Citra Arinda gadis cantik, manis, ceria, dan juga cerdas menjadi bintang di sekolahnya, sekolah elit tempat para anak pengusaha menimba ilmu.
papa Arinda menjodohkan Arinda dengan anak teman nya namun ternyata sang calon suami berstatus duda, akankah Arinda menyetujui perjodohan itu???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mengejar Arinda
" Mel... Tolong bantu aku Mel, kamu chat Arinda dan tanya dia dimana, aku akan menyusulnya sekarang juga " kata Marco
" jangan gitu dong bang, nanti yang ada Arinda malah makin benci sama Lo " ujar Moreno
" tapi gue ga bisa tinggal diam aja Ren, gue ga mau Arinda di apa-apain sama si arab itu " kata Marco
" ga apa-apa mas, biarin kak Marco kejar cinta nya, masalah hasilnya biar Arinda yang kasih keputusan " kata Melinda
" aku chat sekarang ya kak, mudah-mudahan Arinda langsung balas " Kata Melinda lagi lalu ia mengirim chat kepada Arinda
Marco menunggu dengan tak sabar.
Setelah beberapa menit
" gimana Mel? " tanya Marco
" ceklis satu kak, mungkin Arinda sedang sibuk " kata Melinda
Marco seperti kehilangan semangat nya, duduk lesu tanpa ekspresi.
tiba-tiba ia bangun
" mau kemana co " tanya mama Desy
" ke rumah papa Hendro " jawabnya lalu pergi
Hari sudah menunjukan pukul 7 malam, setelah mandi dan berganti pakaian Marco pergi ke rumah mantan mertua nya
" malam pah, mah " ucap Marco
" hey... Co... Ayo sini duduk " ujar papa yang sedang duduk santai di teras rumah nya bersama sang istri
Marco mencium tangan keduanya lalu duduk di kursi bergabung dengan papa mama Arinda
" ada apa? Tumben kesini " tanya mama Ranti
" mah, pah, sebenarnya Marco kesini karena hati Marco sedang tak enak, Marco terus memikirkan Arinda, apa benar Arinda sedang berlibur dengan teman pria nya? " tanya Marco
papa dan mama saling pandang
" iya nak, Arinda sedang berlibur bersama Rasheed " ujar mama lagi, papa Hendro hanya memperhatikan Marco
" pah, mah, Marco tau kesalahan Marco dulu sangat keterlaluan, tapi semua itu karena Marco di jebak oleh Amanda, papa dan mama lihat sendiri akibat dari ulahnya sekarang Amanda seperti apa "
" pah, mah, apa Marco masih pantas untuk bersama Arinda? "
" Marco masih sangat mencintaimu Arinda, rasanya hampir gila melihat Arinda bersama pria lain, hati ini sakit, kecewa, kesal, rasanya sangat ga nyaman "
" tolong Marco pah, mah, tolong restui Marco untuk kembali bersama Arinda " ucap Marco air matanya menetes
Mama dan papa Arinda tak menyangka seorang Marco meneteskan air mata untuk putri nya,
" Marco, kamu dan Arinda sudah sama-sama dewasa, kalian pasti tau apa yang bisa membuat kalian bahagia, papa hanya bisa mendoakan agar kamu dan Arinda bisa mengambil keputusan terbaik dan mendapatkan kebahagiaan kalian " kata papa Hendro
" justru itu pah, tolong bantu Marco pah, bujuk Arinda agar mau rujuk dengan ku " mohon Marco
" kamu tau saat itu Arinda sangat patah hati, Arinda menangis di depan mama dan papa, ia merasa hidupnya gagal kebahagiaan nya sudah hancur, hingga memutuskan untuk pergi, kamu cinta pertama bagi Arinda tapi dia mendapatkan perlakuan yang tidak seharusnya dari kamu, kalau sudah begitu kami sebagai orang tua bisa apa? " ujar mama Ranti
" nak... Dulu papa bisa membujuk dan sedikit memaksa Arinda agar mau menikah dengan kamu, tapi kamu sendiri yang merusaknya, sekarang tergantung usaha kamu, tunjukan pada Arinda usaha mu untuk berubah, biar dia yang menilai " kata papa Hendro
" Marco sangat mencintai Arinda pah, Marco ga akan biarkan Arinda di miliki pria lain, Arinda hanya untuk Marco " ucap nya
" kejar cintamu nak, Arinda sekarang ada di Bali tepatnya di laguna resort " kata papa
" baik pah, terimakasih info nya Marco akan kejar Arinda " lalu Marco berpamitan dan bergegas terbang ke Bali menyusul Arinda
mama dan papa Arinda menatap kepergian Marco
" apa ga akan menimbulkan pertengkaran pah, jika Marco menyusul ke sana " kata mama
" papa yakin Arinda juga masih mencintai Marco mah, hanya saja Arinda masih ragu dan masih menilai perjuangan Marco, lagipula tadi sore Arinda mengabari papa kalau Rasheed sudah pulang ke Dubai karena ada keperluan mendadak " kata papa
" oh ya? " mama kaget
" iya, Arinda izin sama papa untuk pulang 2hari lagi karena masih mau menikmati suasana liburan disana " kata papa
" sepertinya Marco memang sangat mencintai Arinda, dia sampai nangis-nangis, mama ga nyangka seorang Marco yang dikenal tegas dan dingin apalagi di dunia bisnis bisa menangis karena seorang wanita yaitu anak kita " kata mama
" iya itulah pria, jika sudah menemukan pelabuan hatinya apapun akan di lakukan "
Di tempat lain Marco sudah siap untuk terbang ke Bali, untung saja masih ada penerbangan malam itu, kini Marco sudah ada di bandara.
Ia mengirim pesan kepada Denis agar menghandle semua pekerjaan selama ia pergi dan juga tak lupa mengabari orang tua nya dan meminta restu.
...
Di Bali jam sudah menunjukan pukul 9 malam
" non Arin " panggil art nya
" iya mba "
art yang menemani Arinda memang masih muda, kira-kira selisah 3th umurnya dari Arinda maka dari itu Arinda memanggilnya dengan sebutan mba
" non saya minta maaf, barusan ibu saya telepon mengabari kalau bapak saya masuk rumah sakit, kalau boleh saya izin pulang ke Semarang malam ini juga " kata mba
" oh... Ya Tuhan mudah-mudahan bapak nya baik-baik aja ya mba, biar saya cek apa masih ada penerbangan malam ini " kata Arinda
" tapi nanti non disini sendiri " kata mba
" ga papa mba, lagian lusa juga saya pulang ke jakarta "
" terimakasih non atas pengertian nya " ucap mba dan Arinda tersenyum mengangguk
Lalu ia mencoba mencari tahu penerbangan malam ke Semarang
" mba malam ini ga ada penerbangan ke Semarang, adanya besok jam 4 dinu hari " kata Arinda
" iya ga apa-apa non besok pagi saja " kata mba
" oke kalo gitu aku pesan tiketnya sekarang ya mba "
" iya non "
Lalu art nya bersiap agar besok pagi bisa langsung pulang.
dan esok pagi tepat pukul 3 Arinda memesan taksi online untuk mengantar art nya ke bandara
" hati-hati di jalan ya mba " ucap Arinda
" terimakasih non, non juga jaga diri ya " ucap mba
" pasti " Arinda melambai tangan saat taksi terlalu membawa art nya
Arinda kembali masuk ke resort melanjutkan tidurnya
hingga pukul 9.00 pagi Arinda baru bangun dan bergegas mandi karena perutnya sudah lapar minta di isi
" duh ga ada mba repot juga ya, harus cari sarapan sendiri " kata Arinda
Setelah rapi Arinda segera keluar menuju resto, celana pendek dengan atasan tanpa lengan yang Arinda kenakan membuat nya terlihat sangat cantik alami
Arinda sarapan seorang diri sambil memandang laut luas dari atas balkon resto
" pagi sayang " ucap Marco yang tiba-tiba duduk di samping Arinda
" kamu!!! "
" kok bisa ada disini? " tanya Arinda heran
" aku akan ada dimana pun kamu berada " ucap Marco
" kamu sendiri? " tanya Marco
" bukan urusan kamu " jawab Arinda ketus