NovelToon NovelToon
TENEBRIS : Rahasia Kelam Di Dasar Danau Biru

TENEBRIS : Rahasia Kelam Di Dasar Danau Biru

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Misteri / Balas Dendam / Horror Thriller-Horror / Epik Petualangan / TKP
Popularitas:494
Nilai: 5
Nama Author: Aldy Monim

Apa yang akan terjadi bila seorang pembunuh kejam dan seorang anggota pasukan khusus terlatih saling bertemu?

Seorang Predator yang berubah menjadi mangsa dan seorang mangsa yang berubah menjadi predator!

Karma berlaku saat penyiksaan kejam di balas dengan penyiksaan yang lebih kejam!

Rahasia gelap yang tersembunyi bertahun-tahun akan terkuak bila waktunya sudah tiba karena waktu mempunyai caranya sendiri untuk menutup dan membuka tabir kebenaran!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aldy Monim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 24 : Rahasia Yang Terungkap

Pagi itu suasana di danau Tenebris yang berada di berbukitan La Nostra terlihat begitu ramai dari biasanya. Gabungan kepolisian desa Alteas dan Zamora memenuhi bagian timur danau yang biasanya jarang dikunjungi dan juga masih nampak liar dan berawa.

Helikopter Bell 212 yang tiba di bagian timur danau Tenebris dengan memuat tim SAR dan tim forensik nampak tengah bersiap-siap untuk memeriksa area danau disekitar situ.

"jangan khawatir pak Oliviera, mereka adalah orang-orang yang sudah berpengalaman. Mereka pasti menemukan tubuh istrimu" kata detektif Hernandez.

Leo hanya diam tanpa ekspresi dan terus memandang ke arah danau.

tim SAR memulai pencarian dengan memeriksa setiap jengkal area berawa di sekitar jembatan tempat Leo berdiri.

Tidak lama berselang, para penyelam muncul ke permukaan danau dengan membawa tulang-belulang dan tengkorak manusia dari dasar danau Tenebris yang kedalamannya mencapai 8 meter tersebut.

"terus susuri danau ini, suruh anak buahmu untuk jangan berhenti sampai mereka menemukan tubuh seorang wanita " perintah detektif Hernandez kepada ketua tim SAR melalui walkie talkie.

"baik detektif" kata ketua tim SAR.

Ketua tim SAR yang berada di atas sebuah rescue boat memberi perintah kepada anak buahnya agar jangan berhenti mencari, meskipun mereka telah menemukan tengkorak dan tulang belulang yang terbilang banyak di dasar danau Tenebris, yang menjadi bukti kuat dari kasus-kasus orang hilang selama ini.

"kita bagi menjadi 3 tim, tim pertama ke arah selatan dan ke dua kearah utara, saya bersama tim 3 akan menuju ke tengah danau" kata ketua tim SAR. Memberi perintah.

"siap laksanakan!! serentak terdengar suara petugas SAR.

*****

Waktu pukul 11.30 waktu setempat, dan belum ada tanda-tanda dari tim SAR bahwa mereka telah menemukan tubuh atau tanda-tanda mengenai tubuh Sofia setelah pencarian selama berjam-jam.

Kepolisian juga menyusuri sebagaian besar hutan pinus dan daerah berawa mencari petunjuk lain namun tidak menemukan petunjuk tentang keberadaan Sofia. Sebagian besar area danau Tenebris sudah disusuri oleh kepolisian.

"seharusnya tubuh istrimu sudah ditemukan!" kata detektif Hernandez yang sedari tadi berada di samping Leo.

"apa mereka sudah menyusuri semua area danau?" tanya Leo.

"ini yang 3 kalinya tim SAR menyusuri area danau dari timur hingga barat, mereka tidak menemukan tubuh istrimu.." kata detektif Hernandez.

"jika ia sudah mati seharusnya tubuhnya berada didasar danau" kata Leo. Datar.

"kau benar! atau jangan-jangan ia disembunyikan?!" tebak detektif Hernandez.

"disembunyikan?? tapi dimana?? setiap jengkal daerah ini sudah disusuri oleh orang-orangmu dan mereka tidak menemukan apapun!" kata Leo.

Detektif Hernandez hanya diam dengan wajah penuh tanda tanya.

"kau tidak berpikir dia masih hidup kan? detektif?" tanya Leo.

"saya rasa ada kemungkinan istrimu hidup, tapi kemungkinannya kecil!" kata detektif Hernandez.

Leo menunduk diam agak lama.

"saya khawatir tubuh istri saya sudah di makan buaya" kata Leo pelan, hampir suaranya tidak didengar oleh detektif Hernandez.

Detektif Hernandez memandang ke arah Leo, ia tidak tahu harus berkata apa lagi. Ia tahu perasaan Leo saat ini hancur. Leo sedang sedih, dan detektif Hernandez tidak bisa berbuat apapun untuk membuat Leo merasa lebih baik. Detektif Hernandez berbalik dan memandang ke arah danau, ia seperti turut merasakan apa yang dirasakan Leo saat itu.

Kedua pria tersebut berdiri dan memandang ke arah danau tanpa sepatah katapun keluar dari mulut mereka.

*****

"Leo..saya rasa sudah saatnya kita kembali ke Zamora" kata detektif Hernandez pelan.

Leo yang mendengar hanya mengangguk.

Waktu sudah pukul 02.21 waktu setempat, tidak ada tanda satupun yang ditemukan oleh tim SAR dan kepolisian mengenai keberadaan tubuh Sofia dan dengan terpaksa pencarian di hentikan.

Tulang belulang dan tengkorak manusia yang ditemukan didasar danau Tenebris sudah di isi dalam body bag dan di letakan di halaman terbuka untuk dikirim ke Zamora sebagai bukti kejahatan.

Helikopter milik wartawan dari beberapa stasiun TV sudah terlihat berlalu lalang di udara di sekitar danau Tenebris siang itu. Berita ini dengan cepat merebak di seluruh negara Spanyol dan bahkan di beritakan oleh stasiun TV negara lain, dengan tajuk utama "Rahasia Kelam di Dasar Danau Biru Yang Terungkap!".

*****

"Berikan saya waktu sebentar detektif" kata Leo. Pelan

Detektif Hernandez hanya menganggukan kepala, meng-iya-kan.

Leo berjalan menuju ke jembatan untuk mengenang istrinya, Sofia, untuk yang ke terakhir kalinya.

Leo mengeluarkan kalung emas milik istrinya, mencium kalung emas tersebut dengan lembut sambil melihat kearah danau Tenebris. Matanya memerah dan berkaca-kaca, kesedihan nampak jelas di wajahnya, ia menyesal telah meninggalkan Sofia seorang diri waktu itu, tapi semua sudah terlambat. Leo berusaha untuk tetap terlihat tegar menerima kepergian istrinya, Sofia meskipun ia tidak rela menerima ke pergian wanita yang ia cintai.

"selamat tinggal sayangku!" ucap Leo, pelan.

Leo baru akan melangkahkan kaki menuju ke helikopter, seekor anjing pelacak mendekatinya, dengan sedikit berjongkok, Leo mengelus-elus wajah anjing tersebut, ditangannya masih ada kalung emas milik Sofia. Tidak berapa lama kemudian, setelah mengendus tangan Leo dan kalung ditangannya, anjing itu berlari dan menggonggong menuju ke arah belakang bangunan kayu, Leo hanya memperhatikan gerak-gerik anjing tersebut. Anjing pelacak itu terus berlari hingga ke belakang bangunan tua, ia terus menggonggong tanpa henti dan mengais-ais tanah dibelakang bangunan tersebut. Leo yang merasa aneh dengan perilaku anjing tersebut segera berdiri dan berjalan menuju helikopter.

Kaki kiri Leo sudah berada di dalam helikopter, saat ia melihat kalung di tangan kanan dan berbalik melihat ke arah anjing pelacak yang masih mengais tanah sambil terus menggonggong, seolah anjing tersebut seperti memberi isyarat kalau ia telah menemukan suatu jejak. Leo yang tiba-tiba menyadari bahwa anjing tersebut sedang mencium suatu petunjuk, berlari meninggalkan helikopter dan menuju ke arah anjing tersebut diikuti oleh detektif Hernandez dari belakang.

"Berikan saya sekop!!" teriak Leo.

"berikan sekop..!" teriak detektif Hernandez yang menyadari bahwa Leo telah menemukan suatu petunjuk baru.

seorang petugas berlari dan memberikan Leo sebuah sekop. Leo dengan cepat mengambil sekop tersebut dan menggali di tempat anjing pelacak mengais.

Leo menikam sekop dengan kuat hingga ujung sekop menghantam sesuatu yang keras didalam tanah.

"bantu saya.. cepat!!" teriak Leo memberi perintah.

"cepat bantu dia..!!" teriak detektif Hernandez.

petugas polisi beramai-ramai datang dan menggali area tersebut, mereka menemukan penutup besi berukuran 4 meter persegi dibawah tanah yang menutup sebuah lubang sedalam 9 meter.

"cepat.. bantu saya buka!" kata Leo. Buru-buru.

2 orang polisi, Leo dan detektif Hernandez memegang penutup besi yang cukup berat tersebut dan mengangkatnya sehingga terlihat sebuah liang sedalam 9 meter dengan luas 4 meter yang sudah di cor dan didalamnya terdapat seorang wanita yang sudah kehilangan kesadaran-nya. Wanita itu seperti sudah mati.

Leo tahu itu Sofia, ia segera melompat masuk kedalam liang tersebut tanpa berpikir panjang.

"Sofia...Sof..bangun..hei..Sofia..bangun sayang!" kata Leo. Lembut.

Leo mengangkat dan meletakkan wajah Sofia di pahanya dan Leo terlihat sangat panik.

"bangun Sof... heii.. bangun...buka matamu..ini aku..Leo" kata Leo. Panik.

Leo memeriksa denyut nadi dileher Sofia, ternyata denyutan nadi sangat lambat dan hampir seperti tidak ada denyutan. Ia juga menempelkan telinga kedada Sofia berusaha mendengar detakan jantungnya, namun jantungnya terdengar pelan dan lambat.

"apakah dia masih hidup?" tanya detektif Hernandez.

"ia masih hidup, tapi denyut nadinya sangat lemah!" kata Leo.

"Keluarkan mereka!! cepattt!!" teriak detektif Hernandez memberi perintah.

"medisss..mediss" teriak detektif Hernandez memanggil tim medis.

Antara senang karena menemukan Sofia dan sedih karena melihat keadaan Sofia yang hampir kehilangan nyawa, air mata Leo berlahan-lahan mulai turun membasahi pipinya. Ia pun langsung memeluk tubuh Sofia dengan erat.

1
Hao Asakura
Saya butuh lanjutannya, cepat donk 😤
Mr. Sanz: Bab 5 sudah terbit ya.. untuk bab selanjutnya mohon untuk bersabar. makasih!
total 1 replies
Abadon007
Bikin deg-degan tiap halamannya.
Mr. Sanz: Bab 5 udah terbit ya.. semoga suka! 😀
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!