NovelToon NovelToon
Reinkarnasi: Istri Sempurna Sang CEO

Reinkarnasi: Istri Sempurna Sang CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Obsesi / Pelakor jahat
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Julie0813

Di kehidupan sebelumnya, Nayla hidup dalam belenggu Adrian.
Tak ada kebebasan. Tak ada kebahagiaan.
Ia dipaksa menggugurkan kandungannya, lalu dipaksa mendonorkan ginjalnya kepada saudari kembarnya sendiri—Kayla.
Ia meninggal di atas meja operasi, bersimbah darah, dengan mata terbuka penuh penyesalan.

Namun takdir memberinya kesempatan kedua.
Di kehidupan ini, Nayla bersumpah: ia tidak akan jatuh di lubang yang sama.
Ia akan membuka topeng dua manusia berhati busuk—mantan kekasih dan saudari tercintanya.

Namun kali ini... apakah ia bisa menang?
Atau akan ada harga baru yang harus ia bayar?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julie0813, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16: Bahaya Semakin Dekat

Meskipun Adrian memesan hidangan yang rasanya ringan, sementara Nayla lebih suka makanan pedas, setelah dicicipi perlahan-lahan, ternyata rasanya cukup enak juga.

Namun, yang membuat Nayla kesal adalah dirinya sendiri—karena terlalu banyak pikiran tadi, dia asal memesan dua hidangan daging, dan sekarang harus menghabiskannya sendiri. Pantas saja Adrian berkata, “Siapa yang pesan, dia yang habiskan.”

Nayla sebenarnya tidak terlalu suka makan daging, sekarang hanya bisa menangis dalam hati...

Sementara itu, di sisi Kayla, suasananya seperti ketenangan sebelum badai melanda.

“Kay, ayo kita makan dulu,” ucap Rayyan lembut sambil menyusun satu meja penuh makanan favorit Kayla.

“Aku tidak nafsu makan. Nayla… entah kenapa dia akhir-akhir ini sudah tidak mendengarkanku lagi. Apa mungkin dia sudah tahu sesuatu?” Kayla bergumam, heran melihat perubahan sikap Nayla yang mendadak.

“Tidak mungkin. Kalau dia memang tahu sesuatu, mana mungkin dia masih bisa bersikap setenang itu?” Rayyan menjawab. Meskipun hatinya tertuju pada Kayla, dia cukup memahami gadis polos seperti Nayla.

“Lalu kenapa dia bilang tidak suka kamu? Kamu bilang apa ke dia?” Kayla bertanya dengan nada marah.

“Kay, kamu tahu selama ini aku selalu mengerjakan semua perintahmu dengan sepenuh hati dan perhatian. Kenapa kamu malah tidak percaya padaku?” Rayyan menggenggam tangan Kayla sambil manja.

Hanya di depan Kayla—gadis yang ia sukai—dan kedua orang tuanya yang sangat memanjakannya, Rayyan bisa bersikap seperti ini.

“Udah, jangan manja-manja. Terlepas dari apa pun alasan Nayla bersikap seperti itu, aku tidak percaya dia akan berani mengkhianati Adrian secara fisik. Tapi kalau itu sampai terjadi… mungkin Adrian akan minta cerai,” kata Kayla dengan nada dingin dan licik, menepis tangan Rayyan dengan tidak sabar.

Mata Rayyan tampak redup, “Lalu kamu mau gimana?”

“Nanti aku akan ajak dia ketemuan, diam-diam kasih dia minum sesuatu... waktu dia mulai kehilangan kesadaran, kamu ajak dia ke suatu tempat. Kamu harus buat seolah-olah Nayla yang mendekatimu lebih dulu. Aku sudah siapkan orang untuk diam-diam ambil foto. Kamu tinggal pastikan dia dapat angle yang bagus!” ucap Kayla dengan rencana kejam yang sudah matang.

“Kay… kamu tahu aku menyukaimu…” Rayyan tampak ragu.

“Aku tahu. Tapi kamu juga nggak tega lihat aku sedih, kan?” Kayla menyandarkan kepalanya ke bahu Rayyan, lalu menggenggam tangannya erat. Di balik bulu matanya yang lentik, tersembunyi ekspresi lelah dan bosan.

Rayyan mengangguk pelan, tak sanggup berkata apa-apa.

“Kali ini penting banget. Jadi tolong, kamu harus serius, ya? Kalau kamu bisa lakukan ini, aku pasti bakal senang banget.” ucap Kayla sambil tersenyum cerah, manis seperti bunga mekar.

Rayyan menatapnya—ya, inilah gadis yang dia sukai. Mana mungkin dia tega mengecewakannya?

“Kalau kamu bahagia, aku akan lakukan.” jawab Rayyan mantap, menggenggam tangan Kayla erat-erat, matanya menunjukkan kesungguhan yang tak tergoyahkan.

Begitu kembali ke kantor, Kayla langsung menelepon Nayla.

“Nay, sudah lama ya kita nggak jalan bareng berdua. Kamu pasti bosan sendirian terus, kan? Besok kita hang out bareng, ya.” Suaranya terdengar seperti perintah, bukan ajakan.

Nayla diam-diam memutar bola matanya, dalam hati menggerutu, ‘Aku nggak bosan, dan meskipun bosan, aku juga nggak bakal pilih main sama kamu!’

Namun, di luar tetap tersenyum manis sambil menjawab, “Iya, boleh kak, jadi sampai jumpa besok ya Kak.”

Tak ada pilihan lain. Kalau tidak setuju, bagaimana rencana ini bisa terus berjalan?

Dari balik meja kerjanya, Adrian melirik ke arah Nayla, seolah menunggu penjelasan darinya.

Meski sebenarnya Nayla malas bicara dengannya, tapi rencana mereka masih harus bergantung pada kerja sama Adrian.

“Itu telepon dari Kak Kayla. Dia ngajak aku ketemuan besok. Nanti aku akan jelasin dia soal kamu yang sebenarnya baik banget. Aku nggak mau Kaka terus salah paham soal kamu,” ucap Nayla dengan senyum manis dan wajah patuh.

Rencana berjalan sesuai jalur.

1
Duwie Sartika
ni orang suruhannya ga bener...
Aisyah Binti Eddie
susah move on ih...aku suka banget baca kalo bisa mampir di novelku yok aku takut ada kesalahan gpp aku gak paksa
Legato Bluesummers
Ngga bisa move on!
Jul: Makasih udah baca dan komen ya! 🥹🫶🫶🫶Tenang aja, update segera datang 💪😉
total 1 replies
Alea Thya
Bikin susah move-on, semoga cepat update lagi ya thor!
Jul: Terima kasih yaa! Komentarnya bikin aku semangat nulis lagi 😍
Doain aja semoga inspirasinya nggak kabur, biar bisa update cepet~🫶🫶🫶
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!