Cerita hanya hayalan semata dan tidak menjiplak karya mana pun!
Julia hanya anak miskin yang di nikahi oleh Alan anak nya Juragan karet yang amat sangat kaya, Alan anak ketiga dalam keluarga ini dan semua nya tinggal satu rumah yang amat besar.
Persaingan antara menantu amat sangat ketat, hanya Julia yang tetap apa ada nya karena dia tak punya apa apa dalam hidup ini dan selalu kena marah oleh Warti.
hanya Karto sebagai mertua laki laki yang membela diri nya, bahkan lebih sayang mengalahkan Alan.
Bagai mana kisah mereka selanjut nya?
akan kah Julia larut dalam perhatian dan kasih sayang Karto?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16. Santet
Julia duduk di depan seorang dukun tua yang mata sudah buta, dia tidak akan bisa melihat apa pun yang ada di dunia ini, dulu nya dia tidak buta. namun dia menjadi demikian karena kalah melawan seorang dukun juga sehingga mata nya buta, tapi bisa di bilang tidak kalah karena dia berhasil membunuh lawan nya.
Hanya sayang mata nya harus cidera dan dia harus buta permanen sehingga tidak bisa melihat apa apa lagi, tapi kalau soal menyantet orang maka dia masih tepat sasaran. sejauh ini para pasien nya sama sekali tidak ada yang kecewa saat minta tolong pada nya, karena dia memang bukan dukun abal abal.
Sudah banyak bukti nya dan mereka bukan cuma minta di buatkan santet saja, melainkan ada yang minta pelarisan atau juga pengasihan, bahkan banyak para wanita malam yang memasang susuk di sini. inti nya dia dukun ilmu hitam, jadi hanya untuk keburukan saja kekuatan yang ia miliki.
Apa pun yang di minta para pasien akan ia turuti asal kan ada uang nya, namun uang itu tidak pernah ia pakai sendiri. justru di sumbangkan di panti jompo untuk membantu sesama nya di sana, mencari dengan cara kotor tapi di gunakan untuk kebaikan yaitu menolong orang orang yang tidak mampu.
"Harus nya sejak awal kau tolak permintaan dia, Nduk!" ujar Mbah Surip menatap Julia langsung tau.
"Aku berpikir itu hanya untuk sekali, Mbah! tapi ternyata malah berlanjut dan dia membuat rekaman fatal." lirih Julia yang di temani Pak Arman.
"Tolong lah anak saya, Mbah." Pak Arman juga meminta tolong.
"Saya ada lima juta saat ini, buat lah dia tidak bisa bangun dari tempat tidur untuk selama nya!" Julia mengeluarkan uang di hadapan Mbah Surip.
"Kenapa tidak di bunuh saja?" tanya Mbah Surip sambil menghisap rokok nya.
"Iya, Julia! lebih baik memang langsung di bunuh saja." Arman pun setuju bila besan nya mati.
Tapi Julia menggelengkan kepala nya tanda dia tidak setuju bila Karto sampai mati, Arman masih belum tau apa alasan nya Julia sampai mempertahankan Karto seperti itu. tapi Mbah Surip tau karena dukun ini seolah bisa membaca pikiran, jadi dia memang tau apa yang Julia pikir kan saat ini.
"Anak mu tidak mau menambah dosa, selama ini dosa nya sudah lebih dari cukup." ujar Mbah Surip.
"Ya sudah lah, aku ikut saja apa kata dia." Arman pun manut Julia.
"Kau ingin aku membuat nya bagai mana?" tanya Mbah Surip.
"Buat dia kesakitan pada alat kelamin nya dan jangan pernah bisa sembuh, Mbah." pinta Julia yakin sekali.
"Gampang, orang juga tidak akan mengira dia kena santet karena selama ini Karto jalang juga." jawab Mbah Surip.
"Iya, aku ingin menyaksikan dia selama nya terbaring di atas tempat tidur!" geram Julia sangat marah saat ini apa bila ingat bagai mana perbuatan Karto.
Mbah Surip mengangguk paham apa yang Julia minta, maka dia segera merapal mantra dan tanpa sarana apa pun dia sudah bisa menemukan siapa korban nya. tidak perlu foto atau pun tanggal lahir lain nya, dukun ini memang luar biasa sekali kemampuan nya apa bila untuk menyakiti lawan yang sudah di tuju.
"Tamat kau sekarang Karto, aku tidak akan lagi jadi budak mu!" batin Julia yang sudah sangat tenang saat ini.
Nanti saat pulang hanya tinggal menyaksikan bagai mana Karto yang kesakitan dan dia pasti akan dapat kabar, karena Warti adalah tipe orang tua yang sangat manja, ada sakit sedikit saja maka semua anak sudah di suruh datang untuk kumpul.
"Byuuur!"
"Nanti malam pukul dua belas dia akan jatuh sakit, kau tunggu saja kabar itu dari mertua mu." ujar Mbah Surip.
"Asal jangan sampai mati ya, Mbah! aku takut kalau dia mati dan jadi setan." jelas Julia.
"Gampang lah itu, kau pesan nya cuma sakit maka akan ku buat sakit." Mbah Surip tersenyum menampakan gigi nya yang hitam.
"Kalau begitu aku pamit dulu, Mas Alan tidak tau kalau aku pergi." Julia langsung bangkit.
"Mari Bapak antar kan kamu sampai rumah." Arman kasihan pula melepas anak nya sendirian.
"Tidak usah, Pak! aku sendiri saja, Bapak jangan kerumah ku dulu ya karena keadaan bakal tidak baik baik saja." pesan Julia.
Arman pun mengangguk paham dan dia tidak bisa juga mau memaksa untuk kerumah anak nya, apa lagi sekarang dia juga tau bahwa putri nya baru mengalami hal yang amat sangat buruk. ada rasa marah dan juga sedih, sesakit ini bila jadi orang miskin di perlakukan oleh orang lain.
...****************...
Amir memegang kepala nya yang terasa sangat pusing setelah mendengar laporan nya Maura, ini membutuhkan uang yang banyak, walau keuangan mereka juga baik baik saja namun tetap lah ada rasa kesal mengeluarkan uang sebanyak ini.
Jatuh nya jadi membenarkan dia mobil, satu mobil nya Purnama dan satu lagi mobil milik nya Maura sendiri. bagian belakang rusak parah dan di video itu sama sekali tidak terlihat di tabrak oleh mobil Purnama, jadi jelas tuduhan Amir mengatakan kalau Maura mundur tidak hati hati sehingga penyok begitu.
"Kamu salahkan lah Ibu kamu, Mas!" kesal Maura lama lama.
"Loh kok jadi ke Ibu sih? kan yang bawa mobil kamu." ujar Amir bingung juga.
"Kalau saja aku tidak menahan muntah karena mencium kaki Ibu yang amis, maka aku tidak akan sampai menyerempet itu mobil Purnama! kau lihat ini dia sampai menampar ku juga, aku akan membawa nya ke pengadilan." tegas Maura.
"Kamu kok jahat sekali bilang Ibu begitu, ya kan Ibu sakit memang." Amir agak tersinggung juga.
"Diam mulut mu itu! aku yang akan mengeluarkan semua biaya dengan uang ku sendiri, aku juga punya uang walau bukan dari mu!" bentak Maura kesal bukan kepalang.
Amir meraup wajah nya kasar karena Maura memang selalu begini, dia merasa tidak butuh suami karena tanpa Amir pun dia masih punya banyak harta. jadi walau pun menjanda maka tidak akan kelaparan atau pun mati menganggur, maka nya dia begitu angkuh.
"Kau urus saja Ibu mu itu, dalam satu bulan ini bila kau tak juga mau pindah maka akan ku bawa Demian pergi dari sini." ancam Maura.
Kalau sudah begini maka Amir akan kalah, lagi pula memang ada baik nya tinggal di rumah sendiri, sudah punya rumah masing masing tapi masih saja satu rumah dengan orang tua nya.
Bab pertama ya guys, jangan lupa like dan komen nya. Hari ini kita mau ajukan kontrak ya guys, mohon dukungan nya buat othor ya.
lanjut thor
lanjut thor 🙏