kisah seorang remaja bernama fadli. 16 tahun diri nya baru masuk sma,namun dia tak memiliki orang tua. bukan tak memiliki tetapi kedua orang tua nya tak peduli dengan dia. kedua orang tua nya hanya mengirim dia uang setiap bulan. di saat itulah fadli bertemu dengan seorang wannita berumur 30 tahun bernama fitri. fitri yang tak memiliki pekerjaan memutuskan untuk menjadi pembantu dia mengetuk pintu setiap rumah di pinggiran kota dan menawarkan diri nya sampai dia bertemu dengan fadli, fadli lah yang menerima dia untuk bekerja namun dengan syarat dan kontrak, apa saja syarat dan kontrak nya?.. apa kalian penasaran baca saja dulu bab 1 jika suka bisa di lanjut jika tidak di stop saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hilman padli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter #16
Beberapa jan kemudian fadli akhir nya tersadar.
Dia membuka mata nya dan melihat fitri di sebelah nya yang sedang terseyum.
"akhir nya kamu sadar juga ya" kata fitri dengan senyuman lembut.
fadli segera memengang kepala nya dan bertanya "ini di mana?"
"rumah sakit kamu pingsan di gerbang sekolah tadi" jelas fitri.
Fadli duduk dia melihat tangan nya yang di infus "gawat ini kayak nya aku sakit parah ini tangan aku sampai di tusuk jarum seperti ini" kata fadli sambil sedikir terseyum.
"eh..... Ngak kok kamu hanya terkena demam besok juga boleh pulang" jelas fitri.
Fadli menarik napas lega dia kembali tiduran "syukurlah kalo begitu aku mau lanjut tidur lagi saja" kata nya terseyum.
Fitri mengangguk dia segera menyelimuti fadli dan berkata "ya tidur lah dan istirahat lah semoga cepat sembuh aku akan menunggu di luar ya. Kamu istirahat saja dengan tenang di sini"
"tapi aku kira kamu akan menemani aku" kata fadli tampak murung setelah mendegar fitri akan pergi.
fitri memengang kepala fadli dan berkata "tenang saja aku ngak akan kemana- mana lagian kamu kan tidur jadi lebih baik aku di luar saja sambil mengobrol dengan yang lain nya"
Setelah mendegar itu fadli pun menutup mata nya. Fitri dengan langkah lembut segera keluar dari ruangan fadli dia segera keluar dari rumah sakit dan duduk di taman.
"sudah sore hari aku rasa aku harus segera bersiap- siap untuk tidur di rumah sakit malam ini aku akan pulang dulu dan membawa selimut"kata nya di dalam hati.
Fitri segera berjalan pulang. Sesampai nya di depan rumah fitri melihat citra dia bergumam "perempuan itu datang lagi" fitri mendekat citra langsung berdiri.
"anu.. Apa fadli ada?" tanya dia kepada fitri.
"kamu sudah lama di sini?"tanya fitri balik.
"iya dari tadi aku ketuk- ketuk pintu nya tapi tidak ada yang menjawab "jawab citra.
"maap soal itu. Aku di rumah sakit fadli juga ada di rumah sakit dia sakit, tapi sekarang kamu mau masuk ke dalam?"tanya fitri sambil membuka pintu.
"tidak makasih banyak, tapi kalo boleh tau fadli kenapa bisa masuk rumah sakit?"
"dia demam tadi pingsan di depan sekolah tapi besok juga sembuh dan bisa pulang kok itu yang di katakan oleh dokter" jelas fitri.
Setelah mendegar itu citra terseyum lega dia segera pamit"kalo begiti besok aku akan ke sini sekarang aku pamit"
"ya hati- hayi di jalan" jawab fitri.
Citra segera pulang sementara fitri bersiap- siap dia memasak dan menyiapkan beberapa selimut untuk dia tidur di rumah sakit nanti.
Setelah beberapa menit fitri pun segera kembali ke rumah sakit dengan banyak perbekalan.
Di rumah sakit di kamar fadli fitri duduk di kursi sambil menunggu fadli bangun dari tidur nya.
Tak lama saat fitri menunggu sambil bermain ponsel suara ketukan dari pintu terdengar fitri segera membuka pintu nya.
"siapa kamu?" tanya fitri menatap ke arah helmi.
"aku teman fadli aku ke sini untuk menjenguk fadli" jelas helmi.
Fitri membuka pintu dan membiarkan helmi masuk ke dalam dia melihat fadli berbaring di kasur helmi mendekat.
"jangan di bangunin ya" kata fitri.
"ya ngak akan" jawab helmi.
Fitri kembali duduk di kursi helmi tampak bingung dengan keadaan fadli yang sekarang.
"anu.. apa saya boleh tau kamu siapa nya fadli?" tanya helmi.
"aku, aku ibu fadli" jawab fitri dengan tegas.
"tapi..."
Sebelum helmi kembali bertanya fitri sudah memotong "aku ibu dia sudah jelas kan?"
Helmi pun mengangguk namun di dalam hati nya dia sangat kesal "apa- apaan dia kayak ngak mau di ganggu dasar"
Tak lama setelah beberapa menit fadli bangun dari tidur nya dia melihat helmi yang datang untuk menjenguk nya.
"kamu datang untuk menjenguk aku?" tanya fadli dengan suara yang masih pelan.
"ya karena aku penasaran kamu tiba- tiba saja pinsan di gerbang"jawab helmi.
"hahah.. Maap aku terkena deman tenyata terkena demam serasa mau mati saja" jelas fadli.
"hahaha.... Oh iya ini aku bawa buah- buahan kamu makan ya" kata helmi memberikan satu kresek buah' buahan.
"eh.. Ketua kelas ternyata kamu punya sisi baik juga ya" goda fadli sambil memengang dagu helmi.
Fitri yang melihat itu berguman " fadli menggoda perempuan".
"apa yang kamu lakukan bodoh" bentak helmi sambil menampar fadli dengan keras.
Fitri terkejut sementara fadli memengangi pipi nya dan bertanya "sakit tau kenapa kamu menampar aku?"
"bodoh!!..." bentak helmi sambil pergi dari rumah sakit dengan wajah yang memerah dan memengangi dagu nya.
Fadli tampak bingung tetapi dia memutuskan untuk membuka bingkisan yang di bawa helmi.
"jangan makan itu dulu" kata fitri sambil memberikan mangkuk "makan itu bubur" sambung nya lagi.
"makasih"jawab fadli mulai memakan bubur nya.
Setelah makan bubur fadli mengupas buah apel "tapi ya kenapa helmi mekukul aku" tanya fadli tampak bingung.
Fitri meletakan hp nya dan berkata "ya mungkin dia tipe cewek pemarah saat malu tapi kamu memengang dagu nga dan sedikit menggoda nya makan nya dia marah"
Setelah mendegar penjelasan itu fadli tak mengerti namun dia memutuskan untuk diam dan makan buah- buahan karena fitri sibuk dengan ponsel nya.
Beberapa jam berlalu di malam hari fitri tertidur pulas sambil memeluk fadli dengan erat sementara fadli tak bisa tidur dan hanya bisa bermain ponsel saja.
"gawat aku tidak mengantuk sama sekali padahal fitri sudah pulas. Apa ini epek karena aku tadi tidur cukup lama?"tanya fadli pada diri nya sendiri.
Fadli segera menaruh ponsel nya dan berbalik lalu memeluk fitri sambil mengelus elus kepala fitri.
"tenang sekali bisa tidur bersama fitri rasa nya hangat sekali dari dulu aku selalu sendirian dan sekarang entah kenapa meski ini salah rasa nya sangat menyenangkan" kata fadli di dalam hati nya.
Fadli kembali mendekat dan memeluk fitri dengan erat tak lama kemudian diri nya mulai mengantuk dan akhir nya tertidur pulas.
Ke esokan hari nya di siang hari fadli di perbolehkan pulang oleh dokter.
Fadli dan fitri pun pulang dari rumah sakit itu dengan menggunakan taksi online.
Setelah tiba di rumah fitri segera ke dapur sementara fadli tiduran di kamar di kasur nya yang empuk.
"fitri mau menyiapkan makanan untuk aku. Aku beruntung tinggak bersama dengan dia"kata fadli di dalam hati nya.
tak lama kemudian fitri datang ke kamar dengan semangkuk makanan yang sangat hangat. Fadli pun segera makan bersama dengan fitri.