Aisha seorang yatim piatu setelah orang tuanya meninggal keluarga sahabat orang tuanya menjemputnya dan merawatnya. Untuk mewujudkan janji kepada mendiang orang tua Aisha Lena dan Toni menikahkan Aisha dengan putranya bernama Refan. Meskipun mereka tau putranya tidak menyukai Aisha namun mereka yakin seiiring berjalannya waktu cinta akan tumbuh dengan sendirinya. Namun mereka salah, meskipun Aisha sangat mencintai Refan tapi sifat dan perlakuan dingin Refan justru malah membuat Aisha tersiksa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BbyShaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
HARI KEHILANGAN ORANG TUA
Beberapa hari berlalu Aisha melakukan aktivitas seperti biasa mengantar kedua anaknya sekolah dan bekerja, hari ini setelah keluar perusahaan ponselnya pun berdering.
\(Kak Kevin?\) batin Aisha membaca nama sang penelfon.
‘Halo kak’
‘Aisha kamu dimana? Kakak cari dirumah kamu kata pemilik kamu udah ga disitu’
Aisha terkejut dengan pertanyaan Kevin tiba\-tiba sesaat telfon tersambung.
‘Aku pulang ke negara I kak, kenapa?’
‘Kapan? Kok ga kasih tau kakak?’
‘Hampir sebulan lalu kak’
‘Ya sudah kamu disana kakak sama kakak ipar akan kesana besok, ada yang mau kakak bicarakan denganmu’
‘Baiklah kak’
Aisha berjalan menyusuri trotoar berjalan santai menuju sekolah kedua anaknya karena hari ini dia pulang awal.
“Tuan, kenapa anda tidak langsung menemui nyonya dan menjelaskannya?” Tanya asisten Leo.
“Tidak bisa, dia masih marah denganku dia masih membenciku karena kesalah pahaman itu” jawab Refan pelan memperhatikan Aisha yang sedang berjalan tak jauh dari mobilnya.
“Saya rasa lebih baik tuan jelaskan pada nyonya kalau sebenarnya tuan tidak pernah ingin menggugurkan anak, bahkan tuan tidak tau kalau sebenarnya hamil waktu itu” ucap Asisten Leo.
“Tapi dia salah paham dengan pembicaraanku dan Maya waktu itu” ucap Refan yang memang tau Aisha mendengar pembicaannya dengan Maya yang membahas jika Aisha hamil Refan akan membunuh anaknya karena hasutan Maya yang mengatakan Aisha hamil anak pria lain. Padahal saat itu Refan merasa tidak rela jika istrinya mengandung anak orang lain tapi kenyataan bayi yang di kandung Aisha adalah darah dagingnya sendiri.
“Semua karena wanita sialan itu, aku menyakiti orang yang paling penting dalam hidupku cuma karena hasutan dan tipuannya” lanjut Refan menggenggam tangannya erat mengingat hasutan Maya yang membuatnya selalu menyakiti Aisha.
“Tuan nyonya masuk ke sekolah” ucap Asisten Leo yang melihat Aisha berjalan memasuki gerbang sekolah, karena memang dari tadi mereka mengikuti Aisha.
“Sekolah?” Ucap Refan terkejut mengikuti arah pandangan Leo ke arah gerbang sekolah.
Refan terkejut melihat Aisha keluar dari sekolah bersama dengan dua anak laki\-laki .
“Leo selidiki siapa kedua anak itu” ucap Refan yang masih memperhatikan Aisha yang terlihat sangat menyayangi kedua anak itu.
\(Anak\-anak itu terlihat umur 5 tahun seandainya anak\-anak kita tidak keguguran waktu itu harusnya mereka sudah sebesar itu\) batin Refan mengingat 6tahun lalu ia merasa terpukul setelah menerima hasil pemeriksaan Aisha yang sedang mengandung anak kembar dan hasil DNA menunjukan itu anak kandungnya tapi sayang kedua anaknya keguguran.
\(Tunggu kedua anak itu terlihat mirip, mereka kembar? Jangan\-jangan\) batin Refan
“Leo ke markas sekarang” ucap Refan pada asistennya.
“Baik tuan” patuh Leo.
\(Aisha apa sebenarnya anak\-anak kita masih hidup? Jika benar kenapa tidak memberitahuku? Jika itu benar kamu pasti kesulitan merawat mereka sendirian\) batin Refan memaki dirinya sendiri yang merasa tak berguna dan gagal menjadi suami dan ayah.
“Mommy kenapa?” Tanya ledua anaknya pada Aisha yang melihat ke suatu arah dan terdiam.
“Ah tidak papa sayang, kalian mau makan apa? Mommy akan membawa kalian makan apapun yang kalian mau” ucap Aisha .
“Benarkah mom?”
“Tentu saja” ucap Aisha menoleh kembali ke arah mobil yang berjalan menjauh.
\(Plat mobil itu, hanya keluarga Arsenio yang memiliki kode nomor itu, angka itu? Harusnya Refan yang memilikinya, jangan\-jangan dia melihat aku dan anak\-anak\) batin Aisha yang masih mengingat nomor mobil yang berjalan menjauh itu adalah nomor mobil Refan.
\(Tidak bisa Refan tidak boleh menemukan anak\-anak masih hidup demi keselamatan mereka\) batin Aisha lagi.
“Mommy apakah paman Kevin akan datang bersama bibi Lila?” Tanya Key.
“Iya sayang, nah tuh paman dan bibi” ucap Aisha.
Hari ini Aisha mengajak kedua putranya menjemput Kevin dan istrinya.
“Aisha aku merindukanmu” ucap Lila memeluk Aisha, karena memang hubungan mereka sangat baik.
“Kita cari restoran aja untuk mengobrol sekalian kita makan siang” ucap Kevin.
Mereka memesan ruang VIP di sebuah restoran dan memesan semua makanan kesukaan Kay dan Rey karena memang Kevin dan Istrinya selalu memanjakan mereka.
Saat tengah memperhatikan kedua anak itu makan dengan lahap Kevin membuka suara.
“Aisha kakak merindukanmu, maafkan kakak tidak menjagamu dengan baik dan membiarkanmu kesulitan selama ini” ucap Kevin merasa bersalah.
“Kakak tidak perlu minta maaf karena kakak sudah menjadi kakak terbaik untuk beberapa tahun ini” ucap Aisha yang memang selama 6 tahun ini Kevin merawatnya dan menjaganya seperti adik kandung sendiri.
“Ini salah kakak, jika bukan karena orang tua kandung kakak kamu pasti tidak akan kehilangan orang tuamu” ucap Kevin.
“Maksud kakak?” Tanya Aisha yang bingung.
“Ya kecelakaan kalian beberapa tahun lalu adalah perbuatan keluarga kakak, dengan kata lain kamu lah adik kecil yang ku cari puluhan tahun lalu” ucap Kevin membuat Aisha terkejut sontak menghentikan aktivitas makannya sejenak.
Terasa sakit mengingat kejadian beberapa tahun lalu tahun lalu orang tuanya meninggal dalam kecelakaan dan hanya dirinya yang selamat.
FLASHBACK ON
Hari ini Aisha yang baru berusia 15 tahun diajak kedua orang tuanya berlibur ke puncak, Aisha yang memang jarang berkumpul dengan kedua orang tuanya karena sibuk pun sangat senang.
“Mama nanti dipuncak kita foto bersama ya” ucap Aisha senang karena mereka hanya memiliki sedikit foto keluarga.
“Baiklah kita akan mengambil banyak foto nanti, Asal Asha senang” ucap mama memanggil Aisha dengan panggilan sayang mereka.
Namun ditengah perjalanan kebahagiaan mereka berubah menjadi kepanikan .
“Pa kenapa?” Tanya mama yang melihat papa terlihat panik.
“Rem mobil kita blong” ucap papa.
“Terus gimana pa?” Tanya mama.
“Ini pasti perbuatan mereka” ucap papa yang tau siapa yang melakukannya.
“Mereka? kenapa masih tidak menyerah juga?” Ucap mama yang juga tau.
“Bagaimanapun caranya kita harus selamatkan putri kita” lanjut ucap mama.
“Ma pa Asha takut?” Tanya Aisha takut dan menangis.
“Tidak sayang, Aisha akan baik\-baik saja, dengerin kata papa apapun yang terjadi Aisha harus baik\-baik saja, nanti akan ada paman Toni melindungimu” ucap Mama.
Terlihat sang papa berusaha tenang mengendalikan setir dan menelfon seseorang.
“Tolong selamatkan dan lindungi putriku jemput dia di alamat yang ku kirim” ucap papa mematikan telfonnya sebelum orang di sebrang menjawab.
“Ma pindah ke belakang, aku tidak bisa mengendalikan mobil lagi, keluargan putri kita dari mobil” ucap papa.
Mama mengikuti arahan papa dan berpindah ke kursi belakang.
“Ma Aisha ga mau keluar mobil Asha mau bersama kalian” ucap Aisha menolak histeris.
“Maafin mama dan papa sayang kamu harus hidup” ucap mama mendorong Aisha keluar dari mobil bertepatan saat papa menabrakkan mobil ke arah pohon agar Aisha tidak jatuh dengan keras.
Aisha jatuh berguling dan tersangkut pada pohon di tebing dengan samar melihat mobil yang dikendarai kedua orang tuanya masuk jurang dan beberapa saat mobil itu meledak.
Aisha hanya bisa menangis dalam diam dia masih sadar tapi tubuhnya sangat lemah dan penuh luka.
\(Ma pa aku janji aku akan hidup dengan baik demi kalian\) batin Aisha sebelum akhirnya pingsan.
Sampai beberapa waktu tim penyelamat datang dan Aisha berhasil ditemukan oleh keluarga Arsenio, Aisha yang setengah sadar mendengar samar\-samar suara kepanikan orang yang dikenalnya.
FLASHBACK OFF
NEXT>>
