NovelToon NovelToon
Cinta Untuk Bella

Cinta Untuk Bella

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Keluarga / Romansa
Popularitas:33.8k
Nilai: 5
Nama Author: kikoaiko

Saquel dari Novel "Janda untuk om Duda"


Semenjak mamanya menikah dengan tuan muda Danendra, perlahan kehidupan Bella mulai berubah. Dari Bella yang tidak memiliki ayah, dia menemukan Alvaro, sosok ayah sambungnya yang menyayangi dirinya selayaknya anak kandungnya sendiri.

Namun, kebahagiaan itu tidak berlangsung lama, sebuah insiden membuat semua berbalik membencinya. Bahkan mama kandungnya ikut mengabaikan dan mengucilkan Bella, seolah keberadaannya tidak pernah berarti.

Di tengah rasa sepi yang mendalam takdir mempertemukan kembali dengan Rifky Prasetya , dokter muda sekaligus teman masa kecil Bella yang diam-diam masih menyimpan rasa sayang untuknya. Bersama Rifky, Bella merasakan arti dicintai dan di lindungi.


Namun, apakah cinta masa lalu mampu menyembuhkan luka keluarga yang begitu dalam?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kikoaiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16

Satu minggu berlalu Bella keluar dari kediaman Danendra. Awalnya, setiap pagi terasa seperti beban berat yang menekan dadanya, rindu rumah, takut akan masa depan, dan bayangan orang tua yang tak kunjung menanyakan kabarnya. Namun, kehadiran Adel yang selalu tersenyum hangat dan sabar mendengarkan keluh kesahnya, perlahan mengikis keraguannya. 

Setiap pagi, mereka berbagi secangkir teh di balkon kecil kosan sambil menghirup udara segar di pagi hari. Adel tidak pernah memaksa Bella membuka diri, cukup dengan kehadirannya yang stabil membuat Bella merasa tidak sendirian. 

Kadang, ketika rasa takut datang menyergap, Bella menggigit bibir bawahnya, menahan air mata yang nyaris jatuh. Tapi sekali lagi, suara Adel yang lembut dan candaan kecilnya mampu membangkitkan semangat Bella untuk bertahan. Di balik ketegaran itu, Bella menyimpan luka dalam yang tak terlihat. 

Orang tuanya yang sejak lama mengabaikannya, meninggalkan perih di relung hati. Namun, Bella berusaha menutup pintu itu rapat-rapat, menepis segala rasa khawatir agar tidak melemahkan dirinya. Ia tahu, jika terus meratapi, maka akan semakin tenggelam dalam kesedihan. 

Kini, meski sunyi masih terkadang menyelinap di malam hari, Bella merasakan secercah harapan kecil tumbuh dari persahabatan yang tak terduga ini. Dia menatap jendela kamar kosan, menarik napas dalam-dalam, dan berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak menyerah, dia akan membangun masa depannya sendiri tanpa keluarganya.

Hubungan dia dan Rifky pun semakin dekat, dia  tak segan mengajaknya keluar, entah sekadar berjalan di taman dekat kos atau menikmati malam di kafe kecil. Bella merasakan kehangatan yang belum pernah dia rasakan selama ini, kehadiran Rifky yang selalu ada membuat beban hatinya sedikit terangkat. Namun, di balik kedekatan itu, Bella menyimpan rasa cemas yang tak terucapkan, apakah kebahagiaan ini akan bertahan, atau hanya sekejap dalam hidup yang penuh ketidakpastian?.

"Kapan kamu akan mulai berlatih Bel?" tanya Adel sambil menyesap rokoknya.

"Secepatnya Del, tapi aku belum menemukan pelatihnya" keluh Bella sambil mengembuskan asap rokok dari mulutnya.

"Itu gampang, aku punya kenalan yang pernah melatihku dulu. Kalau kamu mau aku bisa mengantarmu, tapi kamu yakinkan dulu keputusanmu itu. Sebab, jika kamu sudah mengajukan diri maka kamu tidak akan bisa mundur Bel" ucap Adel.

Bella terdiam, jujur saja dia tidak yakin karena sebelumnya dia belum pernah memiliki pengalaman bertarung di atas ring. Namun, mendengar hadiahnya yang sangat besar, membuat dia tertarik mengikuti kejuaraan itu

"Aku yakin Del, aku akan mengikuti lomba itu. Aku memang belum memiliki pengalaman dalam bertarung, tetapi tapi tidak ada salahnya untuk mencoba" ucap Bella.

Adel menggelengkan kepalanya mendengar pemikiran Bella yang menganggap sepele perlombaan itu, dia tidak tahu pertarungan bebas yang akan dia ikuti bisa mengancam nyawanya.

"Kapan kamu ada waktu?" tanya Adel.

"Weekend aku bisa kok" jawab Bella mantap.

******

Tok

Tok

Tok

"Masuk" teriak Naka dari dalam kamarnya.

Ceklek.....

Kairen pun membuka pintu tersebut setelah dipersilahkan masuk oleh kakaknya, dengan perlahan dia melangkahkan kakinya mendekati kakaknya yang sedang rebahan di atas ranjangnya sambil memainkan ponselnya.

"Ada apa Kai?" Tanya Naka menoleh ke arah sang adik.

"Aku mau tanya, kak Naka tau tempat tinggal kak Bella yang baru tidak? Sudah satu minggu ini aku menghubunginya tetapi tidak pernah mendapatkan balasan dari kak Bella" ucap Kairen. Selama beberapa ini dia berusaha menghubungi Bella, untuk menanyakan tempat tinggal kakaknya yang baru, namun kakaknya itu tidak pernah mengangkat panggilannya. Dia juga mengirim pesan, tapi sampai sekarang tidak pernah mendapatkan balasan darinya.

Naka menghela nafas panjang, dan bangkit mendudukkan tubuhnya menatap sang adik.

"Untuk apa kamu mencari dia, lebih baik kamu fokus saja dengan pendidikanmu. Dia tidak membalas pesan mu, itu artinya dia tidak ingin di ganggu" ucap Naka.

Kairen menundukkan wajahnya, jemarinya meremas ujung bajunya sendiri. Ada guratan kecewa yang tak bisa ia sembunyikan. Bella adalah kakaknya meskipun beda ayah, tetapi dia pernah berada di rahim yang sama. Mau sebesar apapun kesalahan yang Bella lakukan, dia tidak kakaknya.

"Tapi kak… aku hanya ingin memastikan dia baik-baik saja. Kak Bella adalah kakakku, aku harus tahu keadaannya," ucapnya dengan suara bergetar.

Naka terdiam sejenak, menatap mata adiknya yang penuh rasa khawatir. Ia tahu betapa dekatnya Kairen dengan Bella, di saat semua keluarga mengucilkan Bella, hanya adiknya itu yang masih baik padanya.

Dengan nada lebih tegas, Naka kembali berkata, "Kairen, dengarkan kakak. Jangan kamu cari kak Bella, dan jangan kamu mencaritahunya lagi. Pergaulan bebas dia tidak baik untuk masa depanmu"

"Apa yang membuat kak Naka membenci kak Bella? Bukankah selama ini kak Bella tidak pernah menyakiti kakak?" tanya Kaireen dengan wajah serius.

Naka menundukkan kepalanya sambil mengepalkan tangannya, menahan perasaan yang sulit diungkapkan. Matanya tampak sendu, seolah ada luka lama yang tiba-tiba tersayat kembali. "Bella... dulu memang baik padaku," suaranya pelan, hampir seperti bisikan. "Tapi... setelah dia jadi saudara tiriku, semuanya berubah. Aku merasa seperti bayangan yang selalu dia coba singkirkan. Kak Shaka lebih menyayangi Bella daripada aku, papa juga sama" Naka mengingat dulu Shaka lebih suka bermain dengan Bella, lebih suka memberikan hadiah ke Bella. Papanya juga sama, dia lebih sering memperebutkan Bella daripada dirinya. Hal itu ternyata melukai hati kecilnya.

"Itu bukan salah kak Bella, kakak salahkan aja kak Shaka dan papa" ucap Kairen tidak terima.

"Sudahlah, tidak usah di bahas. Pokoknya kakak peringatkan kamu, jangan pernah kamu mencari keberadaan kaka Bella lagi, atau aku akan mengadukanmu ke mama dan papa" ancam Naka tidak main-main.

Kairen berdecak kesal, menahan rasa sesak yang perlahan menguasai dadanya. Ia ingin membantah, ingin terus mencari, tapi tatapan dingin Naka membuat langkahnya terhenti.

"Baik, kak…" ucapnya akhirnya, meski hatinya menolak.

Kairen pun berbalik, melangkah keluar dari kamar kakaknya dengan perasaan campur aduk. Pintu kamar menutup perlahan di belakangnya, menyisakan Naka yang kembali merebahkan tubuhnya di atas ranjang.

Tatapan Naka menajam ke arah langit-langit kamar. mengenang masa-masa dulu saat dia tumbuh bersama Bella. Semakin besar dia semakin tahu, papanya selalu pilih kasih sama seperti Shaka, dan peristiwa yang menimpa mamanya, membuat Naka semakin membenci Bella.

"Maaf, Kairen, kakak melakukan ini demi kebaikanmu," bisiknya lirih, sebelum menutup mata, pura-pura kembali larut dalam layar ponselnya.

1
Vivi Zenidar
cerita nya bagus..... menguras emosi.... aq suka
Ikha nugraha
buat semua benci mauren
Les Tary
moureen ga punya malu
Euis Maryam
jangan sampai bela di sakiti juga sama Rifki thor kasian
Nureliya Yajid
lanjut thor
Novi Pardosi
gimana dengan sakitnya Bella?
Ariany Sudjana
kapan sih Maureen ini kena batunya? semua keluarga Danendra membela terus, hanya kairen yang masih waras
Sani Srimulyani
semoga Bella selalu bahagia.
Euis Maryam
lanjutkan
Helen@Ellen@Len'z
gak suka lihat bella lg senang dpt makanan dr rifky trus mau ngadu sm papa pokonya sy gak suka maureen ya rhor hrp bella kuatkan hati dan mental jika papanya dtg menyerang bella tiba2
Nureliya Yajid
lanjut thor
Ariany Sudjana
Maureen itu bisa apa sih? dikit-dikit ngadu, dasar anak manja
Yuni Songolass
gak suka dengan maureen thor
Nofita Sari
emang yaa maureen ini tukang ngadu
up lagi thor
Galuh Setya
tjor kok g da lnjtn si belanya
Riskazputri
👍❤️👍❤️👍❤️👍
uuuu
semangat thor, kita siap menunggu
Nofita Sari
ngomong² bella update lgi gk yaa apa sudah tamat..
La Rue
tetap semangat ya Author
Nancy Nurwezia
bagus gitu novelnya kok ditolak sih..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!