NovelToon NovelToon
Tuan Andre Mari Kita Bercerai

Tuan Andre Mari Kita Bercerai

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Pelakor jahat
Popularitas:21.6k
Nilai: 5
Nama Author: enny76

Kisah seorang istri yang mencintai suaminya, namun di balas dengan penghianataan dan balas dendam kelurga nya.

Ella menyambut cinta Andrean yang selalu perlakuan dirinya bak seorang Ratu. Hingga akhirnya mereka menikah. Namun sayang, sikap peduli, perhatian dan kasih sayang Andrea menghilang begitu saja. Andrean perlakukan Ella bak orang asing di rumah nya sendiri.

Hingga perselingkuhan Andrean di ketahui Ella. wanita berparas cantik yang memiliki segudang prestasi itu mencoba bertahan. Ia Terus berbuat baik dan patuh pada sang suami. Tetapi kesabaran Ella ada batasnya, sampai akhirnya pertahanan Ella runtuh.

Ella membuat permohonan surat cerai dan mentalak Andrean.

Pria tampan penuh kharisma itu berkata "kau ingin bercerai? Tidak akan pernah bisa, selama pembalasan ku belum berakhir!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enny76, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan yang tak diinginkan

(Sekarang bukan POV Autor, tapi POV suara hati Ella)

Aku berada di tengah-tengah pesta yang sangat meriah, bukan hanya kalangan pebisnis yang datang, ada juga para pejabat yang hadir.

Ku akui pengaruh kelurga Darren sangat lah kuat dalam bidang bisnis, ia sebanding dengan kelurga Smith yang memliki status sosial tinggi. Terbukti banyak orang menyapa dirinya dan mengenal sosok kelurga Willis.

Dari arah depan dua orang pria menyapa "Hai Willis, how are you?"

Darren tersenyum dan membalas sapaannya "Hallo Wiliam, Jonathan, aku sangat baik." balas Darren seraya mengulurkan tangannya, mereka saling berjabat tangan.

Pria itu melirik kearah ku, lalu menatap Darren seakan meminta penjelasan padanya.

Seperti tahu arti lirikan Wiliam, Darren menoleh kearah ku "Perkenalkan ini Ella Timothy." Katanya dengan senyuman ramah.

Dua pria itu mengulurkan tangannya padaku "Ella." kataku sedikit grogi, karena dari penampilannya mereka bukan lah orang sembarangan.

Wiliam menatap ku, lalu beralih pada Darren "Apa kalian.. sepasang kekasih?" tanyanya dengan ekspresi penasaran.

Darren tertawa kecil, ia menarik pinggang ku agar bisa lebih dekat padanya "Apa menurut mu, kami serasi?"

"Ohh course .." jawab Wiliam serius.

Aku melirik pada Darren, berharap ia tidak berlebihan padaku. Sebab status ku masih istri orang. Aku menggerakkan tubuhnya condong ke belakang, agar sedikit menjauh. Tanpa aku sadari ada seseorang memperhatikan dari jarak yang tidak terlalu jauh.

Justin dan Bastian ternyata ada di acara ini. Ia menatap ku sekilas lalu mengalihkan pandangan pada temannya yang sedang mengobrol. Aku tidak perduli dengan sahabat suamiku. Ku berpikir, bila ada dua sahabatnya sudah pasti Andrean ada di acara yang sama, Namun aku tidak melihat kehadirannya.

"Ku dengar kau mendirikan perusahaan baru?" Wiliam bertanya sambil menyesap gelas berisi wine di tangannya.

"Sebenarnya bukan baru, meneruskan cita-cita kami yang sempat tertunda." kata Darren menoleh kearah ku

"Ohya aku pernah mendengar, Kamu mendirikan perusahaan teknologi tiga tahun silam." kata Jonathan.

"Kau benar Jo, dulu aku tinggalkan perusahaan untuk meneruskan kuliah dan mencari penelitian. setelah mantap mendirikan kembali perusahaan yang terbengkalai." kata Darren tanpa menyinggung masa lalu ku, yang ku tahu Darren sempat kecewa padaku karena lebih memilih menikah daripada mepertahankan perusahaan yang baru kami rintis.

Jonathan mengangguk "Saya percaya, kamu bisa sukses di bidang teknologi, perusahaan teknologi sangat menjanjikan di dunia yang serba canggih ini."

"Kami mendirikan tekhnologi buatan dan akan meluncurkan produk baru yang tidak kalah keren dari robot buatan, Ella adalah seorang programmer yang handal." kata Darren memuji ku.

"Wah, ternyata nona Ella adalah orang penting di bidang teknologi AI." kata Wiliam takjub

"Nona Ella kuliah dimana?" tanya Jonathan, yang membuat aku minder, sebab aku belum lulus Doktoral dan berhenti kuliah untuk menikah dengan Andrean. Aku kesal pada Darren yang terlalu berlebihan memuji ku.

Ekspresi ku berubah datar, aku bingung harus berkata jujur atau tidak, aku menoleh pada Darren untuk memberikan penjelasan pada kedua temannya.

"Nona Ella sedang menunda kuliah S2 untuk sementara."

Wiliam manggut-manggut, entah apa yang ia pikirkan tentang ku, sementara Jonathan sejak tadi selalu menatap ku tanpa berkedip.

Saat kami sedang berbincang-bincang, dari arah depan banyak orang-orang yang berjalan kearah pintu masuk. Sang pemilik juga menyambut kedatangan tamu yang terlihat istimewa. Aku tidak terlalu penasaran seperti mereka yang datang mendekat.

"Darren aku ingin ke toilet sebentar." kata ku seraya melepaskan tangannya dari pinggang ku. Darren mengangguk sambil terus berbincang dengan Jonathan dan Wiliam.

Aku melangkahkan kakiku menuju toilet. Saat melewati orang-orang yang berkerumun, aku melihat sosok Andrean dan Vivian disana. Mereka bergandengan tangan dengan mesra, Andre memperkenalkan Vivian pada para tamu yang mengerumuni dirinya.

Wanita itu begitu bangga di perkenalkan Andrean sebagai wanitanya. Aku tersenyum miris melihat perlakuan Andrean pada Vivian bak seorang putri. Apalagi mendengar mereka memuji kecantikan dan keramahan Vivian. Wanita licik yang merebut tempat ku. Selama aku menikah dengan Andrean, belum pernah sekalipun ia memperkenalkan aku sebagai istri atau wanitanya di depan umum, tetapi dengan Vivian...?" Aku hanya menghela nafas panjang, meredam gejolak di hatiku yang terasa sesak.

Banyak orang tahu siapa Andrean Smith. Seorang pebisnis yang sukses di usia muda dari kalangan status sosial tinggi. Bahkan ayahnya Henry Smith memiliki kerajaan bisnis yang menggurita di berbagai negara. Kelurga Smith salah satu orang yang paling di hormati dan di segani di kota Marola.

Orang-orang mendekat, hanya ingin mencari muka di depan Andrean dan berharap bisa bekerjasama dengan perusahaannya yang memiliki banyak anak perusahaan. Aku tidak mau perduli dengan kehadiran mereka berdua. ku lanjutkan langkah ku menuju toilet yang berada didalam hotel.

Selesai dari toilet aku keluar dengan napas lega. Lagi-lagi aku bertemu dengan Bastian. Pria yang sangat angkuh dan menyebalkan. Aku tidak perduli saat berpapasan dengannya. Kaki ku melangkah cepat melewatinya, Namun sebelum aku menjauh dia memanggil namaku.

"Ella..."

Aku berhenti sejenak tanpa menoleh. Menunggu apa yang ingin ia ucapkan.

"Sepertinya kau dan Darren kembali bersama." ucapnya dingin. "Apa tujuanmu mendekati kelurga Willis agar status sosial mu terangkat." katanya mengejek ku

"Aku tidak pernah meminta pendapat mu, tuan Bastian!" balasku dingin. Aku berusaha tenang meskipun hatinya sakit mendengar ejekannya. Memang ku akui, keluarga Timothy tidak sebanding dengan kelurga Smith, Willis dan Scolins. Kelurga ku tidak memiliki perusahaan sebesar mereka yang menggurita di berbagai negara.

Aku juga tidak pernah meminta Darren untuk memilih ku. Kelurga Willis adalah kelurga terhormat dan juga di segani, orang banyak yang iri saat aku kembali bersama dengan Darren Wilis. Termasuk Bastian yang curiga padaku.

"Aku tahu siapa dirimu Ella! Jangan sok merasa jadi wanita berkelas di hadapan ku."

Aku tertawa kecil mendengar ejekannya, aku membalikkan tubuh ku meskipun aku malas berdebat dengannya. "Lucu sekali anda, saya tidak pernah ada urusan dengan anda tuan Bastian." sengaja aku bilang ada embel-embel Tuan, agar dia semakin jumawa dengan kesombongannya. Aku lanjut bicara "Tapi... Kenapa anda selalu mencari masalah dengan wanita? Apa anda lupa? kalau anda pria berkelas dan terhormat." kataku balas mengejek

Mendapat balasan telak dariku, Bastian menggertakkan giginya penuh amarah. suasana menjadi hening sejenak, bahkan detak jantung jam didinding terlalu keras berbunyi

"Kau! Serunya sambil menunjuk kearah ku dengan bola mata melebar, sepertinya ia sedang memikirkan kata-kata yang lebih pedas untuk membalas ku.

Aku tidak ingin berlama-lama menghadapi orang seperti Bastian, agar kewarasan ku tetap terjaga, aku melangkah pergi meninggalkannya sebelum ia menyerang ku dengan ucapan yang menyakitkan.

Aku berjalan kearah prasmanan, sejak aku datang belum sama sekali menyentuh minuman. Aku meraih air putih dingin di salah satu meja, padahal begitu banyak aneka minuman tersaji, tetapi aku lebih memilih air putih. Aku meneguknya hingga setengah gelas. Sial, saat aku ingin kembali ketempat Darren, aku berpapasan dengan Vivian yang juga ingin mengambil minuman.

Vivian menatap ku, dengan tatapan yang menusuk kearah ku. ku palingkan wajahku kearah lain untuk mengabaikan dirinya. Sungguh lucu wanita ini, dia yang mencuri semua milikku, tapi posisinya merasa dia yang tersakiti.

Ku akui penampilan Vivian sungguh menakjubkan malam itu, Dress panjang ketat membentuk bodynya yang ramping. Hells dan tas tangan branded senada dengan warna dress nya yang elegan.

"Ternyata kita bertemu lagi Ella.." katanya berpura-pura ramah padaku.

Ia berjalan dengan anggun kearah ku, aku malas bertemu dan akhirnya akan berdebat dengannya. Rubah ini selalu cari muka dan butuh Validasi. Sebelum aku emosi di dekatnya, aku menghindar dan melangkah menjauh.

"Sayang, aku mencari mu." katanya, suara itu terdengar lembut

Langkah ku terhenti dan mendengar suara yang sangat familiar di telinga ku. Aku menoleh dan menatap mereka yang terlihat mesra.

"Aku hanya mengambil minum untuk mu." kata Vivian sambil menyerahkan satu gelas wine pada Andrean.

Andrean membalas senyuman wanitanya, lalu menarik pinggang Vivian dengan posesif.

"Ayo ikut aku, akan aku kenalkan pada para pebisnis di kota Marola."

Wajah Vivian tampak ceria, ia mengangguk dan tersenyum sumringah, lalu mereka berjalan menjauh.

Aku sebagai istri sah Andrean, belum pernah di perlakukan mesra di depan publik. Aku tidak boleh menjatuhkan air mata ku hanya untuk seorang Andrean.

"Ella..."

Darren mencari ku, ia berjalan kearah ku dengan ekspresi khawatir.

"Kenapa lama sekali ke toilet."

Tidak ingin terlihat sedih di depan Darren, aku memaksakan tersenyum "Tadi aku minum dulu." kataku beralasan.

"Kamu pasti belum mencicipi hidangan disini. Ayo kita makan dulu."

Aku mengangguk dan melangkah bersama Darren. Pria yang selalu menemani dan menghargai kehadiran ku di sisinya.

💜💜💜

1
Irma Juniarti
syukurlah tak terjadi,udh gak minat sama si Andrean laki2 gak punya hati dan perasaan.
Dewi Ambarwati
kasihan km ella
Tridoko Widodo
menarik n menghibur,to mengisi waktu luang
boma
ceritanya slow bngt,udah gak sabar pengen ella cepat cerai
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
untunglah tidak jadi 😣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
minta cucu ,🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Aku menuruni
netiishan11172
lebih baik tdak melakuan nya ella...dri pda skit hati nanti y
Endang 💖
GX bisa bayangin sakitnya jadi ella
Sugiharti Rusli
semoga kamu kuat menghadapi pertanyaan nenek Smith nanti yah La
Sugiharti Rusli
tapi paling tidak walo menyakitkan, kamu sudah bisa terhindar dari melakukannya dengan kondisi rumahtangga kalian yang sedang di ujung tanduk
Sugiharti Rusli
walo pada akhirnya gagal karena ada telepon masuk yang Andrean terima
LANY SUSANA
udah buruan cerai sj dan bilang nenek Smith kl Andrean slingkuh dgn banyak wanita dan adik tirimu
Sugiharti Rusli
sampai dia sendiri yang menyediakan ramuan herbal buat kalian minum malam itu dan misinya berhasil
Sugiharti Rusli
karena beliau sudah berharap banyak sama kamu agar bisa memiliki cicit dari si Andrean
Sugiharti Rusli
memang posisi kamu sekarang serba salah yah La di depan nenek Smith
Ruwi Yah
vivian menelfon disaat yg tepat
Isee
baguslah ada gangguan, 🤭😀
Sugiharti Rusli
entah kenapa yah nenek Smith begitu menyayangi Ella dan menjodohkan dengan si Andrean, apa karena Ella pintar dan hatinya lembut,,,
Sugiharti Rusli
memang keinginannya sederhana hanya ingin berkumpul dengan cucu dan cucu menantunya yang disayanginya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!