidak menjadi pengacau lagi dia ingin menjadi permaisuri yang baik.

"Papa, kami berdua akan menunggu di sini, kalian masuk lah." ucap Vivienne tersenyum pada Edmund kemudian meraih tangan Asher.

"Baik Ya Mulia, saya dan Orion akan masuk dulu," balas Edmund terlihat membungkuk karena sudah di dalam istana, dia harus menggunakan tutur kata yang kesopanan dan sesuai dengan peraturan istana, meskipun itu putrinya sendiri.

Tidak berselang lama mereka lahir telah menghilang di balik pintu, Vivienne terlihat menunggu dengan cemas, apa kira-kira keputusan kaisar.

Vivienne tidak sabar lagi dan menoleh pada pengawal yang berjaga, "Hey, pengawal apakah aku bisa mengintip sedikit?" tanya Vivienne.

"Maaf Ya Mulia, kami tidak bisa, hanya orang tertentu saja yang boleh melihat," ujar pengawal.

"Ayolah, aku ini permaisuri," mohon Vivienne.

"Baiklah Ya Mulia, tapi jangan sampai di ketahui orang lain,"

"Ya…ya cepat bukakan," sahut Vivienne mengibaskan tangannya.

Setelah itu pengawal itu membuka sedikit pintu ruangan itu, terlihat ruangan penuh ramai dengan prajurit, dewan istana, dan para bangsawan yang akan menyebarkan keputusan kaisar setelah kaisar memberikan titah.

"Apa tugas orang-orang berbaju mewah itu?" ucap Vivienne penasaran.

Anna menoleh pada ruangan itu ketika Vivienne bertanya, "Mereka bangsawan tinggi dan perwakilan wilayah, serta para sepuh, Ya Mulia,"

"Ah, begitu rupanya… em, ngomong-ngomong kenapa aku tak boleh masuk," Vivienne penasaran kemudian menyentuh dagunya.

"Mungkin karena Anda tidak di inginkan putra mahkota," sahut Anna menunduk dalam.

"Ah, begitu rupanya, memang fakta, tapi mengapa sangat menyayat hatiku," gerutu Vivienne menyentuh dadanya dengan raut wajah sedih.

Vivienne kembali menoleh kearah ruangan di dalam terdengar suara samar-samar namun masih cukup terdengar di telinga Vivienne.

"Orion, kamu telah kembali dari perbatasan, namun kamu telah gagal menaklukkan mereka sehingga jendral harus turun tangan membantu mu. Apakah kamu tau jendral memiliki urusan lebih besar di banding mengurus kamu?" ketus Magnus di atas singasana nya.

Orion terlihat membungkuk kan tubuhnya, "Maafkan saya, Ayahanda, saya telah gagal menjalankan perintah Anda,"

"Karena kamu telah gagal, kamu tidak akan mendapatkan apapun dari ku," jawab Magnus dengan raut wajah datar.

"Baik Ayahanda, saya tidak akan menolak keputusan Anda," ujar Orion penuh rasa hormat.

"Dan untuk para prajurit yang sudah berpartisipasi, aku akan memberikan hadiah pada kalian telah berjasa melawan pemberontakan," titah Magnus pada semua prajurit yang hadir.

"Terimakasih, atas kebaikan kaisar, dan kemuliaan kaisar," ucap para prajurit membungkuk.

"Ya Mulia…," sapa Edmund pada Magnus.

Edmund melihat wajah sedih cucunya, menjadi ingin menyampaikan keluh-kesah pada Magnus, mengatakan bahwa cucunya sudah bersusah payah untuk membasmi para pemberontak itu, hingga tubuhnya terluka.

Tidak bisa di pungkiri Orion adalah anak yang masih muda meskipun statusnya putra mahkota yang harus siap dengan segala kemungkinan.

"Ada apa Duke Steelhand? Aku juga sudah menyiapkan hadiah untuk mu karena telah repot-repot datang melawan pemberontak itu," ucap Magnus berfikiran bahwa ayah mertua meminta hadiah pula.

"Bukan begitu Ya Mulia, tapi Orion…"

"Aku tidak mau membahasnya, sekarang aku bubarkan pertemuan ini," sela Magnus menolak keinginan Edmund.

Vivienne yang mendengar hal itu langsung naik darah, dan menerobos masuk membuat para pengawal tersentak kaget.

"Ya Mulia, Anda tidak boleh masuk!" cegat pengawal namun Vivienne sudah terlanjur masuk lebih dalam ke aula singasana kaisar.

"Ya Mulia!" pekik Vivienne berjalan dengan cepat kearah tempat Magnus berada, hingga semua orang tertuju padanya.

"Saya tidak setuju dengan keputusan Anda," pungkas Vivienne berhenti di tengah ruangan itu, dan membuat semua orang tercengang.

"Permaisuri, apa maksud mu? apakah keputusan ku sebagai kaisar salah?" tanya Magnus dengan memperlihatkan mata elangnya.

"Iya benar, Ya Mulia," lontar Vivienne tak kalah nyalangnya dengan mata Magnus.

"Kau mempermalukan diri mu sendiri?"

1
Sribundanya Gifran
lanjut thor
Rere Lumiere: di tunggu ya 🙏
total 1 replies
swanaswana
lanjuttt thorrrrr, cumungud yaww🌷
Rere Lumiere: Makasih
total 1 replies
koko
author kok episode ngulang lagi
Rere Lumiere: oke siap
total 15 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!