Reinkarnasi: Istri Sempurna Sang CEO

Reinkarnasi: Istri Sempurna Sang CEO

Bab 1:Mimpi Buruk

Dalam kegelapan yang pekat.

Nayla merasa sakit yang menembus tulang merambat dari suatu titik di tubuhnya hingga ke seluruh sendi...

Saat Nayla membuka mata, pandangannya langsung jatuh pada wajah tampan seorang pria yang tersembunyi sebagian dalam bayangan.

Tatapan matanya tajam dan buas—seolah ingin melahapnya sampai tak bersisa.

Sekejap itu juga, ketakutan menyergapnya.

"Tidak...Bukankah aku sudah mati? "pikir Nayla.

Kenangan membanjiri benaknya seperti air bah—ruang operasi berwarna putih menyilaukan, genangan darah merah yang mencolok, dokter dengan ekspresi dingin tanpa empati, dan senyum menyeramkan di wajah Kayla...

Nayla yakin. Dia sangat yakin—bahwa dirinya sudah meninggal.

Tapi kenapa sekarang dia masih berada di sisi pria ini? Masih bisa merasakan kembali kenangan yang paling menyakitkan dalam hidupnya, dengan begitu nyata?

"Ini pasti mimpi" pikirnya, Nayla mencoba mencoba menenangkan dirinya,tapi hatinya tetap kacau.

Tapi mimpi ini terlalu nyata.

Wajah pria itu sangat dekat, sorot matanya seperti bilah pisau tajam yang menusuk, rasa sakit di tubuhnya terus-menerus menyiksa.

Semuanya—teriakan tubuhnya sendiri—mengatakan ini bukan mimpi.

Ketakutan meledak dari dalam dirinya tanpa bisa dibendung. Hampir secara refleks, Nayla mendorong dada telanjang pria itu dan menjerit, penuh kepanikan:

“Adrian, minggir! Jangan sentuh aku!”

Gerakan pria itu langsung terhenti. Tatapannya seketika membeku, wajah tampannya berubah kelam dan kejam, lalu tanpa perasaan dia mencengkeram leher Nayla, menunduk dan mengeluarkan suara dingin,

"Hm?"

Air mata mengalir deras. Nayla mencengkeram lengannya, berusaha melepaskan diri dari cekikan itu, tapi sia-sia.

Detik berikutnya, rasa sakit yang menusuk datang dari bibir Nayla—begitu tajam hingga tubuhnya bergetar hebat.

Adrian menggigit bibirnya, menyiksanya dengan brutal, seolah itu hukuman. Baru saat rasa darah memenuhi lidahnya, dia melepaskannya, lalu perlahan mendekat ke telinga Nayla dan berbisik nyaris tanpa suara,

“Jangan coba lari. Kamu milikku. Hanya milikku.”

Suara dalam dan dinginnya seperti iblis yang membunuh tanpa meninggalkan jejak.

Nayla mendengarnya... dan perlahan, kesadarannya menghilang...

Saat Nayla membuka mata lagi,

Ruangan itu terang oleh cahaya matahari pagi. Semua furnitur terlihat sangat familiar.

Nayla tertegun.

Nayla tahu tempat ini. Ini adalah kamar yang ia tinggali saat dia berumur 19 tahun.

Apakah dia masih bermimpi? Atau... ini sebenarnya bukan mimpi?

Kenangan semalam yang menyakitkan melintas di kepalanya.

Nayla memandang sekeliling. Seprai tempat tidur acak-acakan, pakaian berceceran di lantai, dan yang paling menyakitkan—noda merah mencolok di seprai.

Semua ini... terlalu akrab.

Lalu Nayla teringat sesuatu.

Saat ulang tahunnya, dia mengikuti saran kakak kandungnya, Kayla—membuat Adrian mabuk, lalu dengan bantuan Kayla, dia kabur dari rumah Adrian dan pergi bersama pria yang selama ini dia cintai—Rayyan.

Tapi akhirnya, Nayla ditangkap kembali oleh Adrian... dan malam itu, Nayla kehilangan sesuatu yang paling berharga dalam hidupnya.

Dulu Nayla tak habis pikir bagaimana jejaknya bisa terbongkar.

Baru belakangan dia sadar—semuanya adalah jebakan dari Kayla dan Rayyan!

Jadi... apakah Nayla benar-benar terlahir kembali?

Namun bayangan sebelum ajal datang juga terlalu nyata.

Nayla masih mengingat dengan jelas saat Adrian memaksanya meminum obat penggugur kandungan, lalu diseret ke meja operasi untuk mendonorkan ginjalnya kepada Kayla, dan akhirnya, meninggal karena pendarahan hebat.

Dua alur ingatan kini bertabrakan di dalam kepala Nayla, seolah ingin menghancurkan dirinya.

Nayla meringkuk di atas ranjang, kedua tangan menekan pelipis, lalu menjerit dalam rasa sakit yang luar biasa.

Pintu kamar mendadak terbuka.

Sebuah sosok tinggi berlari masuk, mendekatinya dengan cepat, menggenggam bahu Nayla sambil terus memanggil namanya.

Dalam pandangan yang kabur, Nayla perlahan membuka kelopak mata.

Dan yang ia lihat—adalah wajah yang paling dia takuti.

Pupil matanya membesar dalam sekejap sebelum akhirnya Nayla pingsan.

Adrian.Pria yang telah memberinya begitu banyak penderitaan dan keputusasaan.

Nayla… ia benar-benar terlahir kembali. Tapi tidak ke surga.

Melainkan… ke dalam neraka.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!