NovelToon NovelToon
Tuan, Dia Istriku

Tuan, Dia Istriku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma Banilla

Novel ini sakuel dari novel "Cinta yang pernah tersakiti."

Tuan, Dia Istriku.

Novel ini menceritakan kehidupan baru Jay dan Luna di Jakarta, namun kedatangannya di Ibu Kota membuka kisah tentang sosok Bu Liana yang merupakan Ibu dari Luna.

Kecelakaan yang menimpa Liana bersama dengan suami dan anaknya, membuatnya lupa ingatan. Dan berakhir bertemu dengan Usman, Ayah dari Luna. Usman pun mempersunting Liana meski dia sudah memiliki seorang istri dan akhirnya melahirkan Luna sebelum akhirnya meninggal akibat pendarahan.

Juga akan mengungkap identitas Indah yang sesungguhnya saat Rendi membawanya menghadiri pesta yang di adakan oleh Jay.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma Banilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Laki-laki aneh

"Ruam di tubuhnya sudah mulai berkurang. Kita lihat besok, kalau kondisinya semakin membaik, kemungkinan Bu Luna sudah bisa pulang." Ucap Sang dokter setelah selesai memeriksa Luna.

"Alhamdulillah." Sahut Jay, "Tapi ruam di tubuhnya apa akan membekas dok?" Tanyanya.

"InshaAllah tidak, asal salep nya jangan lupa di oles rutin ya Pak." Sahut Sang dokter.

"Ohh, siap dok. Terimakasih." Sahut Jay.

"Kalau begitu saya permisi ya Pak, karena harus memeriksa pasien yang lain." Pamit sang dokter.

Jay mengangguk seraya tersenyum, lalu memandangi dokter dan dua perawat yang berjalan keluar dari ruangan.

"Sayang, kamu sudah baik-baik saja." Ucap Jay yang sangat jelas menunjukan kebahagiaannya.

"Iya Mas." Sahut Luna membalas senyuman Jay.

"Oh ya, sudah waktunya kamu makan sayang, Mas suapin ya? Habis makan kamu minum obatnya, biar cepet sembuh dan besok boleh pulang." Ucap Jay seraya mengambil mangkok berisi bubur ayam.

"Mas, Luna ngga mau makan bubur itu." Ucap Luna.

"Kenapa?" Tanya Jay.

"Luna ngga suka Mas, rasanya hambar, bikin mual." Jawab Luna.

"Terus kalau ngga makan ini, Luna mau makan apa?" Tanya Jay.

"Emmmm, kayanya makan mie rebus rasa soto enak deh Mas." Jawab Luna yang membayangkan rasa dari Mie rebus yang biasa Ia makan saat di rumah Ayahnya.

"Mie rasa soto? Maksud kamu mie instan?" Tanya Jay memastikan.

"Iya Mas, mie instan rebus, tapi aku mau yang rasa soto, pasti enak Mas." Jawab Luna.

"Tapi Mie instan ngga baik sayang, apalagi Luna masih sakit, pasti dokter juga ngga akan kasih ijin." Ucap Jay.

"Ya sudah, kalau gitu Luna ngga usah makan aja, Mas." Ucap Luna merajuk.

"Ehhh, ngga boleh gitu dong, kalau Luna ngga makan nanti malah sakit perut, yang ada besok ngga jadi pulang." Ucap Jay seraya mengusap pipi Luna.

"Iya tapi Luna mau makan Mie, Mas." Rengek Luna.

"Sayang, untuk sekarang jangan dulu ya, Mas belikan makanan yang lain dulu, nanti kalau Luna sudah lebih baik dan sudah boleh pulang, Mas belikan Mie sesuai keinginan Luna, kita makan sama-sama, tapi nanti ya?" Ucap Jay berusaha membujuk Luna agar tak makan mie instan sekarang.

"Ya sudah, kalau gitu Luna makannya nanti aja." Ucap Luna melipat kedua tangannya di dada lalu mengalihkan pandangannya dari Jay, tak Lupa bibirnya pun Ia manyunkan.

"Astaga, apa ini? Kenapa Luna jadi seperti ini?" Batin Jay bingung sendiri.

"Huffttt." Jay menghela napasnya sejenak, "Ya sudah, Mas belikan Mie instan rebusnya, tapi hanya kali ini saja ya, lain kali ngga boleh." Ucap Jay mencoba mengalah pada Luna.

Sontak Luna kembali menatap Jay dengan wajah yang berbinar, "Beneran Mas?" Tanyanya.

"Iya, tapi janji, cuma kali ini saja ya?" Ucap Jay.

"Lihat nanti saja, Mas." Jawab Luna.

"Hey, kalau begitu Mas ngga akan belikan." Ucap Jay.

"Kok gitu." Protes Luna.

"Ya karena Luna ngga mau nurut sama Mas." Ucap Jay tegas, namun terdengar seperti omelan bagi Luna.

"Hiksss... Hiksss." Luna pun terisak seraya menutupi wajahnya dengan kedua tangan.

Jay pun jadi panik sendiri dan langsung merengkuh tubuh sang istri, "Sayang, jangan nangis dong, Iya oke Mas belikan Mie instan nya, tapi kamu jangan nangis lagi ya." Ucapnya.

Luna melepas pelukan Jay, lalu menghapus air matanya, "Mas ngga bohong kan?" Tanyanya.

"Iya Mas ngga bohong kok, sebentar Mas telpon Gani dulu." Ucap Jay lalu meraih ponsel di atas nakas dan hendak menghubungi Gani.

"Kenapa malah hubungi Kak Gani, Mas? Emang Kak Gani jual Mie rebus?" Tanya Luna.

"Ehhh, ngga gitu sayang, Mas mau minta Gani untuk belikan Mie rebus untuk kamu." Jawab Jay yang tak menyangka Luna akan mengatakan itu.

"Kok Kak Gani yang beliin? Luna maunya suami Luna yang belikan, emangnya Kak Gani itu suami Luna apa." Ucap Luna cemberut.

"Maksud kamu, Mas yang beliin Mie rebusnya, gitu?" Tanya Jay memastikan.

"Iya." Sahut Luna.

"Astaga, apa lagi ini." Keluh Jay yang tentu saja hanya dalam hati, "Baiklah tuan Putri, Mas belikan dulu ya Mie rebusnya." Ucap Jay Pasrah yang akhirnya kembali meletakan ponselnya.

"Terimakasih Mas, Muachhh." Ucap Luna dengan senyum yang merekah di bibirnya, lalu tanpa ragu mencium pipi Jay.

Jay tersenyum, lalu bangkit dari duduknya seraya mengusap puncak kepala Luna penuh sayang.

Jay pun berjalan keluar dari ruangan untuk segera membelikan apa yang diinginkan Luna.

***

"Indah." Teriak Rendi mengepalkan kedua tangannya. Sorot matanya begitu tajam, ada rasa sakit dan cemburu yang menyeruak dalam hatinya.

Indah mendongak dan terkejut melihat Rendi ada di depan sana, "Mas Rendi." Lirihnya lalu menarik tangannya dari bahu Nathan.

Nathan yang mengerti pun melepaskan diri, "Apa dia kekasih mu?" Tanyanya lirih.

"Ya, dia calon suami ku." Jawab Indah berbisik namun tak melepas pandangannya dari Rendi.

Rendi berjalan ke arah mereka dengan sorot mata yang begitu tajam, seakan siap untuk menghunus laki-laki dihadapannya, Indah yang mengerti Rendi sedang marah pun berjalan mendekat pada Rendi, namun rasa sakit di kakinya membuatnya terjatuh kembali, "Akhhh, sakit." Rintihnya.

Seketika amarah Rendi hilang berganti dengan rasa khawatir saat melihat calon istrinya jatuh dan kesakitan.

"Astaghfirullah, kamu kenapa sayang?" Tanya Rendi berjongkok di depan Indah.

"Sakit Mas." Ucap Indah seraya memegangi kakinya yang semakin terasa sakit.

Rendi melihat kaki Indah yang membiru dan sedikit bengkak.

"Brengsek." Rendi bangkit dan langsung mencengkram kerah baju Nathan, "Apa yang kamu lakukan pada calon istriku, Hah?" Bentak Rendi penuh amarah.

"Aku? Aku tidak melakukan apapun, aku hanya berusaha menyelamatkan wanita yang kamu sebut calon istri itu, dia tadi mau bunuh diri." Jawab Nathan begitu entengnya.

"Apa?" Kaget Rendi melepas cengkeramannya lalu menatap dalam pada Indah seakan meminta penjelasan.

"Tidak Mas, aku tidak ada niat bunuh diri, tadi dia hanya salah sangka, dia mengira aku ingin bunuh diri, padahal aku... aku cuma berdiri di tepi sungai." Ungkap Indah.

Rendi yang mulai mengerti situasi pun kembali berjongkok dan memeriksa kaki Indah, "Lalu kenapa kaki kamu bisa seperti ini sayang?" Tanyanya.

"Ini sampai bengkak begini, pasti sakit banget." Sambung Rendi begitu mengkhawatirkan Indah.

"Makanya Mas, jaga calon istrinya." Sindir Nathan yang sudah malas dengan drama di hadapannya dan memilih untuk pergi dari sana.

Rendi tak menghiraukan ucapan Nathan, "Kita ke rumah sakit ya?" Ajak Rendi.

"Ehh ngga usah Mas, aku cuma terkilir kok, ini hanya perlu di urut saja." Tolak Indah yang sebenarnya malas harus kembali datang ke rumah sakit.

Sudah cukup dua tahun belakangan dia bolak balik ke rumah sakit karena pengobatan penyakit leukimia nya, sekarang dia sudah sembuh dan tak ingin lagi datang kesana.

"Tapi Mas takut ini parah sayang, kita ke rumah sakit aja ya?" Ucap Rendi berusaha membujuk Indah, namun Indah kembali menggelengkan kelapanya.

"Ngga kok Mas, aku hanya terkilir aja, aku ngga kenapa-kenapa." Ucap Indah meyakinkan Rendi kalau dirinya baik-baik saja.

"Ya sudah, kita pulang sekarang." Ucap Rendi gegas menggendong tubuh Indah.

Indah mengangguk lalu melingkarkan tangannya di leher Rendi, Rendi membawa Indah masuk ke dalam mobilnya.

"Sayang, siapa laki-laki tadi?" Tanya Rendi saat mobil yang ia kendarai sudah melaju.

"Aku ngga tau Mas, tadi dia tiba-tiba datang, aku terkejut dan hampir jatuh ke sungai, ehhh dia malah mengira aku mau bunuh diri. Dasar laki-laki aneh. Udah gitu dia bilang kalau aku gila karena datang ke tempat itu. Dia ngga mikir apa, dia juga ada disana, berarti dia juga gila kan Mas." Cerocos Indah dengan wajah yang terlihat kesal setiap ingat kejadian tadi.

Rendi terkekeh, "Tapi kamu kenapa juga ada di sungai sendirian? Mana udah sore begini." Tanyanya kemudian.

"Ngga tau Mas, aku tiba-tiba ingin kesini, mungkin karena aku kangen sama Mamah, makanya hati aku tergerak untuk datang kesini." Jawab Indah, Rendi pun hanya manggut-manggut seraya tetap fokus pada jalanan.

1
tiara
betul Marvin Nathan harus tanggung jawab sana kalau ga mau ya udah sama kamu aja
tiara
waduh bagaimana sih Jay nyuruh Luna ke kantor ga ngasih tau staf dikantor kasian kan Luna malah diusir
tiara
sepertinya Jay junior segera hadiirnih, ayo Nathan kamu harus bertanggung jawab pads suster via
tiara
hayo Marvin cari Via sampai ketemu, kasihan dia sekarang jadi menderita karena kamu ga teliti kalau Nathan itu terpengaruh obat perangsang.dan Via jadi korbanmu
tiara
waduuh Nathan harus tanggung jawab tuh sama via
tiara
Ayo Marvin selamatkan Nathan dari kejahatan Clarisa
tiara
semoga caĺon istri Nathan gadis yang baik, apa mungkin tidak disukai Nathan jadi terus mengejar Luns
tiara
Indah seoertinya kakanya Nathan,kalau Luna apa adik Nathan.apa kebetulan saja sama-sama alergi strowbery
tiara
mulai terungkap identitas Luna apakah Nathan tetap masih terus mengejar Luna
tiara
sabar bang Rendy Nathan hanya menolong indah karena kakinya luka, sepertinya Nathan bertemu kakaknya ya
tiara
sepertinya kakak Nathan itu Indah ya,tapi mengapa wajah Luna mirip ibunya Nathan
tiara
oh alergi thoh kirain kenapa, mungkinkah Luna ada hubungan keluarga dengan Nathan
tiara
sepertinya Nathan melakukan rencana jahat untuk memisahkan Jan dengan Luna nih.semoga saja mereka dapat bersama walaupun penuh rintangan dan ujian yang menghampiri mereka
Nur Nazeerah:: tiara😗
total 1 replies
tiara
wah Nathan mulai melancarkan aksinya nih untuk mendapatkan Luna.
tiara
cari yang lain aja Nathan janganlah sama Luna
tiara
siapa tuh yang mulai bermain dengan Jay,siap-siap.akan dihancurkan. Jay dilawan pasti kalian kalah
tiara
Musuhmu seseorang menginginkan istrimu Jay jadi jagalah istrimu sekuat tenaga biar ga ada yang mengbilnya dari mu
tiara
jangan dipecat lun manfaatin aja sesuai keahlianya kasian kalau dipecat
Anindya Nur Rahma
Jangan jangan Luna saudara Nathan, yang hilang, jadi penasaran deh. Lanjut Thor
tiara
apakah ada hubungan kaka adik atau kebetulan saja mirip saja wajah Luna dengan Nathan.masih rahasia sepertinya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!