Adinda Rosalina suhendri (18 Tahun ) terpaksa menggantikan kakaknya yang kabur di hari pernikahan , dia harus menikahi seorang pria bernama Elang Adyatama seorang duda 3 kali kawin cerai.
" What ! kenapa harus Dinda sih , mama yang bener aja jangan lawak dong ma . Lagian Dinda itu masih anak-anak di bawah umur , masa harus nikah sama duda kawin cere 3x lagi ". Protes Dinda.
" iya , masa nikahnya sama dion sih Din , kan gak mungkin ". Ujar Anita .
Dinda tidak bisa lagi menolak permintaan orang tuanya , dan terpaksa menikahi elang .
Dinda yang berkepribadian bebas , suka huru - hara harus hidup bersama Elang yang sangat disiplin waktu bahkan suka marah .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Abu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gara - gara bra
10 menit berlalu , elang menghampiri dinda yang masih di dalam kamar entah selesai atau tidak .
Sementara Opa dan Oma elang sedang berada di perjalanan menuju rumah utama .
" Din ? sudah selesai belum ." tanya Dinda .
" Belum ". Jawab Dinda dengan mengacak - acak kopernya .
" Lama sekali , itu ngapain ngacak - ngacak koper mana cd-nya berhamburan gitu . Sengaja menggodaku ". gumam elang .
" Iisstt , siapa juga yang menggoda kamu , ini aku lagi nyari bra ." jujur Dinda .
" Bra ? ". Heran elang .
" Tadi aku mau ganti baju di kamar mandi ternyata malah pengen mandi karena merasa gerah terus bra yang aku pakai sebelumnya jatuh kenak air ." Jelas dinda .
" Lalu apa hubungannya dengan bra ? jangan lama - lama cepat , bentar lagi opa sama Oma datang ." Kata elang .
" Duhh masalahnya aku lupa gak masukin itu bra nya , gimana dong masa iya aku gak pake bra ? Menggelantung dong ". lirih dinda.
Elang menghela nafasnya untuk mengontrol emosinya .
" Apalagi yang tidak kamu bawa biar Andi yang membawakan ". Tanya elang.
" Apa !! Andi , ya janganlah masa iya Andi sampai nyentuh braku . entar tahu dong ukuran PD ku ." kata Dinda .
" Mina yang akan mengambilkannya lalu Andi yang menjemput ke rumah , aduhh mana waktunya mepet lagi . Udah tunggu sini ". Geram elang .
Elang meminta Andi untuk meminjam bra pembantu di rumah utama karena jika harus membeli ataupun mengambil ke rumah akan memakan waktu lama .
Boleh tertawa gak sih wkwkwkwk , Andi pinjam bra 🤣 kasian amat sih Andi .
" Aduh tuan ? Ini sangat berat ". protes Andi yang sebelumnya tidak pernah protes .
" Udah cepetan sana pinjam , cari yang standart jangan yang gemuk ". titah elang .
Andi benar - benar tidak tahu lagi bagaimana cara untuk meminjam bra kepada pembantu yang berada di rumah utama apalagi elang meminta untuk mencari ukuran yang standart .
" Tugas ini sangat berat jika saja tuan memberi pilihan lagi maka tidak akan mengambil tugas ini , apakah harga diriku akan turun setelah ini ". Gumam Andi .
Andi mengamati postur para pembantu , dia menemukan postur tubuh yang standart namun sangat malu untuk mengatakannya .
" Hah , apa iya aku harus mengatakan , bolehkah pinjam bra ". Batin Andi .
Pikiran Andi mulai kemana - mana , begitu sulit hanya meminjam bra pada pembantu .
" Andi , mana ?." tagih elang .
" Sangat susah tuan , bra ini adalah barang khusus wanita ". ujar Andi .
" Ikutin aku ." ajak elang .
Elang mencari pembantu yang postur tubuhnya sama dengan Dinda .
" Dimana kamarmu ?". tanya elang pada pembantu itu.
" Lantai bawah tuan , dekat taman belakang . Kamar nomor 3 ". Kata pembantu itu.
Di rumah utama banyak sekali pembantu untuk itu setiap kamar pembantu memiliki angka untuk menandakan kepemilikan.
" Semudah itu ? kenapa tidak kepikiran kesana ya , tuan begitu pintar ." Batin Andi .
" Masuklah , cari bra yang bagus ". titah elang .
" Ba - baik tuan ".
Elang segera memberikan bra itu kepada Dinda .
" Pakai ini dan jangan lama - lama , sudah sangat mepet ". Kata elang dengan melempar bra ke ranjang .
" Bra siapa ini ? Ukurannya bisa pas gitu , ahh masa bodoh pakai saja daripada menggelantung kan memalukan hehehe ." Nyengir Dinda .
Sebelum elang menyusul , Dinda berinisiatif untuk menghampiri lebih dulu .
" Wah !! Cantik sekali ". bisik para pembantu.
" Itu , istri tuan muda elang ya ." tebak pembantu lainnya .
" Iya . Sangat serasi , yang satu tampan satunya cantik anggun lagi ". Ujar pembantu lain .
Baskara memberitahu elang jika Dinda hari ini sangat cantik .
" Papamu ini tidak salahkan memilih istri untukmu , kamu harus memuji papa kali ini ." ujar baskara .
Elang hanya terdiam tanpa kata , Dinda segera menyapa baskara .
" Tuan ? Ahh maksutnya papa , apakah kakek dan nenek sudah datang ". tanya Dinda .
" Sebentar lagi ". Kata baskara di sertai senyuman.
Melihat penampilan Dinda yang begitu anggun dan berkelas , elang jadi salah tingkah .
Beberapa menit kemudian , kakek dan nenek sudah datang.
Elang membantu membuka pintu mobil seraya menyambut kedatangan mereka .
" Selamat datang opa , selamat datang Oma ." kata elang .
Mereka memeluk elang secara bergantian , pesona Dinda tidak luput dari pandangan .
" Eh eh eh siapa ini ? Astaga ada macan !". Kata Nenek .
" Macan ? mana ada macan ." batin Dinda dengan menoleh kanan kiri bahkan belakang.
" Loh kenapa lihat kanan kiri , kan macannya kamu , manis cantik maksutnya ." ujar nenek .
" Oma , dia istri elang namanya Dinda ." kata elang yang memperkenalkan Dinda .
Elang memberikan aba - aba dengan memakai bahasa tubuh untuk Dinda jika harus menyambut kakek dan neneknya .
" Ahh Oma , opaa selamat datang semoga kalian selalu panjang umur ". Kata Dinda dengan ceria .
" Selain cantik , Dinda juga pintar mengambil hati kita ya opa ". kata nenek .
" Mama , papa kita masuk dulu ." ajak Baskara .
Elang meraih tangan Dinda untuk membawanya ke dalam mengikuti kakek dan neneknya.
" Lah jantung gue , kenapa ini ? Berdetaknya terlalu cepat , jangan - jangan gue !! Enggak mungkinlah ." Batin Dinda .
" Jangan berbicara dalam hati , katakan saja langsung di depanku ". Kata elang mengejutkan .
" Ka - kamu bisa membaca pikiran orang ya ." kata dinda .
Nenek meminta Dinda untuk duduk di dekatnya karena dia ingin lebih dekat dengan gadis itu .
" Dinda , duduklah dekat Oma ". Pinta nenek .
" Oh , baiklah nek ". lirih dinda .
Nenek memerhatikan wajah Dinda bahkan dia tersenyum entah karena apa .
" Elang ? katakan pada Oma , dimana kalian bertemu ." tanya nenek .
" Itu aku yang memilihkan untuknya ". Sambung baskara.
" Tapi tidak apalah , Dinda menikah dengan elang sudah berapa lama ". Tanya lagi nenek .
" Masih sekitar dua bulanan sih Oma ". Jawab Dinda .
" Berarti kalian sudah mahir di ranjang dong , Oma tidak mau tahu pokoknya harus ada elang junior secepatnya ". ucap nenek yang mengejutkan.
" Mahir di ranjang maksut Oma ". Tanya Dinda .
" Ya itu , ehem ehem ." kata nenek .
Mendengar perkataan nenek yang terlalu vulgar , tiba - tiba elang tersedak .
" Elang ,, hati - hati lah ". Kata nenek .
" Kamu jangan terlalu vulgar , elang sepertinya masih terlihat malu ." sambar kakek .
" Tidak apa - apa opa , Oma berkata demikian pastinya juga pernah mengalami seperti kami . Iya kan Oma ." gumam Dinda .
" Menggemaskan sekali cucu menantuku ini , Dinda hari ini temeni Oma ya ". Kata nenek .
" Jangan mengambil waktu elang dengan istrinya , elang bawa dinda masuk ke kamar dan jangan lupa buatkan cucu . Jika tidak tahu caranya nanti kakek kirim tutorialnya ". jelas kakek .
Dinda seketika terperanjat mendengar istilah membuat cucu , bahkan dalam bayangannya itu sangat menakutkan .
Elang segera membawa Dinda pergi sesuai perintah kakeknya .
" Ayo ". Beo elang .
" Ahh , mau kemana ?". Kata Dinda .
Elang menggenggam tangan Dinda dengan penuh kasih sayang .
Sayangnya Dinda sedikit merinding karena ketakutan .
" Kita mau kemana !". tanya Dinda .
" Pergi beli bra !! Tidak mungkin jika kamu meminjam terus pada pembantu ". Ujar elang.
" Apa !! Jadi ini punya pembantu ". Kejut dinda.
" Aku akan tanggung jawab , ayo " . Ajaknya.
" Tumben nyetir sendiri , Andi tidak di bawa ".
" Andi kenak mental , biarkan dia beristirahat ". Kata elang .
" Kok bisa ? Apa yang terjadi dengannya ". heran Dinda .
" Gara - gara bra , sudah jangan bahas lagi ." gumam elang sambil fokus menyetir .
ini udh jaman modern ko msh jodoh²an